Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA


========================
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran ABK
Program Studi : Prodi PLB
Semester/ Kelas : 5 A.1
Waktu : 12.40 – 14.10 ( 90 menit }
Dosen : Dra. Indiah Wisjnu Sulistyorini .,M.M.Pd
Senin 27 Nopember 2023

Petunjuk :
- Kerjakan semua soal sesuai dengan perintah !
- Baca terlebih dahulu semua soal dengan teliti dan jeli.
- Kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu.

Soal :
1. Salah satu tugas Guru adalah mengembangkan kurikulum, membuat rancangan
pembelajaran, dalam merancang pembelajaran Guru hendaknya memiliki kemampuan
dan keterampilan cara memilih dan menetapkan Strategi pembelajaran, pendekatan
pembelajaran serta menetapkan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajarannya.
a. Setujukah Saudara terhadap pernyataan di atas ? Berikan penjelasan jawaban
saudara !
b. Tuliskan definisi/ pengertian Strategi Pembelajaran menurut dua pakar/ ahli?
Simpulkan definisi/ pengertian tersebut oleh Saudara .
c. Bagaimana langkah-langkah Saudara dalam memilih Strategi pembelajaran yang
akan digunakan dalam pembelajaran? Jelaskan.

2. Beberapa orang pakar/ ahli mengungkap tentang pengertian/ definisi anak


berkebutuhan Khusus. Anak berkebutuhan khusus dalam pembelajarannya
memerlukan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
a. Tuliskan definisi/ pengertian Anak Berkebutuhan Khusus dari dua pakar/ ahli dan
simpulkan.
b. Sebutkan ada berapa Jenis ABK yang saudara ketahui dan betulkah setiap jenis
ABK memiliki karakteristiknya yang berbeda? jelaskan
c. Pentingkah guru mengkaitkan Karateristik ABK dengan Strategi pembelajaran
yang akan digunakan dalam pembelajaran ? Jelaskan.

3. Pada dasarnya setiap peserta didik/ anak berpotensi mengalami problema dalam belajar,
hanya problema tersebut ada yang ringan sehingga tidak perlu perhatian khusus dari
orang lain karena bisa diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, namun ada juga peserta
didik/ anak yang problema belajarnya cukup berat, sehingga perlu mendapatkan
perhatian dan bantuan dari orang lain.
a. Adakah Stategi pembelajaran yang paling baik bagi anak berkebutuhan khusus ?
Jelaskan.
b. Adakah langkah-langkah pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus ? jelaskan.
c. Metode pembelajaran apa yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus ?
sebutkan dan jelaskan.

Selamat Bekerja
Lembar kerja :

Nama Mahasiswa : Refi Mariska


NIM : 41032102211016

1. Salah satu tugas Guru adalah mengembangkan kurikulum, membuat rancangan


pembelajaran, dalam merancang pembelajaran Guru hendaknya memiliki
kemampuan dan keterampilan cara memilih dan menetapkan Strategi
pembelajaran, pendekatan pembelajaran serta menetapkan metode pembelajaran
yang akan digunakan dalam pembelajarannya.
a. Saya sangat setuju karena menjadi seorang Guru tentunya harus memiliki 4
komptensi diantaranya Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional. Pernyataan diatas tersebut
menunjukkan bahwa Kompetensi Pedagogik ini wajib dimiliki oleh para Guru.
Karena Kompetensi pedagogik adalah kemampuan atau keterampilan guru
mengelola proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta
didik.
b. Definisi/ pengertian Strategi Pembelajaran menurut dua pakar/ahli
1) Menurut Romiszowsky (1981) strategi dalam konteks kegiatan pembelajaran
mengandung makna, yaitu untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar
dengan memilih metode-metode yang dapat mengembangkan kegiatan belajar
peserta didik secara lebih aktif.
2) Dick dan Carey (1978: 106) yang mengatakan strategi belajar mengajar
mencakup keseluruhan komponen pembelajaran yang bertujuan menciptakan
suatu bentuk pembelajaran dengan kondisi tertentu agar dapat membantu
proses belajar peserta didik.
3) Semiawan (1996) berpendapat ditinjau dari segi proses pembelajaran strategi
belajar mengajar merupakan proses bimbingan terhadap peserta didik dengan
menciptakan kondisi belajar murid secara lebih aktif.
Dari beberapa ahli diatas, maka dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran
merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan
efisien.
c. Langkah-langkah dalam memilih Strategi pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran
1) Mengetahui terlebih dahulu tujuan pembelajaran
Dengan adanya tujuan yang sudah ditetapkan maka proses pembelajaran akan
lebih terarah. Oleh karena itu, dengan memperhatikan langkah ini akan lebih
memudahkan guru dalam memilih Strategi pembelajaran
2) Menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik
Tentunya dalam langkah ini harus diperhatikan kembali karena, setiap memilih
Strategi pembelajaran tentunya harus menyesuaikan dengan karakteristik
peserta didik, seperti peserta didik TK pasti akan jauh berbeda cara belajarnya
dengan peserta didik SMP
3) Menyelaraskan dengan materi yang akan disampaikan
Dengan mengetahui materi pembelajaran, tentunya Guru akan lebih mudah
menyelaraskan Strategi pembelajaran apa yang akan digunakan.

