Anda di halaman 1dari 17

NO.

EXPLANATORY
A. INPUT DATA PERENCANAAN
A.1. Input nilai bahan struktur
Kuat tekan beton,
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,
Modulus elastis baja,

A.2. Input nilai dimensi balok

Lebar balok
Tinggi balok
Diameter tulangan (deform) yang digunakan,
Diameter sengkang (polos) yang digunakan,
Tebal bersih selimut beton,

A.3. Input nilai gaya reaksi akibat kombinasi beban terfaktor


Gaya tekan aksial ultimit,
Gaya geser ultimate,
Gaya torsi ultimit,
Gaya momen negatif ultimit,
Gaya momen positif ultimit,
FORMULA VALUE UNIT

fc' = 28 MPa
fy = 400 MPa
fy = 240 MPa
Es = 200000 MPa

b= 250.00 mm
h= 550.00 mm
D= 22 mm
P= 12 mm
ts = 40.00 mm

Nu = 18.9 kN
Vu = 102.6 kN
Tu = 36 kN.m
Mu =
-
214.6 kN.m
Mu + = 128.30 kN.m
NO. EXPLANATORY FORMULA
B. PERENCANAAN TULANGAN LONGITUDINAL
Kuat tekan beton, fc' =
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy =
Nilai modulus elastis baja, Es =
Tinggi efektif balok, d = h - ts - P - 0,5 * D =

Untuk : 17 ≤ fc' ≤ 28 MPa, β1 =


Untuk : 28 < fc' < 55 MPa, β1 = 0,85 - 0,05 * ( fc' - 28) / 7 =
Untuk : fc' ≥ 55 MPa, β1 =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, → β1 =

Rasio tulangan pada kondisi balance,


ρb = β1* 0,85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) =
Rasio tulangan maksimum, ρmaks = 0,75 * ρb =
Rasio tulangan minimum, syarat 1 : ρmin = √ fc' / ( 4 * fy ) =
syarat 2 : ρmin = 1,4 / fy =
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + P + 0,5 * D =
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) + 1 =
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns =
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan, x = ( b - 2 * d s ) / ( ns - 1 ) =
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 =
Rasio tegangan leleh baja dengan kuat tekan efektif beton, m = fy / ( 0,85 *fc' ) =

B.1. Penulangan balok untuk momen negatif `


Asumsi faktor reduksi kekuatan gaya momen, φ=
Nilai momen negatif maksimum, Mu =
Nilai minimum momen negatif nominal, Mn = M u / φ =
Nilai modulus elastis beton, Ec = 4700 * √fc' =
faktor tahanan momen, R n = Mn / ( b * d 2 ) =
Rasio tulangan perlu, ρ = 1 / m * ( 1 - [ 1 - 2 * m * Rn / fy ] 0,5 ) =
Kontrol nilai rasio tulangan perlu,
Syarat : ρmin < ρ < ρmaks
0.0033 < 0.0000 < 0.0228 →

Nilai rasio tulangan pakai, ρ=

B.2. Tulangan momen negatif


Luas tulangan yang diperlukan, As' = ρ * b * d =
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As' / ( π / 4 * D2 ) =
Digunakan tulangan sebelum torsi, 1.82
Jumlah baris tulangan, nb = n / n s =
Syarat: nb ≤ 3 →

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 1.82 63.00 114.40
2 0.00 0.00 0.00
3 0.00 0.00 0.00
n= 1.82 Ʃ [ ni * yi ] = 114.40

Tinggi efektif balok untuk tulangan tarik, d = h - Ʃ [ n i * yi ] / n =


Tinggi efektif balok untuk tulangan tekan, d' = Ʃ [ ni * yi ] / n =

B.3. Penulangan balok untuk momen positif


Asumsi faktor reduksi kekuatan gaya momen, φ=
Nilai momen maksimum pada daerah tumpuan, Mu =
Nilai minimum momen rencana pada daerah tumpuan, Mn = M u / φ =
Nilai modulus elastis beton, Ec = 4700 * √fc' =
faktor tahanan momen, R n = Mn / ( b * d 2 ) =
Rasio tulangan perlu, ρ = 1 / m * ( 1 - [ 1 - 2 * m * Rn / fy ] 0,5 ) =
Kontrol nilai rasio tulangan perlu,
Syarat : ρmin < ρ < ρmaks
0.0033 < 0.0000 < 0.0228 →

