Anda di halaman 1dari 8

BAB ll PEMBAHASAN

 2.1CIKAL BAKAL TERBENTUKNYA DESA KEMANG TANDUK


Zaman dahulu kala ada sebuah dusun bernama SELEPUS yang lokasinya berada di
TELANG tidak jauh dari Talang Mehantan (wilayah Desa Tanjung Menang) yang di- pimpin
oleh KERIE JENANG kemudian diteruskan oleh Kerie SINTIK dan Kerie GENTAR. Kerie
GENTAR kemudian mengajak masyarakat SELEPUS untuk memindahkan pemukiman
mendekati sungai / batang ahi RAMBANG dan menamakan hunian baru ini dengan nama
Tanjung Dalam, masyarakat yang pertama pindah pada masa inilah yang kemudian dikenal
dengan istilah “NYUSOK DUSUN”.
Pada masa lalu menurut sumber kami pemilihan seorang KERIE dilakukan den- gan cara
sederhana yaitu sistem TUNGGOK-TUNGGOK’AN, calon KERIE berdiri didepan dan
masyarakat yang setuju berdiri dibelakang KERIE pilihan masing-masing dan pe- menangnya
adalah barisan yang terpanjang / terbanyak.
KERIE dalam menjalankan kepemimpinannya dibantu oleh
1. Kepala Menyan
2. Kepala Adat
3. Malim
Sekitar tahun 1800an kala itu masih kekuasaan zaman Kesultanan Palembang, lantaran
terjadi ketidak sepahaman antara masyarakat dengan kebijakan-kebijakan ke- sultanan maka
banyak orang memilih berdiam di hutan dan berkebun tanpa berhubun- gan dengan dunia
luar.
Kurangnya Informasi dan sulitnya mendapatkan kabar dari dunia luar inilah membuat
masyarakat merasa ketakutan atas aturan-aturan yang di keluarkan Kesulta- nan Palembang.
Kemudian beberapa masyarakat memisahkan diri dari Desa Tanjung Dalam dan memilih
hidup bertani berkebun (be ume) dan di antara beberapa masyarakat tersebut ada beberapa
daerah Hunian pertanian tersebut yang menjadi cikal bakal wilayah Desa Kemang Tanduk
antara lain:
1. Talang Kemang Tanduk
2. Talang Genting
3. Talang Pengadangan
4. Talang Babatan
5. Talang Cepake
6. Talang Anyar
7. Talang Limau
8. Talang Batean
9. Talang Sire
10. Talang Batin, dll
Salah satu wilayah hunian (talang) yang menjadi cikal bakal nama Desa adalah Talang
Kemang Tanduk, nama ini di ambil dari buah asam yaitu KEMANG yang mempu- nyai
karakteristik unik berupa benjolan pada buahnya dan sedikit menyerupai tanduk dan tumbuh
ditepian halaman talang.