2. Beberapa orang pakar/ ahli mengungkap tentang pengertian/ definisi anak


berkebutuhan Khusus. Anak berkebutuhan khusus dalam pembelajarannya
memerlukan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
a. Definisi/ pengertian Anak Berkebutuhan Khusus dari dua pakar/ ahli dan
simpulkan.
1) Menurut Heward (2003) mendefinisikan ABK sebagai anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
2) Menurut Wardani, dkk (2014) anak berkebutuhan khusus merupakan anak
karena kelainan yang dimilikinya, memerlukan bantuan khusus dalam
pembelajaran agar mampu mengembangkan potensi secara optimal.
3) Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa (dalam Erawati dkk, 2016) anak
berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan (bermakna)
mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial,
emosional) dalam proses perkembangan dan pertumbuhan dibandingkan
dengan anak-anak lain seusianya, sehingga anak memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
Berdasarkan tiga definisi diatas makan dapat disimpulkan bahwa ABK adalah
anak yang memiliki kebutuhan khusus dan layanan pendidikan khusus sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Jenis ABK dan karakteristiknya
Anak berkebutuhan khusus (ABK) ini ada dua kelompok, yaitu: ABK
temporer (sementara) dan permanen (tetap). Adapun yang termasuk kategori ABK
temporer meliputi: anak-anak yang berada di lapisan strata social ekonomi yang
paling bawah, anak-anak jalanan (anjal), anak-anak korban bencana alam, anak-
anak di daerah perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang menjadi
korban HIV-AIDS. Sedangkan yang termasuk kategori ABK permanen adalah
anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis, ADHD
(Attention Deficiency and Hiperactivity Disorders), Anak Berkesulitan Belajar,
Anak berbakat dan sangat cerdas (Gifted), dan lain-lain.
ABK ini merupakan paradigma baru yang dimana cakupannya lebih luas
bukan hanya anak-anak disability tetapi termasuk juga anak-anak outstanding
ability seperti anak di atas rata-rata (CI/BI) begitupun anak ability yang memiliki
gangguan penglihatan mata minus misalnya. Adapun peristilahannya lebih halus
untuk anak-anak disabilitas, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras dan sebagainya.
Klasifikasi ABK Karakteristik
Tunanetra Menurut somantri (2006:65), tunanetra 1) Fisik, adanya kelainan pada indera
adalah individu yang mengalami penglihatan.
hambatan penglihatan atau kehilangan 2) Kemampuan akademik, tidak
penglihatan sebagai aluran penerima berbeda dengan anak normal pada
informasi dalam kegiatan sehari-hari. umumnya.
Anak tunanetra memiliki keterbatasan atau 3) Motorik, kurang dapat melakukan
ketidak mampuan dalam menerima mobilitas secara umum.
rangsang atau informasi melalui indera 4) Sosial-emosional, mudah
penglihatan. (Purba Bagus Sunarya, Irvan, tersinggung.
and Dewi 2018)
Tunarungu Tunarungu adalah seseorang yang 1) Fisik, kesan lahiriah tidak
mengalami kekurangan atau kehilangan menampakan adanya kelainan pada
kemampuan mendengar baik sebagian atau anak
seluruhnya yang diakibatkan karena tidak 2) Kemampuan akademik, tidak
berfungsinya sebagian atau seluruh alat berbeda dengan keadaan anak-anak
pendengaran, sehingga ia tidak dapat normal pada umumnya.
menggunakan alat pendengaran nya dalam 3) Motorik, sering anak tunarungu
kehidupan sehari-hari yang membawa kurang memiliki keseimbangan
dampak terhadap kehidupannya secara motorik dengan baik.
kompleks. 4) Sosial-emosional, sering
memperlihatkan rasa curiga yang
berlebihan, mudah tersinggung
Tunagrahita Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak 1) Tingkat ringan, memiliki
yang secara nyata mengalami hambatan kemampuan paling tinggi setraf
dan keterbelakangan perkembangan mental dengan anak kelas 5 SD, mampu di
jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa ajar memca, menulis dan berhitung
sehingga mengalami kesulitan dalam tugas- sederhana. Dalam sosialisasi masih
tugas akademik, komunikasi maupun mampu mnyesuaikan diri dengan
sosial. lingkungan sosial secara terbatas.
• Menurut psikologi tunagrahita 2) Tingkat sedang, memiliki
dibagi menjadi mild, moderate, kemampuan akademik maksimal
severe, dan profound. setaraf dengan anak kelas 2 SD,
Pada dasarnya anak tunagrahita memiliki biasanya sering disertai gangguan
karakteristik yang relatif homogin berdasar motorik dan komunikasi sehingga
klasifikasinya sangat sulit untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan, aktifitas
sosialnya hanya sebatas untuk
memelihara diri sendiri.
3) Tingkat berat, anak ini tidak mampu
dididik maupun dilatih,
kemampuannya paling tinggi setaraf
anak pra-sekolah, sepanjang
hidupnya anak ini bergantung pada
orang lain
Tunadaksa Tunadaksa adalah anak yang mengalami 1) Fisik, jelas menampakkan adanya
kelainan atau cacat yang menetap pada alat kelainan baik fisik, maupun motorik.
gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa 2) Kemampuan akademik, untuk
sehingga memerlukan pelayanan khusus. tunadaksa ringan tidak berbeda
dengan anak-anak normal pada
umumnya. Sedangkan untuk
tunadaksa berat terutama bagai anak
yang mengalami gangguan neuro-
muscular sering disertai dengan
keterbelakangan mental.
3) Motorik, banyak tunadaksa yang
mengalami gangguan motorik baik
motorik kasar maupun motorik halus.
4) Sosial-emosional, anak tunadaksa
memiliki kecenderungan rasa rendah
diri (minder) dalam pergaulan dengan
orang lain.
Tunalaras Tunalaras adalah anak yang mengalami Karakteristik anak tunalaras secara umum
kesulitan dalam penyesuaian diri dan menunjukkan adanya gangguan perilaku,
bertingkah laku tidak sesuai dengan norma- seperti suka menyerang (agresive),
norma yang berlaku dalam lingkungan gagngguan perhatian dan hiperaktive. Secara
kelompok usia maupun masyarakat pada akademik anak tunalaras sering ditemui tidak
umumnya, sehingga merugikan dirinya naik kelas hal ini dikarenakan gangguan
maupun orang lain perilakunya bukan karena kapasitasv
intelektualnya. Karakteristik emosisosial
anak tunalaras suka melanggar norma baik
yang berlaku di institusi seperti sekolah
maupun masyarakat sehingga anak ini sering
disebut dengan anak maladjusted. Tunalaras
sering menunjukkan kepribadian yang tidak
matang (immature) dan menunjukkan adanya
kecemasan (anxietas).
Autism Autisme adalah gangguan perkembangan 1) Repetitif atau senang melakukan
yang kompleks, meliputi gangguan gerakan tubuh yang berulang seperti
komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas mengelilingi benda tertentu, berjalan,
imaginatif, yang mulai tampak sebelum menjentikkan jari, resistensi terhadap
anak berusia tiga tahun, bahkan anak yang perubahan hal rutin, sensitivitas
tinggi terhadap rangsangan sensorik
termasuk autisme infantil gejalanya sudah seperti sentuhan, suara, rasa, atau
muncul sejak lahir. cahaya.
2) Perkembangan pola bicara yang
kurang serta keterampilan
penggunaan bahasa yang minim
menjadikan anak autisme kurang
mampu melakukan interaksi sosial.
3) Anak autis cenderung menyendiri
dan menarik diri dari lingkungan
sosialnya.
4) Anak autis kesulitan dalam meniru
keterampilan yang diajarkan serta
memiliki imajinasi yang sulit untuk
diekspresikan.
ADHD ADHD/GPPH adalah sebuah gangguan 1) Gangguan pemusatan perhatian
yang muncul pada anak dan dapat berlanjut (inattention)
hingga dewasa dengan gejala meliputi 2) Gangguan pengendalian diri
gangguan pemusatan perhatian dan (impulsifitas), dan
kesulitan untuk fokus, kesulitan 3) Gangguan dengan aktivitas yang
mengontrol perilaku, dan hiperaktif berlebihan (hiperaktivitas).
(overaktif). Gejala tersebut harus tampak
sebelum usia 7 tahun dan bertahan minimal
selama 6 bulan.
Kesulitan Anak yang berkesulitan belajar spesifik 1) Kesenjangan antara kapasitas
Belajar adalah anak yang secara nyata mengalami intelektual dan prestasi belajar
Spesifik kesulitan dalam tugas-tugas akademik 2) Adanya disfungsi minimal otak
khusus, terutama dalam hal kemampuan 3) Adanya gangguan pada proses
membaca, menulis dan berhitung atau psikologi dasar
matematika. Permasalahan tersebut diduga 4) Adanya kesulitan pada pencapaian
disebabkan karena faktor disfungsi prestasi belajar akademik
neurologis, bukan disebabkan karena faktor
inteligensi (inteligensinya normal bahkan
ada yang di atas normal). Anak berkesulitan
belajar spesifik dapat berupa kesulitan
belajar membaca (disleksia), kesulitan
belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan
belajar berhitung (diskalkulia), sedangkan
mata pelajaran lain mereka tidak
mengalami kesulitan yang berarti.
Anak Anak berbakat adalah anak yang memiliki 1) Karakteristik Intelektual, cepat dalam
berbakat potensi kecerdasan (inteligensi), belajar, rasa ingin tahunya tinggi,
(CIBI) kreativitas, dan tanggungjawab terhadap daya konsentrasinya cukup lama,
tugas (task commitment) di atas anak-anak memiliki daya kompetetif tinggi.
seusianya (anak normal), sehingga untuk 2) Karakteristik Sosial-emosional,
mewujudkan potensinya menjadi prestasi mudah bergaul atau menyesuaikan
nyata memerlukan pelayanan khusus. diri dengan lingkungan yang baru,
memiliki sifat kepemimpinan
(leadership) terhadap teman
sebayanya, bersifat jujur, dan
memiliki tenggangg rasa serta
mampu mengontrol emosi.
3) Karakteristik Fisik-kesehatan,
berpenampilan menarik, memiliki
daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit, dapat memelihara
penampilan fisik yang bersih dan
rapi.
c. Pentingkah guru mengkaitkan Karateristik ABK dengan Strategi pembelajaran
yang akan digunakan dalam pembelajaran ? Jelaskan.
Penting. Karena dengan mengetahui karakteristik ABK maka Guru akan memilih
strategi pembelajaran yang didasarkan dengan kemampuannya dan kebutuhan
peserta didik ABK tersebut agar PDBK berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki.