Nilai rasio tulangan pakai, ρ=

B.4. Tulangan momen positif


Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d =
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( π / 4 * D 2 ) =
Digunakan tulangan sebelum torsi, 1.57
Jumlah baris tulangan, nb = n / n s =
Syarat: nb ≤ 3 →

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 1.57 63.00 98.72
2 0.00 0.00 0.00
3 0.00 0.00 0.00
n= 1.57 Ʃ [ ni * yi ] = 98.72

Tinggi efektif balok untuk tulangan tarik, d = h - Ʃ [ n i * yi ] / n =


Tinggi efektif balok untuk tulangan tekan, d' = Ʃ [ ni * yi ] / n =

B.5. Kontrol kekuatan penampang balok terhadap momen bekerja


1. Kondisi lentur negatif
Tulangan tarik, 1.82 D 22 As' =
Tulangan tekan, 1.57 D 22 As =

Gaya dalam kondisi tarik pada tulangan tarik sudah leleh, Ts = As' * fy =
Gaya dalam kondisi tekan pada tulangan tekan belum leleh, Cs = A s * εs * E s =
Gaya dalam kondisi tekan pada beton, Cc = 0,85 * fc' * β1 * c * b =

Kesetimbangan gaya dalam, Cc + Cs =


5.06 * c + 59.91 * (c - d') / c =
Persamaan kuadrat untuk nilai c, c2 + -19.999 *c+ -746.34

Nilai c berdasarkan persamaan ABC, c=


Gaya dalam kondisi tekan pada tulangan tekan belum leleh, Cs =
Gaya dalam kondisi tekan pada beton, Cc =
Gaya dalam kondisi tarik pada tulangan tarik sudah leleh, Ts =

Pengecekan hasil perhitungan terhadap asumsi awal,


Syarat untuk tulangan tekan:
εs = (c - d')/c * εcu < εs-yield = fy / Es
-0.0018 < 0.002 →
Syarat untuk tulangan tarik:
εs' = (d - c)/c * εcu > εs-yield = fy / Es
0.0344 > 0.002 →

Klasifikasi regangan tarik netto, →

Faktor reduksi kekuatan gaya momen, φ=


Kapasitas momen terhadap T, Mn = Cc * (d - β1 * c/2) + Cs * (d - d') =
Syarat : φ * Mn ≥ Mu -
69.714 < 214.600 →

2. Kondisi lentur positif


Tulangan tarik, 1.57 D 20 As =
Tulangan tekan, 1.82 D 20 As' =

Gaya dalam kondisi tarik pada tulangan tarik sudah leleh, Ts = A s * f y =


Gaya dalam kondisi tekan pada tulangan tekan belum leleh, Cs = As' * εs' * Es =
Gaya dalam kondisi tekan pada beton, Cc = 0,85 * fc' * β1 * c * b =

Kesetimbangan gaya dalam, Cc + C s =


5.06 * c + 242 * (c - d') / c =
Persamaan kuadrat untuk nilai c, c +
2 39.87* c + -3009.43

Nilai c berdasarkan persamaan ABC, c=


Gaya dalam kondisi tekan pada tulangan tekan belum leleh, Cs =
Gaya dalam kondisi tekan pada beton, Cc =
Gaya dalam kondisi tarik pada tulangan tarik sudah leleh, Ts =

Kontrol hasil perhitungan terhadap asumsi regangan awal,


Syarat untuk tulangan tekan:
εs' = (c - d')/c * εcu < εs-yield = fy / Es
-0.0019 < 0.002 →
Syarat untuk tulangan tarik:
εs = (d - c)/c * εcu > εs-yield = fy / Es
0.0350 > 0.002 →
Klasifikasi regangan tarik netto, →

