Anda di halaman 1dari 19

PERJANJIAN SEWA

ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DENGAN
PT. ……………
TENTANG
SEWA TANAH DAN BANGUNAN MILIK PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
NOMOR: .........................................
NOMOR: .....................................

Pada hari …., tanggal Satu bulan September Tahun Dua Ribu Dua Puluh
bertempat di Maumere, Jalan Eltari Nomor 2 kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
1. F. ROBERTO DIEGO,S.Sos,M.Si : Bupati Sikka, berkedudukan di
Jalan Eltari Nomor 2 Kelurahan
Kota Uneng, Kecamatan Alok
Kabupaten Sikka, berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 131.53-6099 Tahun 2018
tanggal 17 September 2018
tentang Pengangkatan Bupati
Sikka Provinsi Nusa Tenggara
Timur, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama jabatannya
serta sah mewakili Pemerintah
Kabupaten Sikka, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA;
2. DRS. YAMANATONA BAZARO LASE : Presiden Direktur PT. …….,
berkedudukan di Jalan ……., ,
yang didirikan berdasarkan Akta
Notaris Hj. Riska Marissa,
SH.,M.Kn, No.254 tanggal 31 Mei
2019 dan telah mendapat
pengesahan Badan Hukum
Perseroan dari Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-0027742.AH.01.01.
TAHUN 2019 yang berkedudukan
di Sleman, Jl. Magelang No.32-34
A, Jetis, Kota Yogyakarta 55233
DI Yogyakarta, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama
jabatannya serta sah mewakili,
PT. YASOONUS KOMUNIKATAMA
INDONESIA selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA;
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK. PARA PIHAK
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemegang hak atas tanah dan bangunan
Cold Storage, Air Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung lainnya yang
terletak di PPI Alok Maumere, Jln. Cakalang, Kelurahan Kota Baru,
Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur
berdasarkan dokumen tanah yang tercantum dalam Sertifikat Nomor
31/HP/BPN.53.07/2015 tanggal 17 Desember 2015 yang selanjutnya
disebut objek;
b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Perusahaan Swasta yang bergerak di bidang
perikanan dan masih membutuhkan lahan dan bangunan Cold Storage,
Air Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung lainnya yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA untuk kegiatan pengolahan hasil
perikanan; dan
c. bahwa PARA PIHAK menyetujui melakukan perjanjian sewa lahan dan
bangunan Cold Storage, Air Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung
lainnya milik PIHAK PERTAMA untuk melakukan kegiatan usaha
perikanan oleh PIHAK KEDUA.
sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK setuju dan sepakat
untuk melakukan Perjanjian Sewa dengan syarat dan ketentuan sebagaimana
tertuang dalam pasal-pasal berikut:

DASAR HUKUM
Pasal 1
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Miik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 547);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 6 tahun 2017 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka
Tahun 2017 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka
Nomor 107);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2018-
2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2019 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 118);

PENGERTIAN
Pasal 2

Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Sikka.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sikka.
3. Cold Storage adalah sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan
kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai
macam produk dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya
4. Dokumen Sitac (Site Acquisition) adalah semua dokumen–dokumen sewa
(Dokumen Kepemilikan Tanah, Identitas PIHAK PERTAMA, dokumen lain
Warga yang telah disetujui oleh Pemerintah terkait (paling sedikit Camat,
Resi IMB, Andal, dll) yang akan terlampir dalam Perjanjian Sewa.
5. Lahan adalah lokasi atau tempat yang dilakukan penyewaan untuk
kegiatan usaha di bidang perikanan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3

(1) Maksud diadakannya perjanjian ini adalah sebagai landasan PARA PIHAK
untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan usaha di sektor
perikanan;
(2) Tujuan diadakan perjanjian ini adalah :
a. memanfaatkan aset daerah berupa lahan untuk meningkatkan
pendapatan daerah; dan
b. mensinergikan sumberdaya PARA PIHAK dalam rangka pengembangan
usaha di sektor perikanan.
JENIS DAN LUAS
Pasal 4

(1) Jenis kegiatan untuk PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini adalah kegiatan
bisnis berupa jasa dengan pemanfaatan barang milik daerah berupa sewa
lahan dan bangunan Cold Storage, Air Blast Freezer berserta Peralatan
Pendukung lainnya untuk kegiatan pengolahan produk perikanan .
(2) Lahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terletak di Jln. Jln.
Cakalang, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten
Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ukuran :
 Luas : 3m x 3m =9m2
 Tinggi : 25m2
 Status : Milik Pemerintah Kabupaten Sikka
 Dokumen Tanah: Sertifikat No.31/HP/BPN.53.07/2015 tanggal
7 Desember 2015.
 Kode Aset : 01.01.11.04.008
(3) Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terletak di Jln. Jln.
Cakalang, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten
Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ukuran dengan kapasitas
mesin :..................

BESARAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN SEWA


Pasal 5
(1) Biaya sewa tanah ditetapkan sebesar Rp. 50.000.000/tahun.- (lima puluh
juta rupiah/tahun) dan akan dibayarkan pertahun untuk jangka waktu 5
(lima) tahun.
(2) Nilai Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dibayarkan secara
tunai kepada Bendahara Penerimaan pada Dinas Perikanan Kabupaten
Sikka.
(3) Pembayaran uang sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus
dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum ditandatangani
perjanjian sewa.
(4) Pembayaran sebgaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dibuktikan
dengan menyerahkan bukti setor sebagai salah satu dokumen yang
tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian sewa ini.
(5) Jika PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), maka Perjanjian ini dinyatakan tidak
dapat ditandatangani.
JANGKA WAKTU SEWA
Pasal 6

(1) Perjanjian sewa ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak ditandatangai oleh PARA PIHAK sampai dengan tanggal 31 Agustus
2025.
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diperpanjang
atau diperbaharui paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya
perjanjian sewa dan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
(3) Apabila tidak ada kesempatan perpanjangan sewa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), PIHAK KEDUA wajib mengeluarkan seluruh perangkatnya
dari lahan yang disewa sampai dengan berakhirnya perjanjian ini.
(4) Permohonan perpanjangan jangka waktu sewa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus disampaikan PIHAK KEDUA paling lambat 4 (empat)
bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa.
(5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), diajukan dengan
melengkapi persyaratan sebagaimana permohonan sewa pertama kali.

TANGGUNG JAWAB PENYEWA


Pasal 7
PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk :
a. menjaga lahan sewa lahan dan bangunan Cold Storage, Air Blast Freezer
berserta Peralatan Pendukung lainnya dalam keadaan baik sampai
perjanjian berakhir dan dimanfaatkan sesuai peruntukan dalam
perjanjian sewa ini.;
b. pajak-pajak dan/atau pembebanan lainnya sehubungan dengan Lahan
yang disewa termasuk Pajak Bumi dan Banguman (PBB), Pajak
Penghasilan (PPH) dan bertanggung jawab terhadap Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) yang timbul akibat perjanjian ini;
c. seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian sewa ini;
dan
d. menjamin keamanan konstruksi bangunan dan peralatan yang dipasang
dan bertanggungjawab terhadap semua akibat yang ditimbulkan
PERUNTUKAN SEWA
Pasal 8
(1) Sewa yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA diperuntukan bagi
peningkatan pendapatan daerah.
(2) Lahan dan bangunan Cold Storage, Air Blast Freezer berserta Peralatan
Pendukung lainnya yang disewa oleh PIHAK KEDUA diperuntukan bagi
pembangunan dan pelaksanaan kegiatan usaha di sektor perikanan.

