TENTANG
Mengingat. . .
-2-
8. Peraturan. . .
-3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7. Lembaga. . .
-4-
7. Lembaga Pencipta Arsip adalah lembaga yang
mempunyai kemandirian atau otoritas dalam
penciptaan arsip sesuai pelaksanaan tugas, fungsi,
dan tanggung jawab di bidang pelaksanaan tugas
dan fungsinya.
8. Lembaga Kearsipan Daerah yang selanjutnya
disingkat LKD adalah Perangkat Daerah yang
memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab
di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan
kearsipan.
9. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang
jenis, susunan dan bentuk, pembuatan,
pengamanan, pejabat penandatanganan, dan
pengendalian yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan.
10. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau
diterima oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan Lembaga Negara dan Pemerintahan
Daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan.
11. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada pencipta
arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
mengolah semua arsip yang berkaitan dengan
kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya.
12. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta
arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam penyelenggaraan kearsipan.
13. Lambang Negara adalah simbol negara yang
dituangkan dalam gambar Burung Garuda sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
14. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas
Lembaga Negara dan Pemerintahan Daerah.
15. Kop Naskah Dinas Pejabat Negara adalah bagian
atas surat yang berisi lambang negara dan jabatan,
serta diberikan alamat di bagian bawah.
16. Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah adalah bagian
atas surat yang berisi keterangan tentang nama,
alamat, dan nomor telepon suatu kantor, logo resmi
pemerintah Kota Batam.
17. Kop Naskah Dinas Unit Pelaksana Teknis Daerah
dan/Badan Layanan Umum Daerah adalah bagian
atas surat yang berisi keterangan tentang nama,
alamat, dan nomor telepon suatu kantor, dan logo
resmi pemerintah Kota Batam.
18. Kertas. . .
-5-
18. Kertas Permanen adalah kertas yang bebas asam
(acid free) atau memiliki tingkat keasaman rendah,
memiliki keawetan, dan daya tahan tinggi untuk
jangka waktu lama.
19. Mandat adalah pelimpahan kewenangan dari
badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih
tinggi kepada badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung
jawab dan tanggung gugat tetap berada pada
pemberi mandat.
20. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis adalah
aplikasi pengelolaan arsip dinamis dalam lingkup
sistem pemerintahan berbasis elektronik yang
sama, standar, dan digunakan secara bagi pakai
oleh instansi pusat dan/atau pemerintah daerah.
21. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan
hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak
dipercaya, yang memberikan dan mengaudit
Sertifikat Elektronik.
22. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat
elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik
dan identitas yang menunjukkan status subjek
hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik
yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi
Elektronik.
23. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang
terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait dengan Informasi
Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat
verifikasi dan autentikasi.
Pasal 2
Pasal 3. . .
-6-
Pasal 3
BAB II
JENIS, SUSUNAN, DAN BENTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
Bagian Kedua
Naskah Dinas Arahan
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7. . .
-7-
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Ketiga. . .
-8-
Bagian Ketiga
Naskah Dinas Korespondensi
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15. . .
-9-
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Kempat
Naskah Dinas Khusus
Pasal 18
Pasal 19
(19) Surat. . .
-12-
(19) Surat perjanjian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 huruf s berisi kesepakatan bersama tentang
objek yang mengikat antar kedua belah pihak atau
lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan
hukum yang disepakati bersama.
Pasal 20
Pasal 21
BAB III
PEMBUATAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25. . .
-13-
Pasal 25
Bagian Kedua
Kop
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 huruf b digunakan untuk
Naskah Dinas yang ditandatangani oleh pejabat
berwenang selain Wali Kota.
Pasal 29. . .
-14-
Pasal 29
Bagian Ketiga
Penomoran
Pasal 30
Bagian Keempat
Penggunaan Kertas
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Jenis, ukuran, dan gramatur kertas yang digunakan
dalam pembuatan Naskah Dinas khusus disesuaikan
kebutuhan dengan memperhatikan ketahanan kertas.
Bagian Kelima. . .
-15-
Bagian Kelima
Penggunaan Tinta
Pasal 34
Bagian Keenam
Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf,
serta Kata Penyambung
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37. . .
-16-
Pasal 37
Bagian Ketujuh
Penentuan Batas atau Ruang Tepi
Pasal 38
Bagian Kedelapan. . .
-17-
Bagian Kedelapan
Nomor Halaman
Pasal 39
Bagian Kesembilan
Tembusan
Pasal 40
Bagian Kesepuluh
Lampiran
Pasal 41
(2) Dalam. . .
-18-
(2) Dalam hal lampiran Naskah Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki lebih dari satu
halaman, halaman berikutnya diberi nomor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1).
Bagian Kesebelas
Paraf, Tanda Tangan, dan Stempel
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
(2) Pembubuhan. . .