Faktor reduksi kekuatan gaya momen, φ=


Kapasitas momen terhadap T, Mn = Cc * (d - β1 * c/2) + Cs * (d - d') =
Syarat : φ * Mn ≥ Mu +
23.406 < 128.300 →

C. PERENCANAAN TULANGAN GESER


C.1. Nilai tahanan geser beton
Kondisi gaya aksial yang terjadi,
Faktor reduksi kekuatan geser, φ=
Tinggi efektif penampang beton untuk geser, d = h - ts -P =
Tegangan leleh tulangan geser, fy =

Gaya geser ultimit rencana, Vu =


Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d =
Tahanan geser beton, φ * Vc =
Gaya geser minimum tulangan yang dibutuhkan, Vs-min = 1/16 * √fc' * b * d =

C.2. Kondisi penulangan geser

Vu ≤ 0,5 * φ * Vc
Syarat Kond. 1
102.600 > 11.579
0,5 * φ * Vc ≤ Vu ≤ φ * Vc
Syarat Kond. 2
11.579 < 102.600 >
φ * Vc ≤ Vu ≤ φ * ( Vc + Vs-min)
Syarat Kond. 3
23.157 < 102.600 >
φ * ( Vc + Vs-min) ≤ Vu ≤ φ*(Vc + 1/3*√fc'*b*d)
Syarat Kond. 4
54.038 < 102.600 <
φ*(Vc + 1/3*√fc'*b*d) ≤ Vu ≤ φ*(Vc + 2/3*√fc'*b*d)
Syarat Kond. 5
187.855 > 102.600 <
Vu ≥ φ*(Vc + 2/3*√fc'*b*d)
Syarat Kond. 6
102.600 < 352.553

Kesimpulan untuk kondisi tulangan geser,


Gaya Geser Jarak sengkang
Kondisi Keterangan
Tulangan Smaks-1 Smaks-2
1 TDK PERLU
2 Vs-min < d/2 < 600
3 Vs-min < d/2 < 600
4 TERPENUHI φ*Vs = Vu - φ*Vc < d/2 < 600 27 dari 28 kementrian pupr
5 φ*Vs = Vu - φ*Vc < d/4 < 300
6 Ubah dimensi penampang

C.3. Penulangan geser


Tahanan geser sengkang, φ * Vs = Vu - φ * Vc =
Kuat geser sengkang, Vs =
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P
Luas tulangan geser sengkang, Av = n s * p / 4 * P 2 =
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) =
Digunakan sengkang sebelum torsi, 2 P 12 -

D. PERENCANAAN TULANGAN TORSI


Gaya torsi ultimit rencana, Tu =
Faktor reduksi kekuatan torsi, φ=
Gaya torsi nominal rencana, Tn = T u / φ =
Tegangan leleh tulangan torsi, fy =
Luas yg dibatasi keliling luar penampang beton, Acp = b * h =
Luas yg dilingkupi oleh garis tulangan torsi tranversal terluar,
Aoh = ( b - 2*( ts - 1 / 2 * P ) * ( h - 2*( ts - 1 / 2 * P ) =
Keliling luar penampang beton, Pcp = 2 * ( b + h ) =
Keliling garis pusat torsi tranversal terluar,
Ph = 2 * ( ( b - 2 * ( t s - 1 / 2 * P ) + ( h - 2 * ( t s - 1 / 2 * P ) ) =

Jarak sengkang tulangan transversal, s1 =


s2 =

Torsi terkecil yang terdeteksi (threshold)