 2.2 Proses Berjalannya pembangunan desa Kemang tanduk.


Pada perkiraan Tahun 1953, PT. PERTAMINA melakukan kegiatan pengeboran minyak bumi
di wilayah setempat dan membangun jalan dari Simpang pinang (Jalan Lintas Prabumulih-
Muara Enim) mengarah ke Tanjung Menang. Masyarakat yang bera- da tak jauh dari jalan
Pertamina (di talang tersebut di atas) satu persatu mulai mem- bangun rumah secara
permanen dan mendekati jalan tersebut.
Masih menurut sumber kami, yang pertama kali membangun hunian (talang Genting) dan
sudah ada sebelum PT. Pertamina melakukan kegiatan pengeboran mi- nyak bumi antara lain:
1. Terakin
2. Mat Yasan
3. Nangadin
4. Gemantan, dll
Seiring waktu Rumah demi rumah makin bertambah dan menjadi Tiga bagian hunian
masyarakat yang memanjang mengikuti alur jalan pertamina, adapun Bagian- bagian tersebut
dapat di sebutkan antara lain:
1. Talang Kemang Tanduk dengan tetua adat Bapak Jeharip
2. Talang Genting dengan tetua adat Bapak Liadan
3. Talang Batean dengan tetua adat Bapak Mat. Arap
Masyarakat dari bermacam talang-talang kecil sekitar jalan Pertamina yang ingin
membangun rumah di tiga talang tersebut diwajibkan melapor secara adat masalalu ke tetua
talang dan biasanya mereka mendapat wejangan berupa etika bermasyarakat dengan tetangga
semisal:
1. Wajib mengikuti Acara SEDEKA BETALANG
2. Wajib ikut serta dalam kegiatan gotong royong betalang
3. Larangan mengambil / mencuri barang milik orang
4. Tidak boleh ribut lantaran anak-anak bertengkar
5 Dil
Di masing-masing Hunian warga tersebut ada berdiri bangunan adat yang di- namai
PEREGUNGAN dengan fungsi sebagai wadah urun rembug masyarakat dan acara adat
SEDEKA BETALANG.
Sementara untuk Sedeka BEDUSUN mengingat Kemang Tanduk yang mayoritas
masyarakatnya adalah masyarakat Desa Tanjung Dalam masih tetap mengikuti acara Sedekah
di Desa Induk Tanjung Dalam.

 2.3 PERESMIAN DESA KEMANG TANDUK


Pada Tanggal 03 November 2003 Kemang Tanduk Resmi memisahkan diri dari Desa Induk
dan berubah menjadi desa persiapan dibawah kendali Kecamatan Rambang Kapak Tengah
Pemerintahan Kota Prabumulih yang diresmikan oleh Walikota Bpk Dis. Sudjadi MM.
Adapun Struktur Pemerintahan Desa Masih di ambil alih oleh pegawai kecamatan den- gan
rincian sebagai berikut:
PJS. Kepala Desa Bpk. ROMLI HOFIAH
SEKDES Bpk. SARKONI KAUR
UMUM PEMERINTAHAN Bpk. SARNUDI
KAUR TRANTIB Bpk. M. YODAN
KAUR KESRA Bpk. HASRAN
KAUR KAPELNIS Bpk. SURY DENI KAUR PEMBANGUNAN
Bpk. SARENSI
KADUS l Bpk. GOSMAN
KADUS II Bpk. BUDIMAN
YANTO KADUS III Bpk. M. SEDEN
KADUS IV Bpk. SAIROMAN

Selang beberapa tahun kemudian lantaran Pjs. Kelapa Desa Bpk. ROMLI HOFIAH mendapat
tugas baru dari Pemerintah Kota Prabumulih dan mengabdi ke Palembang maka Jabatan
pejabat sementara Kepala Desa di jalankan oleh Sekretaris Desa Bpk. Ser- koni.
Pemerintahan ini bertahan Hingga Tahun 2008 lantaran Desa Depenitif di bawah Otoritas
PEMKOT PRABUMULIH masih terganjal PERDA tentang adanya Desa Dalam wilayah
perkotaan.
Kemudian berdasarkan kepada PERDA No. 2 tahun 2007 dan peraturan Pemerintah Ko- ta
Prabumulih No. 1 tahun 2008 pada tanggal 30 Oktober 2008 masyarakat Desa Ke- mang
Tanduk melaksanakan Pemilihan Kepala Desa untuk pertama kalinya, pemilihan Kepala Desa
ini di ikuti oleh Generasi Muda Kemang Tanduk antara lain:
1. Bpk. Surya Deni
2. Bpk. Herawanto
3. Bpk. Suwardi, SE
Dan Bpk. SUWARDI, SE tampil menjadi Kepala Desa Depenitif pertama untuk ta- nah
Kemang Tanduk. Dengan pelantikan pada tanggal 23 Desember 2008 di Kecamatan
Rambang Kapak Tezgah oleh Pemerintah Kota Prabumulih yang di wakili Bpk. WAWA- KO
Ir. RIDHO YAHYA. MM.

