Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Disusun Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan akhir hasil penjualan ini tepat pada waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
akhir ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kami pun menerima dengan lapang dada
kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat
membenahi diri.
Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunya laporan akhir ini dapat
memberikan sedikit gambaran bagaimana proses penjualan dan praktek langsung kami
kelapangan dalam berwirausaha.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi costumer, maka sebagai
mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas untuk
memenuhi mata kuliah kewirausahaan ini, kami mencoba melakukan sebuah usaha
sederhana untuk mendapatkan pembelajaran menjadi seorang wirausahawan. Usaha yang
kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa menjadi peluang bagi
kami untuk masa yang akan datang. Saat ini usaha yang kami jalankan adalah mencoba
menawarkan produk makanan cilok lele goreng (cilereng) di lingkungan sekitar Universitas
Ahmad Dahlan.
Di kota Yogyakarta salah satu peluang usaha yang masih terbuka adalah usaha di
bidang jajanan khususnya jajanan yang murah seperti cilok. Dapat kita ketahui bahwa anak-
anak, remaja maupun orang tua suka sekali dengan jajanan seperti cilok. Orang- orang
beranggapan bahwa cilok itu hanya terbuat dari aci atau tepung kanji yang dicampur dengan
penyedap rasa yang kemudian di kukus. Cilok disajikan dengan bumbu atau sambal baik
bumbu kacang atau bumbu kecap. Panganan cilok ini memang sangat popular di tengah
masyarakat. Tingginya pecinta cilok membuat banyak orang menjajakan cilok dalam berbagi
tempat. Namun dari waktu ke waktu inovasi cilok telah muncul dengan lebih menarik dan
inovasi.
Pada umumnya masyarakat selalu menginginkan sesuatu yang berbeda, tidak
terkecuali dengan hal kuliner atau makanan. Oleh karena itu, dengan menciptakan
CILERENG (Cilok Lele Goreng) dengan dari penamaan dan bahan dasar ikan lele ini
konsumen bisa lebih tertarik. Olahan CILERENG ini tidak menggunakan bahan pengawet
ataupun bahan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Pada pengolahan
CILERENG ini ada beberapa bahan baku yang dibutuhkan seperti tepung terigu atau kanji
dan bahan dasar yaitu ikan lele, dan bahan lainya seperti pembuatan cilok pada umumnya.
Yang membedakan produk ini ada pada inovasi pemberian bahan dasar ikan lele.
Makanan baru yang unik, berbeda, dan inovatif sangat disukai oleh konsumen
begitupun dengan CILERENG bertoping varian rasa ini dimana hadirnya makanan tersebut
dalam usaha kuliner akan lebih diterima masyarakat dengan sambutan yang sangat positif.
Peluang lewat usaha CILERENG ini menjadi salah satu peluang usaha yang sangat
menguntungkan dan dapat dijadikan pilihan usaha menjanjikan.
Cilereng adalah singkatan nama dari ide produk. Memilih nama tersebut karena mudah,
unik, dan singkat. Dari kata tersebut memiliki harapan bahwa para konsumen akan kembali
kepada kami untuk membeli produk makanan yang telah di produksi. Cilereng adalah cilok
lele goreng yang diciptakan bukan hanya sebatas makanan untuk mengganjal perut saja.
Tetapi menelaah khasiat, kandungan gizi pada lele yang menjadi bahan utama terdapat
banyak maanfaat bagi kesehatan, contohnya : rendah kalori dan lemak, sumber protein
lengkap, sumber vitamin B12, dsb. Kelebihan dari produk ini terletak pada bahan utamanya,
yaitu ikan lele. Meminimalisir biaya produksi dengan menggunakan ikan lele sebagai bahan
utama. Tetapi dari bahan ikan lele ini mampu menciptakan produk yang memiliki keunikan
tersendiri.
B. Tujuan
Tujuan usaha ini bukan hanya memenuhi tugas dan profit saja, melainkan juga
mencari penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena melalui
pemasaran dan penjualan ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak,
bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan kepada konsumen, meyakinkankan
konsumen agar membeli produk yang kita tawarkan dan memberi penjelasan serta
pelayanan terbaik agar konsumen merasa puas
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 2 hari, yaitu :
Hari : Kamis 09 mei 2019, Kamis 16 mei 2019, Jumat 17 mei 2019
Tempat : Daerah babaran, semaki, Jl. Sidikan, Glagah sari, sekitar Kampus 1 UAD.
