Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

PDGK4204 ( PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD )

Nama : Ni Wayan Apriyanti


NIM : 859030776

Soal :

1. Di dalam rencana pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I (satu) semester
dua, dengan KD membaca penggalan cerita,dan indikator siswa dapat membacakan
penggalan cerita dengan lafal dan intonasi yang benar. Jelaskan langkah-langkah
pembelajaran pada bagian inti pembelajaran!
2. Di dalam rencana pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I (satu) semester
dua, dengan KD membaca penggalan cerita,dan indikator siswa dapat membacakan
penggalan cerita dengan lafal dan intonasi yang benar. Sebut dan jelaskan jenis
penilaian yang paling cocok!
3. Jelaskan pengertian menyimak menurut Kamidjan (2001:4)!
4. Di dalam kegaitan menyimak perlu memperhatikan aspek- aspek suprasegmental.
Sebutkan aspek-aspek suprasegmental tersebut!
5. Jelaskan langkah-langkah teknik Simak-Bisik Berantai pada pembelajaran meyimak.

Jawaban :
1. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :I
Semester : II
Kompetensi Dasar Indikator
Membaca penggalan cerita Siswa dapat membacakan penggalan
cerita dengan lafal dan intonasi yang benar

Langkah-langkah pada bagian inti pembelajaran :


1) Guru memperlihatkan sebuah buku yang berisi kumpulan dongeng anak
2) Guru membacakan salah satu cerita yang ada pada buku tersebut
3) Guru membaca sambil memberikan contoh kepada siswa bagaiman melafalkan dan
memberikan intonasi yang baik dan benar saat membaca sebuah dongeng.
4) Seluruh siswa mendengarkan dan menyimak guru dengan seksama.
5) Guru meminta anak – anak untuk membuka buku paket halaman 108 dan melihat
dongeng yang berjudul “Kancil dan Buaya”.
6) Guru memanggil siswa secara bergiliran untuk maju kedepan dan membaca
dongeng tersebut.
7) Guru memperhatikan intonasi dan penjedaan.
8) Setelah semua siswa selesai membaca guru memberikan feedback terhadap cara
membaca semua siswa.

2. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas :I
Semester : II
Kompetensi Dasar Indikator
Membaca penggalan cerita Siswa dapat membacakan penggalan
cerita dengan lafal dan intonasi yang benar

Jenis penilaian yang paling cocok :


Karena diutamakan adalah pelafalan dan intonasi yang tepat, maka dari itu penilaian
yang cocok adalah penilaian proses selama siswa membaca penggalan cerita dongeng
tersebut. Dimana yang digunakan adalah penilaian unjuk kerja.

Penilaian : Unjuk Kerja


Rubrik Penilaian Membaca Teks Dongeng
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
bimbingan
4 3 2 1
1 Intonasi suara Intonasi suara Intonasi suara Intonasi Intonasi
tepat pada hanya tepat suara hanya suara tidak
semua tanda pada tepat pada tepat pada
baca sebagian sebagian semua
beasar tanda kecil tanda tanda baca
baca baca
2 Kelancaran Siswa Siswa Siswa Belum
dalam membaca membaca membaca lancar
membaca seluruh teks lebih dari kurang dari membaca
dengan lancar setengah teks setengah teks
dengan lancar dengan
lancar
Instrumen Penilaian Membaca Teks Dongeng
No Nama Siswa Kriteria 1 ( √ ) Kriteria 2 (√ )
4 3 2 1 4 3 2 1

3. Pengertian menyimak menurut Kamidjan (2001:4) yaitu, menyimak merupakan


suatu proses mendengarkan lambang – lambang bahasa lisan dengan sungguh –
sungguh penuh perhatian, pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan
pemahaman makna komunikatif yang disampaikan secara nonverbal. Artinya
menyimak tidak hanya mendengar tetapi mampu memahami dan memaknai apa yang
didengarnya. Contoh Salah satu contoh menyimak misalnya seorang anak yang mulai
belajar berbahasa. Dia akan mulai menyimak bunyi-bunyi yang didengarnya, lalu akan
menirukan dan mencoba menerapkannya dalam berbicara. Setelah masuk sekolah anak
tersebut akan belajar membaca dan mengenal angka, huruf, tanda baca dan bunyi
bahasa yang di ajarkan olah gurunya di sekolah, sampai dia bisa menirukan dan
mengucapkan kalimat, bahasan atau kegiatan menirukan bunyi-bunyi dari kalimat atau
bahasa tersebut.

4. Aspek-aspek suprasegmental yaitu:


1) Tekanan atau keras lembutnya suara. Tekanan adalah gejala yang ditimbulkan akibat
adanya pengkhususan dalam pelafalan sebuah suku kata atau kata. Tekanan adalah
bentuk tinggi rendahnya, panjang pendeknya, atau keras lembutnya suara atau
pengucapan. Biasanya kata yang mengalami tekanan tertentu adalah kata yang
dipentingkan. Tekanan hanya menunjukkan sesuatu kata atau frasa yang ditonjolkan
atau dipentingkan agar mendapat pemahaman secara khusus bagi pendengar.
Tekanan tertentu pada sebuah kata atau frasa menguatkan maksud pembicara.
Biasanya tekanan didukung oleh ekspresi atau mimik wajah sebagai bagian dari ciri
bahasa lisan.
2) Jeda atau panjang pendeknya suara. Jeda juga berhubungan dengan intonasi,
penggunaan intonasi yang baik dapat ditentukan pula oleh penjedaan kalimat yang
tepat. Untuk kalimat panjang penempatan jeda dalam pengucapan menentukan
ketersampaian pesan. Dengan jeda yang tepat pendengar dapat memahami pokok-
pokok isi kalimat yang diungkapkan. Penggunaan jeda yang tidak baik membuat
kalimat terasa janggal dan tidak dapat dipahami.
3) Tinggi rendahnya suara, Istilah tinggi rendahnya bunyi atau itu disebut dengan nada.
4) Intonasi atau naik turunnya suara, Intonasi adalah tinggi rendah suatu nada. Biasanya,
intonasi menjadi modal dasar bagi seorang yang memiliki profesi sebagai penyanyi,
pemain teater, pembaca berita, dan lainnya. Hal ini berguna untuk memberikan
penekanan pada sebuah kata agar menghasilkan nada yang bisa tersampaikan kepada
si penerima pesan.
5) Ritme atau irama dalam suara. Ritme terbentuk dari suara dan diam. Suara dan diam
tersebut digabungkan untuk membentuk pola suara yang berulang untuk membuat
ritme.

5. Simak Bisik Berantai adalah teknik menyimak yang dapat digunakan untuk menguji
kemampuan daya simak siswa dan kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan
pesan kepada orang lain. Dengan teknik ini guru dapat langsung menilai kemampuan
siswa untuk berbicara ( menyampaikan pesan ).

Langkah – langkah teknik simak bisik berantai yaitu:


1) Guru akan membisikkan sesuatu pesan kepada seorang iswa.
2) Siswa yang bersangkutan diminta membisikkan pesan itu kepada siswa berikutnya
atau siswa kedua.
3) Siswa yang menerima pesan (siswa kedua) membisikkan lagi kepada siswa
berikutnya.
4) Begitu seterusnya, saling bisik membisik berlangsung sampai pada giliran siswa
terakhir.
5) Selanjutnya setelah selesai membisikkan siswa terakhir, maka siswa terakhir akan
menyebutkan pesan yang ia terima dengan suara jelas di hadapan semua teman
sekelasnya.

Anda mungkin juga menyukai