Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendididkan
(S.Pd) Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
ARDIANTO
NIM: 10120180070
1
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan dibawah ini,
menyatakan bahwa Skripsi ini benar karya penyusun sendiri. Jika dikemudian hari
terbukti merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat atau dibantu orang lain secara
keseluruhan atau sebagian, maka Skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.
Penyusun
ARDIANTO
10120180070
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Program Studi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas
No.3 Atapange Wajo” memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-
syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang Seminar Hasil.
Pembimbing I Pembimbing II
3
LEMBAR PENGESAHAN
Program Studi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas
No.3 Atapange Wajo” memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-
syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang Seminar Hasil.
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
An. Dekan
Wakil Dekan I Ketua Prodi PAI,
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
ini sebagai salah satu syarat penyelesaian program sarjana, dengan judul
Individual Pada Peserta Didik Mts As-Adiyah No.3 Atapange Wajo” yang
Makassar.
Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya hingga sampai kepada kita
sebagai ummatnya.
Penulis dengan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
1. Kedua orang tua saya yakni Bapak Tajuddin dan Ibu Hj. Sitti Hajar, saudara
dan keluarga tercinta yang telah membantu penulis serta selalu mendukung,
2. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding., SE., M.Si., selaku rektor Universitas
Makassar.
3. Bapak Dr. Andi Bunyamin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Agama Islam,
5
yang selalu mendukung dan memberi support kepada mahasiswa dalam
pelayanan terbaiknya.
6. Bapak Dr. H. Andi Bunyamin, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Andi
7. Bapak Dr. H. Hasana Lawang, Lc., M.Ag selaku Penguji I dan Bapak
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf Universitas Muslim Indonesia
6
seluruh staf yang telah banyak membantu demi terealisasinya skripsi ini.
skripsi ini.
12. Fahmi Fauzan S.Pd, Wahyudi Syamsul S.Pd, dan semua teman-teman
tersendiri pada jalan cerita hidup penulis dan selalu mendoakan dan
13. Semua pihak yang telah memberikan semangat dan bantuan kepada
Semoga Allah SWT, berkenan menilai segala kebajikan sebagai amal jariah
dan memberikan rahmat dan pahala-Nya serta memberikan balasan yang berlipat
ganda kepada semuanya. Untuk perbaikan selanjutnya, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi
ini.
Penyusun
Ardianto
10120180070
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI……………………………………………...ii
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………...iii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………….v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
viii
DAFTAR TABEL................................................................................................x
ABSTRAK………………………………………………………………………xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah..................................................9
C. Pengertian Judul dan Definisi Operasional...............................................10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................14
A. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya................................................14
B. Landasan Teori..........................................................................................17
C. Kerangka Pikir...........................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................29
A. Jenis Penelitian..........................................................................................29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................30
C. Fokus Penelitian........................................................................................30
D. Sumber Data..............................................................................................30
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................31
F. Teknik Analisa Data..................................................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No 3 Atapange ......36
8
B. Perbedaan Individual Peserta Didik di MTs As’adiyah No 3 Atapange
Wajo ..........................................................................................................42
BAB V PENUTUP..........................................................................................59
A. Kesimpulan...............................................................................................59
B. Saran.........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................61
9
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1................................................................................................................38
Tabel 4.2................................................................................................................39
Tabel 4.3................................................................................................................40
Tabel 4.4................................................................................................................41
Tabel 4.5................................................................................................................41
10
ABSTRAK
Nama : Ardianto
Stambuk : 10120180070
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Strategi Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Menghadapi
Perbedaan Individual pada Peserta didik MTs As-Adiyah No.3
Atapange Wajo
11
tersebut bukanlah kendala besar. Perbedaan individu tersebut justru membuat
mereka saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak ada alasan bagi mereka
untuk saling menjatuhkan.
ABSTRAC
Nam : Ardianto
Stambuk : 10120180070
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Strategi Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Menghadapi
Perbedaan Individual pada Peserta didik MTs As-Adiyah No.3
Atapange Wajo
12
13
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap warga Indonesia
mulai dari kanak-kanak sampai orang tua sekalipun. Maka dari itu, untuk
rumit, mengingat salah satu dimensi yang amat penting di mana di dalamnya
mencakupi pengajaran. Pengajaran adalah salah satu tool yang paling efektif
untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pengajaran sering identik
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1
Hasni, Strategi Mengajar Guru dalam Menghadapi Perbedaan Kemampuan Belajar. Peserta
didik Kelas VII MTS. (Skripsi), Universitas Muhammadiyah Makassar (tidak diterbitkan),
Negeri Baling-Balang, 2015, h. 1
2
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bab 1, Pasal 1, Butir 1 Tahun 2003.