-19-
(2) Pembubuhan paraf hierarki pada Naskah Dinas
yang ditandatangani oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota,
Sekretaris Daerah, Asisten, Sekretaris DPRD, Kepala
Dinas, Kepala Badan, Inspektur, dan Direktur Rumah
Sakit Umum harus diparaf terlebih dahulu oleh
maksimal tiga orang pejabat secara berjenjang.
(3) Paraf hierarki pada Naskah Dinas penugasan,
Naskah Dinas korespondensi, dan Naskah Dinas
khusus ditempatkan pada lembar terakhir
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48. . .
-20-
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51. . .
-21-
Pasal 51
Pasal 52
Bentuk dan ukuran stempel tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Wali Kota ini.
Bagian Keduabelas
Amplop dan Map
Pasal 53
Pasal 54
(2) Alamat. . .
-22-
(2) Alamat pengirim sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memuat:
a. Lambang Negara berwarna kuning emas dan
tulisan Wali Kota, alamat yang dilengkapi dengan
Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau, nomor
telepon, faksimile, pos-el, laman, dan kode pos di
bagian tengah atas untuk amplop Naskah Dinas
jabatan Wali Kota.
b. Logo Kota Batam berwarna dan tulisan
Pemerintah Daerah, nama Perangkat Daerah yang
bersangkutan, alamat yang dilengkapi dengan
Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau, nomor
telepon, faksimile, pos-el, laman, dan kode pos di
bagian tengah atas untuk amplop Naskah Dinas
Perangkat Daerah.
Pasal 55
Bentuk dan format huruf amplop sebagai mana dimaksud
Pasal 53 dan Pasal 54 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Wali Kota ini.
Pasal 56
Pasal 57
(3) Bentuk. . .
-23-
(3) Bentuk dan susunan map Naskah Dinas Wali Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan map
Naskah Dinas Kepala Perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Wali Kota ini.
Bagian Ketigabelas
Naskah Dinas Bahasa Asing
Pasal 58
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
Pasal 59
Pasal 60
Dalam rangka pengamanan Naskah Dinas pada media
rekam elektronik, aplikasi umum bidang kearsipan
dinamis memuat fitur pengamanan Naskah Dinas.
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Naskah Dinas dengan media rekam elektronik yang
memiliki klasifikasi keamanan Sangat Rahasia, Rahasia,
dan Terbatas dapat menggunakan sandi tertentu sesuai
dengan perkembangan teknologi.
Pasal 66
Kode derajat klasifikasi keamanan dan akses diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Naskah Dinas Sangat Rahasia diberikan kode ‘SR’
dengan menggunakan tinta warna merah;
b. Naskah Dinas Rahasia diberikan kode ‘R’
dengan menggunakan tinta warna merah;
c. Naskah Dinas Terbatas diberikan kode ‘T’
dengan menggunakan tinta hitam; dan
d. Naskah Dinas Biasa diberikan kode ‘B’
dengan menggunakan tinta hitam.
Pasal 76. . .
-25-
Pasal 67
Pasal 68
BAB V
PEJABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS
Pasal 69
Pasal 70
BAB VI. . .
-26-
BAB VI
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 71
Bagian Kedua
Pengendalian Naskah Dinas Masuk
Pasal 72
Paragraf 1
Pengendalian Naskah Dinas Masuk
pada Media Rekam Kertas
Pasal 73
Pasal 74. . .
-27-
Pasal 74
Pasal 75
Pasal 76
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 79. . .
-28-
Pasal 79
Paragraf 2
Pengendalian Naskah Dinas Masuk
pada Media Rekam Elektronik
Pasal 80
Pasal 81
Bagian Kedua
Pengendalian Naskah Dinas Keluar
Pasal 82
b. sebelum. . .
-29-
Paragraf 1
Pengendalian Naskah Dinas Keluar
pada Media Rekam Kertas
Pasal 83
Pasal 84
Pasal 85
Ketentuan mengenai format buku agenda Naskah Dinas
keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat (2)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Pasal 86
(1) Penggandaan Naskah Dinas dilakukan setelah
Naskah Dinas keluar ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang.
(2) Penggandaan Naskah Dinas keluar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang memiliki kategori
klasifikasi keamanannya Sangat Rahasia (SR),
Rahasia (R), dan Terbatas (T) harus diawasi secara
khusus oleh petugas.
Pasal 87. . .
-30-
Pasal 87
Pasal 88
Paragraf 2
Pengendalian Naskah Dinas Keluar
pada Media Rekam Elektronik
Pasal 89
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 90
BAB VIII. . .
-31-
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Agar. . .
-32-
Ditetapkan di Batam
pada tanggal 20 September 2023
dto
MUHAMMAD RUDI
Diundangkan di Batam
pada tanggal 20 September 2023
dto
JEFRIDIN