 2.4 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


KETUA BPK.DIDIPARMANSYAH ,S.Pd
WAKIL KETUA BPK.HARDIANTO
SEKRETARIS Bpk. HADI YOLANDA
ANGGOTA Bpk. 1. Bpk. SONI AWARI
2. Bpk. JULI ERWANTO

KEPALA DESA Bpk. SUWARDI, SE


SEKDES Bpk. SARKONI
KAUR UMUM PEMERINTAHAN Bpk. HELLEN KASMAR
KAUR TRANTIB b Bpk. EDY
PARWANSYAH KAUR KAPELNIS Bpk. SURYA DENI
KAUR PEMBANGUNAN Bpk.SUHARTO
KAUR KESRA Bpk. JUARSA
KEPALA DUSUN I Bpk. GOSMAN. R
KEPALA DUSUNb II Bpk. BUDIMAN YANTO
KEPALA DUSUN III Bpk. M. YANTO
KEPALA DUSUN IV Bpk. HERWANSYAH
P3N Bpk. WARMAN.
CH LEMBAGA ADAT Bpk. SURYAMAN

 2.5 ASAL USUL MASYARAKAT


Masyarakat Desa Kemang Tanduk berasal dari suku Rambang keturunan dari :
1. Puyang Aur
2. Junjungan Mude / Daha Langet
3. Puyang Sandung
4. Puyang Siak Pengulu / Puyang Langkap
5. Puyang Rebia
6. Puyang Malin Dakdak
7. Puyang Samsu / Aeh Anak Jeheng
8. Puyang Marge Raye / Aeh Anak Jeheng
9. Puyang Serampu Lubok Setul
10. Puyang Baok / Tanjung Raman
11. Puyang Bitik/Puyang Genting
12. Puyang Lembak / Siak Parau/ P. Telang
13. DST
Masing-masing dari anak cucu Puyang puyang tersebut memiliki karakteristik dan logat
berbahasa yang berbeda satu sama lain atau dalam bahasa Daerah biasa di se- but dengan
PERIBASE RUGOK, dapat disebutkan disini meski tidak begitu spesifik anta- ra lain:
1. Apal dial
2. Apat diat
3. Apam diam
4. Ampam diam
5. Ape jie
6. Ampe ndie
7. Ape die
8. Hape hie
9. Apa dea
10. Ape tie
11. Rape rie
12. Gape gie
Dan lain lain yang tidak kami dapatkan dari nara sumber manapun.
Adapun guna dari “PERIBASE RUGOM” ini salah satu kegunaannya adalah untuk
menentukan garis keturunan / silsilah keluarga dan asal muasal Puyang. Apabila dalam
silsilah keluarga masih “serugok seperibase” maka ikatan kekeluargaan masih erat dan sifat
kegotong royongannya masih terjaga dengan baik, dan masing mas- ing RUGOK akan
senantiasa menjaga nama baik RUGOK serta akan saling membantu apabila ada salah satu
dari masyarakat RUGOK ini tampil memimpin dan atau menjadi pemimpin