3. Pada dasarnya setiap peserta didik/ anak berpotensi mengalami problema dalam
belajar, hanya problema tersebut ada yang ringan sehingga tidak perlu perhatian
khusus dari orang lain karena bisa diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, namun
ada juga peserta didik/ anak yang problema belajarnya cukup berat, sehingga
perlu mendapatkan perhatian dan bantuan dari orang lain.
a. Stategi pembelajaran yang paling baik bagi anak berkebutuhan khusus adalah
strategi pembelajaran yang adaptif. Karena strategi pembelajaran adaptif ini bisa
menyesuaikan dengan kondisi peserta didik itu sendiri, bukan peserta didik
menyesuaikan dengan pembelajaran, yang tentunya penyesuaian tersebut
berkaitan dengan metode, materi, alat atau media pembelajaran, dan lingkungan
belajar
b. Langkah-langkah pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus
1) Asesmen
2) Membuat Program Pembelajaran Individual
3) Menggunakan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang
menunjang PDBK untuk mengikuti pembelajaran secara optimal.
c. Metode pembelajaran apa yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus
Guru harus kreatif dalam menyusun metode belajar yang bervariatif sesuai dengan
gaya belajar masing-masing siswa anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi ada
beberapa metode pembelajaran yang bisa membantu ABK dalam mengikuti
pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya, seperti:
1) Metode Analisis tugas
Metode ini bisa membantu anak tunagrahita dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya baik ttugas ketika di sekolah maupun tugas keseharian yang akan
dilakukan di rumah.
2) Metode Pengalaman Pengindraan
Ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti suara atau
sentuhan agar pembelajaran yang diterima memberi pengalaman nyata bagi
anak tunagrahita.
3) Metode Prompts
Metode ini merupakan bantuan yang diberikan pada anak supaya bisa
menghasilkan respon yang benar. Prompts memberikan bantuan berupa
informasi tambahan kepada anak supaya bisa menjalankan instruksi dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai