Anda di halaman 1dari 33

Diabetes Mellitus Gestasional

TAMING SARI

-Ns. Septika Sari, S.Kep


-Ns. Siti Wakhidah, S.Kep

-Ns. Annisa Dwi R, S.Kep

-Ns. Dwi Damayanti Jonathan, S.Kep


-Ns. Hernizah, S.Kep

-Ns. Aulia Sadeva, S.Kep


Pendahuluan
 Pada wanita hamil terjadi perubahan-perubahan fisiologis
yang berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat
karena adanya hormon plasenta yang bersifat resistensi
terhadap insulin, sehingga kehamilan tersebut bersifat
diabetogenik. Dengan meningkatnya umur kehamilan,
berbagai faktor dapat mengganggu keseimbangan
metabolisme karbohidrat sehingga terjadi gangguan
toleransi glukosa
 Diabetes melitus gestasional (DMG) didefinisikan sebagai
suatu keadaan intoleransi glukosa atau karbohidrat dengan
derajat yang bervariasi yang terjadi atau pertama kali
ditemukan pada saat kehamilan berlangsung
Definisi

Menurut American Diabetes Association (ADA)


tahun 2010, Diabetes Mellitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Insidensi
Di Indonesia insidens DMG berkisar 1,9 -2,6%.
Patofisiologi
 Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat
hingga mencapai 3x.  tekanan deabetogenik
dalam kehamilan.
 Secara fisiologis telah terjadi resistensi insulin
yaitu bila ia di+ dg insulin eksogen tidak mudah
menjadi hipoglikemia
 bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan
produksi insulin relatif hipoinsulin 
hiperglikemia /diabetes kehamilan
KLASIFIKASI
American Diabetes Association (ADA) tahun 1997 secara
garis besar membuat klasifikasi diabetes melitus pada
umumnya berdasarkan etiologinya.
I.DM tipe 1 :kerusakan sel β pancreas yang menjurus ke
defisiensi insulin yang absolut. Mekanisme terjadinya
melibatkan:
 Immune-mediated
 Idiopatik

II.DM tipe 2 : terjadi resistensi insulin dengan defisiensi


insulin yang relatif sampai dengan suatu gangguan pada
sekresi insulin yang disertai resistensi insulin.
KLASIFIKASI
III. DM Tipe Lain
1)Kelainan genetik sel Beta
2)Kelainan genetik kerja insulin
3)Kelainan eksokrin pancreas
4) Endokrinopati
5) Drug/Chemical Induced
6) Infeksi
7) Bentuk lain dari Immune Mediated Diabetes Mellitus yang
jarang
8)Kelainan-kelainan genetik yang menyertai DM.
IV. Diabetes Gestational
 Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu
gangguan toleransi karbohidrat (TGT,GDPT,DM)
yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
kehamilan sedang berlangsung
Klasifikasi menurut White (1965)

1.Kelas A diabetes gestasional ( tanpa vaskulopati)


a. A1 maintenance hanya diet saja
b. A2 yang tergantung insulin
2. Kelas B, memerlukan insulin, onset usia 20 tahun
durasi penyakit kurang dari 10 tahun dan tidak ada
komplikasi vaskuler
3. Kelas C, memerlukan insulin, onset usia 10-19
tahun, durasi penyakit 10-19 tahun tidak ada
komplikasi vaskuler.
Klasifikasi menurut White (1965)
 4.Kelas D, memerlukan insulin, onset usia <10 tahun,
durasi penyakit 20 tahun, ada benigna diabetic retinopati
 5.Kelas F, memerlukan insulin dg nefropati
 6.Kelas H, memerlukan insulin dg penyakit jantung
iskemik
 7.Kelas R, memerlukan insulin dg proliferasi nefropati
 8.Kelas T, memerlukan insulin dg tranplantasi ginjal
Klasifikasi menurut Pyke untuk DMG

 1.Diabetes gestasional, dimana DM terjadi hanya


pada waktu hamil
 2.Diabetes pregestasional, dimana DM sudah ada
sebelum hamil dan berlanjut sesudah kehamilan
 3.Diabetes pregestasional yang disertai dengan
komplikasi misalnya angiopati, retinopati dan
nefropati.
Klasifikasi Javanovic (1986):

A.Regulasi baik ( good diabetic control)


 GD puasa 55-65 mg/dL, rata-rata 84 mg/dL, 1 jam sesudah makan
<140 mg/dL.
 HbA1c normal dlm 30 minggu untuk diabetes gestasional dan dlm
12 minggu untuk diabetes pregestasional
B.Regulasi tak baik ( Less than optimal Diabetic Control)
 Tidak kontrol selama hamil

 GD diatas normal

 Tidak terkontrol baik selama 26 minggu untuk diabetes gestasional


atau 12 minggu untuk diabetes pregestasional
FAKTOR RESIKO DMG
 Riwayat Kebidanan :
 Beberapa kali keguguran
 Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab
yang jelas
 Riwayat pernah melahirkan bayi dengan cacat
bawaan
 Pernah melahirkan bayi > 4000gr
 Pernah preeklampsia
 Polihidramnion
FAKTOR RESIKO DMG
 Riwayat Ibu :
 Umur ibu hamil >30 tahun
 Riwayat DM dalam keluarga
 Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya
 Infeksi saluran kemih berulang-ulang selama hamil
Pengaruh kehamilan terhadap diabetes

 Kehamilan butuh lebih banyak insulin 


mempertahankan metabolisme karbohidrat yang
normal.
 Jika tidak, diabetes perubahan pada
metabolisme karbohidrat.
 Kadar glukosa dalam darah wanita hamil
merupakan ukuran kemampuanya untuk
memberikan respon terhadap tantangan kehamilan
itu.
 Kadar glukosa darah maternal dicerminkan dalam
kadar glukosa janin, karena glukosa melintasi
plasenta dengan mudah.
 Insulin tidak melintasi barier plasenta, sehingga
kelebihan produksi insulin oleh ibu atau janin tetap
tinggal bersama yang akhirnya menghasilkan
keadaan glukosuria
Pengaruh diabetes terhadap kehamilan
 Pengaruh maternal selama kehamilan :
-Abortus
-Preeklampsia
-Hidramnion.
-Persalinan prematur

 Selama persalinan :
-Persalinan memanjang akibat bayi yang besar
-Distosia bahu
-Meningkatnya tindakan operatif
-Ruptura jalan lahir
-Perdarahan postpartum
Pengaruh diabetes terhadap kehamilan

 Selama nifas :
- Sepsis puerperalis
- Berkurang laktasi
- Meningkatnya morbiditas maternal
 Pengaruh terhadap janin:
- Janin mati dalam rahim
- Makrosomia
- Maturasi paru terlambat
- Trauma kelahiran
- Retardasi pertumbuhan
- Malfromasi kongenital
-Meningkatnya kematian neonatal
DIAGNOSIS
Anamnesis dengan gejala yang khas:
 rasa haus berlebihan,

 sering kencing,

 sering mengalami infeksi berulang,

 berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

Dengan adanya hiperglikemia pada satu kali pemeriksaan


glukosa plasma sewaktu sesuai dengan “study group” WHO
1985.
Tes toleransi glukosa oral (TTGO) diperlukan apabila glukosa
sewaktu tidak jelas menunjukkan diagnosis DM
Kriteria diagnosis diabetes
Glukosa plasma dalam mg/dl
Puasa TTGO Sewaktu Gejala
ADA 1997
Normal < 110 - - -
DM > 126 - - -
IFG/GDPT 110 – 126 - - -
WHO 1999
Normal < 110 - - -
DM
1 > 126 - - -
2 - > 200 - -
3 - - > 200 3P,
BB trn
TGT - 140 - < 200 - -
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan DMG sebaiknya dilaksanakan
secara terpadu antara seorang ahli penyakit
dalam, ahli obstetri, ahli gizi dan dokter spesialis
anak.
 Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan
angka kesakitan maternal, kesakitan dan
kematian perinatal dan hanya dapat tercapai
apabila keadaan normoglikemia dicapai dan
dipertahankan selama kehamilan sampai
persalinan
Sasaran normoglikemia pada DMG
adalah kadar glukosa plasma puasa <
105 mg% dan dua jam sesudah makan <
120 mg%. Untuk mencapainya dapat
dilakukan dengan
 Pengaturan diet yang sesuai dengan
kebutuhan yang diatur oleh ahli gizi.
 Memantau glukosa darah sendiri di
rumah dan edukasi
 Pemberian insulin bila belum tercapai
normoglikemia dengan diet
Penanganan Obstetri
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan :
- Pengukuran tinggi fundus uteri.
- Mendengarkan denyut jantung janin secara khusus memakai
ultrasonografi (USG) dan kardiotokografis (KTG).
- Penilaian menyeluruh janin dilakukan dengan skor fungsi dinamik janin
plasenta (FDJP).
Skor < 5 merupakan tanda gawat janin. Penilaian ini dilakukan setiap
minggu sejak umur kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia,
pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi
untuk malakukan persalinan secara seksio sesarea.
- Pada saat seksio sesarea, penatalaksanaan ibu DMG dikerjakan seperti
yang lazim pada pasien DM dengan pembedahan
Con’t..
.
- Janin yang sehat (skor FDJP > 6 ) dapat dilahirkan pada umur
kehamilan 38 minggu dengan persalinan biasa. Memperpanjang umur
kehamilan akan meningkatkan insidens fetal makrosomia dan seksio
sesarea sehingga dianjurkan persalinan pada umur kehamilan 38
minggu. Ibu hamil DMG tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya
terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normal >
10 kali/12 jam).
- Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh
normal, dapat dilakukan persalinan elektif dengan induksi maupun
seksio sesarea untuk mencegah distosia bahu.
- Pada janin yang diperkirakan bertanya 4500gr atau lebih disarakan
untuk terminasi kehamilan dengan seksio sesarea untuk mencegah
brachial plexus injury.
con’t...