2
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi,
suatu sistem untuk mencerdaskan anak bangsa dan dewasa ini di hadapkan
yang berbunyi:
Terjemahnya:
َو ُهّٰللا َاْخ َرَج ُك ْم ِّم ْۢن ُبُطْو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َش ْئًـۙا
Dan َنAllah ۙ َلَع َّلُك ْم َتْشkamu
ُك ُر ْوmengeluarkan َاْلْفِٕـَد َةdari
َو اperut َو اَاْلْبdalam
َص اَرibumu الَّس ْمَع َلُك ُمtidak
keadaan َّو َجَعَل
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur.4
af’idah merupakan jamak dari fu’ad yang berarti aneka hati. Kalimat aneka hati
atau af’idah adalah gabungan dari dari pikir dan daya kalbu seseorang yang terikat
3
Hamzah B. Uno .Profesi Kependidikan ( Jakarta : Bumi Akzara,2014), h. 1.
4
Departemen Pendidikan Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahanya
(Bandung:Diponegoro, 2008) h. 276.
5
M. Quraish Shihab (2016) dalam Tafsir Al Misbah, h.303.
3
Selain itu, dijelaskan pada ayat di atas, dapat diketahui bahwanya manusia
memerlukan suatu pola yang dapat membantu mereka dapat berkembang dengan
baik sehingga baik telinga (pendengaran), mata (penglihatan), dan hati (perasaan)
berjalan dengan baik. Pendidikan adalah salah satu hal yang berpengaruh terhadap
kualitas suatu bangsa dimana dapat berlangsung seumur hidup. Membaca dan
faktor yang berbeda. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan ialah
kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak didik dipaksa untuk
diingatnya.7
atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar menjadi
dewasa.8
Lingkungan ini diatur dan diawasi agar tercipta kegiatan belajar yang merangsang
para peserta didik untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat dua
mengajar dan pengajaran itu sendiri yang keduanya saling bertalian satu sama
lain.
strategi guru yang di terapkan di dalam kelas, akibatnya guru yang tidak mampu
didiknya. 9
bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan efektif dan
8
Arifin. Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Pt Bumi Aksara, Revisi 2003), h.8
9
Ridwan Abdul Gani. Strategi Belajar Mengajar (Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 261.
5
efisien, sehingga menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan harapan dan
suatu strategi yang bergerak aktif dalam proses belajar mengajar di mana di
dalamnya tidak hanya harus menguasai materi akan tetapi juga menguasai
pelbagai teknik strategi dan metode penyampaian materi dan dapat pula
digunakan metode yang sesuai dan sejalan dalam proses belajar mengajar
Ada banyak elemen yang dapat mendukung hal tersebut. Dalam hal ini, guru
peserta didik dalam proses belajar, guru juga harus mampu mengawasi,
mengamati peserta didik dalam berbagai situasi dan lingkungan. Bukan saja
dalam situasi kelas, melainkan juga ketika anak didik bermain, baik dalam
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Guru juga merupakan orang yang
sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus
betul-betul membawa peserta didiknya kepada tujuan yang ingin dicapai. Mereka
Guru harus berpandangan luas dan mempunyai wibawa yang dapat dilihat
oleh anak didiknya. Jika guru sedang mengajarkan suatu mata pelajaran, ia tidak
individu.10
kemampuan peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Hal tersebut
bertujuan supaya peserta didik memiliki motivasi untuk belajar. Oleh karenanya,
guru perlu menyiapkan strategi yang tepat dan motivasi belajar kepada peserta
didik supaya peserta didik tidak merasa kesulitan dalam menerima materi
didik agar bergairah dan aktif belajar dalam hal ini sebagai motivator.
Peneliti telah melakukan observasi awal pada MTs. No.3 Atapange Wajo.
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa kendala yang dihadapi oleh Bapak
kepribadian yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Tidak jarang peserta didik
bermain dan membuat keributan di dalam kelas ketika guru mengajar. Salah satu
upaya yang digunakan oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ialah dengan
dengan bahan ajar yang disampaikan sehingga membuat peserta didik tertarik
dengan metode mengajar seperti itu. Selanjutnya, guru meminta menyimak dan
10
Anisa, A. (2019). Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Perbedaan
Kemampuan Daya Serap Peserta Didik Di Smp Negeri 4 Tinombo Selatan Kabupaten Parigi
Moutong (Doctoral dissertation, Institut Agama Islam Negrei), h. 3
7
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa setiap anak punya cara yang
berbeda untuk mendapatkan materi. Selain itu, peserta didik memiliki perbedaan
individual sehingga guru dituntut untuk dapat menanganinya. Oleh sebab itu,
peneliti ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai strategi yang diterapkan oleh
yang melatar belakangi peserta didik malas belajar dan menurun prestasinya di
sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam
interaksi edukatif tidak mustahil ada di antara peserta didik yang malas belajar
dan sebagainya, juga dapat memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih
bergairah dalam belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam
beraneka ragam.