Tu < 1/12 * φ * (√ fc') * (Acp2 / Pcp ) * ( 1 + Nu / ( 1 / 3 * Ag * (√ fc') ) ) ^ 0,5 =
→ Torsi boleh diabaikan
Syarat dimensi penampang
(( Vu / (b * d) )2 + ( Tu * Ph / ( 1,7 * Aoh2 ))2 )0,5 ≤ φ * ( Vc / ( b * d ) + 2/3 * √ fc' )
1739.294 ≤ 2.832
→ perlu ganti dimensi
Luas tulangan torsi transversal, At / s = Tn / ( 2 * Ao * fyt ) =
Luas tulangan torsi transversal minimal, At / s = 0,032 * (√ fc') * b / fyt - 0,5 * Av =
Luas tulangan torsi tranversal pakai, At / s =
Luas tulangan torsi longitudinal, Al = At / s * Ph * ( fyt / fy ) =
Luas tulangan torsi longitudinal minimal,
Al = 0,42 * (√ fc') * Acp / fy - ( 0,175 * b / fyt ) * Ph * ( fyt / fy ) =
syarat : At/s >
0.0000 >

Luas tulangan torsi longitudinal pakai, Al =

E. REKAP TULANGAN TRANSVERSAL & LONGITUDINAL


E.1. Rekapitulasi tulangan transversal untuk tepi
Kombinasi tulangan transversal, Avt / s = Av / s + 2 * At / s =
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P
Luas tulangan transversal, Avt = ns * π / 4 * P2 =
Jarak antar sengkang, s = Avt / ( Av / s + 2 * At / s ) =
Jarak sengkang maksimum, smax = d/4 =
Jarak sengkang maksimum, smax =
Jarak sengkang maksimum torsi, s3 = p h / 8 =
Jarak sengkang yang harus digunakan, s=
Digunakan tulangan transversal, 2 P 12 -

E.2. Rekapitulasi tulangan longitudinal untuk tepi


Diameter tulangan pakai utama, D=
Luas tulangan pakai utama per satu bar, As = π / 4 * D 2 =
Diameter tulangan pakai untuk badan, D=
Jumlah tulangan pakai untuk badan, n=
Luas tulangan pakai untuk badan, As-badan = n * π / 4 * D2 =

Luas tulangan torsi perlu, Al =


Jumlah tulangan torsi perlu untuk tulangan utama, nl = (Al - As-badan) / As =
Jumlah tulangan momen, nm =
Jumlah tulangan perlu total, ntotal = nl + nm =

Tulangan untuk momen negatif 2


Tulangan untuk momen positif 2
VALUE UNIT

28.000 MPa
400.000 MPa
200000.000 MPa
487 mm

0.85 buku perilaku dasar beton hal 62 yang c


- 24 dari 28 kementrian pupr
-
0.850 24 dari 28 kementrian pupr

0.0303 hal 93 beton bertulang buku perilaku dasar beton


0.0228 hal 93 beton bertulang buku perilaku dasar beton
0.0033 hal 93 beton bertulang buku perilaku dasar beton
0.0035 25 dari 28 mentri pupr
63.00 mm 24 dari 28 kementrian pupr
3.64 24 dari 28 kementrian pupr
3 bh
62.00 mm 24 dari 28 kementrian pupr
47.00 mm 24 dari 28 kementrian pupr
16.807

0.85
214.600 kN.m
252.471 kN.m 15 dari 28 mentri pupr
24870.062 MPa
0.000004 15 dari 28 mentri pupr
0.000000011

[ Pakai ρmin ]

0.0033

402.650 mm2 hal 65 beton bertulang buku perilaku dasar beton


1.82 15 dari 28 mentri pupr
D 20
1 15 dari 28 mentri pupr
[OK]

487.00 mm
63.00 mm 25 dari 28 mentri pupr

0.85
128.300 kN.m
150.941 kN.m 15 dari 28 mentri pupr
24870.062 MPa
0.000010 15 dari 28 mentri pupr
0.00000003

[ Pakai ρmin ]

0.0033

99.857 mm2 hal 65 beton bertulang buku perilaku dasar beton


1.57 15 dari 28 mentri pupr
20
1 15 dari 28 mentri pupr
[OK]
487.00 mm
63.00 mm 25 dari 28 mentri pupr

