Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN MENGIDENTIFIKASI LANGGAM BANGUNAN KAMPUS

UIM MAKASSAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Arsitektur

Dosen Pengampuh: A. Eka Oktawati. S.T., M.Ars.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ESSENZA RELIGINA 60100123025

AISYAH NURDIVANIA 60100123041

DHEA WULAN FEBRIANI 60100123061

RAHMAT HIDAYAT 60100123063

HARRY PANCA RAMADHAN MR 60100123019

MUHAMMAD FIRDAUS 60100123122

MUH. AKRAM. AR 60100122064

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Sang pencipta alam yang telah

memberikan nikmat-Nya kepada kita. Dengan ridho dan izin-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan laporan tentang “Mengidentifikasi Langgam

Bangunan Kampus UIM Makassar” yang bertujuan sebagai pembelajaran

dan kelengkapan tugas pada mata kuliah Perkembangan Arsitektur. Sholawat

serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw semoga kelak kita

mendapatkan syafaat beliau di akhirat nanti.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami

miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak, semoga dengan adanya

laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Gowa, 2 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

D. Lingkup Penelitian ...................................................................................... 2

BAB II STUDI PUSTAKA ................................................................................... 3

A. Profil Kampus UIM ..................................................................................... 3

B. Teori tentang Langgam Arsitektur ............................................................... 4

BAB III METODOLOGI .................................................................................. 12

A. Pengumpulan Data ..................................................................................... 12

1) Pengumpulan Data Primer ......................................................................... 12

2) Pengumpulan Data Sekunder ..................................................................... 12

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 12

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 13

1) Karakteristik Kampus UIM Makassar ...................................................... 13

2) Langgam Bangunan Kampus UIM Makassar ............................................ 16

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 22

A. Kesimpulan ................................................................................................ 22

B. Saran........................................................................................................... 22

iii
DOKUMENTASI ................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 26

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Islam Makassar yang kemudian disingkat UIM, merupakan
sebuah perguruan tinggi Islam di Kota Makassar. yang berdiri pada 21 Februari
1966. Perguruan tinggi ini ialah merupakan merger dari dua sekolah tinggi, yaitu
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al Gazali dan Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Al Gazali. Pada tahun 2000 atas izin dari Dikti, maka didirikanlah
Universitas Islam Makassar.

Pada akhir tahun 2020, Pembangunan Gedung baru UIM Makassar telah
rampung. Gedung baru tersebut dibangun dengan mengusung konsep collaborative
space. Untuk desainnnya menggunakan pendekatan arsitektur modern, dengan
banyak bentuk bentuk geometris seperti kotak dan segitiga. Hal inilah yang
membuat kelompok kami tertarik untuk melakukan penelitian di tempat ini.

Untuk mengetahui langgam bangunan kampus UIM Makassar, maka


diadakanlah survey untuk pengumpulan data sebagai bahan untuk laporan kami
yang berjudul “LAPORAN MENGIDENTIFIKASI LANGGAM BANGUNAN
KAMPUS UIM MAKASSAR”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kampus UIM Makassar?
2. Bagaimana langgam arsitektur yang diaplikasikan dari bangunan kampus
UIM Makassar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui karakteristik kampus UIM Makassar.

1
2. Bagaimana langgam arsitektur yang diaplikasikan dari bangunan kampus
UIM Makassar sejarah kampus UIM Makassar.

D. Lingkup Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu bertempat di Jl. Perintis.
Kemerdekaan No.KM.9, RW.No.29, Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea,
Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Peneliti memilih tempat penelitian di
bangunan baru UIM Makassar, karena bangunannya unik dan menarik.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Januari tahun 2024,
dan data yang akan diteliti selama penelitian tersebut adalah untuk
mengetahui langgam bangunan kampus UIM Makassar.

2
BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Profil Kampus UIM Makassar


Universitas Islam Makassar yang disingkat UIM adalah salah satu Perguruan
Tinggi Islam Swasta yang dibentuk oleh Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali
Makassar, beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 9 No. 29 Kota Makassar.
Universitas Islam Makassar berdiri berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas
Nomor 71/O/D/2000 tanggal 06 Juni 2000, sebagai perubahan bentuk dan
pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) 1984 dan Sekolah Tinggi
Ilmu Dakwah (STID), merupakan penerus cita-cita, visi dan misi Akademi Dakwah
NU (1966), UNNU (1968) dan UNIZAl (1972).