 2.6 PENGARUH AGAMA ISLAM DI DESA KEMANG TANDUK


Tidak diketahui dengan pasti kapan pengaruh Agama Islam mulai masuk dan perlahan-lahan
mengubah pola serta tata cara kehidupan masyarakat kemang tanduk, sebab Khatib / P3N
pada masa itu masın berada di Desa Induk Desa Tanjung Dalam, di mungkinkan juga dari
sumber ilmu yang didapat oieh pemuda yang puiang dari Rantau dan lain-lain.
Pengajian pertama kali di Kemang Tanduk di adakan pada kira-kira tahun 1965 dengan
tenaga pengajar Bp. AZAN, Alm (pak ROHANA) dari Prabumulih, dengan me- nempati
balai adat / peregungan, pengajian ini hanya bertahan selama satu tahun. Dita- hun 1975
dengan bergotong royong masyarakat membangung Langgar Pengajian se- derhana berbentuk
seperti rumah panggung dengan lantai dari bilah bambu di atas ta- nah milik Bpk. Liani dan
Bpk. Liasan.
Pengajian ini kemudian dikoordinir oleh Bpk. H. YUSMAN (P3N Desa Tanjung Dalam),
dengan tenaga pengajar
1. Bpk. HUDIRMAN, Alm
2. Bpk. SAHARIPUDIN
Lalu diperjalanannya tugas mengajar agama Islam ini di lanjutkan oleh generasi yang lebih
muda antara lain,
1. Bpk. MAT GONI
2. Bpk. GOSANAN, dll
Barulah pada tahun 1991/1992 masyarakat Desa Kemang Tanduk bergotong royong
membangun mesjid di atas lahan Hibah dari Bpk. JUHER, Alm dengan nama MESJID AL-
HIKMAH dan pada tahun 2005/2006 masyarakat dusun Batean juga mendi- rikan Mesjid
AL-IKHLAS.

 2.7 BIDANG PENDIDIKAN DESA KEMANG TANDUK


Pada zaman dahulu mayoritas masyarakat masih buta huruf latin dan belum memahami
secara benar tentang penanggalan, semua kegiatan tanian dan acara adat hanya berdasarkan
pada musim dan penanggalan Bulan Arab (bulan cungak’an).
Perjanjian perjanjian antara masyarakat dan masyarakat lain hanya cukup me- makai huruf
lama / surat ulu seperti ejaan KE, GE dan ME.
Semisal untuk menentukan tanggal pernikahan kedua belah pik biasanya mengguna- kan
“SIRAT TALI” pada saat musyawarah atau “NYENGOK’I RASAN”, kedua pihak calon
besan sama-sama membuat tali yang di ikatkan (dibukulkan) kemudian jumlah bukul tersebut
harus sama dan setiap hari pula bukul tali harus dibuka satu persatu hingga pada bukul yang
terakhir, maka pada hari tersebut dilangsung kanpernikahan.

Sekolah pertama di Talang Kemang Tanduk lama (tidak jauh dari desa sekarang) pada tahun
1952 bernama SEKOLAH PEMBERANTASAN BUTA HURUF (SPBH),dengan tenaga
pengajar antara lain:
1. Bpk. SUANIDIN
2. Bpk. CEK MEGANG
3. Bpk. M. SENAN

Ketika masyarakat dari beberapa Talang pindah mendekati jalan Pertamina pada periode 1953
lantaran belum ada gedung sekolah tetap, kebanyakan masyarakat sekolah didesa tetangga
seperti Sekolah Tanjung Menang dan Tanjung raya.
Pada tahun 1958/1959 masyarakat membangun gedung Sekolah sewadya dengan bergotong
royong yang di pimpin tokoh masyarakat Bpk. Jeharip Alm.
Namun tetap saja Sekolah Kemang Tanduk berada dibawah sekolah naungan di Tanjung
Raman, dengan tenaga pengajar / guru:
1. Bpk. M. ADAM (guru tiga zaman)
2. Bpk. MULYAN
3. Bpk. ALI HANAFIA, dll

Seiring waktu bangunan sekolah yang dipakaipun mengalami kerusakan dan masyarakat
kembali berinisiatif membangun kembali gedung sekolah tempat Sekolah saat ini.
Hibah tanah Sekolah dari :
a. Bpk. SANAN
b. Bpk. RIAGUS
Tak lama berselang tepatnya pada tahun 1975 Sekolah yang dibangun secara swadaya ini di
resmikan menjadi SEKOLAH DASAR NEGERI 18 kabupaten Muara Enim dengan Tenaga
Pengajar tetap.
Kepala sekolah Bpk. Suroso
Guru Bpk. M. ADAM
Bpk. MULYAN
Bpk. ALI HANAFIAH

Anda mungkin juga menyukai