Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

1.9 PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN


AGREGAT HALUS
(SNI 03-4141-1996)

1.9.1 Tujuan Percobaan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis curah
(bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (Saturated Surface Dry =
SSD), berat jenis semu (Apparent) dari agregat halus dan tingkat
penyerapan agregat halus terhadap air.
a. Berat jenis curah (Bulk spesifik gravity) ialah perbandingan antara berat
agregat dan berat air suling yang isinya sama, dengan berat agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara
berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang berat
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu (Apparent spesifik gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air suling yang berat isinya sama dengan
berat isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
d. Penyerapan (Absorpsi) adalah persentase berat air yang dapat diserap
oleh pori terhadap berat agregat kering.
1.9.2 Teori Dasar
Dalam pemeriksaan ini perlu dimengerti beberapa definisi
menyangkut berat jenis suatu agregat, yaitu :
a. Berat jenis curah (Bulk), yaitu perbandingan antara agregat kering
dengan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b. Berat jenis kering permukaan (Saturaded Surface Dry/SSD), yaitu
perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh
pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu (apparent), yaitu perbandingan antara agregat kering
dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu tertentu.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

d. Penyerapan adalah presentase berat air yang dapat diserap terhadap


berat kering agregat.
Bilamana suatu potongan dibuat pada sepotong batu dan
permukaannya dibesarkan, maka terlihat seperti sarang lebah dengan pipa-
pipa kapiler dan lubang-lubang udara yang kecil. Dari alasan ini dapat
dipahami bahwa berat jenis (relatif) dari suatu agregat tergantung
bagaimana cara pengujiannya.
Didalam perhitungan campuran untuk beton, untuk menentukan
volume padat dari bagian-bagian yang terpilih, perlu kiranya untuk
mengetahui ruangan-ruangan yang dipakai oleh partikel agregat, terlepas
dari ada atau tidaknya pori dalam partikel. Harga yang digunakan untuk
maksud ini adalah berat jenis kering permukaan (SSD).
Bagian yang paling rumit didalam menentukan berat jenis adalah
penentuan apakah agregat sudah jenuh air dan kering permukaan.
Dilapangan perlu pembuangan kelebihan air dengan memanaskannya
dengan tungku. Mengaduk dengan terus menerus diperlukan sampai
lapisan air hilang dari batuan atau sampai butiran pasir tidak lagi melekat
pada pengaduk dan jatuh karena lepas. Pengujian untuk mendapatkan berat
jenis sebaiknya jangan dilakukan di lapangan, sedapatnya contoh tanah
dikirim ke laboratorium bilamana pengujian-pengujian semacam ini
diperlukan.
Berat jenis suatu agregat menjadi hal yang sangat penting ketika mulai
membicarakan workabilitas, sebab faktor ini dipengaruhi oleh gradasi dan
angularitas (ketajaman sudutnya) yang nantinya mempengaruhi proporsi
volume. Oleh karena itu kombinasi dari indeks permukaan dan angularitas
perlu dimodifikasi tergantung pada perbandingan agregat dan semen
berdasarkan volume padat. Volume padat diperoleh dengan membagi berat
kering dari setiap bahan dengan berat jenis agregat. Bilamana berat jenis
(relatif) bervariasi terhadap ukuran partikel, maka berat jenis rata-rata
harus ditetapkan.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

1.9.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pemeriksaan ini ialah :
1. Piknometer terlihat pada Gambar 1.9.1, dengan kapasitas 500 ml .

Gambar 1.9.1 Piknometer


2. Timbangan digital digunakan untuk mengukur berat benda uji agregat
halus.
3. Alat uji SSD ditampilkan pada Gambar 1.9.2 berikut, alat uji ini terdiri
dari kerucut terpancung dan batang penumbuk.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

Gambar 1.9.2 Alat uji SSD

4. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk mengeringkan


benda uji dengan suhu 110 oC  5oC.
5. Saringan No. 4 (4,75 mm) , digunakan untuk menyaring agregat halus.
6. Talam
7. Bejana tempat air
1.9.4 Bahan
Benda uji yang adalah agregat lolos saringan No. 4 (4,75 mm)
diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak 1000
gram.
1.9.5 Prosedur Praktikum
Prosedur pada pemeriksaan ini ialah :
1. Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 oC ± 5oC, sampai
berat tetap. Yang dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat
benda uji selama 3 kali proses pemindahan dan penimbangan serta
pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak
akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari 0,1 %, kemudian
dinginkan pada suhu ruang, lalu merendam dalam air selama  24 jam.
2. Membuang air perendaman dengan hati–hati, jangan ada butiran yang
hilang, menebarkan agregat di atas talang, mengeringkan di udara

