SKRIPSI
Oleh:
BENNY BRILIANTO
NIM. 1630 4030 15
ii
1. Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.
2. Dr. H Rizal, M.Ag., CRP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.
3. Gampito, SE., M.SI selaku Pembimbing Akademik dan Ketua Jurusan
Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus
Batusangkar.
4. Ifelda Nengsih, M.A.,CRP sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkuan waktu, tenaga, dan ilmunya dalam memberikan bimbingan,
arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Yeni Melia, MM sebagai penguji I yang telah meluangkan waktu,
mencurahkan pikiran dan tenaga, menguji, menasehati, membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Khairulis Shobirin, SE., MM sebagai penguji II yang telah meluangkan
waktu, mencurahkan pikiran dan tenaga, menguji, menasehati, membimbing
dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar
terkhusus seluruh Dosen Jurusan Ekonomi Syariah yang telah membekali
ilmu kepada penulis.
8. Seluruh keluarga penulis yang telah memberikan perhatian dan motivasi
kepada penulis.
9. Pimpinan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar.
10. Seluruh staff karyawan/karyawati Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten
Tanah Datar yaitu Kak Mega Silvia dan Kak Lovita Rahma Nasution yang
telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama Penulis melakukan
penelitian ini.
11. Seluruh teman-teman keluarga besar Jurusan Ekonomi Syariah yang telah
memberikan semangat selama mengikuti perkuliahan di Universita Islam
Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.
iii
12. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan dan memberikan pahala atas semua bantuan yang telah diberikan
kepada penulis.
Penulis yakin dan percaya sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak
tersebut, sudah tentu skripsi ini tidak terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis
berdoa dan berharap kepada Allah SWT semoga apa yang telah kita lakukan
selama ini mendapatkan ridho dan hidayah disisinya.
Terakhir, penulis menyadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini.
Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap
masukan dan kritikan yang membantu kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, Aamiin.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membersamai penulis dengan proses penyusunan skripsi ini. Semoga segala
kebaikan Allah balas dengan pahala yang setimpat, Aamiin.
BENNY BRILIANTO
NIM. 1630403015
iv
ABSTRAK
Benny Brilianto, NIM. 1630403015. Judul Skripsi “Analisis Penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Bidang Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar sebagai Upaya Meminimalisir Risiko Kecelakaan
Kerja Petugas Pemadam” Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar. Pokok
permasalahan dalam SKRIPSI ini adalah bagaimana bentuk penerapapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Bidang Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar dalam upaya meminimalisir risiko kecelakaan kerja
petugas pemadam dan apa saja risiko yang dapat terjadi bila penerapan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) tidak diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Risiko tidak menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Bidang
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar.
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field
research) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data penulis lakukan dengan cara observasi, wawancara lansung kepada pimpinan,
staf dan petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar. validasi data, dan
dokumentasi dengan mempelajari data-data tertulis yang ada pada Bidang
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar yang terkait dengan penelitian
penulis.
Berdasarkan penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa bentuk
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) petugas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datara cukup baik, akan tetapi terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
diantaranya, perlengkapan yang tidak layak pakai, kurangnya jumlah
perlengkapan operasional. Risiko yang dihadapi petugas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar yaitu seperti luka bakar, tersengat arus listrik, tertimpa
bangunan roboh, menghirup asap beracun bahkan kematian. Maka dari itu
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) snagat diperlukan dalam upaya
Meminimalisir risiko kecelakaan kerja bagi petugas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar.
Kata kunci : Penerapan dan Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 6
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat dan Luaran Penelitian ................................................................. 7
E. Definisi Operasional ................................................................................. 8
BAB II
KAJIAN TEORI ................................................................................................. 10
A. Landasan Teori........................................................................................ 10
1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................................. 10
2. Risiko ...................................................................................................... 22
3. Pemadam Kebakaran .............................................................................. 30
B. Penelitian Relevan .................................................................................. 30
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................................... 33
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 33
B. Tempat dan waktu Penelitian .................................................................. 33
C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 34
D. Sumber Data............................................................................................ 34
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 35
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 35
G. Teknik Penjamin Keabsahan Data .......................................................... 36
vi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Bidang Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar .......................................................................... 38
B. Temuan Penelitian .................................................................................. 42
C. Pembahasan............................................................................................. 51
BAB V
PENUTUP ............................................................................................................ 59
A. Kesimpulan ............................................................................................. 59
B. Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekap Data Real Kebakaran Tanah Datar Tahun 2021...................... ......3
Tabel 2.1 Tingkat Ketidakpastian Risiko ..................................................................24
Tabel 3.1 Rancangan Waktu Penelitian.....................................................................32
Tabel 4.1 Struktur Organisasi Bidang Pemadam Kebakaran............. .......................39
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku dan budaya yang
berbeda-beda. Masing-masing mempunyai identitas kebudayaan tersendiri,
dan tersebar di kepulauan seluruh Nusantara dari Sabang hingga Merauke.