HAK DAN KEWAJIBAN


Pasal 9
(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk:
a. menerima pembayaran biaya sewa dari PIHAK KEDUA sebesar
Rp. 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dalam bentuk tunai
sekaligus untuk 5 tahun;
b. memperoleh jaminan bahwa lahan dan bangunan Cold Storage, Air
Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung lainnya yang disewa
digunakan sesuai peruntukan dalam perjanjian sewa;
c. menerima pengembalian lahan beserta bangunan penunjang lainnya
pada saat berakhirnya sewa.
d. memperoleh jaminan keamanan konstruksi bangunan dan peralatan
yang dibangun pada lokasi serta bertanggungjawab atas segala akibat
yang ditimbulkan; dan
e. hak lain sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :
a. menjamin lahan dan bangunan Cold Storage, Air Blast Freezer berserta
Peralatan Pendukung lainnya sebagai objek sewa bebas dari sengketa
atau permasalahan kepemilikan hak pada saat penggunaan Lahan oleh
PIHAK KEDUA;
b. memberikan bukti pembayaran kepada PIHAK KEDUA;
c. memberi izin akses terhadap lahan yang disewa selama 24 jam untuk
melakukan kegiatan pembangunan dan operasioanal kegiatan usaha di
sektor perikanan; dan
d. menjamin kelancaran dan keamanan PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan kegiatan sesuai perjanjian sewa ini.
(3) PIHAK KEDUA berhak:
a. menerima bukti pembayaran biaya sewa dari PIHAK PERTAMA;
b. memperoleh jaminan terhadap lahan dan bangunan Cold Storage, Air
Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung lainnya yang disewa tidak
dalam keadaan sengketa kepemilikan;
c. memperoleh izin akses terhadap lahan yang disewa selama 24 jam
untuk melakukan kegiatan pembangunan dan operasional kegiatan
usaha di sektor perikanan;
d. memperoleh jaminan kelancaran dan keamanan pelaksanaan kegiatan
sesuai perjanjian sewa ini; dan
e. melanjutkan/memperpanjang jangka waktu sewa sesuai kesepakatan
PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban:
a. membayar biaya sewa kepada PIHAK PERTAMA sesuai besaran dan
jangka waktu yang disepakati dalam perjanjian ini;
b. menggunakan lahan yang disewa sesuai peruntukan dalam perjanjian
sewa;
c. menyerahkan lahan dan bangunan penunjang lainnya pada saat
berakhirnya sewa kepada PIHAK PERTAMA;
d. menjamin keamanan konstruksi bangunan dan peralatan yang
dibangun pada lokasi serta bertanggungjawab atas segala akibat yang
ditimbulkan;
e. menaati dan memenuhi seluruh perizinan yang diwajibkan terkait
kegiatan atau usaha di sektor perikanan dan kegiatan ikutan lainnya;
f. mematuhi segala ketentuan yan berkaitan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja;
g. menjaga seluruh fasilitas yang berada diatas lahan yang disewa,
menjaga kebersihan dan keamanan serta keberlangsungan lahan;
h. Bilamana dalam pelaksanan sewa PIHAK KEDUA ingin menambah atau
melengkapi berbagai kekurangan obyek sewa maka harus mendapat
persetujuan PIHAK PERTAMA.
i. Menjamin dan memanfaatkan lahan dan bangunan Cold Storage, Air
Blast Freezer berserta Peralatan Pendukung lainnya yang disewakan
sesuai fungsinya dan tidak mengalihkan pengelolaannya pada pihak
lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan PIHAK PERTAMA.
j. memperbaiki dan/atau melakukan ganti kerugian terhadap setiap
kerusakan, kerugian serta segala akibat yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan sesuai perjanjian ini;
k. tidak menjalankan usaha yang dilarang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan atau kegiatan yang dapat mengganggu lingkungan
dan keamanan lingkungan tempat kegiatan;
l. memenuhi seluruh ketentuan perpajakan dan retribusi Daerah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
m. memenuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan.

BERAKHIRNYA SEWA
Pasal 9

(1) Perjanjian sewa ini berakhir karena:


a. kesepakatan PARA PIHAK;
b. berakhirnya jangka waktu sewa;
c. adanya ketentuan peraturan perundang-undangan baru yang
mengakibatkan perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan;
d. Bupati mencabut persetujuan sewa dalam rangka pengawasan dan
pengendalian; atau
e. dibuat perjanjian baru untuk menggantikan perjanjian lama.
(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan obyek sewa beserta segala perubahan
dan penambahannya kepada PIHAK PERTAMA pada saat berakhirnya sewa
tanpa kewajiban untuk membayar ganti rugi berupa apapun kepada PIHAK
KEDUA) yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 10

(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul


sehubungan dengan perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu
secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil mencapai
mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan perselisihan
tersebut melalui pengadilan.
(3) Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih
kediaman hukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Maumere.

KEADAAN MEMAKSA
Pasal 11

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut Force


Majeure) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan, kesalahan
atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan pihak yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajibannya dalam perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang, pemberontakan, huru-hara,
pemogokan umum, demonstrasi, kerusuhan, kebakaran dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap
pelaksanaan perjanjian ini.
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK
lainnya. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya
peristiwa Force Majeure tersebut kepada PIHAK yang lain secara tertulis
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak saat terjadinya peristiwa
Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut.
(3) PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan secara maksimal
untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
(4) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga
melebihi atau diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan
melebihi jangka waktu 2 (bulan) bulan, maka PARA PIHAK sepakat untuk
meninjau kembali perjanjian ini.
(5) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai
akibat terjadinya peristiwa Force Majeure merupakan tanggung jawab
PARA PIHAK.
PENGALIHAN
Pasal 12

Hak dan kewajiban PARA PIHAK berdasarkan perjanjian ini tidak boleh
dialihkan, baik sebagian maupun seluruhnya kepada PIHAK lain, tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK lainnya kecuali ditentukan lain
oleh Peraturan Perundang-Undangan.

ADENDUM/PERUBAHAN
Pasal 13
(1) Perjanjian ini tidak dapat diubah, ditambah atau dikurangi, kecuali dibuat
dengan suatu perjanjian perubahan atau tambahan
(addendum/amandemen) yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2) Hal-hal yang belum diatur atau terjadinya perubahan (addendum) dalam
perjanjian ini akan ditentukan kemudian oleh PARA PIHAK dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
(3) Perubahan (addendum) terhadap perjanjian ini dapat dilakukan atas dasar
persetujuan PARA PIHAK.

PERNYATAAN DAN JAMINAN


Pasal 14
(1) PARA PIHAK menjamin bahwa pelaksanaan ketentuan dalam perjanjian ini
dilaksanakan secara sadar, bertanggung jawab dan atas dasar hubungan
kerjasama saling menguntungkan demi kemajuan daerah Kabupaten
Sikka.
(2) PARA PIHAK menjamin bahwa wakil dari PARA PIHAK dalam perjanjian
ini, mempunyai kuasa dan wewenang penuh untuk mengikatkan diri baik
untuk menandatangani perjanjian ini maupun terlibat langsung dalam
pelaksanaan perjanjian ini.
(3) PARA PIHAK menjamin bahwa PIHAKnya adalah PIHAK yang sah sebagai
pemegang hak dan persetujuan yang diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan perjanjian ini.
(4) PARA PIHAK menjamin bahwa penandatanganan dan pelaksanaan
perjanjian ini tidak bertentangan atau melanggar atau berbenturan dengan
kaidah hukum dan peraturan perundang-undangan serta kebijakan
Pemerintah Republik Indonesia atau pihak yang berwenang lainnya.
(5) PIHAK PERTAMA juga menjamin bahwa lahan yang disewakan
berdasarkan Perjanjian ini :
a. tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun juga;
b. tidak dikenakan suatu sita atau jaminan apapun;
c. tidak dibebani hak tanggungan atau pembebanan lainnya; dan
d. telah mendapatkan seluruh izin dan/atau persetujuan dari pihak
manapun yang diperlukan.
(6) Jika jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak benar, maka
PIHAK KEDUA berhak untuk membatalkan Perjanjian ini dan PIHAK
PERTAMA dengan ini bersedia untuk mengembalikan seluruh harga yang
telah dibayar oleh PIHAK KEDUA yang besarnya sebanding dengan Harga
sewa yang belum dijalankan.
(7) PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini menyatakan ”tidak keberatan” apabila
PIHAK PERTAMA secara sepihak membatalkan perjanjian dengan
pertimbangan tanah/lahan sebagai objek sewa akan digunakan untuk
kepentingan umum atau kepetingan dinas.
(8) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), harus disampaikan
secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
pelaksanaan pembatalan.
(9) Apabila pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mengharuskan
dan menyebabkan perangkat telekomunikasi milik PIHAK KEDUA harus
dipindahkan, maka PIHAK PERTAMA akan mengusahakan lahan
pengganti, dan lahan pengganti tersebut harus mendapat persetujuan
tertulis dari PIHAK KEDUA.
(10) Apabila lahan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak
didapatkan, maka PIHAK PERTAMA akan mengganti uang sewa secara
prorata, termasuk didalamnya membayar ganti kerugian kepada PIHAK
KEDUA yang besarnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK sesuai ketentuan pertauran perundang-undangan.