11
Azma, Produktivitas kinerja guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, (Palu
Yayasan masyarakat Indonesia baru, 2009) h. 49-50.
8
peserta didik dalam kelas banyak membawa kegagalan dalam memelihara dan
membina kedekatan antara guru dan peserta didik. Banyaknya peserta didik yang
gagal sekolah atau drop-out juga disebabkan oleh praktek pengajaran yang
faktor lain seperti latar belakang ekonomi, keluarga, atau sebab lainnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti
1. Rumusan Masalah
9
Dalam realisasi studi yang akan dilakukan, maka berikut ini adalah
Wajo?
2. Batasan Masalah
dikaji agar topik utama dalam penelitian ini tidak membahas terlalu jauh
Adapun batasan masalah yang akan dibahas oleh peneliti ialah perihal
Selain itu, peneliti akan mengumpulkan sejumlah data sekunder sebagai data
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Peneliti hanya akan fokus kepada guru
dilakukan sehingga tidak akan membahas lebih jauh guru mata pelajaran
operasional.
1. Pengertian Judul
Sebagaimana judul yang akan dikaji, peneliti akan melakukan identifikasi dan
oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai
a. Strategi
dan ag= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi jenderal.
perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah
Kebudayaan Islam (SKI) juga merupakan salah satu bidang studi yang
c. Perbedaan individual
12
Tia Mutiara (2016). Skripsi: Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menghadapi
Perbedaan Daya Serap Peserta Didik Kelas IX di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Palopo.
H.8
13
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar (Surabaya: Citra Media, 1996), h.70.
11
2. Definisi Operasional
Strategi guru Sejarah Kebudayaan Islam merupakan cara atau metode yang
diterapkan oleh guru SKI sebagai guru bidang studi yang diajarkan. Dalam hal
ini, ialah guru SKI yang ada di MTs As-Adiyah No. 3 Atapange Wajo,
b. Perbedaan Individual
Terkait perbedaan individu, dalam hal ini, peneliti akan melakukan kajian
didik satu dengan lainnya untuk dijadikan komparasi sekaligus menjadi bahan
1. Tujuan Penelitian
Atapange Wajo.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sebagai bahan pertimbangan bagi
b. Kegunaan praktis
Hasil studi ini diharapkan menjadi sumbangsih pikiran dalam upaya peningkatan
Bagian ini bertujuan untuk menggambarkan totalitas isi dalam skripsi ini maka
rumusan masalah, definisi operasional dan landasan teori, tujuan dan kegunaan
BAB III ialah bab yang mencakup metodologi penelitian yang terdiri dari jenis
BAB IV ialah bab yang mencakup gambaran umum MTs As’adiyyah No.3
Atapange Wajo di mana di dalamnya mencakupi visi misi dan tujuannya, profil
sekolah keadaan pendidik serta sarana dan prasananya, hasil penelitian, serta
BAB V ialah bab penutup yang mencakup kesimpulan serta saran dari penulis
pustaka.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosdiah dengan judul “Strategi Guru PAI
Menghadapi Perbedaan Individual dalam Belajar Siswa yaitu dengan cara (a)
gaya belajar siswa dan juga guru menggunakan sumber pembelajaran dan
media yang cocok untuk materi yang diajarkan, (c) guru menutup
Adapun persamaan dengan penelitian yang peneliti kaji ialah terletak pada
yang akan dilakukan hanya fokus kepada satu guru, yakni guru Sejarah
Kebudayaan Islam yang juga merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam.
2. Studi yang dikaji oleh Maria Magdalena Zagoto, Nevi Yami, dan Os Dakhi
fisik, dan lain sebagainya) antar anak didik pada usia tertentu dan dalam setiap
antar anak dalam memahami suatu pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
yang dikaji oleh Maria dkk fokus kepada pembelajaran secara umum, maka
penelitian ini akan bersifat lebih spesifik ke mata pelajaran agama di mana satu
peserta didik.
15
Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu dari Gaya
Belajarnya Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan dan
Pengajaran, 2(2), h.6.