Sebagai hari jadi Universitas Islam Makassar secara yuridis tanggal 06 Juni
2000, namun secara historis tanggal 21 Februari 1966 (angka yuridis-histori, harlah
06-06-66). Pada tahun 2000 berdasarkan izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi didirikanlah Universitas Islam Makassar dengan enam Fakultas yaitu Agama
Islam, Sastra & Humaniora, MIPA, Pertanian, Sospol, Teknik, Ilmu Kesehatan.
Kemudian dikembangkan lagi dengan menambah dua Fakultas yaitu Fakultas
Hukum, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan serta Program Pascasarjana.

Sampai tahun 2023 Universitas Islam Makassar mengelola 9 Fakultas terdiri


dari 1 Program Diploma, 28 Program Sarjana, 2 Program Profesi dan 3 Program
Magister.

Sejarah perkembangan Universitas ini sebagai lembaga pendidikan tinggi yang


berbasis ajaran Islam, telah berhasil menunjukkan ekstensi dan peranannya kurang
lebih 60 tahun lalu. Peran penting yang telah ditunjukkannya antara lain dalam
upaya penyeberan ajaran Islam dan ilmu-ilmu keislaman yang berlandaskan pada

3
ajaran Ahlusunnah Wal-jamaah An-Nahdliyah yang moderat, ramah dan rahmatan
lil-alamin.

Pada tahun pertama, Prof. Zainuddin Taha, Guru Besar Linguistik di


Universitas Negeri Makassar (UNM) dipercaya oleh Yayasan untuk menjadi Rektor
sampai tahun 2004. setelah itu Prof. Dr. Mansyur Ramli, Prof. Dr. Ir. Muh. Arif,
Dipl.Ing dan saat ini Dr. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si.

B. Teori tentang Langgam Arsitektur


Menurut KBBI, arti langgam adalah gaya, model, atau cara. Sehingga langgam
arsitektur dapat dimaknai sebagai gaya yang ada pada suatu bangunan.

Langgam arsitektur sendiri mencakup berbagai elemen, seperti bentuk, metode


konstruksi, bahan bangunan, dan karakter daerah. Kebanyakan langgam arsitektur
mencerminkan adanya perubahan mode, kepercayaan agama, atau munculnya ide,
teknologi, dan bahan baku baru yang memungkinkan lahirnya langgam baru.

Setiap langgam arsitektur memiliki masanya dan akan terus berubah seiring
dengan perkembangan waktu. Perubahan langgam biasanya terjadi secara bertahap.
Aadapun jenis-jenis langgam terdiri dari:

a) Arsitektur Klasik
Arsitektur klasik berasal dari Yunani dan Roma kuno, dan dicirikan oleh
simetri, kolom, jendela persegi panjang, dan marmer, untuk beberapa nama. Dalam
arti luas, arsitektur klasik dapat mencakup semua arsitektur yang berasal dari
Yunani dan Roma kuno.

Arsitektur klasik menghargai konsep-konsep seperti keberanian, kerendahan


hati, dan kecerdasan. Nilai-nilai ini membantu menentukan komponen individu
yang dapat ditemukan dalam beberapa gaya arsitektur klasik. Adapun karakteristik
dari arsitektur klasik yaitu:

4
• Simetri dan proporsi. Bangunan klasik biasanya simetris dan memiliki
elemen seperti kolom dan jendela yang berjarak sama.
• Kolom dengan gaya (atau urutan) tertentu. Tatanan Klasik ini dapat berupa
Doric, Ionic, atau Corinthian untuk arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga
memiliki ordo Tuscan dan Composite.
• Teras depan diatapi pedimen. Banyak rumah dan bangunan memiliki teras
depan setinggi penuh yang dipasang dengan pedimen klasik di bagian
atasnya. Pintu biasanya diposisikan di tengah rumah.
• Bahan bangunan tahan lama. Arsitektur klasik memadukan material seperti
marmer, beton, dan batu bata.
• Motif desain klasik. Rumah sering kali memiliki cetakan gigi, atap miring
sedang, atap kotak, pintu dekoratif mengelilingi, dan pedimen patah di atas
pintu masuk.
• Jendela persegi panjang. Jendela sering kali digantung ganda dan
menyertakan berbagai konfigurasi jendela simetris.

