SUPATI SANGKALAN,
-.
, ,
2
MEMUTUSKAN :
BABI
RUANG L1NGKUP
Pasal1
Pasal2
BAB II
SUBSIDI
Pasal3
BAB III
HIBAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal4
Pasal5
Pasal6
Pasal7
Bagian Kedua
Penganggaran
Pasal8
Pasal9
Pasal10
Pasal11
Bagian Ketiga
Pelaksanaan dan Penatausahaan
Pasal12
Pasal13
Pasal14
Pasal15
(1) Bupati menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang atau
jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan Keputusan Bupati
berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati
tentang penjabaran APBD.
(2) Daftar penerima hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
dasar penyaluran/penyerahan hibah.
(3) Penyaluran/penyerahan hibah dari Pemerintah Daerah kepada
penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD.
(4) Pencairan hibah dalam bentuk uang dilakukan dengan mekanisme
pembayaran langsung (LS).
(5) Mekanisme pencairan dana secara rinei tercantum dalam lampiran
angkall.
Pasal16
Sagian Keempal
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal17
Pasal18
(1) Hibah berupa uang dicalal sebagai realisasi jenis belanja hibah pada
PPKD dalam lahun anggaran berkenaan.
(2) Hibah berupa barang atau jasa dicatal sebagai realisasi obyek belanja
hibah pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan kegialan
pada SKPD lerkait.
Pasal 19
Pasal20
Pasal21
(1) Jika dalam penggunaan hibah oleh penerima hibah lerdapat sisa,
maka dikembalikan ke Kas Daerah.
(2) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lambal 1 bulan setelah pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari
hibah.
9
Pasal26
Pasal27
(1) Bantuan sosial dapal berupa uang alau barang yang diterima langsung
oleh penerima banluan sosial.
(2) Banluan sosial berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayal (1)
adalah uang yang diberikan secara langsung kepada penerima seperti
beasiswa bagi anak miskin, yayasan pengelola yatim pialu, nelayan
miskin, masyarakal lanjut usia, terlantar, cacat berat dan lunjangan
kesehalan pulra pulri pahlawan yang lidak mampu.
(3) Bantuan sosial berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayal (1)
adalah barang yang diberikan secara langsung kepada penerima
seperti banluan kendaraan operasional unluk sekolah luar biasa
swasta dan masyarakat lidak mampu, banluan perahu untuk nelayan
miskin, banluan makanan/pakaian kepada yatim pialu/luna sosial,
lernak bagi kelompok masyarakal kurang mampu.
10
Bagian Kedua
Penganggaran
Pasal28
Pasal29
Pasal30
Pasal31
Bagian Ketiga
Pelaksanaan dan Penatausahaan
Pasal32
Pasal33
Pasal34
Pasal35
Pasal36
Pasal37
(1) Supati dan Wakil Supati dapat memberikan belanja bantuan sosial
yang telah tersedia dalam APSD dengan cara tunai secara langsung
dengan nilai besaran :
a. Supati setinggi-tingginya sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta
rupiah);
b. Wakil Supati setinggi-tingginya sebesar Rp. 2.500.000,00 (dua juta
lima ratus ribu rupiah).
(2) Unluk mendukung kelancaran pelaksanaan banluan sosial
sebagaimana dimaksud pada ayal (1), kepada SKPD/Sagian yang
membidangi dapal mengajukan pencairan dana (SPP/SPM) sesuai
dengan kebutuhan selelah mendapal perselujuan Supali.
(3) Pertanggungjawaban alas pencairan sebagaimana dimaksud pada
ayal (2), dibuat oleh Kepala SKPD/Sagian yang membidangi dalam
benluk laporan rincian penggunaan dana kepada Supali dengan
lembusan kepada PPKD.
Sagian Keempal
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal38
Pasal39
(1) Santuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja
bantuan sosial pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.
(2) Santuan sosial berupa barang dicatat sebagai realisasi obyek belanja
bantuan sosial pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan
kegiatan pada SKPD terkait.
Pasal40
Pasal41
Pasal42
BABV
BAGI HASIL
Pasal43
BABVI
BANTUAN KEUANGAN
Pasal44
Pasal45
Pasal46
BAB VII
BELANJA TIDAK TERDUGA
Pasal47
Pasal48
Pasal49
(1) Realisasi belanja tidak terduga dicatat dan dilaporkan sesuai dengan
ketentuan.
(2) Barang modal maupun non modal yang dibanlukan lidak diakui
sebagai asel pemerinlah Kabupaten Bangkalan sehingga tidak perlu
dilaporkan dalam Neraca SKPD.
BAB VIII
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal50
Pasal51
Dalam hal hasil moniloring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 ayal (3) lerdapal penggunaan subsidi, hibah, banluan sosial, bagi hasil,
banluan keuangan dan belanja lidak lerduga yang lidak sesuai dengan
usulan yang lelah diselujui, penerima subsidi, hibah, banluan sosial, bag;
hasil, bantuan keuangan dan belanja lidak lerduga yang bersangkutan
dikenakan sanksi sesuai dengan peraluran perundang-undangan.
BABIX
LAIN-LAIN
Pasal52
BABX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal53
BABXI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal54
Pada saat Peraluran Bupali ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati
Bangkalan Nomor 44 Tahun 2010 lentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan
Belanja Tidak Terduga (Berita Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2010
Nomor 30/E) dicabut dan dinyalakan lidak berlaku.
Pasal55
Diundangkan~ang\<;'la~.
padatangga~ ~~
~
i.J.J
"'N\..l
':Ar;\\,
\
S't\\Rt\. r. v-I' /1
c::..: 1~,1 \\~."., .
ll.l
~ Q- -", /
~,*
'.'.J..;
SAIFUL'DJAMAL
\_";/
......}Ef~~I~)f&:ERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2011
NOMOR .49/ G .