Anda di halaman 1dari 47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Desa dan Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Kondisi Desa Gondang

Desa Gondang terletak 500 meter dari Ibu kota Kecamatan Gangga

dan berjarak 8 Kilometer dari Kota Kabupaten Lombok Utara,Desa

Gondang memiliki jumlah penduduk sekitar 11320 Jiwa yang terdiri dari

3569 Kepala Keluarga yang terbagi menjadi : Laki-laki sekitar 2933 KK dan

Perempuan sekitar 635 KK. Jumlah dusun yang ada di Desa Gondang adalah

11 Dusun meliputi : Dusun Karang Kates, Lekok Utara, Lekok Selatan,

Lekok Tenggara, Lekok Timur, Karang Bedil, Karang Amor, Karang Anyar,

Karang Pendagi , Gondang Timur dan Besari.

4.1.2 Sejarah Desa Gondang

Desa Gondang merupakan Desa tua yang berdiri pada Tahun 1800,

wilayah pemerintahannya dulu meliputi Selengen dan Amor Amor untuk

bagian timur ( Desa Selengen sekarang ) dan wilayah baratnya sampai Kali

Segara. Dari fakta sejarah Desa Gondang sendiri melaksanakan sistem

pemerintahan adat yaitu Pemusungan selama 5 priode dari tahun 1900

sampai dengan tahun 1963 , sistem pemusungan yang pernah dijalankan

yang menggunakan 3 sistem pembagian kekuasaan dan kewenangan yang

melekat seperti : Pemusungan Sebagai kepala pemerintahan yang bertugas

49
mengatur administrasi pemerintahan, Mangku Petugas yang ditunjuk untuk

menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan adat

istiadat, sedangkan Kyai dan Pengulu Petugas yang ditunjuk untuk

memimpin dan menyelenggarakan upacara keagamaan secara Islam

Sejarah juga menyebutkan bahwa sebelum Desa Gondang berdiri,

Wilayah kekuasaan ke-Datuan Bayan yang diatur berdasarkan Sistem Paer

(Satu kesatuan sistem wilayah yang diatur berdasarkan satu kesatuan Tata

Kelola dan satu kesatuan berdasarkan hokum adat) dimana desa desa yang

ada pada waktu itu tidak dibatasi oleh batas administrasi tetapi oleh

kesatuan Paer.

Dalam sejarah yang ada, masyarakat Lombok Utara banyak

dipengaruhi oleh pengaruh budaya Bali dan Jawa (Majapahit dan Anak

Agung Karang Asem) juga pengaruh Kolonial, ini bisa dilihat dari tata cara

mengelola lahan pertanian dengan menggunakan sistem subak dan pekasih

dan dalam mengatur pengelolaan pertanian sedang kan untuk mengatur tata

prikehidupan masyarakatnya menggunakan sistem Banjar dan awig-awig,

sedangkan pengaruh kolonial Belanda dapat dilihat bahwa di Gondang

pernah sebagai pusat pemerintahan di bawah kedistrikan Bayan dengan

menempatkan orang (Datu Putrawa) sebagai pemimpin sebuah Asisten

Distrik dibawah distrik Bayan.

Pada tahun 1800 Ke -Datu Bayan mengutus kepercayaannya yaitu

PEMEKEL SUBAYA untuk melakukan expedisi kewilayah barat atau

50
disebut perluasan wilayah dengan membuka sistem irigasi pertanian,

Pemekel Subaya setelah melihat wilayah yang dibuka sangat subur dan

cocok untuk membuat pemukiman , Pemekel Subaya membawa 44 orang

dari Gumantar untuk mendiami wilayah baru tersebut, dalam perjalanannya

wilayah baru tersebut menarik minat masyarakat yang lain seperti dari

Amor-Amor, Lading-Lading, Kerurak dan Beriri Jarak (Desa Sambik

Bangkol sekarang ) untuk mendiami dan bertempat tinggal di wilayah baru

yang subur.

Dalam perjalanannya, wilayah baru tersebut berkembang dengan pesat

dan kemudian dalam musyawarah atau Gundem di tetapkan berdasarkan

kesepakatan nama wilayah tersebut dinamai dengan nama GONDANG,

menurut cerita dari orang tua, Gondang juga berasal dari kata GONG dan

GENDANG (Adanya kegiatan keramaian setiap panen dengan

menampilkan tari tarian yang diiringi dua alat gamelan yaitu Gong dan

Gendang) tetapi dalam cerita yang sebenarnya dari sumber yang dapat

dipercaya nama Gondang adalah merupakan nama tokoh yaitu Amak

Gondang, tokoh yang memimpin membuka wilayah yang ada yang

merupakan orang kepercayaan Pemekel Subaya.

Bukti bukti sejarah yang menyebutkan Kantor Desa Gondang sekarang

sering disebut dengan kata Bencingah (Tempat berkumpul atau

bermusyawarah) sementara wilayah sekitar disebut dengan nama Dalem

Jero adalah tempat bermukimnya kepala pemerintahan dan keluarganya,

pada jaman dulu sekitar wilayah itu dikelilingi oleh tembok tinggi yang

51
terbuat dari tanah dengan pintu utama disebelah barat yang disebut Pintu

Kuri atau Pintu Puri. Dilihat dari silsilah para Pemimpin pertama dan

kelima di Desa Gondang memimpin dengan menggunakan sistem

pemerintahan berupa Pemusungan yang masa jabatannya selama 10 tahun,

melihat dari silsilah dan urutan nama pejabat pemerintahan Desa Gondang

maka pemusungan pertamanya adalah LANGGIA yang memerintah dari

tahun 1900 sampai dengan 1910 dan berasal dari Dusun Karang Anyar dan

Pemusungan kedua adalah Darmaji yang memerintah dari tahun 1910

sampai dengan tahun 1920,juga berasal dari Dusun Karang Anyar,

pemusungan ketiga adalah Amak Saminah yang memerintah dari tahun 1920

sampai dengan tahun 1930 yang berasal dari Dusun Karang Pendagi,

pemusungan ke empat yaitu H.M.Assa,at yang memerintah dari tahun 1930

sampai dengan tahun 1957 berasal dari Dusun Karang Pendagi dan

pemusungan ke lima yaitu Sukarta yang memerintah dari tahun 1957 sampai

dengan tahun 1963 berasal dari Dusun Karang Bedil

Sedangkan sistem pemerintahan dengan menggunakan sistem

pemerintahan Kepala desa mulai dilaksanakan dari tahun 1967 sampai

dengan sekarang dengan masa jabatan 5 tahun , dengan pejabat Kepala Desa

pertama adalah Nurimah yang memerintah dari tahun 1963 sampai dengan

1967 dan berasal dari Dusun Karang Anyar, selanjutnya Kepala Desa dijabat

oleh H.Sirajudin yang memerintah 2 kali dari tahun 1967 sampai dengan

tahun 1978 dan berasal dari Dusun Lekok.

52
Dalam perjalanannya pemerintahan desa di Desa Gondang mengalami

pasang surut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang mengatur

masa jabatan Kepala Desa selama 5 tahun yang diatur pada priode ORDE

BARU, dalam kondisi tersebut dikenal pejabat kepala desa yang berasal dari

unsur pemerintah.

Selanjutnya dalam transisi pemerintahan,terjadi lowongnya pejabat

Kepala Desa sehingga pada tahun 1978 – 1979 pemerintahan dipegang oleh

Lalu.Syahrul.M dan M.Soewardi.BA tahun 1979 – 1980 untuk memimpin

Penjabat Sementara Kepala Desa Gondang, sampai kemudian pada

pemilihan secara demokratis yang dilaksanakan pada tahun 1980 terpilihlah

Saduro sebagai Kepala Desa Gondang yang memimpin dari tahun 1980-

1981 berasal dari Dusun Penjor dan hanya memerintah selama 2 ( dua )

tahun dan mengundurkan diri,setelah itu Kepala Desa dijabat oleh Rustam

Effendi dari Dusun Karang Bedil, memerintah dari tahun 1981 sampai

dengan tahun 1987.