Adapun aliran dari arsitektur klasik adalah sebagai berikut:


1. Arsitektur Romawi Kuno
2. Arsitektur Yunani Kuno
3. Arsitektur Byzantium
4. Arsitektur Romansque
5. Arsitektur Renaissance
6. Arsitektur Gothic
7. Arsitektur Baroque
8. Arsitektur Rococo

b) Arsitektur Neo Klasik


Arsitektur Neoklasik adalah sebuah gaya arsitektur yang dihasilkan dari
gerakan neo klasik pada abad ke 18. Gerakan ini dilatarbelakangi keinginan untuk
merasakan kembali dari kemurnian seni Romawi dan Yunani kuno.

5
Kehadirannya menjadi bagian dari modifikasi gaya arsitektur kuno. Artinya,
gaya klasik kuno ini dimodifikasi sehingga hasilnya dipandang lebih ideal. Terdapat
beberapa ciri khas dari gaya Arsitektur Neoklasik. Di antaranya sebagai berikut:

• Desain Arsitektur
Konsep neo klasik bisa dilihat dari desain arsitekturnya yang megah.
Banyak pilar yang sengaja dihadirkan untuk mewujudkannya. Banyak
sekali kolom yang berdiri bebas. Kemudian, eksteriornya dibangun dengan
konsep klasik. Ini bisa dilihat dari pintu dan jendelanya.

• Desain interior
Ciri lainnya bisa dilihat dari desain interiornya. Tidak ada kubah seperti
yang dibangun pada masa lampau. Meskipun begitu, tetap ada cetakan pada
langit-langitnya. Bahkan, ada lengkungan atau pilar yang membuatnya
terkesan lebih klasik. Di samping itu, furniturenya pun mengadopsi gaya
klasik. Tentunya, furniture tersebut dibuat dari bahan-bahan yang sangat
diperhatikan kualitasnya.

• Warna
Ciri lainnya bisa diperhatikan melalui warna yang diaplikasikan pada
bangunan. Di sini, warna putih tampaknya tidak terlalu dipakai. Karena,
warna tersebut kerap kali dikaitkan dengan bangunan Yunani mau pun
Romawi Kuno. Meskipun begitu, warna yang diaplikasikan seringkali
menggunakan warna netral. Warna netral dipandang bisa merefleksikan
keanggunan dan keabadian dari sebuah desain. Contohnya adalah warna
abu-abu. Warna ini bisa merepresentasikan nuansa yang alami. Tampilan
bangunan pun akan tampak lebih elegan dan kokoh.

• Pilar
Pilar ini sangat penting dalam sebuah bangunan. Selain menjadi penopang
bangunan, pilar ini juga bisa menjadi elemen dekoratif dari sebuah

6
bangunan. Dalam penerapannya di Arsitektur Neoklasik, pilar tidak hanya
sekedar sebagai elemen dekoratif saja. Lebih dari itu, pilar ini juga menjadi
cerminan dari rasa hormat atas tradisi di masa lampau.

• Pintu gerbang
Pintu gerbang menjadi fokus utama dari seseorang yang memasukinya.
Tentunya, pintu gerbang bergaya neoklasik ini dirancang dengan detail yang
rumit. Ini dilakukan untuk merepresentasikan kemegahan. Biasanya, pintu
gerbang ini dikelilingi dengan pilar-pilar klasik. Material yang digunakan
pun berkualitas. Contohnya adalah marmer atau batu alam yang nantinya
bisa menambah keindahan dan ketahanan pintu.