BAB II
PEMBAHASAN
Pencapaian (Achievement)
1. Penjualan
Cilereng (cilok lele goreng) berdiri dan awal mulai memproduksi sejak tanggal 7 mei
2019, berawal dari tugas mata kuliah kewirausahaan di cetuskan. Usaha yang bergerak
dibidang penjualan makanan ringan. Makanan ringan yang di tawarkan yaitu berbentuk cilok
bahan dasar lele lalu digoreng menggunakan telur, yang berbeda dengan cilok yang sudah
ada dipasaran. Cilok lele ini sangat berbeda dengan cilok yang sudah ada dipasaran karena
selain kami tidak menggunakan pengawet dan bahan yang kami gunakan juga berasal dari
aci ini sangatlah sehat namun tetap menjaga cita rasa yang berkualitas.Sedangkan untuk
pengenalan produk dapat dilakukan secara langsung kepada masyarakat sekitar yang
bertempat sangat strategis dan banyak aktifitas yang dilakukan didaerah tersebut. Hal itu
akan memudahkan para penggemar cilok untuk menikmati produk yang kami tawarkan.
Dengan mengutamakan kualitas produk dan tempat strategis “Cilok lele goreng ” akan dapat
bersaing dengan usaha lain yang serupa.
Dalam penjualan, penawaran merupakan usaha produk yang ditawarkan pada
konsumen. Penawaran tersebut menunjukan kemampuan pesaing dalam memperoduksi
barang selama periode tertentu. Pada kenyataannya begitu banyak usaha yang bergerak
dibidang makanan ringan dengan objeknya yaitu cilok , dari usaha yang sederhana hingga
yang sudah sangat terkenal pun ada, namun terkadang mereka tidak memperhatikan aspek
kesehatan bagi konsumen dengan menggunakan bahan pengawet agar cilok yang tidak
terjual hari ini dapat dijual lagi dikemudian hari, hal ini sangat beresiko bagi bagi kesehatan
konsumen. Lokasi usaha yang kami pilih adalah daerah babaran, semaki, Jl. Sidikan,
Glagah sari, sekitar Kampus 1 UAD.
Strategi pemasaran pesaing
a. Product
Persaingan produk makanan ringan atau cemilan-cemilan seperti cilok terbagi
menjadi dua persaingan yaitu persaingan langsung dan tidak langsung. Produk pesaing
langsung merupakan jenis produk makanan ringan atau cemilan seperti cilok itu sendiri.
Namun, makanan ringan atau cemilan cilok ini biasanya dijual oleh pedagang yang
menjajakan makanannya di setiap area nongkrong mahasiswa. Tetapi, ada juga yang
menjual produk makanan ringan atau cemilan ini ditempat yang mereka miliki.
b. Price
Harga yang ditawarkan pesaing relatif murah dan dapat terjangkau oleh semua orang
dan semua kalangan.
c. Promosi
promosi dilakukan karena produk tersebut ditawarkan secara langsung kepada
konsumen. Konsumen dapat mengetahui produk tersebut karena banyaknya teman,
pamphlet dan repostan yang sering di post di sosmed produk tersebut. Promosi langsung
dilakukan dengan menggunakan media dan ditawar-tawarkan
Place
d. People
Anggota kelompok semua merupakan yang bekerja dan terlibat dalam kegiatan produk
makanan cemilan cilereng ini. Penjual produk makanan cemilan seperti cilereng memiliki ciri
khas tersendiri dalam melayani konsumen. Ciri khas sendiri dengan terlihat lebih sopan dan
rapih.
I. LABA
a. Hari Pertama
Harga produk kami menjual produk dengan harga Rp. 2.000/tusuk (I pack isi 3 tusuk)
b. Hari Kedua
Harga produk kami menjual produk dengan harga Rp. 2.000/tusuk (I pack isi 3 tusuk)
c. Hari Ketiga
Harga produk kami menjual produk dengan harga Rp. 2.000/tusuk (I pack isi 3 tusuk)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa mahasiswa sangat memerlukan
proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tapi langsung praktek
kelapangan. Dengan hal ini kita bisa secara langsung merasakan bagaimana berinteraksi
pada konsumen, menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa
menjadi dasar ketika nanti kami akan membuka suau usaha. Asal ada kemauan dan
keinginan pasti kita bisa melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah
segalanya tapi skill juga sangat berperang penting.
B. Saran
Semoga dalam perkuliahan kewirausahaan selanjutnya, kegiatan praktek lapangan
ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti ini sangatlah
bermanfaat, agar mahasiswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin terjun langsung
kedunia bisnis