Anda di halaman 1dari 12

PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.

1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 1 dari 12

PEMASANGAN HARD WIRE SHUT OFF OUTLET MILL DAN PNEUMATIC VALVE INERTING
STEAM UNTUK FAIL SAFE BOILER UNIT 1 UNIT 2
No. : 104/ ECP/ SOB/ N/ 2018

1. Maksud dan Tujuan

PLTU Pacitan merupakan pembangkit dengan menggunakan batubara sebagai bahan baku
utamanya. Di dalam proses penghalusan batubara, PLTU Pacitan menggunakan 5 mill per unitnya.
Proses grinding di dalam mill melibatkan banyak faktor dan parameter yang harus dicermati
dinamikanya.
Berlatarbelakang kegagalan sistem power yang ada di unit pembangkit tertentu sehingga
mengakibatkan loss control dari central control room. Beberapa hal terangkum lebih merinci sebagai
akibat kegagalan sistem power beserta mitigasinya:
1. Operator tidak dapat melihat feedback parameter operasi di lokal (tidak bisa secara
remote)
2. Sistem otomasi pembangkit kemungkinan akan terganggu karena kehilangan power,
sehingga akan mempengaruhi berbagai macam kegagalan kontrol, seperti kontrol
temperature pipa-pipa boiler yang terkait dengan feed water terhadap besar kecilnya
pembakaran.
3. Sistem kontrol transport batubara terhadap kondisi penyalaan/ pembakaran di burner
(interlock close slide gate valve outlet mill, interlock trip mill, dan masih banyak lagi)
4. Sistem fire fighting untuk mill tidak dapat bekerja untuk mengkompensasi combustion
yang mungkin saja terjadi pasca mill trip.
Mengingat banyaknya parameter operasi yang harus dihandle dan monitor, maka harus ada
sebuah mekanisme, prosedur maupun fasilitas untuk melakukan failsafe pada sistem sehingga dapat
menyelamatkan asset maupun juga fatality pada manusia jika ada parameter operasi yang tidak
terkontrol.
Pada dokumen ini akan dibahas sebuah modifikasi untuk penambahan hard wire pada slide gate
valve outlet mill. Pada saat MFT (main fuel trip) terpicu, maka seharusnya sistem akan menginterlock
untuk mematikan mill. Sistem interlock tersebut sudah tersedia di PLTU Pacitan beserta dengan sistem
hard wire-nya (hard-wire sudah dipararel dengan push button MFT). Namun menurut standard NFPA,
sistem interlock trip mill tidak cukup untuk failsafe. Oleh karenanya menurut NFPA 85 seharusnya
ditambahkan 1 lapis safety control lagi yaitu untuk memutus transport batubara menuju furnace.
Ketiadaan penyalaan di furnace dengan tetap mentrasfer bahan bakar akan berimbas ledakan pada
furnace. Ledakan akan merugikan perusahaan karena akan muncul banyak deformasi di berbagai sistem
pembakaran maupun juga kebakaran.
Selain itu sistem fire fighting pada mill yang menggunakan inerting steam juga akan
dipasangkan hard wire untuk aktivasi dengan menggunakan tombol MFT dengan mekanisme modifikasi
yang mirip dengan modifikasi pada outlet mill. Dengan adanya hardwire pada inerting mill ini maka
action push button akan langsung membuka valve inerting mill dan akan menghentikan potensi
combustion di mill.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 2 dari 12

Deskripsi Modifikasi
2.1 Desain Wiring Sebelum Modifikasi Shut Off Outlet Mill
220 VAC
MFT FBM

MFT BELUM
TERKONEKSI A
DENGAN SLIDE
B
GATE OUT MILL
C

ENERGIZED
FROM MFT
BUTTON CCR 2

V1
1 3

LOCAL OUTLET MILL

Gambar 1. Wiring MFT eksisting

Pada wiring eksisting, manuver MFT sama sekali tidak menjangkau closing slide gate valve outlet mill. Ketika
terjadi abnormal yang memicu MFT (loss all flame, loss all IDF, loss all PAF dsb) maka sistem akan dimatikan. Namun
ketiadaan koneksi dari MFT dengan jalur closing slide gate valve outlet mill akan memicu atau berpotensi
mengakibatkan explotion pada furnace, karena bahan bakar meluncur masuk ke dalam furnace yang tanpa penyalaan.
Akibatnya batubara menumpuk di dalam furnace tanpa dibakar, berakibat sel combustion dan explotion di dalam
furnace.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 3 dari 12