Terjadi kekosongan pemerintahan di Desa Gondang,pemerintahan Desa

Gondang dipegang oleh penjabat sementara kepala desa (Pjs) yaitu

H.M.Saleh Usman yang memerintah selama 1 ( satu ) tahun yaitu 1987-1988

dan kemudian diadakan pemilihan Kepala Desa yang kemudian

dimenangkan oleh Suhardi yang berasal dari Dusun Karang Pendagi yang

memerintah dari tahun 1989-1997, Kepala Desa berikutnya yang terpilih

dari proses pemilihan adalah M.Syaripudin yang berasal dari Dusun Karang

Pendagi dan memerintah dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005, karena

53
penyesuain dengan peraturan pemerintah maka terjadi kekosongan

pemerintahan sehingga Camat Gangga menunjuk Penjabat Sementara

Kepala Desa Gondang (Pjs) yaitu Edy Agus Wahyudi sebagai penjabat

sementara Kepala Desa Gondang selama 1 (satu) tahun yaitu tahun 2006

-2007.

Pada pemilihan yang dilaksanakan pada tahun 2007 terpilihlah Ahmad

Jauhari sebagai Kepala Desa Gondang yang memerintah dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2013 yang berasal dari Dusun Karang Amor, pada

pemilihan berikutnya yang dilaksanakan pada tahun 2013 Ahmad Jauhari

terpilih kembali sebagai Kepala Desa Gondang dengan masa bakti tahun

2014 sampai dengan tahun 2020.

Dari bukti sejarah yang lain bahwa nama nama dusun yang ada di Desa

Gondang menunjukkan asal usul masyarakatnya yang beragam sehingga

nama dusun pun dapat mencerminkan asal usul masyarakatnya seperti :

1. Karang Pendagi sebelah barat disebut Beriri Jarak karena bersal dari Beriri

Jarak Desa Sambik Bangkol

2. Karang Amor yang sebagian besar besar masyarakatnya berasal dari

Amor-Amor Desa Selengen

3. Karang Kerurak , RT 5 Karang Anyar banyak berasal dari Kerurak Desa

Genggelang

54
Dalam perkembangannya masyarakat desa Gondang banyak berasal

dari pendatang yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur (Mas Bagik,

Kembang Kerang dan Tembaban) dan juga berasal dari pulau Sumbawa

(Bima dan dompu) pulau jawa,Lombok Barat dan Mataram sedangkan

masyarakat dari sulawesi yang mendiami wilayah pesisir terbanyak dari

Bugis Makasar, dalam perkembangan masyarakat yang datang dari luar

Desa Gondang membaur dan menyatu dengan masyarakat yang lainnya

melalui proses perkawinan, dalam hetergonitas kehidupan masyarakatnya

berkembang secara damai dan hidup dengan harmoni.

Table 4.1
Silsilah Pejabat Kepala Desa Gondang

NO NAMA ALAMAT MASA JABATAN KET


BAKTI

1 LANGGIA Karang Anyar 1900-1910 Pemusungan  

2 DARMAJI Karang Anyar 1910-1920 Pemusungan  

3 SAMINAH Karang Pendagi 1920-1930 Pemusungan Masa


Pemusungan
(1900–1963)

4 H.M.ASSA,AT Karang Pendagi 1930-1957 Pemusungan  

5 SUKARTA Karang Bedil 1957-1963 Pemusungan  

6 NURIMAH Karang Anyar 1963-1967 Kepala Desa  

7 HAJI SIRAJUDIN Lekok 1967-1978 Kepala Desa  

8 L.SYAHRUL.M Gondang 1978-1979 Pjs.Kepala  


Desa

9 M.SOEWARDI.BA Gondang 1979-1980 Pjs.Kepala Masa Orde


Desa Baru (1967–
1988)

55
10 SADURO Penjor 1980-1981 Kepala Desa  

11 RUSTAM EFENDI Karang Bedil 1981-1987 Kepala Desa  

12 H.M.SALEH Karang Pendagi 1987-1988 Pjs.Kepala  


USMAN Desa

13 SUHARDI Karang Pendagi 1989-1997 Kepala Desa  

14 M.SYARIPUDIN Karang Pendagi 1998-2005 Kepala Desa  

15 EDY AGUS Lekok 2006-2007 Pjs.Kepala  


WAHYUDI Desa

16 AHMAD JAUHARI Karang Amor 2007-2013 Kepala Desa Masa Orde


Reformasi

17 AHMAD JAUHARI Karang Amor 2007-2013 Kepala Desa  

18 AHMAD JAUHARI Karang Amor 2014-2018 Kepala Desa  

19 ATMAJA Telaga Maluku 2018 Pj. Kepala  


GUMBARA, SP Desa

20 SLAMET RIYADI Tanjung 2020 Pj. Kepala  


Desa

21 SUPRIADI, S. Sos Lekok Tenggara 2020 Kepala Desa  Sekarang

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

4.1.3 Geografis Desa Gondang

Luas wilayah Desa Gondang 963.157 Hektar yang terdiri dari sawah

irigasi tekhnis seluas 433.50 hektar, tanah kas desa seluas 1,6 hektar, tanah

perkebunan sekitar 405 Hektar, perkantoran pemerintahan 5,2 hektar dan

lahan lain sekitar 127.27 Hektar.

Dilihat dari geografis wilayahnya, Desa Gondang memilki ketinggian 6

Mdl dengan Topografi wilayah yang berbukit disebelah selatan yang

56
digunakan untuk areal perkebunan dan pemukiman untuk wilayah datar dan

sebagian lagi merupakan areal persawahan irigasi tekhnis.

Potensi pertanian yang dimiliki Desa Gondang adalah Padi dan

Palawija (Kacang tanah, kedelai, jagung) Perkebunan Kelapa dan tanaman

kakao, Curah hujan 1958,5 Mm dengan jumlah curah hujan 6 bulan dan suhu

rata-rata hariannya 28 – 35 0c.

Wilayah Desa Gondang diapit oleh dua aliran sungai besar yaitu Kali

Segara disebelah barat sebagai batas wilayah dengan Desa Jenggala

Kecamatan Tanjung dan Kali Bengkok disebelah timur sebagai batas wilayah

dengan Desa Genggelang, Kali Segara memiliki debit yang sangat besar dan

digunakan untuk pengairan irigasi pertanian di Desa Gondang dan

Kecamatan Tanjung, selain itu sumber air irigasi persawahan di Desa

Gondang Berasal dari Kali Pekatan Kanan yang kemudian dikelola melalui

jaringan Telabah Gondang, Desa Gondang juga berbatasan dengan Hutan

Lindung Murmas disebelah selatan, yang didalamnya terdapat sumber Mata

Air Mandala yang digunakan oleh masyarakat Dusun Besari untuk keperluan

air bersih.

4.1.4 Demografi Desa Gondang

Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Sistem Informasi Desa,

jumlah penduduk Desa Gondang, perkembangan penduduk Desa Gondang

Tahun 2020 dapat digambarkan sebagai berikut:

57
Tabel 4.2
Perkembangan Penduduk Desa Gondang Tahun 2020
KK JIWA KE
T
NO DUSUN

L P JUML L P JUMLAH
AH

1. Kr. Kates 329 59 388 590 569 1159

2. Lekok Selatan 147 39 186 298 291 589

3. Lekok Tenggara 140 28 168 277 287 564

4. Lekok Utara 141 37 178 306 290 596

5. Lekok Timur 268 55 323 554 517 1071

6. Kr. Bedil 414 109 523 769 788 1557

7. Kr. Amor 218 39 257 407 420 827

8. Kr. Pendagi 506 133 639 1013 1011 2024

9. Kr. Anyar 271 58 329 554 529 1083

10. Gondang Timur 406 63 469 764 749 1513

11. Besari 93 15 108 175 162 337

JUMLAH 2933 635 3569 5707 5613 11320

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Tabel 4.3
Perkembangan Penduduk Desa Gondang
No Jenis Kelompok Jumlah Laki-laki Perempuan

1 LAKI-LAKI 5707 5707 0

2 PEREMPUAN 5613 0 5613

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

58
Tabel 4.4
Jenis kelompok pendidikan
No Jenis Kelompok (Pendidikan) Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Tidak/Belum Sekolah 2977 1417 1560

2 Belum Tamat SD/Sederajat 1638 840 798

3 Tamat SD/Sederajat 2258 1049 1209

4 SLTP/Sederajat 1712 818 894

5 SLTA/Sederajat 1982 1184 798

6 Diploma I/II 85 46 39

7 Akademi/Diploma III/S. Muda 107 46 61

8 Diploma IV/Strata I 549 300 249

9 Strata II 12 7 5

10 Strata III 0 0 0

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Tabel 4.5
Jenis Kelompok (Umur)
No Jenis Kelompok (Umur) Jumlah Laki-laki Perempuan