Secara garis besar Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan dipenuhi gunung-
gunung yang tiada terhitung banyaknya. Yang dihuni lebih dari 273 juta
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnnya mengalami
peningkatan. Maka dari itu dibutuhkan lahan baru yang dijadikan untuk
tempat tinggal / pemukiman. Semakin padat suatu pemukiman maka akan
melahirkan banyak masalah baru yang harus di hadapi secara bersama-sama.
Diantaranya, kesenjangan sosial, kriminalitas, pengangguran bahkan
kebakaran yang dapat terjadi akibat kelalaian penduduk dalam kewaspadaan
terhadap keamaan penggunaan listrik maupun bahan-bahan yang mudah
terbakar.
Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia,
perkembangan dan kemajuan pembangunan yang semakin pesat,
menyebabkan risiko terjadinya kebakaran semakin meningkat. Penduduk
yang semakin padat, pembangunan gedung perkantoran dan pusat
perbelanjaan, menimbulkan kerawanan terjadinya kebakaran. Kebakaran
yang menimpa fasilitas publik, tentu saja menyebabkan kerugian bagi
masyarakat banyak. Kebakaran didefinisikan sebagai suatu proses kimia,
dimana reaksi antara bahan bakar (fuel) dengan oksigen dari udara atas
bantuan sumber panas (heat). Ketiga unsur api tersebut dikenal sebagai
segitiga api (fire triangle). Saat terjadinya bencana kebakaran, bisanya dapat
dipicu oleh bahan dengan sifat mudah terbakar dalam jumlah besar. Bahan-
bahan tersebut terdiri dari berbagai bentuk, misalnya berbentuk padat seperti
kayu, kertas atau kain maupun bahan cair seperti bahan bakar dan bahan
kimia (Shafwani, 2010).
1
2
Robert
1 Luka bakar Kec. T.Emas
Cahneldi
2 2017 M.Fikhi 1 Masuk jurang Kec. Pariangan
4
Ilham Agung.
1 Masuk jurang Kec. Pariangan
S
Febrianto
1 Masuk jurang Kec. Pariangan
Putra
Ilyas Fenando 1 Masuk jurang Kec. Pariangan
Abdul
1 Masuk jurang Kec. Pariangan
Mutolib
Kecamatan
3 2019 Ramadhani 1 Luka bakar
Limakaum
Benny
4 2020 1 Luka Bakar Kec. Sungai Tarab
Brilianto
Agung Tersengat
5 2021 1 Kec. Rambatan
Perdana Tawon
Terkena
Rahmat
6 2021 1 Semburan Kec. Limakaum
Azandi
Ular Kobra
Dicky Terkena
7 2021 Fajar 1 Semburan Kec. Lima Kaum
Pingsan
Angga Akibat
8 2021 1 Kec. Salimpaung
Kurniawan Menghirup
Asap Beracun
Dicky
Fernandi
Terbalik
Mobil
Roni Ahmad Kec. Rambatan
Terbalik
Gusdinal Mobil
Kec. Rambatan
Amri Terbalik
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan,
maka penulis memfokuskan penelitian tentang:
1. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Bidang
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar.
2. Risiko tidak menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi
petugas di Bidang pemadam Kebarakan Kabupaten Tanah Datar.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada
Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar?
2. Apa saja risiko tidak menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
bagi petugas di Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Bentuk penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Bidang
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar.
2. Risiko yang dihadapi petugas bila tidak menerapkan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Bidang Pemadam Kebarakan Kabupaten
Tanah Datar.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksud untuk menghindari kesalahan
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah
dalam judul penelitian. Maka penulis akan menjelaskan secara singkat
mengenai maksud dari judul penelitian di atas yaitu :
1. Defenisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan keselamatan kerja atau yang disingkat sebagai (K3)
merupakan suatu upaya yang sengaja dilakukan dengan tujuan
keselamatan seorang pekerja. Disamping itu, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga
kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja agar terjamin
keselamatannya. tetapi juga untuk mengendalikan risiko terhadap
peralatan, aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara
aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(Banten, Disnakertrans, 2020).
