Bab 2 - Mentari Dhea
Bab 2 - Mentari Dhea
id
BAB II
PENYAJIAN DATA
strategis dengan Jepang dalam IJEPA. Terakhir, cikal bakal terbentuknya IJEPA
Posisi dan keadaan strategis Indonesia yang juga diapit 2 benua (Asia dan
2
Australia) dan 2 samudera (Hindia dan Pasifik) tersebut sangat
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari Badan Pusat Statistik (BPS).3 Angka tersebut tak lepas dari adanya
terbuka pada tahun 2008 tersebut jika dibandingkan dengan tahun 2007
Tabel 2.1
Perkembangan Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja
dan Pengangguran Terbuka Indonesia Tahun 2007-2008
Tahun
Agustus 2007 (juta orang) Agustus 2008 (juta orang)
Jumlah Angkatan Kerja 109,94 111,95
Jumlah Penduduk yang
99,93 102,55
bekerja
Pengangguran Terbuka 10,01 9,39
Presentase Pengangguran
9,11 8,39
Terbuka (%)
Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional 2007-20084
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Indonesia tersebut juga tak bisa dipisahkan dari usaha pemerintah untuk
Tabel 2.2
Jumlah Tenaga Medis Indonesia Tahun 2007 Berdasarkan
Kebutuhan/Permintaan Lapangan Kerja di Indonesia dan Jumlah
Lulusan/Penawaran
bidang keperawatan Indonesia pada saat itu sebesar 25.200 orang di tahun
commit to
Indonesia terutama mereka sebagai user sekolah/akademi keperawatan
lulusan
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
luar negeri.9
negeri.10 Selain itu, walaupun terdapat 308 prodi S1 keperawatan dan 288
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
akan ada surplus tenaga perawat sekitar 57.172 orang ditahun 2014
berstatus swasta di Jawa Timur dan hingga kini Jawa Timur memiliki 55
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bisa meningkat pula daya saing nya di pasar luar negeri. Apalagi jika
Tabel 2.3
Jumlah Lulusan Poltekkes dan Non-Poltekkes di Seluruh Indonesia
Tahun 2006-2010
Tahun Rerata
Total
Jenis Tenaga Lulusan per
2006 2007 2008 2009 2010 5 Tahun
Tahun
Keperawatan 23.811 25.200 26.446 28.835 37.055 141.347 26.928
Kebidanan 8.264 13.337 9.131 18.545 17.828 67.105 13.421
Kesehatan
742 857 1.166 1.085 1.468 5.318 1.064
Gigi
Kefarmasian 2.236 2.285 5.562 4.864 8.134 23.081 4.616
Kesehatan
1.557 1.396 1.870 1.685 2.177 8.685 1.737
Lingkungan
Gizi 1.415 1.693 2.039 1.812 2.063 9.022 1.804
Keterapian
858 965 998 781 1.653 5.255 1.051
Fisik
Keteknisian
3.473 3.644 5.131 4.764 7.160 24.172 4.834
Medis
Jumlah 42.356 49.377 52.343 62.371 77.538 283.985 56.797
Sumber: Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI17
Dari tabel 2.3 diatas terlihat bahwa selama lima tahun dari tahun
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meningkat setiap tahunnya yaitu rata-rata sebesar 26.928 per tahun dari
hampir semua provinsi di Indonesia. Dalam hal ini, Poltekes yang dimaksud
Kurangnya fasilitas, sulitnya akses menuju daerah terpencil, gaji yang tidak
antara lain:
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bekerja ke sana.
commit to user
karena anggaran pemerintah yang terbatas.
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal tersebut juga selaras dengan apa yang disampakain oleh Drg.
Mengingat untuk menjadi perawat yang memiliki daya saing harus memiliki
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keadaan sakit maupun sehat dan perawat adalah seseorang yang telah
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (6),27 yang
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
professional degree).
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
profesi. STR tersebut berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi
SIPP yaitu Surat Izin Praktik Perawat berupa bukti tertulis yang diberikan
negeri.
persyaratan perawat yang ingin bekerja diluar negeri adalah hanya cukup
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keperawatan seluruh dunia itu sama atau minimal standar harus sama
tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kulit, usia, jenis
luar negeri Indonesia bersumber dari Pancasila. Nilai dari sila-sila tersebut
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
politik luar negeri yang dijalankan lewat kebijakan luar negerinya berubah
politik luar negeri yang tercermin dalam kebijakan luar negeri yang sedang
djalankan.