16
materi yang diberikan oleh guru. Selain itu, penerapan strategi pembelajaran
Persamaan studi di atas dengan yang akan dilakukan oleh peneliti ialah adanya
yang dilakukan oleh Anisa lebih menekankan mengenai konsep strategi pada
sekolah umum, sedangkan apa yang akan peneliti lakukan akan fokus kepada
yang terdapat pada penelitian yang relevan, persamaan serta perbedaan yang
B. Landasan Teori
1. Perbedaan Individual
sebuah slogan “persis seperti apa yang tertulis di kemasannya!” ini ialah
tidak seutuhnya akan sama. Perbedaan individual dalam penelitian ini ialah
perbedaan individual yang ada pada anak, baik ketika berada di lingkungan
terima.
Salah satu kemampuan yang individu miliki ialah dengan adanya bahasa. Dalam
dan sistematis. Ketiga komponen ini akan sangat berpengaruh terhadap faktor
2) Perbedaan kognitif
Perbedaan ini ialah abilitas yang bertalian dengan pemahaman terhadap suatu
dalam melaksanakan koordinasi kerja saraf yang direalisasikan oleh saraf pusat
kinerja saraf yang sistematis. Maka dari itu, kemampaun psikomotorik akan
17
Sunarto dan agung hartono, perkembangan peserta didik ( Jakarta : PT. Rineka Cipta
2002), h. 13
20
masing terletak pada aspek biologis (fisiologis) yang meliputi bentuk, anatomi,
susunan dan struktur tubuh manusia, serta aspek psikologis yang meliputi
minat, bakat, intelegensi, emosi, dan lain sebagainya. Kedua aspek ini
Dalam sistem klasikal, tidak mudah bagi guru untuk memperhatikan perbedaan
siswa. Memang terlalu banyak perbedaan yang ada diantara siswa sementara
guru dituntut untuk dapat mengajar suatu materi dalam waktu yang sama.
individual. Guru dapat membuat variasi metode maupun media dalam proses
pembelajaran.
besar untuk aktif berpartisipasi dalam kelas ketika mereka tahu bahwa guru
implikasi dari adanya perbedaan individual diantara siswa. Dari sekian banyak
bentuk program pendidikan yang dapat dipilih, terdapat dua jenis program
pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh
program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-
temannya.
a. Pengertian strategi
Strategi merupakan serapan dari bahasa latin yakni strategi yang berarti seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi adalah suatu usaha untuk
Seorang guru umumnya mengharapkan hasil belajar yang baik bagi anak
Secara bahasa, strategi dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara.
18
Ali Hamzah, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2014), h. 140.
23
Sedangkan secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.19 Pendapat lain juga
etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang yang
ajaran islam, ia juga bertanggung jawab kepada Allah Swt”.22 Terdapat banyak
(SKI).
Definisi “sejarah” secara etimologi dapat berasal dari kata sejarah yang
seiring dikatakan berasal dari kata Arab “syajarah” yang artinya pohon.
19
Pupuh Fathurrohman Dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung:PT
Refika Aditama,2007), h. 3
20
Dalam Memotivasi Siswa Meningkatkan Prestasi Belajar”, (Aceh: FKIP Universitas
Abulyatama Aceh Besar , 2004)., h. 63
21
Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalime Guru,(Bandung: Alfabeta, 2014), h.35
22
Zuhairini (et.all), Metode Khusus Guru Agama, (Jakarta: Usaha Nasional, 2004), h.54.
24
Secara singkat, guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah orang yang
merupakan suatu cara atau metode yang digunakan dalam upaya mencapai atau
lain. Sedangkan guru Pendidikan Agama Islam adalah mereka yang berprofresi
Sebagai upaya memperkuat tugas dari guru PAI, dalam Majmu' Syarah al-
َم ْن َأَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه بِالِع ْلِم َو َم ْن َأَر اَد اآلِخَر َة َفَع َلْيِه بِالِع ْلِم َو َم ْن َأَر اَد ُهَم ا َفَع َلْيِه بِالِع ْلم
Terjemahnya:
23
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern,
(Yogjakarta Lesfi, 2002), h. 4.
25
Oleh karena itu, mempelajari dan mengajarkan suatu ilmu kepada orang
lain, termasuk anak didik di sekolah/madrasah adalah suatu tugas yang mulia.
Sebab, dengan ilmu, kita bisa mendapatkan dunia, akhirat dan bahkan
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan peserta didik agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Selain itu, strategi
Pentingnya strategi dalam mengajar, oleh semua guru tentunya adalah hal
dianggap krusial dan dapat menuntun kepada output yang akan diberikan oleh
peserta didik.