2.2 Desain Wiring Setelah Modifikasi Shut Off Outlet Mill


KONTROL DCS
+24V

MFT_DO1
+24V 9
38 39 40 10

+24V
16
11 12 13 14 15

DO_MFT
1 2 3 4 5 DJ1 DJ2 DJ3
6
0V

MFT_DO1
0V
DJ1

19 20 24 25 27 28 31 32 33 34 35 36 37 7 8
MFT_DO2

MFT_DCS

0V Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
24V I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7
4
38 MFT1 MFT2 MFT3 MFT4 MFT5 MFT6 MFT7 MFT8 MFT9 MFT10 MFT11 MFT48 J1 J2 J3 53

MFT_DO2
PURGE_START
17 18 52
4142 44 45
DJ2

WIRING MFT EKSISTING


MFT_DO3

MFT ON
46 47 49 50

MFT_DO3
PURGE_COM DO_MFT

J2
J1
21 2223 4 4

MFT-1
0V
Purge Start
DJ3

40
39
J2

J3

MFT-2
MFT ack +24V 55 57 58 59
0V
0V

RST_DO1
54
RST_DO1

J3

J1 1. MFT MUNCUL (32MFT.BO01 = 1)


MFT trip PURGE_COM
2. DO DJ1,DJ2,DJ3 DARI NOT MFT, MAKA DJ1,2,3 OFF
+24V 60 61 62 63 64 65 0V
3. PURGING START DARI DCS MAKA DJ4 DAN DJ5 ON

RST_DO2
4. SETELAH 3 DETIK MAKA DJ4 DJ5 OFF
DJ4

RST_DO2

5. SAAT DJ4 DAN DJ5 ON MAKA MFT HILANG SEHINGGA DJ1,2,3 ON


DJ4

DJ5

+24V
DJ5

21
18

MFT_DCS

0VQ0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
24VI0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7
a
Wiring hard wire failsafe out mill

PURGE_START
b
c
d
Purge Start
f
+24V
g 0V

h
+24V

i
R/L

MFT48

LOC_PBOP_A1
LOC_PBOP_A3

R1
LOC_PB_A3
m LOC_PB_A1
DO_OP_A3
n R1
DO_OP_A1
l
o R1 DO_CL_A3
LOC_PBOP_A2
LOC_PBOP_A4

k p LOC_PB_A4
DO_CL_A1
q LOC_PB_A2
R1 DO_OP_A2 DO_OP_A4

j R1
DO_CL_A4
MCB MCB MCB MCB
DO_CL_A2

RCA1 ROA1 RCA2 ROA2 RCA3 ROA3 RCA4 ROA4


ROA1 ROA2 ROA3 ROA4
RCA1 RCA2 RCA3 RCA4

SOL_OP_A1 SOL_OP_A2 SOL_OP_A3 SOL_OP_A4

SOL_CL_A1
SOL_CL_A2 SOL_CL_A3 SOL_CL_A4
0V

Gambar 2. Wiring MFT modifikasi terhubung slide gate out mill

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 4 dari 12

Gambar 3. Wiring MFT modifikasi terhubung slide gate out mill A (merah = DCS, biru = local)
pada gambar 3 di atas ditunjukkan desain wiring dari MFT hard wire outlet mill. Penjelasan dari setiap komponen yang dibutuhkan dalam wiring dijelaskan
pada deskripsi di bawah ini.
Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com
Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 5 dari 12

pada gambar 3 di atas ditunjukkan desain wiring dari MFT hard wire outlet mill A. Penjelasan
dari setiap komponen yang dibutuhkan dalam wiring dijelaskan pada deskripsi di bawah ini:
1. SOL_CL_A1: solenoid close mill A1 (mill A corner 1)
2. DO_CL_A1: command close dari DCS untuk solenoid close (mill A corner 1)
3. LOC_PB_A1: local push button untuk action close out mill A corner 1
4. MFT 48: kontak NO dari relay MFT 48 (missal kita ambil relay MFT 48)
5. SOL_OP_A1: solenoid open mill A1 (mill A corner 1)
6. DO_OP_A1: command open dari DCS untuk solenoid open (mill A corner 1)
7. LOC_PBOP_A1: local push button untuk action open out mill A corner 1
8. a, b, c, d : line power untuk local push button mill B, C, D, E
9. f, g, h, i line interkoneksi MFT dengan shut off valve outlet mill B, C, D, E
10. j, k, l, m line power standby untuk solenoid open-close out mill B, C, D, E
11. n, o, p, q line power DO (command open-close) dari DCS menuju mill B, C, D, E
12. SELECTOR: untuk mengubah state dari remote ke local sekaligus me-deenergize
solenoid-solenoid close yang sebelumnya ditrigger melalui MFT
Pada dasarnya wiring yang tertampil untuk mill B, C, D dan E nantinya juga akan identic, untuk
memperjelasnya maka ditampilkan wiring untuk mill B pada gambar di bawah ini.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 6 dari 12

