33 Prahardinasti Nabilah 213310733 Resume KGD
33 Prahardinasti Nabilah 213310733 Resume KGD
OLEH :
Prahardhinasti Nabilah
213310733
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Hendri Budi,M.Kep Sp.MB
"Ingat, protokol kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri
kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19. Pemerintah daerah juga harus lakukan
monitoring yang ketat termasuk testing dan tracing jika dibutuhkan di lokasi
pengungsian," ujarnya.
1). (Airway)
Apabila pasien memberi respon dengan suara normal maka jala napas itu normal
(paten). Tanda-tanda adanya obstruksi jalan napas atau jalan napas yang terganggu
adalah sebagai berikut :
* Resirasi paradox
* Penurunan tingkat kesadaran
* Pemberian oksigen
* Suction
2). B (Breathing)
Apakah ada sesak nafas ? pada komponen ini penilaian bisa dilakukan dengan
penilaian frekuensi respirasi, apakah normal ? Apakah lambat ? apalah terlalu cepat ?
Apakah tidak ada ? Apakah ada sianosis ? Berikut adalah penilaian yang perlu
dilakukan dalam tahap penilaian pernapasan :
* Frekuensi
* Perkusi dada
* Auskultasi paru
* Oksimetri (97%-100%)
* Pemberian inhalasi
3). C (Circulation)
Pada penilaian sikulasi ini menitikberatkan pada penilaian tentang sirkulasi darah
yang dapat dilihat dengan penilaian sebagai berikut :
* Warna kulit
* Bekeringat
* Penilaian EKG
* Akses intravena
4). D (Disability)
Disability menilai tentang tingkat kesadaran, dapat dengan cepat dinilai menggunakan
metode AVPU :
* A (alert) – Kewaspadaan
* Gerakan (movement)
* Manajemen pernapasan
* Manajemen sirkulasi
* Pemulihan posisi
5). E (Exposure)
Adanya suatu trauma dapat mempengaruhi exposure, reaksi kulit, adanya tusukan dan
tanda-tanda lain yang harus diperhatikan. Dalam penilaian exposure dapat
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
* Eksposur kulit
* Keadaan suhu tubuh
Belakangan ini bencana alam cukup sering terjadi, seperti banjir, gempa bumi dan
longsor. Ternyata, bencana alam bukan hanya menyebabkan rusaknya bagunan dan
rumah warga, melainkan juga berdampak pada kondisi psikologis korban akibat
trauma yang dialami pasca bencana.
PFA adalah pertolongan pertolongan pertama untuk korban bencana maupun orang
yang mengalami kejadian traumatis. Selain itu PFA juga digunakan untuk mengatasi
dan menekan dampak dari bencana atau kondisi darurat.
PFA bersifat suportif, humanis dan praktis. Psychological First Aid pertama kali
dikembangkan di Amerika oleh Nasional Child Traumatik Stress Network and
National Center for PTSD. PFA ini direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia, Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Masyarakat yang
merupakan organisasi kemanuasiaan.
Hal yang bisa dilakukan bisa berupa membantu korban mendapatkan makanan,
minuman dan pakaian. Setelah korban sudah dalam kondisi yang aman, kamu bisa
mulai mencatat kekhawatiran dan keperluan korban. Jadilah pendengar yang baik,
tetapi tidak memaksa korban untuk berbicara. Kamu juga membantu korban untuk
mendapatkan informasi dan bantuan lain yang dibutuhkannya
Tujuan utama PFA adalah untuk membantu penyintas mengatasi permasalahan yang
dialami. Jadi, sangat penting untuk membuat penyintas lebih berdaya dan tidak hanya
bergantung pada penolong.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bnpb.go.id/index.php/berita/protokol-kesehatan-harus-diterapkan-dalam-
penanggulangan-bencana
https://sejawatforher.com/article/mengulik-initial-assessment-evaluasi-awal-di-
keperawatan-gawat-darurat
https://linisehat.com/psychological-first-aid-pfa-untuk-korban-bencana/