1 0–1 362 182 180

2 2–4 664 340 324

3 5–9 1068 587 481

4 10 – 14 923 467 456

5 15 – 19 879 459 420

6 20 – 24 867 434 433

7 25 – 29 936 453 483

8 30 – 34 1054 523 531

9 35 – 39 1011 534 477

10 40 – 44 847 398 449

59
11 45 – 49 689 357 332

12 50 – 54 615 308 307

13 55 – 59 431 198 233

14 60 – 64 392 193 199

15 65 – 69 208 118 90

16 70 – 74 162 66 96

17 75 – 999 212 90 122

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Tabel 4.6
Jenis Kelompok (Status Kawin)
No Jenis Kelompok (Status Kawin) Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Belum Kawin 5065 2788 2277

2 Kawin 5554 2766 2788

3 Cerai Hidup 230 66 164

4 Cerai Mati 471 87 384

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Tabel 4.7
Jenis Kelompok (Agama)
No Jenis Kelompok (Agama) Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Islam 11278 5684 5594

2 Kristen 3 2 1

3 Katholik 0 0 0

4 Hindu 38 20 18

60
5 Budha 1 1 0

6 Khonghucu 0 0 0

Kepercayaan Terhadap Tuhan


7 0 0 0
YME / Lainnya

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

4.1.5 Keadaan Sosial Budaya

Desa Gondang yang terdiri dari 11 dusun, dengan penduduk yang

sangat heterogen yang berasal dari berbagai suku bangsa yang ada di

indonesia seperti Sasak, Jawa, Banjar, Bugis, Mbojo, Sumbawa dan Bali dan

juga adanya penduduk yang berasal wilayah yang ada di Nusa Tenggara

Barat seperti dari Lombok Timur,Lombok Tengah tentunya memiliki

beragam tata cara dalam melaksanakan tradisi dan keyakinan

keagamaan,yang akhirnya juga mempengaruhi pola berkehidupan

masyarakat , proses pembauran terjadi dengan penduduk lokal dilakukan

dengan perkawinan sehingga memperluas kekrabatan dalam komunitas yang

ada di Desa Gondang.

Dari fakta yang ada hetregenitas ini dapat berlangsung dengan baik

secara harmoni, dusun sebagai pusat perkembangan penduduk dapat berjalan

dengan baik , ini disebabkan oleh adanya pengaturan pelayanan dengan

menggunakan aturan lokal yang ada seperti awig-awig gubuk dan awig awig

desa disamping dengan adanya kelembagaan desa dan juga dalam

pengelolaan sumberdaya alam pertanian irigasi pertanian dikelola dengan

61
cara yang tradisional dengan sistem Subak (Subak Lekok dan Subak

Gondang)

Dalam menjalankan tugas tugas pemerintahan ditingkat dusun

dilakukan oleh Keliang atau Kepala Dusun, Sementara prosesi keagamaan

masih mengenal adanya Kyai atau Pengulu.sedangkan tata cara perkawinan

(Gawe Hidup) yaitu perkawinan masih dikenal dengan cara sistem melakok

(Melamar) dan Memulang (Kawin dengan cara melarikan perempuan) yang

kemudian dalam prosesi adatnya dikenal dengan adanya Mejati dan

Nyongkolan, sedangkan untuk bayi yang baru lahir juga dilakukan acara

Ngurisang atau Buang Awu .

(Gawe Mati) dilakukan terhadap acara acara kematian dikenal

prosesi terhadap arwah yang meninggal dengan adanya acara Mendelung,

Memituk dan Menyiwak.

Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Suku Bangsa

 Sasak
 Bima
 Dompu
 Sumbawa
 Jawa
 Bali
 Banjar
 Bugis
Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Agama

 Islam : 11278 Orang

62
 Hindu : 38 Orang
 Kristen : 3 Orang
 Budha : 1 Orang
Berdasarkan kondisi wilayah dan kondisi masyarakat dari sisi lingkungan

dan kesehatan maka akan terlihat bagaimana warga masyarakat dapat mengakses

sarana kesehatan baik air bersih, sanitasi lingkungan dan pola hidup bersih

diantaranya :

Tabel 4.8
Sarana dan Prasarana Desa Gondang
N KETERANGAN JUMLAH
O
1 MCK Umum 15 Unit

1 Jumlah Keluarga Menggunakan Sumur Gali 1.700 KK

2 Jumlah Keluarga Pelanggan PDAM 905 KK

3 Jumlah Keluarga Menggunakan Sumur Pompa 20 KK

4 Jumlah Keluarga Menggunakan Hidran Umum 90 KK

5 Jumlah Keluarga Memiliki WC Yang Sehat 1.700 KK


6 Jumlah Keluaraga Yang BAB di Kali/Kebun 788 KK
7 Jumlah Keluarga Yang Menggunakan Fasilitas 378 KK
MCK Umum
(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Fasilitas Pemerintahan Dan Pembangunan

Tabel 4.9
Fasilitas Pemerintah dan Sarana Perekonomian yang ada di Desa Gondang
NO JENIS FASILITAS JUMLAH FASILITAS
( Unit )

1 Fasilitas Pemerintahan Desa

63
- Balai Desa 1

- Kantor PKK 1

- Kantor BUMDES 1

- Kantor Dusun 11

2 Fasilitas Peribadatan

- Masjid 7

- Musholla 16

- Gereja -

- Wihara -

- Pura -

3 Fasilitas Pendidikan

- Gedung SMA 1

- Gedung Madrasah 3

- Gedung SD 5

- Gedung TK 9

- Gedung SMP 1

Fasilitas Kesehatan

- Puskesmas 1

- Pos Yandu 13

Fasilitas Pemerintahan KLU

- Kantor Pemerintahan 6
Kecamatan
- Kantor Pemerintahan Pemda KLU 10

- Pasar Daerah 1

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

64
2.1.6 Keadaan Ekonomi

Desa Gondang sebagai salah satu desa di kecamatan Gangga dan

merupakan Pusat Ibu Kota Kecamatan memiliki persolan yang sangat

kompleks, populasi penduduk dan persolan memenuhi tingkat kesejahtraan

masyarakatnya, termasuk menghadapi persolan ekonomi,menjadi problem

yang sangat mendasar dengan sebagaian besar penduduknya sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian Buruh Harian Lepas sekitar 1318, dan

Pertanian dan Perkebunan sekitar 934.

Dalam perkembangannya dari data yang ada , tingkat perkembangan

perekonomian sangat mendukung, dilihat dari besarnya potensi pendukung

seperti Lahan Perkebunan seluas sekitar 405 Hektar dan Sawah Irigasi

Tekhnis seluas 433.50 hektar ,juga didukung oleh pusat kegiatan jual beli

masyarakat seperti pasar dan lembaga-lembaga ekonomi yang ada seperti

Koperasi, Bumdes dan Lembaga perkreditan.

Dari perkembangan yang ada kondisi ini menjadi potensi , tapi juga

tidak semua masyarakat dapat mengakses pertumbuhan ekonomi yang ada

dengan baik.

Tabel 4.10
Pertumbuhan Ekonomi
No Jenis Kelompok Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Belum/Tidak Bekerja 7248 2670 4578

2 Pensiunan 33 31 2

3 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 234 162 72

65
4 Tentara Nasional Indonesia (TNI) 4 4 0

5 Kepolisian RI (POLRI) 5 5 0

6 Perdagangan 44 12 32

7 Petani/Perkebunan 413 336 77

8 Nelayan/Perikanan 69 69 0

9 Transportasi 5 5 0

10 Karyawan Swasta 223 160 63

11 Karyawan BUMN 7 5 2

12 Karyawan BUMD 5 4 1

13 Karyawan Honorer 190 117 73

14 Buruh Harian Lepas 1318 1081 237

15 Buruh Tani/Perkebunan 521 404 117

16 Buruh Nelayan/Perikanan 29 28 1

17 Buruh Peternakan 2 2 0

18 Pembantu Rumah Tangga 11 0 11

19 TUKANG LISTRIK 4 4 0

20 Tukang Batu 18 18 0

21 Tukang Kayu 27 27 0

22 Tukang Jahit 4 1 3

23 Tukang Gigi 0 0 0

24 Mekanik 5 5 0

25 Tabib 1 1 0

26 Ustadz/Mubaligh 3 3 0

27 Dosen 1 0 1

28 Guru 114 49 65

29 Arsitek 1 1 0

66
30 Dokter 2 1 1

31 Bidan 13 0 13

32 Perawat 11 4 7

33 Sopir 19 19 0

34 Pedagang 175 26 149

35 Perangkat Desa 8 7 1

36 Kepala Desa 1 1 0

37 Wiraswasta 552 445 107

  TOTAL 11320 5707 5613

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020))


Tabel 4.11
Penduduk Dengan Klasifikasi Rumah Tangga Miskin Sesuai Data BDT Di
Desa Gondang Tahun 2020
JIWA
NO DUSUN KK
Laki-Laki Perempuan

1 Karang Kates 65 157 168

2 Lekok Tenggara 18 40 44

3 Lekok Selatan 25 55 57

4 Lekok Utara 49 141 128

5 Lekok Timur 45 101 100

6 Karang Amor 52 102 99

7 Karang Bedil 138 250 281

8 Karang Anyar 51 112 88

9 Karang Pendagi 94 244 274

10 Gondang Timur 77 235 253

11 Besari 40 104 106

  JUMLAH 654 1541 1598

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

67
4.1.7 Kondisi Pemerintahan Desa Gondang

Dalam perkembanganya Desa Gondang mengalami perkembangan

baik menyangkut jumlah penduduk dan pemekaran wilayah desa,pemekaran

terjadi dari tahun 1997 terhadap Dusun Gondang Timur dibagi dua yaitu

dengan terbentuknya Dusun Besari dan peningkatan jumlah penduduk

disetiap dusun dan juga berkembangnya asfirasi masyarakat menyebabkan

Dusun Lekok yang hanya 2 dusun menjadi 4 dusun, pemekarannya sendiri

terjadi pada tahun 2007.

Untuk menunjang tugas – tugas pemerintahan Kepala Desa Gondang

dibantu Sekertaris Desa, 3 Kepala Urusan dan 3 Kepala Urusan serta staf

yang terdiri dari :

1. Sekertaris Desa
2. Kaur Tata Usaha Dan Umum
3. Kaur Pembangunan
4. Kaur Keuangam
5. Kasi Pemerintahan
6. Kasi Pelayanan
7. Kasi Kesejahteraan
8. Staf Kasi Pemerintahan
9. Operator SAID
10. Cleaning Service

Sementara untuk membantu jalannya pemerintahan dan

pembangunan di desa didukung oleh Pelaksana Kewilayahan dan Pelaksana

Tekhnis seperti :

68
1. Kepala Dusun
2. Pekasih
3. Pengulu Desa
4. Lang – Lang
Lembaga lembaga Desa yang ada di Desa Gondang meliputi

lembaga kemasyarakatan dan lembaga ekonomi desa seperti :

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)


2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
3. Karang Taruna
4. PKK Desa dan Dusun
5. Kader Pos Yandu
6. Bumdes
7. Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPK ADD)

4.1.8 Pembagian Wilayah

Desa Gondang yang merupakan salah satu wilayah di Kecamatan

Gangga diantara 5 desa yaitu Desa sambik Bangkol,Desa Genggelang,Desa

Rempek dan Desa Bentek memiliki topografi yang sama sehingga batas

wilayah dilihat dari bentang alam yang merupakan kawasan hutan

lindung,adapun batas-batas wilayah administratif Desa Gondang meliputi :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

 Sebelah selatan : Berbatasan dengan Desa Bentek

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kali Segara (Desa

Jenggala Kecamatan Tanjung)

 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Genggelang

69
Adapun Desa Gondang dalam menjalankan pemerintahannya memiliki

beberapa buah dusun dengan jumlah penduduknya yang variatif berdasarkan

potensi wilayah masing-masing.

Jumlah dusun di Desa Gondang adalah 11 dusun yang terdiri dari ;

Dusun Karang Kates, Dusun Lekok Selatan, Dusun Lekok Tenggara, Dusun

Lekok Timur, Dusun Lekok Utara (Berada di sebelah barat), Dusun Karang

Bedil, Dusun Karang Amor, Dusun Karang Anyar dan Dusun Karang

Pendagi (Dipusat Pemerintahan desa) dan Dusun Gotim serta Dusun Besari

(Berada di sebelah timur berbatasan dengan Hutan Baru Murmas).

Tabel 4.12
Daftar Dusun dan Perangkat Kewilayahan

NO NAMA DUSUN NAMA PELAKSANA


KEWILAYAHAN

1 Karang Kates Sahrip

2 Lekok Selatan Muslihan

3 Lekok Tenggara Hamzin

4 Lekok Utara Jauhari

5 Lekok Timur Jauhari (Plt)

6 Karang Bedil Cipto Hadi

7 Karang Amor Kahdin

8 Karang Pendagi Saparudin

9 Karang Anyar Muhlisin

10 Gondang Timur Suhendra

11 Besari Sahadun

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 2020)

Tabel 4.13

70
Jumlah Rukun Tetangga dan Rukun Warga Desa Gondang
NO DUSUN RT RW

1 Karang Kates 6 -

2 Lekok Selatan 3 -

3 Lekok Tenggara 3 -

4 Lekok Utara 4 -

5 Lekok Timur 3 -

6 Karang Bedil 7 -

7 Karang Amor 5 -

8 Karang Pendagi 6 -

9 Karang Anyar 7 -

10 Gondang Timur 7 -

11 Besari 4 -

(Sumber : Profil Desa Gondang Tahun 202

71
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Tempat Penelitian dan Pembahasan

Penelitian yang di lakukan di Desa Gondang Kecamatan Gangga

Kabupaten Lombok Utara khusnya pendapatan UMKM pasca mewabahnya

pandemi Covid-19 bertujuan supaya pemerintah yang terkait dapat

menggunakan data yang sudah peneliti dapatkan dapat di jadikan acuan

ketika pemerintah setempat atau pusat melakukan bantuan atau kegiatan

lainnya ketika kedepannya terjadi wabah yang serupa. Karena ketika data

yang penelitian ini di jadikan acuan bantuan yang akan di salurkan, jadi

lebih terarah mana UMKM yang sangat berhak dan perlu di bantu untuk

menunjang kelancaran usaha tersebut, apakah ke depannya di bantu dalam

bentuk barang ataukah uang. Hal seperti demikian sangat membantu

UMKM untuk bisa lebih berkembang dan bisa mendapatkan pendapatan

lebih banyak jika bantuan pemerintah sesuai dengan permasalahan yang di

alami oleh UMKM terkait. Hal ini juga sangat penting karena salah satu

penunjang perekonomian masyarakat adalah dari sektor UMKM. Selain hal

tersebut UMKM merupakan salah satu sektor yang dapat mengurangi

banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia. Apa lagi pasca

mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia, banyak sekali terjadinya

pemecatan karyawan karena dari beberapa tempat usaha, baik itu di bidang

pariwisata maupun usaha usaha mikro kecil dan menengah. Hal tersebut di

sebabkan karena pemilik usaha di bidang tersebut mengalami kekurangan

pendapatan dan menyebabkan tidak bisanya untuk menggaji karyawan.

72
Setelah dilakukannya ovservasi oleh peneliti berkaitan dengan

banyaknya jenis UMKM yang berada di wilayah Desa Gondang, maka

dapat ditemukan data sebagai berikut:

Tabel 4.14
Jenis UMKM yang berada di wilayah Desa Gondang
No Jenis UMKM di Wilayah Desa Gondang Jumlah
1 Toko Baju 2
2 Toko Bangunan 3
3 Bengkel 4
4 Konter 5
5 Warung Nasi (Rumah Makan) 7
6 Laundry 5
7 Pangkas Rambut 6
8 Tempat Cuci Motor 2
9 Angkringan (Tempat Nongkrong) 1
10 Penjual Parfume 1
11 Penjual Bakso 4
12 Penjual Gorengan 2
13 Penjual Buah-Buahan 1
14 Penjual Pupuk 3
15 Toko Mebel 3
16 Tempat Fotocopy 6
17 Penjual Sembako 6
18 Warung penjual snack (cemilan) 100

Dari tabel di atas, kita dapat melihat UMKM yang berada di wilayah Desa

Gondang paling banyak yaitu warung yang menjual cemilan.