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

dengan cara membalikkan benda uji. melakukan pengeringan sampai


tercapai keadaan kering permukaan jenuh.
3. Memeriksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda
uji ke dalam kerucut terpancung. memadatkan dengan menggunakan
batang penumbuk sebanyak 25 kali, kemudian mengangkat kerucut
terpancung. Keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji
runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
4. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, kemudian
memasukkan 500 gram benda uji ke dalam piknometer, Memasukkan
air suling sampai mencapai 90 % isi piknometer. putar sambil
menguncang sampai tidak terlihat gelembung udara di dalamnya. Untuk
mempercepat proses ini dapat digunakan pompa hampa udara, tetapi
harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dan juga
harus dilakukan dengan merebus piknometer.
5. Merendam piknometer dalam air
6. Menambahkan air sampai mencapai tanda batas
7. Menimbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,4
gram (Bt)
8. Mengeluarkan benda uji, mengeringkan dalam oven pada suhu 110 oC ±
5oC hingga mencapai berat yang tetap
9. Setelah benda uji dingin kemudian ditimbang (Bk)
10. Menentukan berat piknometer berisi air penuh.
1.9.6 Perhitungan
Bk
a. Berat jenis curah (bulk specific gravity) = ( B + V- Bt )
V
b. Berat jenis kering permukaan (SSD) = ( B + V - Bt )
Bk
c. Berat jenis semu (apparent specific gravity) = ( B + Bk - Bt )
V − Bk
x 100 %
d. Penyerapan (absorpsi) = Bk

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

Keterangan :
Bk = Berat benda kering oven (gram)
B = Berat botol + air (gram)
Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan air (gram)
Data dari Laboratorium (Sampel I)
a. Berat contoh kering oven (Bk) = 495,80 gr
b. Berat botol + sir (B) = 646,80 gr
c. Berat contoh + botol + sir (Bt) = 956,20 gr

Bk
d. Berat Jenis curah (bulk specific gravity) = ( B + V - Bt )
495 , 80
=
646 , 80+500−956 , 20
= 2,60
e. Berat Jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry)
V
= ( B + V - Bt )
500
=
646 , 80+500−956 , 20
= 2,62
Bk
f. Berat Jenis semu (apparent specific gravity) = ( B + Bk - Bt )
=
495 ,80
646 , 80+495 , 80−956 , 2
= 2,66
V − Bk
x 100 %
g. Penyerapan ( % ) = Bk

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

500−495 , 80
= x 100%
495 , 80
= 0,85%

Tabel 1.9.1 Hasil Pengukuran Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus

No. Sampel
Uarian Pemeriksaan
I II

Berat contoh kering oven Bk (gr) 495.80 494.20

Berat botol + air B (gr) 646.80 646.80

Berat contoh + botol + air Bt (gr) 956.20 956.20

2.601 2.593
Berat jenis bulk (BJ. Ov.)
Bk
B  500 - Bt 2.597
Rata-rata

500 2.623 2.623


Berat jenis bulk SSD (BJ. SSD)
B  50 0 - Bt 2.623
Rata-rata
Bk 2.660 2.674
Berat jenis semu (BJ. App)
B  A - Bt
B
B jk
B
B jk  BBaa

B j - B k
B k
x 1 0 0 %
B k
B j  B a

2.667
Rata-rata
(500 - Bk) 0.847 1.174
Penyerapan air (%) x 100%
Bk
1.010
Rata-rata

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI AGREGAT

1.9.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berat jenis dan penyerapan
agregat kasar dapat disimpulkan bahwa sampel agregat kasar yang diuji
dapat dikategorikan sebagai agregat relatif normal karena memiliki berat
jenis yang di syaratkan.
Dari hasil pemeriksaan ini juga diperoleh nilai rata-rata :
a. Berat jenis bulk = 2,597 %
b. Berat jenis bulk SSD = 2,623 %
c. Berat jenis semu = 2,667 %
d. Penyerapan Air = 1,010 %
Hal ini berarti penyerapannya kecil maka dapat digunakan sebagai
bahan pencampur beton dengan syarat yang harus dipenuhi yaitu kurang
dari 2 % untuk agregat kasar.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS

Anda mungkin juga menyukai