2.1 Desain Wiring Sebelum Modifikasi Inerting Mill

220 VAC
MFT FBM

MFT BELUM
TERKONEKSI A
DENGAN
B
PNEUMATIC
INERTING C
STEAM MILL

ENERGIZED
FROM MFT
BUTTON CCR 2

V1
1 3

LOCAL INERTING SOLENOID


VALVE

Gambar 4. Wiring MFT eksisting

Pada wiring eksisting, manuver MFT sama sekali tidak menjangkau opening pneumatic inerting steam mill. Ketika terjadi
abnormal yang memicu MFT (loss all flame, loss all IDF, loss all PAF dsb) maka sistem akan dimatikan, termasuk juga mill. Namun
ketiadaan koneksi dari MFT dengan jalur opening pneumatic valve inerting steam mill akan memicu atau berpotensi mengakibatkan
combustion yang ada di dalam mill tidak dapat dipadamkan karena kasus khusus yang mengakibatkan interlock tidak beroperasi
maupun juga pengoperasian manual yang sangat berat. Akibatnya combustion akan terjadi di dalam mill dan akan merusak inner part
mil, coal pipe, maupun juga instrumen lainnya, sehingga akan terjadi kerugian aset.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 7 dari 12

2.2 Desain Wiring Setelah Modifikasi Inerting Mill


MFT_DO1

+24V
+24V DJ1 DJ2 DJ3

0V
DJ1

MFT_DO2

MFT1 MFT2 MFT3 MFT4 MFT5 MFT6 MFT7 MFT8 MFT9 MFT10 MFT11 MFT48 J1 J2 J3
DJ2

WIRING MFT EKSISTING


MFT_DO3

J2
KONTROL DCS

J1

MFT-1
0V
DJ3

+24V

J2

J3

MFT-2
MFT ack

DO_MFT1
0V
RST_DO1

MFT_DO1
J3

J1

MFT_DCS

DO_MFT2
MFT trip

0V Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
24V I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7

DO_MFT3
+24V 0V

MFT_DO2
PURGE_START
DO_MFT1
DJ4

RST_DO2

MFT ON
DJ4

DJ5

DO_MFT2

MFT_DO3
PURGE_COM
DJ5

DO_MFT3
Purge Start
0V

RST_DO1
PURGE_COM
+24V
0V

1. MFT MUNCUL (32MFT.BO01 = 1)

RST_DO2
2. DO DJ1,DJ2,DJ3 DARI NOT MFT, MAKA DJ1,2,3 OFF

+24V
3. PURGING START DARI DCS MAKA DJ4 DAN DJ5 ON
4. SETELAH 3 DETIK MAKA DJ4 DJ5 OFF
5. SAAT DJ4 DAN DJ5 ON MAKA MFT HILANG SEHINGGA DJ1,2,3 ON