9
10
11
2. Risiko
a. Pengertian Risiko
Risiko atau risk adalah sama dengan uncertainty atau
ketidakpastian. Risiko dan ketidakpastian seringkali digunakan
dengan arti yang sama, penggunaannya saling dipertukarkan dengan
maksud yang sama atau interchangeably. (Siahaan, 2007: 4). Secara
umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
23
b. Tipe Risiko
Dari sudut pandang akademisi ada banyak jenis risiko, namun
secara umum risiko itu hanya dikenal dalam dua tipe saja, yaitu:
(Fahmi, 2011: 5-6)
1) Risiko Murni (pure risk) dapat dikelompokan pada tiga tipe
risiko yaitu:
a) Risiko asset fisik. Merupakan risiko yang berakibat
timbulnya kerugian pada asset fisik suatu perusahaan/
organisasi.
b) Risiko karyawan. Merupakan risiko karena apa yang dialami
oleh karyawan yang bekerja diperusahaan/ organisasi
tersebut.
c) Risiko legal. Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang
mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan
rencana.
2) Risiko Spekulatif (speculative risk) dapat dikelompokan pada
empat tipe risiko yaitu:
a) Risiko pasar. Merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan
harga pasar.
b) Risiko kredit. Merupakan risiko yang terjadi karena counter
party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan.
c) Risiko likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan kas.
d) Risiko operasional. Merupakan risiko yang disebabkan pada
kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar.
c. Risiko dan Kondisi Ketidakpastian
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Tabel
berikut ini menunjukkan ketidakpastian dengan karakteritiknya:
25
Tabel 2.1
Tingkat ketidakpastian risiko
1) Risiko social
Sumber utama risiko sosial adalah masyarakat, artinya
tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan
penyimpangan yang merugikan.
2) Risiko fisik
Sumber risiko fisik yang sebagian adalah fenomena alam,
sendangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak
risiko yang komplek sumbernya tetapi masuk kategori fisik,
contohnya: kebakaran.
3) Risiko ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan bersifat ekonomi,
contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktasi local dan
ketidakstabilan perusahaan individu. Selama periode inflasi,
daya beli uang merosot dan para pensiunan serta merta yang
berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertaruhkan
tingkat hidup yang biasa. (Mamduh, 2016: 54).
Dengan mengamati sumber-sumber risiko, dapat memperoleh
gambaran risiko-risiko yang akan muncul dan membahayakan
organisasi. Alternative kategori sumber risiko adalah sebagai
berikut:
a) Konsumen, keluhan dari konsumen yang mengakibatkan
kekecewaan dan tidak lagi membeli produk perusahaan,
konsumen merasa dirugikan dan menuntut perusahaan.
b) Supplier (pemasok) tidak datang sesuai dengan yang
diharapkan, terlambat memproduksi barang atau barang yang
diproduksi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
c) Pesaing. Pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik,
pesaing menurunkan harga yang bisa mengakibatkan persaingan
harga yang menurunkan tingkat keuntungan perusahaan.
27
e. Akibat Risiko
Bentuk akibat kerugian terkait risiko yang timbul pada
perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Property loss yaitu kerugian yang bersifat materil atau harta
benda terdiri dari:
a) Direct loss adalah kerugian yang dibebankan langsung ke
propertinya. Contoh: memperbaiki kendaraan yang
mengalami kecelakaan.
b) Indirect loss adalah kerugian secara tidak langsung berkaitan
dengan propertinya. Contoh: mobil Derek, polisi dan objek
kecelakaan.
c) Productivity loss adalah kesempatan produktifitas yang
hilang. Contoh: `mobil kecelakaan yang tidak bisa beroperasi
karena harus diperbaiki
2) Liabilities yaitu kerugian karena harus menanggung kerugian
orang lain karena kewajiban (karenan kewajiban liabilities
hanya berbentuk direct loss saja).
3) Personel loss yaitu kerugian karena pada manusia seperti cidera
dan meninggal dunia, terdiri dari:
a) Direct loss seperti keadaan yang harus masuk rumah sakit
b) Indirect loss seperti biaya ambulan, produktifitas dari orang
yang berhubungan dan yang terlibat kecelakaan ikut
menurun. (http://www.dictio.co.id)
f. Pengelolaan Risiko
1) Mengidentifikasi/ menentukan terlebih dahulu objektif (tujuan)
yang ingin dicapai dari pengelolaan risiko.
2) Mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kerugian atau
mengidentifikasi risiko-risiko ynag dihadapi.
3) Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial,
dimana yang dievaluasi dan diukur adalah:
28
2) Pengendalian kerugian
Pengendalian kerugian dijalankan dengan merendahkan
chance untuk terjadinya kerugian dan mengurangi keparahannya
jika kerugian itu memang terjadi.
Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara:
a) Tindakan pencegahan kerugian atau tindakan pengurangan
kerugian
b) Menurut sebab terjadinya yang akan dikontrol
c) Menurut lokasi dari pada kondisi-kondisi yang akan dikontrol
d) Menurut timing atau waktunya.
3) Pemisahan
Pemisahan adalah menyebarkan harta yang menghadapi
risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi.
Maksudnya adalah mengurangi jumlah kerugian untuk satu
peristiwa, dengan menambah banyaknya independent exposure
maka probabilitas kerugian harapkan diperkecil. Jadi
memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan
kerugian yang akan dialami.
4) Kombinasi atau pooling
Kombinasi atau pooling menambahkan banyaknya
exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang
bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami
lebih dapat diramalkan.
5) Pemindahan risiko
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain:
a) Harta milik atau kegiatan yang dapat menghadapi risiko
dapat dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan
tegas, maupun berikut dengan transaksi atau kontrak.
b) Risiko itu sendiri yang dipindahkan.
c) Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loos
exposure untuk transfere. Pembatalan perjanjian itu oleh
30
3. Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran yang juga biasanya disingkat menjadi Damkar
merupakan sekelompok orang atau pasukan yang bertugas untuk
memadamkan kebakaran di suatu wilayah. Selain itu, petugas pemadam
kebakaran juga berkewajiban untuk melakukan penyelamatan (rescue)
serta menanggulangi bencana ataupun kejadian kainnya. Maka dari itu,
tugas dari seorang petugas pemadam kebakaran tidak hanya berpusat
pada kejadian kebakaran saja. Dalam menjalankan tugasnya, petugas
pemadam kebakaran juga dilengkapi dengan perlengkapan khusus
pemadam diantaranya pakaian anti panas (fire suit) pakaian anti api,
pakaian penyelamatan, sarung tangan, alat bantu pernapasan, alat bantu
telekomunikasi, sarung tangan serta helm dan sepatu khusus (fire boot).
B. Penelitian Relevan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melihat beberapa hasil
penelitian dari jurnal sebelumnya yang mendukung terhadap penelitian
yang penulis lakukan ini, maka perlu dijelaskan istilah pokok yang
menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Chatarina linda dan Chris Puspita sari
dalam Journalnya Penggunaan Keselamatan Kerja Dalam Menunjang
Kesejahteraan Kariawan Pemadam Kebakaran. Penelitian ini
menjelaskan dalam manajemen risiko ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam sebuah perusahaan biasanya disebut K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja). Kesehatan dan keselamatan kerja secara
filisofi dapat diartikan sebagai suatu konsep dan cara guna menjamin
kesempurnaan dan keutuhan yang umumnya tenaga kerja/manusia baik
jasmani maupun rohani, kebudayaan serta hasil karya menuju
masyarakat sejahtera, adil dan makmur. Persamaan nya kurang lebih
dalam membahas tentang cara memperhatikan Kesehatan dan
31
33
34
3 Penelitian dan
bimbingan
skripsi
4 Munaqasah
C. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti langsung menjadi instrumen
kunci atau utama. Dalam penelitian, sebagai instrumen kunci, peneliti
berperan dalam menetapkan focus penelitian dengan melakukan
pengumpulan data, pengecekan keabsahan data dan analisis data. Peneliti juga
membutuhkan instrument pendukung lainnya berupa HP, pedoman
wawancara, alat tulis dan dokumen-dokumen yang dapat digunakan untuk
menunjang hasil penelitian yang peneliti lakukan.