• Furniture
Bangunan dengan konsep neoklasik akan selalu memperhatikan furnitur
yang digunakan. Furniturnya berciri khas sederhana dan geometris.
Materialnya berkualitas. Biasanya, menggunakan material kayu yang
berwarna gelap. Kemudian, material seperti marmer hingga batu alam kerap
terlihat di bagian lantainya. Ini semua dapat menambah kemegahan dan
keeleganan dari sebuah bangunan.
• Aksesoris
Sebuah bangunan tidak akan pernah lepas dari penyematan aksesoris.
Aksesoris ini dapat menyempurnakan keindahan tampilan. Dan gaya
neoklasik pun tidak melepas penggunaan aksesoris.

Biasanya, aksesoris yang dijadikan penyempurna desain adalah guci,


patung, tembikar, hingga porselen. Bahkan, hiasan dinding berupa cermin
besar serta karya seni lainnya disematkan.

c) Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah salah satu gaya arsitektur yang paling populer di
dunia saat ini. Gaya arsitektur ini muncul pada akhir abad ke-19 dan terus

7
berkembang hingga sekarang. Gaya arsitektur modern dikenal dengan bentuk
bangunan yang sederhana, bersih, dan elegan, serta didesain untuk memenuhi
kebutuhan fungsional dan estetika masa kini.

Adapun karakteristik Arsitektur Modern yaitu:


• Desain Sederhana
Gaya arsitektur modern ditandai dengan desain yang sederhana dan
minimalis, menggunakan material modern dan teknik pembangunan baru.
Bangunan modern biasanya memiliki bentuk yang geometris dengan detail
dan ornamentasi minimal.

• Fungsi
Arsitektur modern didesain untuk memenuhi kebutuhan fungsional
bangunan. Bentuk dan struktur bangunan dibuat sesuai dengan fungsinya,
sehingga penggunaan ruang menjadi lebih efisien.

• Simetri
Bangunan modern lebih menekankan pada simetri yang proporsional dan
seimbang, membuat bangunan terlihat lebih harmonis dan estetis.

• Material Modern
Arsitektur modern menggunakan material yang modern, seperti kaca, beton,
dan baja, sehingga menghasilkan bangunan yang kuat, tahan lama, dan
mudah dirawat.

• Pencahayaan Alami
Desain bangunan modern menekankan pada pencahayaan alami yang
maksimal, dengan penggunaan kaca sebagai material utama, sehingga
ruangan menjadi lebih terang dan terlihat lebih luas.

Adapun aliran dari arsitektur modern adalah sebagai berikut:


1. Arsitektur Art Nouveau

8
2. Arsitektur Minimalis
3. Arsitektur Brutalis
4. Arsitektur Constructivist
5. Arsitektur Ekspresionist
6. Arsitektur Futurist
7. Arsitektur Fungsional
8. Arsitektur Internasional
9. Arsitektur Organic
10. Arsitektur Visionary

d) Arsitektur Postmodern
Arsitektur postmodern adalah gerakan abad ke-20 yang dicirikan oleh
perpaduan gaya klasik dan modern yang tidak wajar dan eklektik untuk
menciptakan karya arsitektur tunggal yang bercita-cita terlihat tidak seperti
sebelumnya. Beberapa dari struktur paling kontroversial, provokatif,
istimewa, dan berkesan di dunia muncul dari gerakan arsitektur
postmodern.

Sejarah arsitektur postmodern


Postmodernisme muncul pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi
kritis yang didorong oleh arsitek dan tanggapan terhadap arsitektur modern
yang berlaku pada pertengahan abad ke-20, di mana arsitek postmodern
memiliki antarmuka yang kaku dan tanpa ruang yang dibangun dengan
bahan modern yang elegan seperti baja. dan kaca dan sedikit perhiasan dan
emosi. Arsitek postmodern percaya bahwa cita-cita utopis Modernisme
sebagai bentuk demokratisasi demokratis arsitektur yang dapat diakses oleh
massa telah gagal dan bahwa momen budayanya telah berlalu (klaim yang,
mengingat popularitas abadi modernis abad ke-21, belum lulus ujian
waktu). Sementara Modernisme didedikasikan untuk keteraturan dan
kesederhanaan, Postmodernisme mencakup kompleksitas dan kontradiksi,
ditampilkan dalam sebuah buku berpengaruh tahun 1966 oleh arsitek

9
Amerika postmodern Robert Venturi berjudul: Complexity and
Contradictions in Architecture.

Bangunan postmodern paling sukses memancarkan kepribadian,


kecerdasan, pandangan ironis pada elemen dan gerakan arsitektur masa
lalu, menghindari keindahan konvensional dan gagasan tentang selera yang
baik. Menggunakan bunga rampai dalam gaya yang berbeda, konstruksi
postmodern dapat menjadi tantangan bagi yang belum tahu, yang mengarah
ke kitsch dan tenda.