4.2.2 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM di

Desa Gondang

Dalam hal ini peneliti fokus pada penelitian yang ada di skripsi

penulis, yaitu yang tertera dalam rumusan masalah yang peneliti angkat

73
berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan UMKM

di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Berikut

akan di paparkan berkaitan dengan wawancara yang di lakukan oleh peneliti

supaya bisa menjawab rumusan masalah yang peneliti angkat adalah sebagai

berikut:

Masuknya pandemi Covid-19 yaitu virus yang sangat cepat

penularannya ke seluruh Negara-Negara di dunia tidak terlepas pula Negara

Indonesia membuat beberapa sektor perekonomian menjadi tidak bisa

berjalan seperti biasanya. Salah satu sektor perekonomian yang berdampak

adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM), terutama dalam hal

pendapatan yang di dapatkan. Padahal salah salah satu penyumbang

pendapatan Daerah di Kabupaten Lombok Utara adalah dari sektor UMKM.

Itu di sebabkan karena pemerintah memberlakukan beberapa peraturan baru

seperti social distancing, fisical distancing, dan di wajibkan menggunakan

masker jika melakukan aktifitas seperti biasa di luar ruangan untuk

memutus rantai penularan dari Covid-19. Padahal UMKM yang berada di

wilayah Kabupaten Lombok Utara itu sendiri sangat banyak sekali, apalagi

di tempat peneliti melakukan penelitian. Hal itu senada dengan yang di

sampaikan oleh kepala kasi Bagian Perencanaan di Desa Gondang ketika

peneliti melakukan wawancara secara langsung. Saat di tanya mengenai

berapa banyak UMKM yang ada di Desa Gondang? Bapak Isnaeni sebagai

kepala kasi Perencanaan menyatakan bahwa:

74
“Ada banyak sekali UMKM yang ada di wilayah Desa Gondang
Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Apalagi ketika pemerintah
pusat melakukan bantuan ke pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Tercatat
yang mendaftarkan diri atau yang mengurus bantuan tersebut se Desa
Gondang berjumlah 676 UMKM. UMKM yang mendaftarkan diri ke Desa
Gondang tersebut banyak jenis, ada yang usaha jual ikan, cemilan,
warung makan, menjual berbagai hasil pertanian di pasar dan lain
sebagainya”. ( Bapak Isnaini, wawancara tanggal 19 januari 2021)

Dari hasil wawncara di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

banyak sekali UMKM yang berada di wilayah Desa Gondang, dan jika di

analisis dari hasil wawancara tersebut, UMKM begitu berdampak terhadap

pendapatan yang di dapat selama pandemi Covdi-19 terlihat dari

banyaknya UMKM yang mengurus bantuan pemerintah Pusat sebesar Rp

2.400.000. Jika berpedoman dengan pengertian UMKM oleh Kementrian

Koperasi dan UKM maka UMKM yang mengurus bantuan pemerintah

pusat sebesar Rp 2.400.000 tersebut masuk dalam kategori mikro, karena

rata-rata modal awal mereka untuk memulai usaha tersebut kira-kira

kurang dari Rp 10.000.000. Selain usaha yang berkategori micro, ada juga

usaha-usaha yang masuk kategori kecil dan menengah seperti usaha mebel,

menjual perlengkapan bangunan, percetakan dan lain sebagainya, tetapi

usaha yang berkategori mikro yang paling banyak.

Hal senada juga di sampaikan oleh pelaku UMKM Warung Nasi

Inak di Dusun Karang Kates Desa Gondang ketika di wawancarai

berkaitan dengan dampak yang di timbulkan oleh pandemi Covid-19

terhadap pendapatan yang di dapatkan sebelum pandemi Covid-19 dan

75
setelah masuknya pandemi Covid-19 di Indoneisa dan sampai ke daerah

Kabupaten Lombok Utara menyatakan bahwa:

“Warung Nasik Inak mengalami penurunan pendapatan yang awalnya


mendapat omset perharinya sekitar sekitar Rp 400.000- Rp 500.000
sebelum terjadinya wabah pandemi Covid-19, dan mengalami penurunan
pendapatan hampir setengahnya yaitu sekitar Rp 200.000- Rp 300.000”.
Padahal sebelum masuknya pandemi Covid-19, Warung Nasik Inak
tergolong ramai pembeli. Tetapi walaupun usaha warung nasik inak
mengalami penurunan pendapatan, warung nasik inak tetap membuka
warung seperti biasa”. (Ibu Siasip, wawancara tanggal 19 januari 2021)
Dari hasil wawancara yang di lakukan peneliti terhadap pelaku

UMKM Warung Nasik Inak terlihat sekali bahwa pandemi Covid-19

berpengaruh terhadap pendapatan yang di dapatkan sehari-harinya.

Tetapi hal berdeda di sampaikan oleh pelaku UMKM yang

bergerak dalam usaha jasa perbaikan sepeda motor (Sahar Bengkel) ketika

di mintai keterang tentang, bagaimana dampak yang di timbulkan ketika

masuknya pandemi Covid-19 di daerah Kabupaten Lombok Utara dari

segi pendapatan yang di dapatkan, dan siapa saja yang ikut terlibat di

dalam usaha yang di jalankan serta awal mula berdirinya usaha yang di

jalankan? Sahar bengkel mengatakan bahwa:

Usaha yang saya jalankan bergerak dalam jasa perbaikan sepeda


motor dan pergantian sparepart sepeda motor yang sudah harus di ganti.
Dengan bermodal uang sekitar Rp 20.000.000 juta, usaha yang di
jalankan tersebut sudah berumur 4 tahunan. Saya mempekerjakan
karyawan pada mulanya 3 orang, tetapi karena ada sesuatu dan lain hal,
Saya sekarang hanya mempekerjakan 1 karyawan, dan saya juga ikut
terlibat dalam usaha ini. Tapi terkadang ada keluarga yang ikut
membantu ketika banyak orang yang melakukan perbaikan sepeda motor
ataupun melakukan pergantian bagian-bagian dari motor yang rusak.
Walaupun pandemi Covid-19 masuk ke wilayah Kabupaten Lombok Utara
pada bulan April 2020, tetapi usaha yang saya jalankan ini tetap

76
beroperasi seperti biasa. Dari segi ramai dan tidaknya orang mampir
untuk memperbaiki sepeda motor konsumen yang rusak masih sama saja.
Jadi pendapatan yang di dapat sebelum pandemi Covid-19 dan setelah
pandemi Covid-19 berlangsung di Kabupaten Lombok Utara masih sama
yaitu sekitar Rp 500.000 sampai dengan Rp 550.000. Pemilik usaha
berpendapat kenapa usaha bengkel yang di jalankan tidak terpengaruh
karena sepeda motor merupakan salah satu alat trasportasi yang sangat
umum dan sangat dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
seperti melakukan perjalanan jauh yang berkilo-kili jaraknya, ketika
rusak mahu tidak mahu pasti di usahakan untuk di perbaiki karena untuk
menunjang kelancaran beraktivitas”.(Bapak Sahar, wawancara 20
Januari 2021)
Jika di taarik kesimpulkan berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan tersebut usaha Bengkel Sahar tidak terpengaruh oleh Pandemi

Covid-19 dari segi pendapatan yang didapatkan, Bengkel Sahar tetap buka

seperti hari-hari sebelumnya

Tetapi hal berbeda di sampaikan oleh pelaku UMKM yang

bergerak dalam usaha makanan kue seperti bronies dan kue kering. Ketika

di mintai keterangan berkaitan dengan awal mula usaha yang di jalankan,

sampai dampak yang di timbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap usaha

yang di jalankan selama ini. Pemilik UMKM UD Rehan mengatakan

bahwa:

“UD Rehan merupakan salah satu pelaku UMKM yang berada di


wilayah Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara.
UD Rehan adalah UMKM yang bergerak dalam usaha produksi makanan
seperti kue kering dan brownies. Dengan bermodal awal sekitar Rp
8.000.000 an sudah termasuk untuk pembelian alat-alat untuk memasak
seperti mesin open dan lain sebagainya, UD Rehan mendapatkan
pendapatan perharinya sebelum pandemi Covid-19 masuk ke daerah
Kabupaten Lombok Utara sekitar Rp 2.000.000. Dan ketika pandemi
Covid-19 masuk ke Daerah Kabupaten Lombok Utara UD Rehan berhenti
melakukan aktivitas produksi seperti biasa selama kurang lebih 6 bulan
lamanya, dan mulai melakukan aktivitas prosuksi kembali sekitar 2 bulan
belakangan. Hal yang menyebabkannya tidak melakukan aktivitas

77
produksi seperti biasanya adalah tempat yang biasa UD Rehan
menitipkan jajanan brownis yang iya produksi tersebut tidak buka. Dan
ketika warung-warung tempat iya menitipkan jajanan yang iya produksi
tersebut buka kembali, UD Rehan pun memproduksi kembali, tetapi
mengalami penurunan pendapatan sekitar 50%, yang awalnya
mendapatkan pendapatan perhari sekitar Rp 2.000.000 mengalami
penurunan Rp 1.000.000 sampai Rp 800.000. UD Rehan mempekerjakan
sekitar 4 karyawan sudah termasuk pemilik usaha 2 orang yaitu suami
dan istrinya. Berkaitan dengan bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi brownis dan kue lainnya di katakana masih tergolong
aman-aman saja”.(Ibu Sarniah, wawancara 20 januari 2021)
Dari hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti terkait usaha

yang dijalankan oleh UD Rehan, pandemi Covid-19 mempengaruhi usaha

yang selama ini di jalankan. Mulai dari warung yang biasa tempat iya

menitipkan kue yang di produksi, dan juga dari sector pendapatan yang di

dapatkan.

Hal senada juga disampaikan oleh oleh pelaku UMKM yang

bergerak dalam usaha jasa Media Photoshop Pencetakan dan Digital

Photo. Ketika di wawancarai dan di mintai keterangan via media sosial

Whatsapp, berkaitan dengan usaha yang di jalankan serta dampak yang di

timbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap usaha yang dijalankan?

Pelaku UMKM Media Photoshop Pencetakan dan Digital Photo

menyatakan bahwa:

“Media Photoshop merupakan UMKM yang bergerak dalam


usaha bidang jasa pencetakan dan digital foto, terletak di Desa Gondang
Dusun Karang Anyar, berdiri sejak 2013 dengan modal awal Rp
15.000.000. Modal awal sebesar Rp 15.000.000 tersebut bersuber dari 3
orang, tetapi seiring berjalannya waktu, 2 orang meminta uangnya
kembali. Jadi sekarang menjadi kepemilikan sendiri, yaitu saudara Ajis

78
yang biasa di panggil. Media Photoshop ini mempekerjakan 2 karyawan 1
satu pemilik usaha, tetapi 2 karyawan tersebut merupakan keluarga
pemilik usaha tersebut, tetapi tetap mendapatkan gaji tergantung
pemasukan perhari dan perbulannya. Pendapatan yang di dapatkan
sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia dan sampai ke Daerah
Kabupaten Lombok Utara sekitar Rp 1.500.000 sampai Rp 2.000.000
perbulannya. Tetapi ketika pandemi Covid-19 masuk ke Daerah
Kabupaten Lombok Utara pelaku UMKM sempat beberapa bulan tutun
dan mulai melakukan operasional kembali sejak pemerintah melakukan
kebijakan new normal. Media Photoshop biasanya memiliki konsumen
dari kalangan pegawai kantoran, sekolah-sekolah, tetapi karena
pemerintah mengambil kebijaka kerja dari rumah bagi yang kerja di
kantor ataupun guru melakukan proses belajar mengajar dari rumah
dengan media social seperti zoom miting, sehingga kantor serta sekolah di
tutup , jadi Media Photoshop mengalami penurunan pendapatan bahkan
pernah hari-harinya tidak mendapatan pendapatan sama sekali karena
tidak terjadinya aktivitas seperti biasanya, baik di kantor maupun
sekolah-sekolah”. (Rizka, wawancara 20 Januari 2021)
Dari hasil wawancara yang di sampaikan oleh pelaku UMKM

Media Photoshop Pencetakan dan Digital Photo, peneliti menarik

kesimpulan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi usaha yang di

jalankan.

Tetapi hal berbeda kembali disampaikan oleh pelaku UMKM yang

bergerak dalam jasa Pangkas Rambut. Ketika di mintai keterangan tentang

usaha yang dijalankan oleh UMKM tersebut dan dampak dari pandemi

Covid-19 terhadap usaha yang sedang dijalankan. Pelaku UMKM pangkas

rambut mengatakan bahwa:

“UMKM pangkas rambut ini bergerak dalam usaha jasa


pemotongan rambut, yang terletak di pinggir jalan raya Tanjung-Bayan
tidak jauh dari kantor Departemen Agama Kabupaten Lombok Utara.
Usaha pemotongan rambut ini sudah berusia sekitar 4 tahunan, dengan
modal awal Rp 15.000.000 termasuk sewa bangunan dan pembelian alat
pemotong rambut dan lain-lain. Usaha Pangkas Rambut ini menggunakan
jasa 1 orang yaitu pemiliknya sendiri dengan pendapatan per harinya
sekitar Rp 100.000 sampai dengan Rp 200.000. Selama pandemi Covid-19

79
berlangsung, usaha pangkas rambut ini tetap buka seperti biasanya dan
dari pendapatan yang di dapatkan sebelum pandemi Covid-19, sampai
masuknya pandemi Covid-19 ke Daerah Kabupaten Lombok Utara masih
normal-normal saja.” (Iwan, wawancara 22 januari 2021).

Dari hasil keterangan yang di sampaikan oleh pelaku UMKM

Pangkas Rambut ketika di wawancarai, peneliti menarik kesimpulan

bahwa usaha jaya pemotongan rambut tersebut masih terbilang aman-

aman saja walaupun pandemi Covid-19 masuk ke daerah Kabupaten

Lombok Utara khususnya wilayah Desa Gondang Kecamatan Gangga.

Tetapi hal berbeda di sampaikan oleh pemilik warung yang

menjual snak dan cemilan lainnya ketika di mintai keterangan tentang

dampak yang di timbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap usaha yang di

jalankan. Pelaku UMKM warung yang menjual snack-snack menyatakan

bahwa:

“Ketika masuknya pandemi Covid-19 dan di berlakukannya


berbagai kebijakan baru untuk memutus rantai penularan dari virus
Covid-19, banyak masyarakat menjadi takut beraktivitas seperti biasa,
ada yang tidak bekerja sehingga pendapatan mereka menjadi berkurang.
Ini menyebabkan tingkat penjualan saya mengalami penurunan dan
berimbas ke pendapatan yang saya dapatkan. Yang semula per satu bulan
mendapatkan Rp 500.000 sampai dengan Rp 600.000 sebelum pandemi
Covid-19. Dan setelah virus Covid-19 menyebar sampai ke daerah,
menyebabkan pendapatan saya berkurang kira-kira menjadi Rp 300.000
bahkan pernah seharian tidak ada yang berbelanja sama seklai karena
tingkat beli masyarakat yang menurun di sebabkan mereka juga tidak ada
uang untuk membeli cemilan dan lainnya” (Inak Kasni, wawancara 23
Januari 2021
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pelaku UMKM,

peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaku UMKM Warung Inak Kasni

80
tersebut mengalami dampak penurunan pendapatan selama pandemi

Covid-19 berlangsung.

Dari hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti terhadap

pelaku UMKM-UMKM yang berada di wilayah Desa Gondang

Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, maka hasil penelitian yang

dapat di tarik adalah ada beberapa saja UMKM berdampak oleh pandemi

Covid-19 dan ada yang tidak berdampak sama sekali. Baik itu dalam

bidang usaha produksi makanan, jasa dan lain sebagainya. Ketika di mintai

keterangan berkaitan kenapa UMKM tersebut mengalami penurunan

pendapatan di masa Pandemi Covid-19 ini, rata-rata memberikan

keterangan kurangnya konsumen membeli atau sekedar mampir di

sebabkan oleh mereka juga tidak mempunyai uang dan memilih di rumah

aja, makan seadanya serta tidak bekerja sesuai dengan aktivitas biasanya

sesuai himbauan pemerintah untuk memutus rantai penularan virus Covid-

19. Pedagang juga banyak yang tutup karena takut tertular oleh virus

Covid-19.