D. Sumber Data
1. Sumber data primer
Sumber data Primer yaitu Pimpinan Bidang Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar, Bapak Fauzi SE Selaku Kasi Operasional
Pemadam Kebakaran. Bapak Afrizon sebagai supir, Bapak Dendi Rendoni
SIP sebagai Nozzle Man, Dolly Fonda, Rahmat Azandi, Alhamdi Nupiah,
Dicky Fajar Fernandi sebagai bagian dari tim penyelamat (rescue), Eka
Saputra sebagai seorang Nozzle man Ramadhani sebagai Helper serta Staf
kantor Bidang Pemadam Kebakaran yaitu Ibuk Mega Silvia S.Pd. dan Ibuk
Lovita Rahma Nasution S.Pd.
peralatan yang ada di Posko Batusangkar dan data kebakaran yang ada di
Kabupaten Tanah Datar dari tahun 2020-2021.
triangulasi dapat dilakukan dengan mencari sumber yang lebih banyak dan
berbeda dalam informasi yang sama.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Bidang Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanah Datar
1. Topografi Kabupaten Tanah Datar Secara Umum dan Klasifikasi
Intensitas Kebakaran Lahan dan Bangunan
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang
berada dalam Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibukota
Batusangkar. Kabupaten Tanah Datar memiliki luas wilayah 133.600
Ha (1.336 km2). Jumlah penduduk di Kabupaten Tanah Datar tahun
2021 sebanyak 374.431 jiwa, yang mendalami 14 kecamatan, 75 nagari
dan 395 jorong. Secara Geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar
berada di sekitar kaki gunung Marapi, gunung Singgalang, gunung
Sago dan diperkaya pula dengan 25 sungai. Mayoritas penduduk di
Kabupaten Tanah Datar bekerja pada sektor Pertanian baik Pertanian
Tanaman Pangan maupun Perkebunan.
Secara umum, wilayah Kabupaten Tanah Datar termasuk kategori
sedang dalam konteks bencana kebakaran, dengan keadaan wilayah
pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat seperti di perkotaan. Hal
ini dibuktikan dengan tingkat bencana kebakaran yang tergolong rendah
untuk jenis kebakaran rumah / bangunan. Akan tetapi pada waktu
tertentu, intensitas kebakaran semak belukar/ lahan, yang ada di
Kabupaten Tanah Datar tergolong cukup tinggi terutama pada saat
musim Kemarau.
2. Sejarah Umum Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar
Pemadam kebakaran atau disingkat DAMKAR merupakan ujung
tombak dari Pemerintah yang memiliki tanggung jawab membantu
masyarakat dalam penanganan operasional kebakaran. Selain
melakukan pelaksanaan operasional kebakaran, petugas Damkar juga
dilatih untuk melakukan evakuasi penyelamatan seperti penyelamatan
korban kecelakaan, bencana alam, dan evakuasi darurat lainnya.
38
39
KASI KESELAMATAN KEBAKARAN KASI PENCEGAHAN & PENENDALIAN KASI SARANA & PRASARANA
FAUZI, SE YAN IRFAN, S.Sos ZUL DONI PUTRA, S.Pd.I
NIP. 19840404 200801 1 003 NIP. 19770911 200604 1 013 NIP. 19830715 200901 1 002
Datar. Apabila hal tersebut tidak dijalankan dengan baik pasti akan ada
berbagai risiko dan dampak yang diderita oleh petugas serta
masyarakat. Maka dari itu, petugas pemadam kebakaran juga
dituntut untuk selalu tanggap dalam merespons laporan kebakaran
maupun laporan penyelamatan yang datang sewaktu-waktu. Semua
petugas pemadam kebakaran juga dituntut untuk mampu mengenali
risiko yang akan dihadapi. Serta juga mampu mengambil keputusan
dalam melakukan evakuasi maupun penyelamatan secara cepat dan
tepat serta tindakan untuk menghindari risiko tersebut. (Wawancara
dengan bapak Fauzi, 2 Juni 2022).
Pada saat menjalankan tugasnya petugas juga harus
mengenakan perlengkapan secara lengkap dan dalam kondisi
tubuh yang sehat agar proses evakuasi dapat berjalan lancar. Beberapa
risiko yang dihadapi oleh karyawan pemadam kebakaran dapat berupa
ancaman luka fisik, seperti tergores barang-barang sampai tertimpa
reruntuhan dari bangunan yang juga bisa menyebabkan patah tulang
hingga kehilangan nyawa. Petugas juga terancam dengan sedikitnya
oksigen disekitar bangunan yang terbakar, sehingga dapat menyebabkan
gangguan pernafasan.