Postmodernisme berkembang pesat selama ledakan ekonomi pada 1980-an


dan berlanjut hingga 1990-an, meninggalkan serangkaian monumen
arsitektur yang penuh kekerasan, kebanggaan, dan menentang gender,
pertama di Amerika Serikat dan kemudian di seluruh dunia di tempat-
tempat seperti Eropa, Jepang dan Australia, dimana pengaruhnya
menyebar. Postmodernisme telah mempengaruhi arsitektur kontemporer
hingga saat ini.

Adapun karakteristik arsitektur postmodern:


• Perpaduan gaya arsitektur dan era
• Bentuk pahatan
• Seringkali mengambil warna-warna cerah, terkadang dalam bentuk ubin
keramik atau kaca patri.
• Penggunaan detail ornamen klasik secara liberal yang diambil dari gerakan
arsitektur masa lalu sering dicampur dan dicocokkan dengan cara yang tidak
konvensional.
• Menggunakan abstraksi
• Ditandai dengan kesenangan, imajinasi, humor, ironi.
• Penggunaan trompe l’oeil.
• Bentuk idiosinkratik yang melanggar aturan yang menentang kode dogmatis
Modernisme.

10
Adapun aliran dari arsitektur postmodern adalah sebagai berikut:
1. Arsitektur Historicism
2. Arsitektur Straight Revivalism
3. Arsitektur Neo Vernakular
4. Arsitektur Kontekstualisme (Urbanist + Ad Hoc)
5. Arsitektur Metafora dan Metafisikal
6. Arsitektur Postmodern Space

e) Arsitektur Vernakular
Arsitektur vernakular merujuk pada gaya arsitektur yang berkembang secara
alami di suatu daerah atau komunitas tertentu. Ini mencakup bangunan-bangunan
tradisional yang didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal, bahan-
bahan yang tersedia, serta kondisi iklim dan budaya dari suatu tempat. Arsitektur
vernakular sering kali menggambarkan keunikan dan identitas suatu wilayah.

Adapun karakteristik dari arsitektur vernakular, yaitu:


• Penggunaan bahan lokal: Memanfaatkan bahan bangunan yang tersedia di
sekitar wilayah tersebut.
• Adaptasi terhadap lingkungan: Desain yang disesuaikan dengan kondisi
iklim, topografi, dan sumber daya alam setempat.
• Fungsionalitas yang kuat: Bangunan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan praktis masyarakat.
• Pemahaman terhadap tradisi dan budaya: Mencerminkan nilai-nilai serta
kearifan lokal dalam desainnya.
• Teknik konstruksi khas: Menggunakan metode pembangunan yang telah
terbukti efektif secara turun-temurun di masyarakat setempat.

11
BAB III
METODOLOGI

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder.

1. Pengumpulan Data Primer


Sumber data primer ini diperoleh dari:
• Observasi langsung
• Pengambilan gambar dan dokumentasi saat peninjauan secara
langsung dilokasi.

2. Pengumpulan Data Sekunder


Sumber data sekunder ini diperoleh dari:
• Penelusuran dari buku dan jurnal yang bersumber dari internet yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, digunakan untuk
melengkapi data-data yang sudah ada.

B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kampus UIM Makassar.

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei ke lapangan. Maksudnya
adalah peneliti melakukan penelitian secara langsung ke daerah penelitian
dalam rangka memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk ditelaah.