Berikut akan di klasifikasikan beberapa jenis-jenis UMKM-

UMKM yang bedampak terhadap pendapatan yang di dapatkan dan tidak

berdampak terhadap pendapatan yang di dapatkan oleh adanya pandemi

Covid-19 baik data yang di dapatkan dari hasil wawancara dan observasi

serta data-data yang di dapatkan dari dinas terkaita antara lain:

81
Tabel 4.15
Daftar tabel UMKM yang berdampak oleh pandemi Covid-19 di wilayah Desa Gondang

No Nama Alamat Jenis Usaha Alasan Kenapa Berdampak Alasan Kenapa Tidak Berdampak
1 Siasip Dusun Penjual Karena yang biasa membeli nasi di tempat
Karang Nasik ini adalah pegawai kantor kebanyakan, dan
Kates setelah kantor serta sekolah di liburkan,
atau bekerja dari rumah maka tidak ada
yang membeli nasi. Ini menyebabkan
berkurangnya pendapatan yang di
dapatkan. Yang awalnya pendapatan
mencapai Rp 400.000 sampai Rp 500.000
sebelum Covid-19, berkurang menjadi Rp
200.000 sampai Rp 300.000 setelah
masuknya pandemi Covid-19 ke daerah
Kabupaten Lombok Utara.
2 Saharudin Dusun Bengkel Tidak mengalami penurunan pendapatan.
Karang Sepeda Yang awalnya rata-rata mendapatankan
Kates Motor pendapatan Rp 500.000 sampai Rp
550.000 sebelum masuknya Covid-19,
dan setelah masuknya pandemi Covid-19
pun tetap mengalami pendapatan sekitar
Rp 500.000-Rp 550.000 an. Ini
disebabkan karena sepeda motor
merupakan alat yang sangat lumrah di

83
gunakan oleh masyarakat ketika sedang
melakukan aktivitas perjalanan jauh dan
lain sebagainya. Maka jika terjadi
kerusakan pada kendaraan, secara
otomatis kendaraan harus di perbaiki, dan
secara tidak langsung, usaha bengkel
tidak mengalami penurunan pendapatan
selama pandemi Covid-19 berlangsung
3 Sarniah Dusun Usaha Kue Mengalami dampak penurunan
Karang pendapatan. Yang awalnya mendapatkan
Kates pendapatan sekitar Rp 2.000.000
perharinya sebelum Covid-19 masuk ke
daerah Kabupaten Lombok Utara,
berkurang hampir setengahnya yaitu
sekitar Rp 1.000.000 sampai Rp 800.000
setelah masuknya pandemi Covid-19 ke
daerah Kabupaten Lombok Utara. Ini di
sebabkan karena tempat iya biasa
menitipkan bronisnya tidak membuka
usahanya karena pemerintah menerapkan
kebijakan untuk patuh terhadap protocol
kesehatan dan juga jikalau ada kelebihan
uang, lebih baik di pergunakan untuk
memenuhi kebutuhan pokok terlebih
dahulu

84
4 Heri Dusun Konter Mengalami penurunan dalam hal
Karang pendapatan. Yang awalnya mendapat
Kates pendapatan sekitar Rp 3.500.000an
berkurang menjadi Rp 2.000.000an
perbulannya selama masa pandemi Covid-
19 di Kabupaten Lombok Utara. Ini di
sebabkan karena susahnya mendapatkan
uang di masa pandemi Covid-19 ini.
Jikapun memiliki uang yang lebih,
masyarakat lebih baik memilih disimpan
dan membeli kebutuhan pokok untuk
keberlangsungan hidupnya karena Covid-
19 belum jelas kapan akan berakhir dan
ekonomi masyarakat dapat pulih seperti
biasa
5 Ajis Dusun Usaha Mengalami penurunan pendapatan selama
Karang Fotocopy pandemi Covid-19. Yang awalnya
Anyar mendapatkan pendapatan sekitar Rp
1.500.000 sampai Rp 2.000.000 sebelum
masuknya pandemi Covid-19 ke daerah
Kabupaten Lombok Utara, berkurang
menjadi Rp 1.000.000 an setelah
masuknya pandemi Covid-19. Hal ini
disebabkan karena usaha fotocopy
kebanyakan pelanggannya adalah pegawai

85
kantor. Sedangkan dimasa Pandemi Covid-
19 kantor dan sekolah di berlakukan
melakukan kegiatan dari rumah (work
from home).
6 Rahman Sembako Dusun Tidak mengalami penurunan pendapatan
Karang di masa pandemi Covid-19
Kates berlangsung.masih sama saja pendapatan
yang didapatkan sebelum dan setelah
masuknya pandemi Covid-19 ke daerah
Kabupaten Lombok Utara sekitar Rp
8.000.000 an. Hal ini disebabkan karena
beras, gula dan kebutuhan pokok lainnya
pasti akan tetap di usahakan untuk di beli
walaupun dalam keadaan pandemi.
7 Iwan Dusun Pangkas Tidak mengalami penurunan pendapatan.
Karang Rambut Pendapatan yang didapatkan masih sama
Kates saja yaitu sekitar Rp 100.000-Rp 200.000
an sebelum masuknya pandemi Covid-19
dan setelah masuknya pandemi Covid-19
ke daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal
tersebut disebabkan karena kebanyakan
yang melakukan pemotongan rambut
paling sering adalah anak muda. Dan
kebanyakan anak muda acuh tak acuh
terhadap pandemi Covid-19, serta

86
alasannya adalah pemotongan rambut
merupakan hal keharusan yang di
lakukan khususnya bagi laki-laki paling
tidak 1 bulan sekali.
8 Puje Dusun Toko Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Karang Bangunan awalnya mendapatkan pendapatan sekitar
Kates Rp 1.000.000-1.500.000 perharinya,
berkurang menjadi Rp 500.000 an per hari
setelah masuknya pandemi Covid-19 ke
daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal
tersebut di sebabkan karena, susahnya
mendapatkan uang dimasa pandemi Covid-
19, sehingga jikapun masyarakat memiliki
kelebihan uang, masyarakat lebih memilih
di simpan terlebih dahulu atau membelikan
kebutuhan pokok untuk menyambung
hidup. Karena masyarakat tidak tahu kapan
pandemi Covid-19 berakhir.
9 Ajang Dusun Angkringan Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Karng (Tempat awalnya mendapatan pendapatan Rp
Pendagi Nongkrong) 3.000.000 perbulannya sebelum pandemic
Covid-19 berkurang menjadi Rp 2.000.000
setelah masuknya pandemi Covid-19 ke
daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal
tersebut di sebabkan karena di

87
berlakukannya social distancing, fisical
distancing dan wajib menggunakan masker
jika beraktivitas diluar rumah seperti biasa
oleh pemerintah. Dan jikapun ada
kelebihan uang, masyarakat lebih memilih
untuk membeli kebutuhan pokok untuk
menyambung kehidupan
10 Dedi Dusun Penjual Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Lekok Pakaian awalnya mendapatkan pendapatan sekitar
Rp 3.500.000-Rp 4.000.000 an berkurang
menjadi Rp 1.500.000 an perbulannya
setelah masuknya pandemi Covid-19 ke
daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal ini
di sebabkan karena masyarakat lebih
memilih membelikan kebutuhan pokok
seperti sembako di banding membeli
pakaian
11 Ibu Karang Penjual Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Aminah Bedil Bakso tadinya mendapatkan pendapatan
perharinya Rp 500.000 an, berkurang
menjadi Rp 200.000 an setelah masuknya
pandemi Covid-19 ke daerah Kabupaten
Lombok Utara. Hal tersebut di sebabkan
karena masyarakat lebih memilih membeli
kebutuhan pokok seperti sembako untuk

88
menyambung hidup beberapa bulan
kedepan di banding untuk membeli
makanan untuk nikmat sesaat
12 Man Karang Penjual Berdampak dari segi pendapatan. Yang
Amor Parfume awalnya berpendapatan Rp 1.500.000
perbulannya, berkurang menjadi Rp
1.000.000an setelah masuknya pandemi
Covid-19 ke daerah Kabupaten Lombok
Utara. Hal demikian disebabkan oleh
kurangnya kunjungan ke usaha yang di
jalankan. Itu di sebabkan karena di masa
sulit seperti pandemi Covid-19 ini
masyarakat lebih
mengutamakannkebutuhan pokoknya
terlebih dahulu
13 Kasni Dusun Penjual Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Karang Snack tadinya mendapatkan pendapatan
Kates (cemilan) perbulannya sekitar Rp 1.500.000an
berkurang menjadi Rp 800.000 an
perharinya setelah masuknya pandemi
Covid-19 ke daerah Kabupaten Lombok
Utara. Hal tersebut di sebabkan oleh
masyarakat lebih mengutamaka untuk
membeli kebutuhan pokok seperti beras
dan lainnya, dan jikapun ada kelebihan