Rosdiah yang sejalan dengan ajaran Islam, maka berikut adalah beberapa
24
Dalam kitab Manaaqib asy-Syafi’i (2/139, cet. Maktabah Daar at-Turats)
25
Mahmud Arif, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, (Yogyakarta:
Idea Press), h. 5
26
Rosdiah, Skripsi, Strategi Guru PAI Menghadapi Perbedaan Individual dalam Belajar Siswa
Kelas VIII SMPN 1 Minasate’ne Kabupaten Pangkaje’ne (Pangkaje’ne: Universitas
26
disediakan secara formal buku perpustakaan, buku sumber, tempat ibadah, dan
Pada item ini, bahan ajar terpilih yang dimaksud ialah materi yang dianggap
Secara mendasar, pendidikan agama akan sulit diraih jika hanya menggunakan
secara profesional.
dalam tendensi pada internalisasi nilai kepada peserta didik. Metode evaluasi
penugasan, penilaian karakter atau etika dan penilaian hasil tes dan karya.27
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir ialah cerminan pola kaitan antar variabel ataupun kerangka
peserta didik. Dalam proses belajar mengajar akan melahirkan suatu strategi
disesuaikan dengan teknik dan mata pelajaran yang diajarkan serta disesuaikan
Untuk memperjelas alur kerangka pikir, dapat dilihat pada bagan kerangka
berikut ini:
28
Universitas Muslim Indonesia (2013), Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Agama
Islam, h.13.
28
Guru
Peserta Didik
Perbedaan individual
Strategi guru SKI kepada siswa MTs As-Adiyah No.3 Atapange Wajo
Proses belajar
Has
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir
il
Sebagaimana bagan yang ditampilkan di atas, diketahui bahwa guru
perbedaan individual peserta didik sehingg anak didik akan meraih output
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif adalah proses di mana data diperoleh dari deskripsi lalu dirincikan
secara ilmiah dan mempunyai pola yang jelas. Singkatnya, penelitian kulitatif
ilh suatu studi di mana peneliti melakukan pengamatan dan kajian langsung di
lapangan untuk memperoleh data konkrit yang bertalian dengan judul yang
dikaji.
angka atau statistik. Sehingga kajian yang dilakukan lebih merujuk kepada
29
Wahyudin Darmalaksana, 2020. Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi
Lapangan., h. 2.
30
Rukeasih A. Maolani & Ucu Cahyana. Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta; PT.
Kharisma Putra Utama, 2016), h. 72.
31
Agama Islam.
Majauleng, Kab. Wajo. Peneliti memilih sekolah ini sebagai objek penelitian
karena sekolah ini memiliki sejumlah mata pelajaran yang berkaitan langsung
dengan pendidikan agama Islam, lebih spesifik lagi ke mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.
C. Fokus Penelitian
penelitian, yakni dengan memilih satu guru yaitu Bapak Kaharuddin, S.Pd.I
fokus penelitian pada peserta didik ialah kelas VIII B yang terdiri dari 13 laki-
laki dan 9 perempuan dengan total keseluruhan siswa ialah sebanyak 22 orang.
yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan
31
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Kencana Prenada MediaGroup, 2013), h.47
32
Adapun teknik pengumpulan data terkait dengan masalah yang ada dalam
rinciannya:
1. Dokumentasi
Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara
2. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu yang
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yakni MTs As-Adiyah No.3
Atapange Wajo. Untuk menjaga keabsahan dari teknik ini, peneliti akan
3. Wawancara
Wawancara ialah mengadakan interview dengan guru-guru dan pihak-
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
mencari dan menyusun kerangka awal hingga akhir secara sistematis sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang ditujukan kepada satu
adalah rinciannya:
1. Reduksi data
banyak dan rumit. Maka dari itu, perlu adanya analisis data melalui reduksi.
dan juga membuat fokus terhadap hal-hal penting dan mengatur sedemikian
2. Penyajian data
Setelah data direduksi, lang berikutnua ialah menyajikan data. Sajian data
adalah rangkaian kalimat atau informasi yang disusun secara logis dan
menyebutkan bahwa "data yang disajikan dibuat baik dalam bentuk teks narasi,
32
Sugiyono, (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Cet. XIII; Bandung: Alfabeta,
2011), h. 247.
34
Emilia Emi. (2009), Menulis Tesis dan Disertasi.Bandung: Alfabeta. H. 205.
36
merupakan satu kesatuan pada saat sebelum, selama dan setelah pengumpulan
35
Salim & Syahrum, (2016), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka Media, hal.
150-15
37
38
BAB IV
a. Visi
b. Misi
Adapun misi dari Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No.3 Atapange adalah sebagai
berikut:
2) Membentuk prilaku berprestasi pola pikir yang kritis kreatif pada peserta didik
3) Mengembangkan pola pembelajaran yang inovatif dan tradisi berpikir ilmiah
yang didasari olehkemantapan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai agama
Islam
4) Membekali peserta didikuntuk siap dan mampu menggunakan teknologi
modern yaitu komputer
c. Tujuan
sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas iman, ilmu dan amal saleh pada seluruh warga
madrasah
5) Meraih kejuaraan dalam bidang Ilmu pengetahuan, kesenian dan olahraga dan
ekstrakurikuler.
NSM 121273130007
NPSN 40320138
NPWP : 00-571-882-0-808-000
Desa : Rumpia
Kecamatan : Majauleng
Kabupaten : Wajo
Akreditasi :B
Email : madrasahtsanawiyah.atapange@yahoo.co.id
Tabel 4.1
8Bendahara
0 0 0 1 0 1 1 0 1
9Pustakawan
0 0 0 1 0 1 0 1 1
10Laboran
0 0 0 1 0 1 0 1 1
11Bujang
0 0 0 1 0 1 1 0 1
12Satpam
0 0 0 1 0 1 1 0 1
13Instruktur ekskul
0 0 0 0 0 0 0 0 0
14Personal lainnya
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber data: Laporan Bulanan Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No. 3
Atapange.
Tabel 4.2
1 Kelas VII 36 38 74 3
2 Kelas VIII 47 23 70 3
3 Kelas IX 39 21 60 3
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No. 3
Atapange
Kondisi (Unit)
Jenis Ruangan
No.
Ada Baik Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah
1 Kantor 1 0 0 1
2 Guru 1 0 0 1
3 Kelas 0 3 7 10
44
4 Laboratorium 1 0 0 1
5 Perpustakaan 1 0 0 1
6 Mushallah 0 1 0 1
7 WC 4 0 0 4
8 UKS 1 0 0 1
9 Kantin 0 2 0 2
Kebudayaan Islam
Atapange Wajo.
mungkin dihindari, karena hampir tidak ada kesamaan yang dimiliki oleh
manusia kecuali perbedaan itu sendiri. Sejauh mana individu berbeda akan
setiap peserta didik memiliki karakter, sifat serta kebiasaan belajar yang
berbeda, dengan begitu setiap peserta didik mempunyai cara tersendiri dalam
Murid yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama, mereka memiliki
sikap, karakter yang berbeda-beda, serta cara dalam belajar dan bagaimana
menerima materi yang di ajarkan karena gaya belajar antar satu sama lain juga
Siswa dengan gaya belajar secara visual yaitu siswa yang cenderung lebih
mengenai sejarah kebudayaan islam dan dengan cara menonton tontonan yang
mendidik.
tersebut lebih suka membaca dari pada dibacakan. Sehingga pada saat jam
gaya belajar kinestetik, murid tersebut lebih suka dengan praktik langsung,
46
Dari sekian banyak siswa yang ada di MTs As- Adiyah No.3 Atapange
Wajo hanya beberapa orang siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik.
Selebihnya , dari hasil observasi yang telah dilakukan. Lebih banyak siswa
yang lebih suka dengan gaya belajar auditori yaitu dengan mendengarkan dari
apa yang di ajarkan oleh guru pengampu lalu mencatatnya dalam sebuah buku.
(dibacakan), setelah itu pak Kaharuddin menyuruh kami untuk mencatat dari
apa yang ada dalam buku kemudian ia menjelaskannya, sehingga kita semua
paparkan, ’’
Dari penjelasan oleh beberapa murid, banyak murid menyukai cara belajar
secara auditori dengan mendengarkan dari apa yang dijelaskan oleh bapak
kaharuddin karena dengan begitu, siswa tersebut lebih mudah dalam mengingat
Selain visual dan auditori beberapa siswa juga suka berdiskusi, sehingga
disaat forum diskusi dibuka dalam kelas beberapa siswa terlihat aktif dalam
berargument, adu argument satu sama lain. Akan tetapi terdapat juga siswa
47
sedang berdiskusi
perbedaan individual yang tidak hanya dilihat dari gaya belajar siswa akan
tetapi dari sikap individu dari masing-masing siswa tersebut didalam kelas,
ketika guru mengajar, tidak semua peserta didik fokus dan memperhatikan apa
yang sedang mereka pelajari. Banyak dari mereka yang lebih sering
menganggu teman yang duduk di dekatnya, bercerita satu sama lain, bahkan
setiap siswa terhadap perintah dari gurunya. Saat peneliti melakukan observasi
siswa yang langsung mendengar ketika diminta untuk melakukan sesuatu tanpa
harus disuruh dua kali, kedua, anak yang mau bergerak ketika diminta untuk
melakukan sesuatu setelah diminta lebih dari dua kali dan yang ketiga yaitu
anak yang enggan mendengar arahan dan tidak mau mendengar setelah
diminta.