DESAIN WIRING HARD WIRE


LOC_PB_B LOC_PB_D
+24V

LOC_PB_C LOC_PB_E
LOC_PB_A
MFT48
R/L

LOC_PB_D4
LOC_PB_A1 LOC_PB_C3 LOC_PB_E5
R2 R2 R2 R2 R2 LOC_PB_B2
R2

DO_CL_E
DO_CL_A DO_CL_B DO_CL_C DO_CL_D
DO_OP_E
DO_OP_A DO_OP_B DO_OP_C DO_OP_D

RF RG RH RI RJ

RA RB RC RD RE
MCB
MCB MCB MCB MCB

RA RF RB RG RC RH RD RI
RE RJ

SOL_CLS_1B SOL_CLS_1C
SOL_OPEN_1E
SOL_CLS_1A
SOL_OPEN_1D
SOL_OPEN_1B
SOL_CLS_1E
SOL_OPEN_1C
SOL_OPEN_1A
0V SOL_CLS_1D

Gambar 5. Wiring MFT modifikasi terhubung dengan inerting steam mill

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 8 dari 12

DESAIN WIRING HARD WIRE


LOC_PB_B LOC_PB_D
+24V

LOC_PB_C LOC_PB_E
LOC_PB_A

LOC_PB_B2 LOC_PB_D4
MFT48
R/L

LOC_PB_A1 LOC_PB_C3 LOC_PB_E5


R2 R2 R2 R2 R2
R2

DO_CL_E
DO_CL_A DO_CL_B DO_CL_C DO_CL_D
DO_OP_E
DO_OP_A DO_OP_B DO_OP_C DO_OP_D

RA RB RC RD RE RF RG RH RI RJ
MCB
MCB MCB MCB MCB

RA RF RB RG RC RH RD RI
RE RJ

SOL_CLS_1B SOL_CLS_1C
SOL_OPEN_1E
SOL_CLS_1A
SOL_OPEN_1D
SOL_OPEN_1B
SOL_CLS_1E
SOL_OPEN_1C
SOL_OPEN_1A
0V SOL_CLS_1D

Gambar 6. Wiring MFT modifikasi terhubung dengan inerting steam mill (merah = DCS, biru = local)

Pada gambar 6 ditunjukkan secara mendetail pada modkifikasi wiring untuk menghubungkan antara MFT dengan opening inerting steam mill. Pada dasarnya tidak
ada perubahan ataupun perbedaan antara wiring modifikasi outlet mill.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 9 dari 12

pada gambar 6 di atas ditunjukkan desain wiring dari MFT hard wire inerting mill A. Penjelasan
dari setiap komponen yang dibutuhkan dalam wiring dijelaskan pada deskripsi di bawah ini:
1. SOL_OPEN_1A: solenoid OPEN pneumatic valve inerting mill 1A
2. DO_OP_A: command open dari DCS untuk solenoid open pneumatic valve inerting
mill
3. LOC_PB_A: local push button untuk action open pneumatic valve inerting mill
4. MFT 48: kontak NO dari relay MFT 48 (missal kita ambil relay MFT 48)
5. SOL_CL_1A: solenoid close pneumatic valve inerting mill
6. DO_CL_A: command CLOSE dari DCS untuk solenoid close pneumatic valve inerting
mill
7. LOC_PB_A1: local push button untuk action close pneumatic valve inerting mill
8. SELECTOR: untuk mengubah state dari remote ke local sekaligus me-deenergize
solenoid-solenoid close yang sebelumnya ditrigger melalui MFT
Wiring untuk inerting pada mill A, B, C, D dan E sudah tertampil pada pada gambar 6 seluruhnya.
2.3 Detail modifikasi
Scope modifikasi ini adalah dengan melakukan penarikan kabel dari terminal MFT di panel MFT
menuju panel DCS untuk closing slide gate outlet mill dan pneumatic opening inerting steam:
1. Pelaksana pekerjaan melakukan pembuatan desain wiring yang disesuaikan dengan referensi
scenario yang dipaparkan pada dokumen ini dan diserahkan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Pada dasarnya, seluruh mill A, B, C, D dan E outlet shutoff valve harus dapat terinterlock close
serentak dengan adanya MFT (soft MFT maupun hard MFT). Begitu juga dengan inerting steam
mill A, B, C, D dan E harus dapat terinterlock open serentak dengan picuan dari Hard MFT
maupun Soft MFT
2. Survey lapangan untuk melihat detail jasa dan material pekerjaan yang dipelukan (kebutuhan
safety relay, socket relay, panjang kabel, dan sebagainya)
3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pelaksana pekerjaan memastikan bahwa kondisi pemasangan
yang melibatkan perubahan ataupun penambahan wiring tidak mengintervensi proteksi yang lain.
4. Melakukan penarikan dan pemasangan sesuai scope pekerjaan dengan pengawasan dari teknisi
UBJOM Pacitan (termasuk dalam hal ini pembuatan koneksi pada relay MFT dan juga line FBM
pada outlet mill dan juga inerting steam).
5. Comissioning dilakukan langsung oleh teknisi UBJOM setelah memastikan semua koneksi sudah
benar.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 10 dari 12