Alasan mengapa menggunakan metode survei yaitu pertama untuk


kelengkapan data. Metode ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat
dilakukan kapan saja, dapat disesuaikan sesuai tujuan/kebutuhan, data lebih
lengkap dan rinci, serta menghemat waktu, biaya dan tenaga.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Kampus UIM Makassar

Penggunaan collaborative space pada gedung baru UIM menunjukkan fokus


pada komunikasi dan kolaborasi antar mahasiswa. Perpaduan dengan tangga lebar
di tengah, antara masjid dan bangunan lainnya, menciptakan ruang yang tidak
hanya estetis namun juga fungsional.

Desain ini mungkin dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang


mendukung pertemuan informal, diskusi atau kolaborasi di sekitar tangga yang
dapat diakses yang digunakan sebagai area tempat duduk. Desainnya
mencerminkan pendekatan modern yang menggabungkan estetika kolaboratif,
fungsionalitas, dan daya tahan.

13
Jendela-jendelanya memiliki kemiripan dengan colloseum di Roma. Gaya
arsitektur dari Roman Colosseum adalah Arsitektur Romawi Klasik. Gaya ini
mencakup karakteristik khas arsitektur Romawi pada masa Kekaisaran Romawi.

Atap bangunan berbentuk persegi pada gedung baru Universitas Islam


Makassar, digunakan atap minimalis, yang dimana bagian atapnya rata, contohnya
seperti hunian di Winston Residence.

14
Hal ini bertujuan agar air hujan yang tertampung dapat mengalir, biasanya atap
dibuat miring ke salah satu sisi. Konsep minimalis ini umumnya banyak diterapkan
pada langgam arsitektur modern.

Atap segitiga pada bangunan baru UIM juga mengambil gaya minimalis
menggunakan model atap segitiga. Namun tetap menambah nilai estetika dengan
menggunakan bentuk segitiga siku-siku, atau terlihat seperti setengah atap.

Atap dengan model atap segitiga ternyata lebih efektif dan efisien di semua
musim yang ada di Indonesia. Misalnya di musim hujan, air yang jatuh dari atap
lalu mengalir dan jatuh ke tanah tanpa hambatan. Sebab itulah tidak akan ada
genangan air di atap.

Saat musim kemarau datang dan dedaunan kering mulai berguguran tertiup
angin. Dedaunan kering yang tertiup angin ke atap bisa langsung menuruni atap dan
jatuh ke tanah. Sehingga tidak ada dedaunan yang tertahan di atap dan perlu
dibersihkan.

15
B. Langgam Bangunan Kampus UIM Makassar

Gedung baru dari kampus UIM Makassar terdiri dari gedung rektorat,
perpustakaan, aula dan masjid. Karakter desain gedung rektorat, perpustakaan,
masjid dan aula tersebut memiliki kemiripan dengan desain Mall Nipa di samping
Kantor Gubernur Sulsel. Hal itu karena desainnya diarsiteki perusahaan yang sama,
yaitu PT. Hepta Design dan Baskoro Tedjo & Associates.

Untuk desain, gedung-gedung kampus baru UIM menggunakan konsep desain


collaborative space. Yakni konsep satu ruangan yang dipakai bersama. Konsep
modern ini untuk efisiensi berupa collaborative working, learning dan recreation
space.

Konsep yang dimaksudkan oleh pihak desainer yakni satu ruangan dipakai
bersama. “Ini konsep modern untuk efisiensi berupa collaborative working,
learning dan recreation space,” jelas Baskoro Tedjo, MSEB, Ph.D.

Konsep desain mempertimbangkan kebutuhan trend perilaku civitas


akademika saat ini khususnya lifestyle mahasiswa milenial.

16
Dari fasad bangunannya, dapat dilihat jika bangunan baru dari kampus UIM
Makassar menerapkan pendekatan gaya arsitektur modern. Hal ini dapat dilihat
dari:

1. Minim ornamen
Keseluruhan bangunannya nampak sederhana dan tidak banyak
menggunakan orname-ornamen dekoratif. Gaya arsitektur modern memandang
bahwa ornamen bukanlah sebuah bagian yang penting dalam suatu desain
bangunan modern, sehingga aspek fungsional lebih di-kedepankan daripada
estetika. Penggunaan warna yang di gunakan juga berupa warna-warna netral
sehingga menimbulkan kesan bersih dan sederhana.