Hal tersebut dapat dilihat pula pada saat Indonesia dipimpin oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa disebut SBY, yang dilantik
Indonesia yang pertama kali dipilih langsung oleh rakyat dalam proses
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maupun budaya.40
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Australia.
commit
terpilih secara demokratis. to user
Ini mengingat SBY dipilih secara langsung
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penting.44
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Agreement (IJEPA).
pada saat pertemuan APEC pada November 2004, Presiden SBY dan
commit
Joint Study Group meeting (JSG)tosebanyak
user 3 kali pertemuan informal
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
dimulai pada Desember 2004 sampai Juli 2005. Hasil JSG
surplus tenaga perawat Indonesia yang terjadi saat itu. Dalam kerangka
Pemerintah Jepang yang tertuang dalam Joint Study Group Report pada
“In addition, the Japanese side pointed out that the scheme
under the Japan-Philippines EPA will be applied only to Filipino nurses
and certified careworkers and that, if another country has any request
for the acceptance of nurses and careworkers, it should be fully
examined on a country-by-country basis;…………”52
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh Jepang.53
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(JICWELS).56
Program G to G.57
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2006.59 Kemudian, pada tahun 2008 antara Indonesia dan Jepang juga
(IJEPA).60
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Indonesia (13%)62;
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kedua belah pihak, maka kerjasama IJEPA dilandasi dengan tiga pilar,
yang telah disepakati Indonesia dan Jepang, terdiri dari: Trade in Goods;
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
implementasi IJEPA.
diuraikan pada sub-bab sebelumnya, maka salah satu faktor yang dituju
terutama bagi perawat di rumah sakit dan perawat lansia. Bagi negara
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diprediksi bertambah hingga 32% di tahun 2030 dan 41% di tahun 2055
tidaklah cukup.
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keinginannya.73
bahwa alasan staf perawat dan pengasuh lansia banyak yang keluar
yang ekstrim seperti: jam kerja yang panjang dan tidak teratur, harus
lembur dimalam hari dan ada alasan lain berupa faktor keluarga
yang berjudul “When the Leading Goose Gets Lost: Japan’s Demogrphic
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dinegaranya.
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tenaga kerja yang menjadi masalah serius bagi Jepang tersebut dinilai
setelah itu mereka dapat ikut serta dalam ujian nasional untuk menjadi
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jepang lebih lama81, tetapi apabila mereka gagal mereka harus kembali
ke negara asal.
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
jompo (careworker). Dalam MoUto user
BNP2TKI dan JICWELS mengenai
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengalaman kerja.
tahun, mendapat gaji antara ¥ 100.000 s.d. ¥200.000 (sekitar 12-24 juta)
commit
tahun, mendapat gaji antara to users.d. ¥200.000 (sekitar 12-24 juta)
¥ 100.000
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Catatan Akhir
1
Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kemenkes RI 2013, “Profil Kesehatan Indonesia 2013”
Bab 1 Demografi Indonesia, hal. 3
2
Ibid.
3
Badan Pusat Statistik (BPS), “Survey Angkatan Kerja Nasional 2007-2008”, hal. 53
4
Ibid.
5
Kemenkes RI, “Laporan Kinerja Kemenkes RI”, hal. 12-15
6
Ibid.
7
BPPSDM Kesehatan dari Kemenkes RI Tahun 2007, “Profil Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Tahun 2007”, hal. 40
8
Ibid.
9
Ferry Efendi (Dosen di Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga), jawaban e-mail untuk
peneliti, 19 Maret 2017.
10
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Data Program Studi”
11
Ibid.
12
Ibid.
13
BPPSDM Kesehatan dari Kemenkes RI Tahun 2007, loc.cit.
14
BPPSDM Kesehatan dari Kemenkes RI Tahun 2007, loc.cit.
15
Agus Suwandono et. al., “Human Resources on Health (HRH) For Foreign Countries: A Case
of Nurse ‘Surplus’ in Indonesia”, hal.5-11
16
BAPPEDA Provinsi Jawa Timur, “12 Ribu Perawat Masih Menganggur”
17
BPPSDMKesehatan Kemenkes RI Tahun 2010, “Profil Kesehatan Indonesia 2010”, hal 42,
18
Agus Suwandono et. al., loc.cit.
19
Ibid.
20
BeritaSatu.com, “Surplus Sementara, Tenaga Perawat Indonesia Dikirimkan ke Jepang”
21
Ibid.
22
Ibid.
23
Tri Rini Puji Lestari, “Pendidikan Keperawatan: Upaya Menghasilkan Tenaga Perawat
Berkualitas”, Jurnal Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat
Jenderal DPR RI 2014, hal.3
24
Peraturan.go.id, “UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan”
25
Ibid.
26
Ibid.
27
Peraturan.go.id, “UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan”
28
Tri Rini Puji Lestari, op.cit. hal.6
29
Dita Hanna Febriani (Perawat Indonesia yang sedang melanjutkan studi S2 di National Cheng
Khung University, Taiwan), jawaban pertanyaan untuk peneliti, 1 Juni 2017.
30
Ibid.
31
Peraturan.go.id, “UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan”, loc.cit.
32
Ibid.
33
Setyowati (Dosen dan Profesor di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia),
jawaban e-mail untuk peneliti, 16 Maret 2017.
34
Ibid.
35
Ibid.
36
Ganewati Wuryandari, Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Pusaran Politik Domestik, hal. 2-
10
37
Ibid.
38
Ibid.