KORESPONDENSI
PASAL 15
Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau
pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu
dilakukan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam pelaksanaan
perjanjian ini, harus dilakukan secara tertulis dan dikirimkan melalui surat
elektronik (Pos-e)/pos surat/faksimili atau diserahkan secara langsung ke
alamat masing-masing PIHAK berikut ini:

1. PIHAK PERTAMA:
DINAS PERIKANAN KABUPATEN SIKKA
Jl. Litbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka
Telepon : (0382)2426109
Faxmile :-

2. PIHAK KEDUA:
PT. ...................
Jl. ………………………
Telepon : .............
Faxmile : -

SANKSI
Pasal 16
(1) Apabila PIHAK PERTAMA melanggar perjanjian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (2) dikenakan sanksi berupa:
a. teguran tertulis; dan
b. pembatalan perjanjian.
(2) Apabila PIHAK KEDUA melanggar kewajiban dan tanggung jawab
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dan Pasal 9 ayat (4), dikenakan
sanksi berupa:
a. teguran tertulis;
b. ganti kerugian/denda;
c. pencabutan izin sementara;
d. pencabutan izin; dan/atau
e. pembatalan perjanjian.
(3) Teguran tertulis sebagimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2)
huruf a, dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dengan jangka waktu masing-masing
7 (tujuh) hari.
(4) Ganti kerugian/denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
dikenakan setelah dilakukan teguran tertulis sebanyak 2 (dua) kali dengan
penentuan besar ganti rugi/denda berdasarkan perhitungan 1% per hari dari
nilai sewa lahan PIHAK PERTAMA.
(5) Pencabutan izin sementara atau pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf c dan huruf d, dikenakan setelah teguran tertulis tidak
dilaksanakan atau denda/ganti rugi tidak dibayar.
(6) Pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat
dilakukan oleh PIHAK KEDUA secara sepihak jika teguran tertulis sebanyak 2
(dua) kali tidak diindahkan oleh PIHAK PERTAMA.
(7) Pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, dapat
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA secara sepihak jika teguran tertulis, ganti
kerugian/denda, pencabutan izin sementara dan/atau pencabutan izin tidak
diindahkan oleh PIHAK KEDUA.
LAIN-LAIN
Pasal 17
(1) Jika salah satu atau lebih ketentuan dalam perjanjian ini ternyata tidak sah,
tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau
keputusan yang berlaku, maka PARA PIHAK dengan ini setuju dan
menyatakan bahwa keabsahan, dapat berlakunya dan dapat dilaksanakannya
ketentuan lainnya dalam perjanjian ini tidak akan terpengaruh olehnya.
(2) Segala penyalahgunaan identitas dan hak yang timbul didalamnya yang
menyebabkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA menjadi beban dan tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
(3) Perjanjian ini memiliki lampiran-lampiran yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini, yang terdiri atas :
a. Denah Lokasi;
b. Bukti setor nila sewa; dan
c. Dokumen sitac.

PENUTUP
PASAL 18

Perjanjian sewa ini dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua) diantaranya


ditanda tangani di atas materai secukupnya dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama. Setelah ditandatangani dan dicap instansi
PARA PIHAK dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

………………………… F. ROBERTO DIEGO,S.Sos,M.Si


LAMPIRAN
PERJANJIAN SEWA
ANTARA
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SIKKA
DENGAN
PT. YASOONUS KOMUNIKATAMA
INDONESIA
TENTANG
SEWA LAHAN MILIK PEMERINTAH
KABUPATEN SIKKA UNTUK
PEMBANGUNAN MENARA
TELEKOMUNIKASI KAMUFLASE
NOMOR ……TAHUN………..

A. Denah Lokasi

Jl.
GELORA SAMADOR Jl.
Mawar
Lokasi Sewa Anggrek

Jl. Gajah Mada Jl. Nong Meak

Jl.
Ahmad
Yani
B. Lokasi Pemasangan Hotspot (free-wifi)

Besar Band
No Lokasi Keterangan
Widht
1 Gelora Samador 50 Mbps Jalan Gajah Mada

C. Bukti Setor Sewa

D. Dokumen sitac

Anda mungkin juga menyukai