402.65 mm2
99.86 mm2

161.060 kN buku perilaku dasar beton hal 64


59.9 * (c - d') / c kN buku perilaku dasar beton hal 92
5.058 * c kN buku perilaku dasar beton hal 92

Ts buku perilaku dasar beton hal 96


* (c - d') / c = 161.060
= 0

39.09 mm
-36.644 kN
197.704 kN
161.060 kN

buku perilaku dasar beton hal 90


AMAN (OK)
buku perilaku dasar beton hal 90
AMAN (OK)

Tegangan Terkontrol

0.90
77.460 kN perilaku dasar beton hal 96
perilaku dasar beton hal 64
BAHAYA (NG)

99.86 mm2
402.65 mm2

39.943 kN hal 92 beton bertulang buku perilaku dasar beton


241.6 * (c - d') / c kN hal 92 beton bertulang buku perilaku dasar beton
5.06 * c kN hal 92 beton bertulang buku perilaku dasar beton

Ts hal 92 beton bertulang buku perilaku dasar beton


* (c - d') / c = 39.943
= 0

38.43 mm
-154.431 kN
194.374 kN
39.943 kN

buku perilaku dasar beton hal 90


AMAN (OK)

buku perilaku dasar beton hal 90


AMAN (OK)
Tegangan Terkontrol

0.90
26.006 kN perilaku dasar beton hal 96
perilaku dasar beton hal 71
BAHAYA (NG)

TEKAN
0.75
498.00 mm
240 MPa

102.600 kN 27 dari 28 mentri pupr


30.876 kN 27 dari 28 mentri pupr
23.157 kN 27 dari 28 mentri pupr
41.175 kN

23.157
)
54.038
√fc'*b*d)
187.855
3*√fc'*b*d)
352.553

ari 28 kementrian pupr


79.443 kN 27 dari 28 mentri pupr
105.924 kN
12
226.19 mm2 27 dari 28 mentri pupr
255.23 mm 27 dari 28 mentri pupr
255

24.000 kN.m
0.75
32.00 kN.m
240 MPa
137500.00 mm2

86584.00 mm2
1600.00 mm

1232.00 mm

255 mm
300 mm

33.498 kN.m
boleh diabaikan

fc' )

u ganti dimensi
diabaikan mm2
diabaikan mm2
0.00 mm2
diabaikan mm2

diabaikan mm2
0,175 * b / fyt
0.1823

0.00 mm2

0.886 mm2 / mm
12
226.19 mm2 27 dari 28 mentri pupr
255 mm 27 dari 28 mentri pupr
124.5 mm 27 dari 28 mentri pupr
300 mm
- mm
100 mm 27 dari 28 mentri pupr
- 100

20 mm
314.16 mm2
13 mm
2
265.46 mm2

0.00 mm2
0.00 bar
3.38 bar
3.38 bar

D 20
D 20
Dimensi & Tulangan Balok
Tinggi balok, h 550.00 mm
Lebar balok, b 250.00 mm
Selimut beton balok, ts 40.00 mm
Tulangan Longitudinal Atas 2 D 20
Tulangan Longitudinal Bawah 2 D 20
Tulangan Pembagi 2 13
D
Tulangan Transversal 2 12 - 100
P

Kontrol gaya akibat beban terfaktor


Gaya momen negatif ultimit, Mu-
Mu - ≤ φ * Mn
Syarat :
214.600 > 69.714 [ NOT OK ]
Gaya momen positif ultimit, Mu +

Mu + ≤ φ * Mn
Syarat :
128.300 > 23.406 [ NOT OK ]
Gaya geser ultimit, Vu
Vu ≤ φ * Vn
Syarat :
102.600 ≤ 102.600 [ OK ]
Gaya torsi ultimit, Tu
Tu ≤ φ * Tn
Syarat :
24.000 > 0.000 [ NOT OK ]

Anda mungkin juga menyukai