- Bila diperlukan terminasi kehamilan harus dilakukan


amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan paru
janin (bila umur kehamilan < 38 minggu).
- Kehamilan dengan DMG yang berkomplikasi (hipertensi,
preeklampsia, kelainan vaskuler infeksi seperti
glomerulonefritis, sistitis, moniliasis) harus dirawat sejak
umur kehamilan 34 minggu. Pasien DMG yang
berkomplikasi biasanya memerlukan insulin.
Umumnya kadar gula darahnya mudah terkendali, kecuali
jika ada komplikasi.
Tabel skor penilaian Fungsi Dinamik Janin
Plasenta
Variable 2 0

Reaktivitas DJJ ≥2 <2

Akselerasi stimulasi ≥2 <2

Rasio SDAU <3 ≥3

Gerak nafas stimulasi ≥2 <2

Indeks cairan amnion ≥10 <10

Setiap komponen dinilai, 2 poin jika normal dan 0 poin jika tidak normal.
Total skor keseluruhan 10. Bayi dianggap sehat jika skor 8-10.
Bila FDJP < 5, maka dilakukan terminasi kehamilan dengan seksio caesarea
Bila FDJP > 6, maka dilakukan induksi ulang untuk melahirkan per
vaginam.
PENANGANAN BAYI DARI IBU
DMG

 Bayi dari ibu DMG harus dikelola sejak lahir dan


dicegah terjadinya hipoglikemia ditambah dengan
pemeriksaan laboratorium yang penting untuk
menegakkan diagnosis adanya kelainan pada bayi
tersebut
PEMANTAUAN LANJUT
 dilakukan tes toleransi glukosa oral 75 gram 4-6
minggu setelah persalinan dan selanjutnya setiap 6
bulan sekali
Komplikasi
I. Komplikasi Pada Ibu
A.Komplikasi Akut
 1) Ketoasidosis diabetik (KAD)

 2)Hiperosmolar non ketotik (HONK)

 3) Hipoglikemia
B.Komplikasi Kronik
1) Makroangiopati:
 Penyakit Jantung Koroner

 Stroke

 Penyakit pembuluh darah tepi

2) Mikroangiopati
 Retinopati diabetic

 Nefropati diabetic

3) Neuropati
4)Rentan infeksi, misalnya TB Paru, Ginggivitis dan ISK
5) Kaki diabetik
II. Komplikasi Pada Janin
 Respiratory Distress Syndrome

 Neonatal Hypoglycemia

 Neonatal hypocalcemia

 Neonatal hypomagnesia

 Polycitemia

 Neonatal hyperbilirubinemia

 Kelainan kongenital
Prognosis
1. Bila penyakit ditangani oleh dokter ahli penyakit dalam serta kehamilan
dan persalinan diawasi dan ditolong oleh ahli kebidanan umumnya
prognosis baik.
2. Diabetes berat dan diderita lama apalagi ada komplikasi prognosis buruk.
3. Prognosis bagi bayi jelek; faktor-faktor yang meninggikan morbiditas dan
mortalitas bayi adalah :
 Berat dan lamanya sakit dan adanya asetonuri;

 Insufiensi plasenta;

 Komplikasi dan distosia persalinan;

 Sindrom gawat napas ( respiratory stress sindrome );

 Prematuritas dan cacat bawaan;

 Angka kematian perinatal kira-kira 10-15%.


thank you…

Anda mungkin juga menyukai