3 Kebutuhan Material dan Jasa


Estimasi kebutuhan material dan jasa untuk pekerjaan pemasangan nepple pada tubing udara DP switch,
meliputi namun tidak terbatas pada:
No Material/ jasa Specification Qtt Vol
1. Selector L/R 2 pos, 1NO-1NC, metal material, 4 pcs
LED indicator
2 Terminal Slot terminal, jumlah 4 lot
menyesuaikan
3 Push button switch Spring switch considerable 100 Pcs
4 Socket relay Menyesuaikan spec relay 2 lot
5 Relay 220 VAC 4NO-4NC 14 Pcs
6 Relay 220 VAC 2 NO-2NC 100 pcs
7 Kabel instrument + skun kabel + Kabel control serabut NYYHY 400 m
tagging tube + metal conduit + pipa 7x1.5mm jembo roll, 7 warna,
proteksi kabel skun jarum, tagging tube, pipa 2
inch.
8 MCB
9 panel box + terminal junction Box panel tebal 2mm, IP66, 4 Lot
(outdoor purpose) ukuran 45cm x 30cm x 10cm,
menggunsksn jenis kunci yang
sama dengan panel-panel EWS
10 Jasa penarikan kabel & Pemasangan panel, pemasangan 1 Lot
pemasangan wiring dan komponen, penarikan,
uji coba

4. Cost Benefit Analysis (CBA)


Cost benefit analysis dari ECP penambahan hardwire slide gate outlet mill pada saat MFT adalah
proteksi atau failsafe pada saat MFT sehingga sistem akan menghentikan transport batubara ke dalam
furnace sehingga akan mencegah explotion ataupun self combustion.
Jadi cost saving yang dapat dilakukan adalah selisih antara kerugian karena biaya pemeliharaan karena
explotion pada furnace dengan biaya investasi untuk pemasangan hard wire slide gate outlet mill.
Maintenance cost karena terbakarnya mill:
Rp 2.000.000.000,-
Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan modifikasi:
No. Material item Harga (Rp) qty Total (Rp)
1 Selector L/R 50.500 2 101.000
2 Kabel instrument 10.000 400 m 4.000.000
3 Relay 220 V DC 50.000 57 pcs 2.850.000
4 Soket relay 20.000 57 pcs 1.140.000
5 Jasa 4.000.000 1 lot 4.000.000
6 Terminal box pair 500.000 2 pcs 1.000.000
7 Push button switch 25.000 50 pcs 1.250.000
total 14.091.000
sehingga selisihnya adalah merupakan saving yang bisa kita lakukan, yaitu sebesar Rp 1.985.909.000,-.

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)
PT PJB UBJ O&M PLTU PACITAN No.Dokumen : FMN-4.1.4.1
TanggalTerbi
PJB INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM : 28 Januari 2016
t
FORMULIR Revisi : 00
UBJ O&M PLTU
PACITAN ENGINEERING CHANGE PROPOSAL (ECP ) Halaman : 11 dari 12

5. Work Package

Job description Maintenance man drawing Material Tools Post


type/ bidang/ hour maintenanc
PIC e
Rencana pekerjaan Rendal HAR Wiring Kabel NYM  Tang  Pastikan
dan scope sudah dan modifikasi Relay 220V kupas terminasi
dipersiapkan, beserta Engineering penambahan DC, 8 pin  Obeng tidak
kebutuhan material, hard wire Socket relay  Kunci kendor
manhours dan tools. pas  Pastikan
Safety permit pengupas
Koordinasikan an rapi
dengan rendal  Pastikan
operasi dan rendal penyambu
pemeliharaan untuk ngan di
pelaksanaan terminal
pekerjaan kuat dan
Sebelum pekerjaan tepat
pastikan alat safety
dan KLK3 tersedia
pengujian dan
pengamatan hasil
secara visual

6. Rencana Jadwal Pelaksanaan

Pekerjaan Hari
1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan safety permit, koordinasi dengan
bidang terkait dan penyiapan tool serta
material
Pelaksanaan pekerjaan modifikasi
Pengetesan hasil pekerjaan modifikasi

7. Prosedur Pengujian
a. Terminasi rapi
b. Penyambungan tidak kendor
c. Pastikan wiring yang baru dilengkapi dengan tagging

8. Prosedur Pengoperasian Setelah Modifikasi


a. Pastikan saat functional test semua sambungan kabel tidak kendor
b. Pastikan coil close outlet mill dapat energized ketika dipencet MFT push button (pengujian
pada saat unit offline)

Dokumenterkendalidanterkini PJB-IMS dapatdiaksespadaAplikasie-PJB-IMS padahttp://ims.ptpjb.com


Dokumeniniterbatashanyauntukkalangansendiri. Dokumentercetakbersifattidakterkendali.
(kesalahandanperbedaanisidengan Master Document diluartanggungjawabManajemenPT PJB UBJ O&M Pacitan)

Anda mungkin juga menyukai