39
Andhik Beni Saputra, “Politik Luar Negeri Indonesia Dibawah Susilo Bambang Yudhoyono
Tahun 2009-2010”, hal. 3
40
Ibid. hal. 3
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Ganewati Wuryandari, op.cit. hal. 194
42
Teuku Faizasyah, POLUGRI 101 Kutipan Presiden SBY: Mengenai Diplomasi RI dan Hubungan
Internasional, hal. 4-5
43
Ratna Shofi Inayati, “Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri
Indonesia”, hal. 9
44
Teuku Faizasyah, POLUGRI 101 Kutipan Presiden SBY: Mengenai Diplomasi RI dan Hubungan
Internasional, op.cit., hal. 68-72
45
Teuku Faizasyah, POLUGRI 101 Kutipan Presiden SBY: Mengenai Diplomasi RI dan Hubungan
Internasional, op.cit., hal. 156
46
Teuku Faizasyah, “SBY dan Para Pemimpin Dunia Sebuah Potret Kerjasama dan Kemitraan
Diplomasi Bilateral”, hal.93
47
Ibid.
48
Ministry of Foreign Affairs of Japan (MOFA), “JIEPA-Joint Study Group Report”, hal. 14
49
Ibid.
50
Michele Ford dan Kumiko Kawashima, “Regulatory Approaches to Managing Skilled
Migration: Indonesian Nurses in Japan”, hal. 237
51
Ministry of Foreign Affairs of Japan (MOFA), loc.cit.
52
Ibid.
53
Ferry Efendi (Dosen di Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga), jawaban e-mail untuk
peneliti, 19 Maret 2017.
54
“Memorandum of Understanding Between The National Board for the Placement and
Protection of Indonesian Overseas Workers And The Japan International Corporation of
Welfare Services”, salinan MoU dari BP3TKI Yogyakarta untuk Peneliti, 14 Februari 2017.
55
BNP2TKI, “Penempatan TKI melalui Program G to G ke Jepang”
56
Ibid.
57
Hasil wawancara langsung peneliti dengan BP3TKI Yogyakarta, dilaksanakan pada tanggal
14 Februari 2017.
58
Kementerian Perdagangan RI, “Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)”
59
Teuku Faizasyah, SBY dan Para Pemimpin Dunia Sebuah Potret Kerjasama dan Kemitraan
Diplomasi Bilateral, op.cit., hal.92
60
Ibid. hal.93
61
David Adam Stott, “The Japan-Indonesia Economic Partnership: Agreement Between Equals?”,
hal. 4-6
62
Ibid.
63
Ibid.
64
Ibid.
65
Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement
(Press Release)”
66
Ibid.
67
Kementerian Perdagangan RI, loc.cit.
68
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, “Analisis Dampak IJEPA”
69
“Memorandum of Understanding Between The National Board for the Placement and
Protection of Indonesian Overseas Workers And The Japan International Corporation of
Welfare Services”, salinan MoU dari BP3TKI Yogyakarta untuk Peneliti, 14 Februari 2017.
70
Shun Ohno, “Southeast Asian Nurses and Caregiving Workers Transcending the National
Boundaries: An Overview of Indonesian and Filipino Workers in Japan and Abroad”, hal. 541
71
Ibid.
72
Jeff Kingston, “Immigration Reform? Could this be Abe’s new growth strategy.”
73
Jeff Kingston, ibid.
74
Yuko Hirano, “Foreign Care Workers in Japan: A Policy Without a Vision”
75
Japanese Nursing Association, “Improvement of Work Environment”, hal.15
76
Gabriele Vogt, “When the Leading Goose Gets Lost: Japan’s Demogrphic Change and the
commit to user
Non-Reform of Its Migration Policy”, hal.23
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Ministry of Health, Labour and Welfare’s Statement dalam artikel “Migration of Health
Workers Under the Japan-Philippines and Japan-Indonesia Economic Partnership Agreements:
Challenges and Implications of the Japanese Training Framework” oleh Yoshiko Naiki.
78
Yoshiko Naiki, “Migration of Health Workers Under the Japan-Philippines and Japan-
Indonesia Economic Partnership Agreements: Challenges and Implications of the Japanese
Training Framework”, hal. 2
79
Jon Emont, Foreign Policy.com , “Japan Prefers Robot Bears to Foreign Nurse”
80
Yoshiko Naiki, op.cit., hal. 4
81
Gabriele Vogt, op.cit., hal.26
82
Yoshiko Naiki, op.cit., hal. 3
83
Anna Kurniati et.al., “A Deskilling and Challenging Journey: The Lived Experience of
Indonesian Nurses Returnees”, hal. 6
84
Hasil wawancara langsung peneliti dengan BP3TKI Yogyakarta, dilaksanakan pada tanggal
14 Februari 2017.
85
Ibid.
86
Ibid.
87
BNP2TKI, “Penempatan TKI melalui Program G to G ke Jepang”, loc.cit.
88
Ibid.
commit to user
76