89
uang masyarakan lebih memilih
menyimpan untuk berjaga-jaga jika
kebutuhan pokoknya masih tercukupi
14 Nusimah Dusun Toko Mebel Mengalami penurunan pendapatan di masa
Karang pandemic Covid-19. Yang tadinya
Kates mendapatkan pendapatan Rp 7.000.000 an
perbulannya, berkurang menjadi Rp
4.000.000 an setelah masuknya pandemi
Covid-19. Hal tersebut di sebabkan oleh
susahnya masyarakat mendapatankan
uang. masyarakat lebih mengutamakan
kebutuhan pokok terlebih dahulu,
ketimbang dan mengurungkan niat untuk
membeli peratan seperti peralatan mebel
untuk mengisi rumah mereka
15 Handika Dusun Penjual Tidak mengalami penurunan pendapatan.
Pratama Karang Pupuk Pendapatan yang di dapatka masih sama
Kates saja yaitu sekitar Rp 12.000.000 an
sebelum dan sesudah masuknya
pandemic Covid-19 ke daerah Kabupaten
Lombok Utara. Hal tersebut di sebabkan
oleh sebagian besar masyarakat yang ada
di wilayah Kabupaten Lombok Utara
memiliki mata pencaharian sebagai
petani. Dan pupuk merupakan sebuah

90
kebutuhan untuk tanaman mereka. Kalau
tidak dibelikan pupuk berakibat dapat
berkurangnya penghasilan panen yang di
dapatkan oleh petani
16 Erwin Dusun Laundry Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Karang awalnya mendapatkan pendapatan
Kates perharinya Rp 300.000 an berkurang
menjadi Rp 100.000 an perhari setelah
masuknya pandemi Covid-19 ke daerah
Kabupaten Lombok Utara. Hal tersebut di
sebabkan oleh konsumen yang biasa
menggunakan jasanya untuk mencuci
memilih untuk mandiri untuk mengurangi
pengeluaran di masa pandemi Covid-19
karena uang susah di dapatkan
17 Inak Dusun Penjual Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Mahnip Karang buah- tadinya mendapatkan pendapatan sekitar
Amor buahan Rp 200.000 perharinya berkurang menjadi
Rp 80.000 sampai Rp 100.000 perharinya
setelah masuknya pandemi Covid-19 ke
daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal
tersebut di sebabkan oleh kurangnya
masyarakat yang mahu membeli buah-
buahan di masa pandemi Covid-19.
Jikapun memiliki uang, masyarakat lebih

91
mengutamakan membeli kebutuhan pokok
seperti sembako
18 Pak Mail Dusun Penjual Mengalami penurunan pendapatan. Yang
Karang Gorengan tadinya mendapatkan pendapatan
Bedil perharinya sekitar Rp 300.000-Rp 400.000
berkurang menjadi 150.000-Rp 200.000
perharinya setelah masuknya pandemi
Covid-19 ke daerah Kabupaten Lombok
Utara. Hal tersebut di sebabkan oleh
masyarakat lebih mengutamakan membeli
kebutuhan pokok dan menyimpan uang
yang mereka miliki untuk berjaga-jaga
karena uang susah di dapatkan di masa
pandemic Covid-19

92
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dengan judul dampak

pandemi Covid-19 terhadap pendapatan UMKM di Desa Gondang Kecamatan

Gangga Kabupaten Lombok Utara adalah sangat bedampak untuk sebagian

UMKM yang ada, dari segi pendapatan yang didapatkan setelah masuknya

pandemi Covid-19 di Daerah Kabupaten Lombok Utara. Hal tersebut

disebabkan oleh pemerintah yang menerapkan kebijakan baru seperti social

distancing, fisical distancing, wajib menggunakan masker ketika melakukan

aktivitas di luar ruangan seperti biasanya.

Tetapi ada juga UMKM yang tidak berdampak akibat dari mewabahnya

pandemi Covid-19 tersebut seperti UMKM yang bergerak dalam usaha

perbaikan sepeda motor pangkas rambut dan penjual sembako. Hal demikin

dapat dijadikan acuan oleh pemerintah dalam pendistribusian bantuan kepada

UMKM-UMKM yang berada di Indonesia, supaya bantuan yang dilakukan

sampai kepada UMKM-UMKM yang benar-benar merasakan dampak dari

pandemi Covid-19 di Indonesia dan tepat sasaran.

5.2 Saran

Dari penelitian yang di lakukan, maka peneliti dapat memberikan saran

baik itu kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberikan

bantuan untuk pelaku UMKM-UMKM Indonesia sebagai berikut:

93
1. Ketika memberikan bantuan di usahakan harus benar-benar tepat sasaran

agar UMKM yang terdampak dapat terbantu.

2. Dalam pendistribusian bantuan, kepada tim seleksi, tidak tebang pilih.

3. Dapat memberikan solusi berkaitan dengan bagaimana strategi supaya

pendapatan tetap stabil walaupun dalam keadaan pandemi Covid-19.

4. Memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM supaya usaha di jalankan

lebih maju kedepannya.

5. Pelaku UMKM harus bisa menggunakan sosial media di masa pandemi

Covid-19 ini sampe seterusnya supaya barang dan jasa yang kita jual dapat

di lihat oleh orang banyak.

94
DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Ali Uradi. 2020. Peran Retribusi Pasar Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (Pad) Kabupaten Lombok Utara. Mataram: Universitas Muhammadiyah
Matara (hlm.32).

Bahtiar, Rais Agil, Juli Panglima Saragih. 2020. “Dampak Covid-19 Terhadap

Perlambatan Ekonomi Sektor Umkm”: Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik

(hlm.19-20). Jakarta Pusat: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

BBC NEWS Indonesia. (10-11-2020). Rizieq Shihab Pulang: Apa Arti


Kepulangannya Bagi Politik Indonesia dan Bagaimana Kasus-Kasus Hukum yang
Dihadapinya. Diakses pada 10 November 2020, dari
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54873184

BBC NEWS Indonesia. (10-11-2020). Rizieq Shihab Pulang: Apa Arti


Kepulangannya Bagi Politik Indonesia dan Bagaimana Kasus-Kasus Hukum yang
Dihadapinya. Diakses pada 10 November 2020, dari
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54873184

BBC NEWS Indonesia. (10-12-2020). Rizieq Shihab Tersangka Kasus


Pelanggaran Prptokol Covid-19, Polisi Siapkan Pemanggilan Penangkapan’ FPI
Tuding Diskriminasi’. Diakses pada 10 Desember 2020, dari
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54969722 .

Kompas.com.(10-04-2020). Kasus Pertama Covid-19 di Lombok Utara Punya


Riwayat Perjalanan ke Goa Sulsel. Diakses pada 24 Maret 2020, Dari
https://regional.kompas.com/read/2020/04/10/21152081/kasus-pertama-covid-19-di-
lombok-utara-punya-riwayat-perjalanan-ke-goa

Kompas.com.(24-03-2020). UPDATE: Kasus Pertama, Satu Warga NTB Positif


Covid 19. Diakses pada 24 Maret 2020, dari
https://regional.kompas.com/read/2020/03/24/15035821/update-kasus-pertama-1-
warga-ntb-positif-covid-19

Maulana, A. 2018. “Pendapatan”: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(hlm.1-3). Jakarta: Balai Pustak.

95
Media Indonesia. (16-07-2020). Pandemi Covid-19 juga Berdampak ke
Pertahanan dan Keamanan. Diakses pada 16 Juli 2020, dari
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/329022/pandemi-covid-19-juga-
berdampak-ke-pertahanan-dan-keamanan.

Sholeha, Arin Ramadhiani. 2020. “Kondisi Umkm Masa Pandemi Covid-19 Pada

Pertumbuhan Ekonomi Krisis Serta Program Pemulihan Ekonomi Nasional”

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (hlm.168). Ponorogo

96

Anda mungkin juga menyukai