Anda di halaman 1dari 11

ANALYSIS & COUNTERMEASURE REPORT

PROBLEM : ‘COATING PECAH’

Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA


1.2 Problem Phenomena

Kondisi coating di area sekitar Ketika lubangnya tampak pecah ketika dipasang
dengan Bolt pada unit kendaraan.

Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA


1.3 Problem Description Part claim

Aktual Part Condition

Kondisi thickness di area sekitar lubang tampak tebal (>200µ)


Part standar

 Kondisi coating tampak


pecah Ketika dikencangkan
dengan Bolt.

 Part merupakan repair


coating.

 Adanya miss-process Ketika


process repair coating.
Kondisi thickness di area sekitar lubang yang standar (70µ
Min ; average range 70 ~ 140µ)
Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA
REPAIR COATING METHOD

NO PART PROBLEM STANDAR REPAIR COATING

1 Part repair coating yang belang / tipis Part repair coating yang belang / tipis

Part yang akan direpair sudah diturunkan dari Conveyor


dalam jangka waktu lama, sehingga berpotensi coating Part yang akan direpair tetap berada diatas Conveyor dan
2
pertama mengeras dan tidak menyatu dengan coating lanjut proses coating kembali (continuous method).
kedua (repair).

Part sudah diturunkan dari Conveyor dalam jangka lama, Part yang sudah terlanjur diturunkan karena kondisi tertentu,
3 tetapi proses repair-nya tidak dilakukan amplas coating maka wajib untuk dilakukan amplas atau pembersihan
pertama terlebih dahulu. coating pertama terlebih dahulu dan di-treatment kembali.

- Maksimal proses repair coating 1x (continuous method).


Part kemungkinan sudah dilakukan repair coating beberapa
4 kali dikarenakan kondisi thickness yang sangat tebal (> - Jika setelah proses repair hasilnya masih abnormal, maka
200µ). wajib diamplas dan treatment kembali untuk proses repair
coating kembali.

Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA


1.5 Pre-Investigation Result (Occurance & Outflow)
COATING POWDER BRACKET

ONE CYCLE COATING PROCESS

Material Bracket COATING Insp OK


TREATMENT DRYING OVEN FINISH
(SUPPLIER) POWDER QC

- Adanya jeda waktu beberapa lama


sebelum dilakukan proses coating
ulang. Kondisi ini menyebabkan
REPAIR COATING PROCESS lapisan coating pertama sudah
mengeras.
- Kondisi Hanger part regular proses
dan part repair campur.
WAREHOUSE
1 Repair Continious Method NG MATERIAL

OK
2 Repair Cleaning Method

- Pengecekan hasil repair PLANT


coating masih hanya visual. ASSEMBLY
- Belum ada verifikasi cek hasil
COATING
Insp repair coating : Thickness dan
AMPLAS TREATMENT DRYING OVEN FINISH QC Cross-cut.
POWDER
- Pengecekan Hole Jig untuk
part repair hanya sampling
NG
Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA
2. ANALYSIS 4M

1. Why Problem Occure 2. Why Problem Flow out


4M Variation Why-1 Why-2 Why-3 Why-4 Why-5 4M Variation Why-1 Why-2 Why-3 Why-4 Why-5
Belum semua Operator Belum
operator Belum ada Inspection tidak mengetahui
Penggantian bisa bahwa part
mengetahui sosialisasi MAN
MAN salah satu
langkah menyeluruh ke membedakan repair coating
operator coating part repair dan harus dicek
penanganan part semua operator
bukan secara khusus
coating repair
Coating yang mau
Coating repair Kondisi Hanger Belum ada
direpair lapisan Belum ada
tidak dilakukan part Reguler dan Belum ada pengetesan
coating bawahnya Pengecekan Metode Cross-
prosedur atau verifikasi cek Tightening Bolt
sudah mengeras, proses amplas part Coating hasil repair cut 6x6 hanya
METHOD sehingga tidak sebelum repair tidak ada
SOP tertulis
METHOD coating hanya
hasil repair
dilakukan di area
pada Hole
penanganan part coating : Bracket untuk
menyatu dengan dilakukan coating beda, sehingga appearance / body dan kedua
repair coating Thickness dan menguji kekuatan
coating kedua ulang campur visual 100% band Bracket
Cross-cut coating di area
(repair)
Hole Bolt

MATERIAL
MATERIAL

MACHINE MACHINE

Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA


3. COUNTERMEASURE
3.1. TEMPORARY ACTION
Segera dilakukan screening check untuk semua stock yang ada.
Screening Check Activity :
HMMI SFI - DEPO (Karawang) SFI - FACTORY (Tangerang)
OK 89 OK 1513 OK 671
90 pcs (L) 1514 L 671 L
NG 1 NG 1 NG 0
OK 1060 OK 397
1060 M 397 M
NG 0 NG 0
Setelah dilakukan pengecekan ada beberapa part yang ditemukan di DEPO sebanyak 27 pcs, namun setelah dilakukan pengetesan di SFI-Factory
ternyata part tersebut tidak ada masalah seperti part 1 pcs yang ditemukan di HMMI.
Adapun metode pengecekan sortir :
- Check Visual (100%)
- Pengecekan Thickness & Cross-cut (Initial)
- Pengecekan 100% Jig Hole Bracket
Setelah itu dilakukan proses marking di area dekat lubang bracket, sebagai jaminan telah dilakukan proses pengecekan coating
1 2 3 4

Cek visual & Cek Cek Cross- Marking


Jig Hole Thickness cut Initial Pencil di
Bracket Initial area Hole
100% coating

Quality Assurance Dept PT. SERVVO FIRE INDONESIA


PENANGANAN PROSES
2

Proses repair coating harus Proses coating part repair tidak Part hasil repair
diamplas dan treatment kembali dicampur dengan part coating
regular dalam satu Hanger.

PENANGANAN PROSES INSPECTION

LOT
HASIL
REPAIR
OK

Part repair lakukan cek dengan Jig Hole 100%, pastikan Cek thickness hasil repair, hasil repair : Lakukan cross-cut terutama di area
semua Hole masuk tanpa kendala. *STD : max 2 x 70µ atau 70µ ~ 140µ sekitar Hole, hasil cross-cut
(sampling) STD : 100/100 (sampling)
REQUEST PT. HMMI

OK :
100/100

NG :
90/100

METODE CROSS-CUT :
- MENGGUNAKAN PISAU CUTTER YANG TAJAM
- JUMLAH GURATAN SEBANYAK 10 VERTIKAL + 10 HORIZONTAL, SEHINGGA 10X10 = 100 SQUARE
- PERHATIKAN HASIL CROSS-CUT TERUTAMA DI AREA SEKITAR HOLE BRACKET
IMPROVEMENT : JIG SIMULASI ASSY BRACKET KE BODY KENDARAAN
M10 TIPE L
M8 M8
TIPE M
M10

BRACKET HINO TIPE L M10


M10 M8

BRACKET HINO TIPE M


IMPACT/DRIVER 18V FLANGE BOLT M10 & M8

HASIL TIGHTENING NG HASIL TIGHTENING OK


MARKING AFTER IMPROVEMENT

MARKING PART REGULER MARKING KHUSUS PART AFTER REPAIR

Anda mungkin juga menyukai