48
Atapange Wajo.
Strategi merupakan serapan dari bahasa latin yakni strategi yang berarti
seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi adalah suatu usaha
Terminologi strategi saat ini banyak dipakai dalam berbagai bidang kegiatan
akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuan itu. Seorang guru
umumnya mengharapkan hasil belajar yang baik bagi anak didiknya, akan
kata sejarah yang seiring dikatakan berasal dari kata Arab “syajarah” yang
tentang masa lampau, dan hendaknya dipahami sebagai suatu aktualitas atau
36
Ali Hamzah, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), h. 140
37
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern,
(Yogjakarta: Lesfi, 2002), h. 4.
49
dalam pengajarannya.
38
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As- Adiyah
No.3 Atapange.
50
ajarkan.
penjelasannya:
52
“Saya memakai dua cara yah. Pertama, saya memberikan penjelasan mengenai
pelajaran yang saya ampuh lalu anak-anak saya minta untuk mencatat poin-
poin penting dari penjelasan saya. Setelah itu, barulah masuk cara yang kedua
yakni praktik, karena pada dasarnya, sejarah ini tidak hanya sekadar materi
atau penjelasan saja, tapi juga ada action atau praktik supaya mereka lebih
bersemangat belajar dibandingkan hanya mendengar saya menjelaskan di
kelas. Selain itu, saya juga biasa memberikan mereka tontonan edukatif
mengenai sejarah supaya mereka tidak bosan juga belajar.”40
diampuhnya lalu meminta mereka mencatat poin-poin penting dari apa yang
Dengan cara ini, beliau memperhatikan bahwa anak-anak lebih senang belajar
dengan cara seperti ini. Selain itu, setelah film berakhir, Bapak Kaharuddin
40
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
53
apa yang diajarkan. Terlebih lagi jika di dalam kelas, semua peserta didik
memiliki isi kepala yang berbeda-beda sehingga daya tangkap mereka pun
bermacam-macam. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mengatasi hal tersebut
“Cara yang saya gunakan ialah memberikan dorongan kepada anak- anak
supaya menganggap perbedaan itu wajar dan mengajarkan mereka mengenai
keberagaman tanpa harus menjatuhkan yang lain. Makanya, strategi yang saya
pakai ialah memberikan support kepada mereka mengenai perbedaan individu
itu.”41
berbeda.
Bukan hanya sekali dua kali sebab mereka masih butuh bimbingan mengenai
hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan dan apa saja yang sebaiknya tidak
“Cara menerapkannya sangat mudah. Saya tanya ke peserta didik satu per satu.
Misalnya mengajarkan mereka untuk menghargai perbedaan dan menerima
41
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
54
indah ialah dengan mengajarkannya kepada mereka satu per satu dan tidak
individual peserta didik pastinya tidak akan berjalan dengan mudah. Ada
pengajar untuk memutar otak mencari cara yang lebih efektif untuk
Sisi positif dari strategi yang diterapkan oleh Bapak Kaharuddin ialah
peserta didik senang dan suka belajar sejarah jika disampaikan atau diajarkan
dengan cara yang berbeda dan menarik tentunya. Meski demikian, faktor
yang enggan menerima nasihat atau perintah dari guru. Menurutnya, peserta
42
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As- Adiyah
No.3 Atapange.
43
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As- Adiyah
No.3 Atapange.
55
44
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
57
besar.
pernyataannya:
bosan.
Selain melakukan tanya jawab atau wawancara kepada guru Bapak Kaharuddin,
peneliti juga melakukan tanya jawab dengan salah satu peserta didik. Peserta
didik ini bernama Muh. Adrian dan menjabat sebagai ketua OSIS MTs As-
Adiyah No.3 Atapange Wajo. Perihal mata pelajaran yang diajarkan oleh
“Saya sangat senang karena bisa belajar Sejarah Kebudayaan Islam, bagaimana
sejarah Islam di Indonesia maupun di dunia serta proses masuknya Islam di
Indonesia. Jadi, saya saya sangat senang dengan pelajaran ini.”46
Menurutnya, mata pelajaran Sejarah
di dunia.
“Biasanya, kami diminta untuk membaca dan menyalin beberapa materi dan
mencatat sejumlah poin penting. Selain itu, juga biasa ada kegiatan menonton
di mana tontonan ini tontonan mendidik yang memberikan pengetahuan
46
Wawancara langsung bersama peserta didik pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
59
“Saya dan juga teman-teman lain pastinya akan sangat terganggu jika ada anak
yang usil ketika guru sedang belajar karena konsentrasi bisa hilang sehingga
kami tidak fokus dengan apa yang guru ajarkan.”48
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
47
Wawancara langsung bersama guru SKI pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As- Adiyah
No.3 Atapange.
48
Wawancara langsung bersama peserta didik pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
60
49
Wawancara langsung bersama kepala sekolah pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
61
mengatakan:
Wajo.
50
Wawancara langsung bersama kepala sekolah pada Jum’at, 02 September 2022 di MTs As-
Adiyah No.3 Atapange.
62
Atapange.
terbaik mereka.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari gaya belajar, terdapat siswa lebih menyukai membaca dan melihat
tontonan edukasi yang mendidik, siswa dengan kemampuan auditori lebih suka
perbedaan individual lainnya dapat dilihat dari tingkat respon peserta didik.
disuruh dua kali. Kedua, anak yang yang mau bergerak ketika diminta
melakukan sesuatu setelah diminta lebih dari satu kali. Ketiga, anak yang
individual peserta didik di MTs As-Adiyah No.3 Atapange Wajo sudah bagus
pelajaran sejarah yang diampuhnya lalu meminta mereka mencatat poin- poin
penting dari apa yang disampaikannya. Strategi lain yang digunakan ialah
kelas sehingga anak-anak lebih mudah mengerti dari pada hanya mendengar
B. Saran
1. Kepada Kepala Sekolah, Bapak Syamsul Bakhri, ada baiknya jika tidak
berhenti sampai sini saja dalam memberikan bukti nyata kepada masyarakat
bahwa anak didik yang ada di MTs As-Adiyah No.3 Atapange Wajo bisa
agar mencoba untuk menawarkan strategi baru yang tetap berkaitan dengan
mata pelajaran yang diajarkan. Sebab tidak jarang metode lama akan membuat
peserta didik bosan dan tidak tertarik lagi untuk belajar sejarah.
3. Kepada peserta didik MTs As-Adiyah No.3 Atapange Wajo agar dapat belajar
67
sebab ilmu itu luas, melebihi luasnya samudera yang ada di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Abdurrahman, D, (2002).. Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga
Modern. (Yogyakarta: Lesfi).
Https://Data-Sekolah.Sekolah-Kita.Net/Kabupaten-Kota/Kab.%20Wajo_388/Mts.
Diakses Pada 27 April 2022. Pukul 21.55 WIB.
Pawito (2008) Penelitian Komunikasi Kualitatif (Cet. II; Yogyakarta: PT. LKIS
Pelangi Aksara).
Sunarto & Hartono, A. (2002) Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta : PT. Rineka
Cipta)
69
Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu Dari Gaya
Belajarnya Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan
Dan Pengajaran, 2(2), 259- 265.
Zuhairini, Et.Al, (2004) Metode Khusus Guru Agama, (Jakarta: Usaha Nasional).
70
L
N
Lampiran 1 Instrumen Observasi
No Aspek Ya Tidak
No Aspek Ya Tidak
1 Guru SKI mengajar dengan profesional
peserta didik.
sesuatu
(Peserta Didik)
No Aspek Ya Tidak
1 Peserta didik menjalin hubungan yang baik dengan
kepala sekolah
Instrumen Wawancara
2. Apa saja visi misi yang dimiliki oleh sekolah ini dan apakah visi misi itu sudah
3. Bagaimana keadaan guru, staff, dan sarana prasarana dari sekolah yang
Bapak/Ibu pimpin?
pandangan Bapak/Ibu?
6. Apakah dari peserta didik merasa senang bersekolah di sini? Apa saja
7. Upaya-upaya apa saja yang telah atau yang akan datang Bapak/Ibu lakukan
1. Menurut Bapak, bagaimana perbedaan individu peserta didik yang Anda lihat
7. Untuk mewujudkan strategi itu, apa saja faktor pendukung dan faktor
penghambatnya?
Apakah ada langkah untuk membuat kelas lebih menarik sehingga mereka juga
semangat belajar?
Instrumen Wawancara (Peserta Didik)
1. Apakah adik senang dengan mata pelajaran SKI yang diajarkan oleh Bapak
Kaharuddin?
3. Apakah adik sering merasa tergganggu dengan teman yang suka usil kalau
belajar?
4. Apakah adik senang dengan metode yang Bapak Kaharuddin terapkan seperti
5. Bagaimana harapan adik untuk sekolah ini? Khususnya cara guru mengajar.
Lampiran 3 Instrumen Pendukung
Tidak Ada
No Jenis Dokumen Ada