2. Elemen garis yang simetris dan bersih


Garis lurus dan simetris banyak ditemukan pada bangunan arsitektur modern.
Hampir semua bangunan ikonik bergaya modern memiliki elemen garis yang
kuat.

17
Garis lurus dan simetris banyak ditemukan pada bangunan arsitektur
modern. Hampir semua bangunan ikonik bergaya modern memiliki elemen
garis yang kuat. Baik itu garis horizontal pada denah hingga garis vertikal dan
diagonal pada gubahan masa dan fasad bangunan. Selain itu, bangunan dengan
arsitektur modern juga didominasi model bangunan berbentuk kotak.

3. Rancangan yang terbuka dengan banyak elemen kaca


Guna meningkatkan pencahayaan
alami, bangunan arsitektur modern
memiliki kaca jendela yang besar.
Sehingga bagian dalam bangunan
mendapatkan sinar matahari yang cukup.

18
Dapat dilihat bahwa bangunan baru kampus UIM Makassar banyak
menggunakan jendela-jendela kaca berukuran besar.

4. Penggunaan material seperti beton, kaca dan baja


Bangunan dengan arsitektur modern
menggunakan material yang inovatif
seperti beton, baja, dan kaca. Material
bangunan tersebut memungkinkan
untuk membuat bentuk-bentuk yang
lebih kompleks dan fleksibel.
Keseluruhan dari bangunan kampus
UIM Makassar di dominasi oleh
penggunaan material beton. Material
kaca kebanyakan digunakan dalam
pembuatan jendela, sementara material
baja digunakan sebagai ornamen
eksterior, yang berupa selubung
selubung lingkaran. Material baja

19
untuk meminimalisir cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan yang
kebanyakan terbuat dari kaca.

Material kaca

Material beton

5. Terhubung dengan alam


Di area depan bangunan baru kampus
UIM Makassar terdapat taman-taman kecil
yang ditumbuhi rerumputan hijau dan pohon
ketapang kencana.

Pohon ini memiliki dahan yang banyak


dan bercabang sehingga bisa menjadi
penyaring sinar mahatari pada siang hari.
Penggunaan taman dapat menciptakan ruang
terbuka yang menyenangkan.

20
l

21
BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gedung-gedung kampus baru UIM menggunakan konsep desain
collaborative space. Yakni konsep satu ruangan yang dipakai bersama. Konsep
modern ini untuk efisiensi berupa collaborative working, learning dan
recreation space.

Dari fasad bangunannya, dapat dilihat jika bangunan baru dari kampus UIM
Makassar menerapkan pendakatan gaya arsitektur modern minimalis. Hal ini
dapat dilihat dari keseluruhan bangunannya yang nampak sederhana dan tidak
banyak menggunakan detail-detail dekoratif, penggunaan elemen garis yang
simetris dan bersih, penggunaan banyak jendela besar dan terbuka, penggunaan
material beton, kaca, dan baja, serta penggunaan teras di halam sebagai sarana
pendekatan dengan alam. Tak hanya modern minimalis, tetapi ada pula serapan
dari arsitektur Romawi Kuno yang dimana dapat dilihat dari penggunaan
jendela-jendela lengkung pada bagian fasad bangunan yang terinspirasi dari
bangunan Colloseum.

B. SARAN

1. Setelah penulisan laporan ini, maka diharapkan para membaca dapat


memahami materi tentang langgam bangunan kampus UIM Makassar.
2. Pembaca diharapkan dapat memberikan kritik agar penulisan laporan
selanjutnya menjadi lebih baik.

22
DOKUMENTASI

23
24
25
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Rezqi. 2015. Sejarah Perkembangan Arsitektur Klasik.


Infantri. 2019. Langgam Arsitektur.
Wikipedia. 2019. Gaya Arsitektur.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_arsitektur
https://uim-makassar.ac.id/profil/
https://layar.news/gedung-baru-kampus-uim-rampung-akhir-desember-2020/
https://www.dekoruma.com/artikel/63228/ciri-khas-arsitektur-modern

26

Anda mungkin juga menyukai