Selain ancaman fisik, petugas juga mendapatkan ancaman secara
mental. Seperti saat evakuasi, jika terdapat korban yang mengalami
luka parah atau bahkan meninggal dunia, hal tersebut dapat
menyebabkan mental petugas ikut terganggu, karena turut merasakan
kesedihan akibat adanya kebakaran ataupun musibah lainnya yang
diatasi oleh Damkar. Risiko dan bahaya kerja yang dihadapi petugas
saat menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut :
1) Sengatan listrik
Arus listrik yang masih menyala selalu menjadi momok
yang sangat menakutkan bagi petugas Pemadam Kebakaran. Air
sebagai media penghantar arus listrik yang sangat baik dapat
menyebabkan sengatan bila terjadi kontak dan dapat menyebabkan
57
kematian terhadap petugas itu sendiri. Maka dari itu sebelum aliran
listrik mati petuga tidak dibenarkan memadamkan kebakaran.
Kecuali dalam kondisi tertentu.
2) Bahaya Kimia
Berdasarkan keterangan yang penulis dapatkan dari salah
seorang petugas piket Regu II bapak Dendi Rendoni S.Ap, risiko
yang sering dihadapi petugas adalah paparan asap hasil
pembakaran bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan
gangguan pernapasan, iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu,
batuk, radang saluran pernapasan, dada terasa nyeri sementara,
pendarahan pada saluran pernapasan, infeksi dan peradangan pada
paru-paru, sakit kepala, gangguan konsentrasi dan lain lain.
3) Bahaya jatuh dari ketingian
Risiko yang dipaparkan oleh petugas piket Regu III bapak
Ramadhani menerangkan mengenai risiko jatuh dari ketinggian
karena faktor runtuhnya bangunan diantaranya dapat mengalami
keseleo, patah tulang, luka-luka, cidera kepala, cidera punggung,
cacat permanen bahkan kehilangan nyawa.
4) Bahaya ledakan
Dari beberapa keterangan yang dipaparkan oleh petugas
baik Regu I, Regu II dan Regu III bahaya ledakan biasanya terjadi
jika di lokasi kebakaran terdapat ruangan kedap udara dan
didalamnya terdapat barang-barang yang dapat memicu ledakan.
Misalnya Gas LPG, bahan bakar minyak seperti bensin, solar dan
lain-lain. Risiko yang dapat terjadi diantara cacat fisik , benturan
terhadap benda keras bahkan kematian. Lebih jauh bapak Fauzi SE
selaku Kasi Operasional Kebakaran Kabupaten Tanah Datar
menerangkan bahwa ledakan yang terjadi pada saat operasional
kebakaran akan berakibat fatal bagi petugas pemadam kebakaran.
Ledakan yang tiba-tiba dapat menghancurkan bangunan bahkan
merenggut nyawa petugas. Maka dari itu petugas pemadam
58
59
60
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas. Adapun saran yang peneliti
berikan kepada petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar dan
Instansi terkait dalam upaya meminimalisir risiko pekerjaan dan penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut:
1. Selalu menggunakan peralatan lengkap pada saat terjun ke lapangan
berupa memakai baju anti panas (fire suit), helm pemadam dan sepatu
safety (fire Boot) sarung tangan dan masker.
2. Diharapkan kepada pemerintah setempat untuk dapat melengkapi dan
memperbaiki sejumlah perlengkapan yang mulai rusak, seperti selang
bocor, kekurangan baju tahan panas, sepatu fire boot yang sudah
bocor yang dikeluhkan petugas.
3. Agar selalu memastikan kendaraan siap untuk melakukan operasional,
dengan mengecek secara rutin kapasitas air di tangki mobil dan
bagian-bagian yang dapat membahayakan keselamatan nyawa petugas
seperti keadaan rem, keadaan ban, oli dan keseimbangan mobil.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Andy. (n.d.). 2021 . Tugas dan fungsi dinas pemadam kebakaran Kabupaten
Karangasem. Retrieved 10 21, from Dinas pemadam kebakaran
Kabupaten Karangasem.
Anisa, Windi Gessy. 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Manajemen Risiko. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang
Anindita, K,W. Dampak yang Terjadi pada Perusahaan Apabila Tidak Memiliki
Strategi Manajemen Risiko. http://.dictio.co.id.
Aris,T dan Reni,M. 2019. Manajemen Risiko. Jakarta: Budi Utama
Herman, Darmawi. 2016. Manajemen Risiko Edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara