Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nurul Fatihah Azzahra Lubis

NIM : 2105030054
Tugas : Kewirausahaan Peternakan
Kelas : E5

1. Penjelasan dari:
a. Arti dan fungsi kewirausahaan dan wirausaha merupakan istilah yang sering
digunakan dalam kegiatan bisnis. Berikut penjelasan arti dan fungsinya:
 Arti kewirausahaan:
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah tanggapan terhadap
peluang yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
menghasilkan organisasi usaha yang melembaga, produktif dan
inovatif, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu
kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku 4 inovatif yang
dijadikan dasar, sumberdaya, tenaga penggerak, tujuan, siasat/kiat,
dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Adapun esensi (hal
penting) dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di
pasar melalui proses pengkombinasian sumberdaya dengan cara-cara
baru dan berbeda agar dapat bersaing.
 Fungsi kewirausahaan:
- Menumbuhkembangkan jiwa kemandirian dan spirit untuk
berbuat lebih.
- Menciptakan lapangan kerja baru sehingga mampu
menggerakkan roda perekonomian.
- Mendorong terciptanya inovasi dan produk-produk baru yang
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 Wirausaha:
Entrepreneur (Wirausaha) didefinisikan sebagai seseorang yang
melalui suatu proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan
menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas
jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Dengan kata lain,
wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang, kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut
dengan memulai suatu usaha atau bisnis yang baru.
 Fungsi wirausaha:
- Membuka usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba orang
lain.
- Memproduksi suatu jenis barang/jasa baru atau jenis barang/jasa
yang sudah ada dengan cara baru.
- Melaksanakan reorganisasi usahanya.
- Memperluas pangsa pasar dengan membuka pasar baru.
- Mengusahakan inovasi-inovasi, imitasi serta penyalur
pemindahan teknologi.
Jadi secara ringkas, kewirausahaan adalah jiwa untuk berwirausaha
sedangkan wirausaha adalah pelaksananya dalam membangun dan
mengelola suatu usaha baru. Keduanya berperan penting dalam
perekonomian suatu negara.
b. Dua alasan penting menjadi wirausaha adalah:
 Menciptakan lapangan kerja
Menjadi wirausaha berarti Anda akan mendirikan dan mengelola
usaha sendiri. Dalam prosesnya, Anda akan memperkerjakan orang
lain sebagai karyawan. Dengan demikian, Anda turut serta
menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Ketersediaan
lapangan kerja akan berdampak positif pada pengentasan
pengangguran.
 Meningkatkan ekonomi
Usaha yang Anda dirikan nantinya akan berproduksi dan
menawarkan barang/jasa kepada masyarakat. Kebutuhan masyarakat
akan terpenuhi. Anda pun akan membayar pajak atas penghasilan
usaha ke pemerintah. Uang pajak tersebut berguna untuk
pembangunan. Dengan demikian, Anda turut meningkatkan roda
perekonomian di tingkat regional maupun nasional.
Selain itu, usaha juga akan berkontribusi terhadap Pendapatan
Domestik Bruto (PDB). Semakin banyak PDB suatu negara, semakin
kuat pula perekonomian negara tersebut.
c. Ciri-ciri wirausaha dan alasannya serta watak wirausaha
No Ciri-ciri Alasannya Watak
1 Percaya diri Wirausaha harus percaya Keyakinan,
pada ide dan ketidaktergantungan,
produk/layanan bisnisnya. individualitas dan
Percaya bahwa bisnisnya optimisme
akan berhasil. Ini penting
untuk memotivasi diri
sendiri menghadapi
tantangan.
2 Berorientasi Wirausaha harus fokus Kebutuhan untuk
pada tugas dan untuk menyelesaikan berprestasi,
hasil tugas-tugas yang dapat berorientasi laba,
meningkatkan kinerja ketekunan dan
bisnis serta meraih target ketabahan, tekad
laba. Tidak mudah putus kerja keras,
asa meski menghadapi mempunyai
kendala. Dalam dorongan kuat,
kewirausahaan, peluang energik dan inisiatif.
hanya diperoleh bila ada
inisiatif.
3 Pengambilan Wirausaha harus berani Kemampuan untuk
risiko mengambil risiko bisnis. mengambil risiko
Risiko kegagalan dan dan suka tantangan.
kerugian. Namun jika
berhasil akan
mendapatkan keuntungan.
Kemampuan
mengkalibrasi risiko ini
penting untuk bertahan di
dunia bisnis. Wirausaha
yang mampu mengambil
risiko merupakan orang-
orang yang memiliki
kemampuan inovatif dan
kreativitas tinggi.
Sedangkan wirausaha
yang tidak mau
mengambil risiko akan
sukar memulai atau
berinisiatif.

2. Penjelasan dari:
a. Fakta menunjukkan bahwa 10 % penganggur di Indonesia adalah kaum
intelektual yang memiliki gelar pendidikan tinggi. Hal ini terjadi karena
empat faktor berikut:
- kurangnya ragam lapangan kerja,
- terbatasnya lapangan pekerjaan dengan keahlian tertentu,
- ketidakmampuan untuk melihat peluang usaha yang akan ditekuni
karena tidak mempunyai jiwa wirausaha dan tak ada keberanian serta
kemauan untuk berwirausaha,
- adanya pandangan masyarakat untuk mencari pekerjaan yang “aman”
seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
b. Contoh kewirausahaan atau UMKM prospektif di bidang usaha ternak sapi
di NTT dan usaha terkaitnya:
- Peternakan sapi potong skala kecil
Di NTT banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk
peternakan sapi. UMKM ini dapat menangani siklus usaha dari hulu
ke hilir, mulai dari pemeliharaan, penggemukan hingga pemotongan
untuk dijual dagingnya.
- Usaha pemesinan pakan ternak
Untuk menunjang peternakan sapi diperlukan pakan ternak
berkualitas. UMKM ini dapat memproses limbah panen/perkebunan
menjadi pakan tersuspensi menggunakan mesin.
- Usaha pengolahan daging sapi
Daging hasil pemotongan bisa diolah lebih lanjut menjadi
konsumsi siap saji seperti dendeng, bacon, bakso dan sarimi guna
meningkatkan nilai jual.
- Usaha sapi betina
Untuk memanfaatkan sapi betina yang tidak layak potong, bisa
dikembangbiakkan sebagai ternak kerbau dan Hasil seperti susu bisa
diolah.
Dengan beragam mata rantai usaha ternak sapi, hal ini dapat
menggerakkan UMKM dan mengurangi pengangguran di NTT.
3. Penjelasan dari:
a. Sumber-sumber peluang wirausaha melalui panca indera dan cara
pengelolaannya sebagai sumber potensial peluang berwirausaha beserta
contohnya dibidang peternakan unggas:
 Mata
Dengan memperhatikan secara cermat lingkungan sekitar,
wirausaha dapat menangkap peluang usaha baru. Contohnya melihat
banyak orang membutuhkan anak ayam, maka bisa menjalankan
usaha peternakan anak ayam.
 Telinga
Dengan mendengarkan baik-baik aspirasi dan keluhan
masyarakat, akan diketahui kebutuhan yang belum terpenuhi.
Contohnya banyak yang mengeluhkan harga daging ayam mahal,
kemudian berwirausaha peternakan ayam potong.
 Lidah
Dengan indera perasa untuk mencicipi dan juga komunikasi serta
tanya jawab, wirausaha dapat menangkap peluang. Contohnya
bertanya ke peternak tentang kendala pakan ayam, kemudian
berwirausaha pengolahan pakan ayam.
 Hidung
Dengan panca indera penciuman, bisa mendeteksi bau-bauan
yang menjadi peluang. Contohnya mencium bau sampah ternak yang
belum terkelola, kemudian mengolahnya menjadi pupuk kompos.
 Kulit
Dengan sentuhan, diisi intuisi bisnis. Contohnya merasakan
tekstur telur ayam yang lembek, kemudian mengembangkan usaha
pengemasan dan pengawetan telur.
b. Lengkapi tabel berdasarkan jawaban 3 a
Hari/tgl Apa yang Apa yang ada di Peluang
didengar/dilihat/ benak? kewirausahaan
dicium/diraba/ yang dapat
dikecap? ditangkap
Senin/26 Mendengar Bisa saja Membuka usaha
februari peternak membuat pakan pembuatan pakan
2024 mengeluhkan ayam lebih murah ayam murah dengan
mahalnya mengolah limbah
pakan ayam organik menjadi
pakan
Rabu/28 Melihat banyak Perlu ada sistem Membuka usaha
februari telur ayam yang pengemasan dan pengemasan
2024 rusak di kios- pengawetan telur dan pengawetan
kios kecil telur ayam agar
daya simpan dan
mutunya lebih lama
Jumat/1 Mencium bau Sampah bisa Membuka usaha
maret 2024 tidak sedap dari diolah menjadi pengolahan sampah
tempat pupuk organic ternak menjadi
pembuangan bernilai ekonomis pupuk kompos
sampah ternak oragnik berkualitas
Sabtu/2 Meraba tekstur Diperlukan pakan Membuat dan
maret 2024 kulit ayam tambahan untuk memasarkan pakan
yang kasar dan melembutkan tambahan khusus
kering saat kulit untuk
berbelanja di memperlembut
pasar dan menutrisi kulit
ayam
Minggu/3 Mencicipi madu Ada peluang Memulai usaha
maret 2024 lebah usaha peternakan peternakan lebah
berkualitas lebah madu madu skala rumah
tangga
c. Analisis peluang usaha seorang wirausaha warung bakso sapi spesial di area
kampus Undana:
1. Segmentasi Pasar
a) Aspek geografis
- Lokasi warung dekat kampus Undana memudahkan akses
mahasiswa.
- Jumlah mahasiswa yang besar di kampus menjadi target
pasar potensial.
- Kupang sendiri memiliki iklim tropis sehingga bakso cocok
dijadikan makanan.
b) Aspek kependudukan
- Mayoritas penduduk Kupang beragama Kristen dan Islam,
keduanya diperbolehkan makan bakso sapi.
- Jumlah mahasiswa Undana sekitar belasan ribu orang
menjadi target konsumen inti.
- Pelajar sekolah sekitar kampus juga menjadi calon
pembeli.
c) Aspek pendapatan
- Mayoritas mahasiswa Undana berasal dari keluarga
menengah ke bawah, sesuai dengan harga bakso yang
relatif terjangkau.
- Pegawai kantor pemerintahan dan swasta sekitar kampus
pun menjadi target.
2. Permintaan
a) Aspek jumlah penduduk
- Jumlah mahasiswa dan penduduk Kupang yang besar
menjamin permintaan bakso selalu ada.
- Penduduk lokal dan wisatawan sebagai peluang pasar
tambahan.
b) Aspek tingkat pendapatan konsumen
- Bakso cocok untuk kalangan menengah ke bawah, sesuai
target pasar di kawasan kampus.
- Pemilihan bahan baku dan proses yang hemat dapat
menghasilkan harga terjangkau.
c) Aspek selera konsumen
- Bakso sapi merupakan makanan khas Indonesia yang
disukai oleh masyarakat tanah air.
- Bakso dengan resep rahasia dapat menarik minat
konsumen akibat keunikannya.
- Variasi topping sesuai selera konsumen seperti tahu,
kecap, saus, telur puyuh dll.
4. Perencanaan usaha berdasarkan analisis prospek usaha dengan 5 tahapannya:
a. Tahap pertama berdasarkan latar belakang kemampuan dan motivasi
pribadi seseorang, maka dapat dipertimbangkan alternatif jenis usaha apa
yang akan dilaksanakan. Kemampuan dan motivasi pribadi akan menjadi
dasar untuk memulai suatu usaha.
b. Tahap ke dua, perlu potensi pasar yang lebih besar. Untuk itu seseorang
mungkin perlu mengadakan peninjauan atau mewawancarai beberapa orang.
Di samping itu perlu diperhatikan para pesaing yang sudah ada, yang
mungkin sudah lebih menguasai hubungan dengan konsumen.
c. Tahap ke tiga, perlu dijajaki kemungkinan memperoleh bahan baku, bahan
penunjang dan peralatan yang akan dipergunakan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan juga tentang sukar atau mudahnya memperoleh bahan baku,
bahan penunjang serta peralatan pendukung dengan tingkat harga yang
layak.
d. Tahap ke empat, perlu diperhatikan tentang dukungan atau hambatan
tertentu untuk mendirikan usaha tersebut, baik dari pemerintah maupun dari
organisasi masyarakat. Pemerintah biasanya menyusun skala prioritas usaha
untuk suatu daerah. Bila usaha yang akan dilakukan berada dalam skala
prioritas tersebut, maka akan diperoleh dukungan; sebaliknya untuk daerah
tertentu, suatu jenis usaha mungkin tidak dianjurkan bahkan dilarang, atau
karena dianggap sudah jenuh, maka tidak diperoleh dukungan.
e. Tahap ke lima, dilakukan atas pertimbangan sesuai kualifikasi yang sudah
ditentukan, kemudian dicoba menetapkan pilihan bentuk kewirausahaan
yang akan dilaksanakan. Ada beragam bentuk kewirausahaan yang dapat
dilakukan berdasarkan kualifikasi seseorang.
5. Cara merintis usaha baru:
a. Sole Proprietorship
Bentuk usaha yang paling sederhana adalah sole proprietorship, di mana
usaha dimiliki dan dijalankan sepenuhnya oleh satu orang. Pemilik memiliki
kontrol penuh atas pengambilan keputusan dan bertanggungjawab terhadap
segala keuntungan maupun kerugian usaha secara pribadi. Kelebihan dari bentuk
ini adalah proses pendirian yang mudah dan tidak diperlukan biaya modal yang
besar. Namun, risiko kegagalannya juga lebih besar karena ketergantungan pada
satu orang saja.
b. Partnership
Partnership merupakan bentuk usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh
dua orang atau lebih. Kelebihan dari partnership dibanding sole proprietorship
adalah modal usaha yang didapat dari beberapa mitra sehingga lebih besar.
Namun demikian, kontrol dan tanggung jawab pun terbagi di antara para mitra
sesuai kesepakatan. Pembagian keuntungan dan kerugian pun harus diatur secara
jelas agar tidak terjadi persoalan internal.
c. Corporation
Bentuk usaha berbadan hukum seperti CV, PT dan lainnya ini memiliki
skala usaha yang lebih besar karena modal berasal dari penjualan saham ke
publik. Namun demikian, proses pendiriannya juga lebih rumit dan diatur
dengan aturan yang ketat. Perusahaan berbadan hukum ini memisahkan antara
pemilik dan pengurus perusahaan, sehingga manajemen profesional dapat
dilakukan tanpa gangguan konflik kepentingan pribadi. Bentuk ini cocok untuk
usaha dengan skala menengah ke atas.
Dalam hal modal dan skala usaha, partnership dan corporation lebih
unggul dibanding sole proprietorship. Namun demikian, sole proprietorship
merupakan pilihan yang paling sederhana dan fleksibel untuk memulai usaha
baru. Faktor lain seperti sifat bisnis, target pasar, jumlah karyawan, hingga
preferensi pribadi pemilik pun perlu dipertimbangkan dalam memilih bentuk
usaha.
6. Penjelasan dari:
a. Langkah-langkah dalam mempersiapkan produksi:
 Uji coba produk
- Dilakukan untuk menentukan produk yang tepat diproduksi
berdasarkan kebutuhan konsumen
- Uji coba dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil terbaik
- Produk yang dipilih harus dibutuhkan banyak orang dan memiliki ciri
khas untuk memudahkan konsumen beralih ke produk tersebut
 Menentukan tempat produksi
- Tempat produksi harus strategis agar proses produksi dan distribusi
lancer
- Wajib mempertimbangkan biaya produksi yang akan mempengaruhi
harga jual nantinya
 Persiapan peralatan produksi
- Peralatan yang diperlukan sesuai jenis produksi yang akan dihasilkan
- Peralatan harus terawat dan dijaga keberlangsungan fungsinya agar
tidak mengganggu proses produksi
 Penentuan cara produksi
- Cara produksi harus efisien dan efektif untuk menekan biaya
- Selalu dilakukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi proses
produksi
 Penentuan SDM produksi
- Hanya orang-orang terpercaya dan loyal yang boleh ditugaskan untuk
menangani proses produksi untuk menjaga kerahasiaan proses dan
resep produk
 Pengendalian mutu produk
- Menjaga dan meningkatkan kualitas produk menjadi senjata utama
untuk bersaing
- Inovasi berkelanjutan dibutuhkan agar selalu unggul dari pesaing
 Penentuan harga pokok produksi
- Hitung secara tepat dan akurat biaya-biaya yang dikeluarkan
 Penentuan harga jual
- Di atas harga pokok produksi namun tetap bersaing dan memberikan
manfaat bagi konsumen
b. Usaha kecil merupakan jenis usaha yang memiliki skala produksi dan penjualan
serta aset yang terbatas. Salah satu ciri khas usaha kecil adalah tergolong dalam
sektor informal. Sektor informal merupakan sektor ekonomi yang beroperasi di
luar pengawasan dan perlindungan hukum. Usaha di sektor informal biasanya
dilakukan dengan skala kecil, modal dan tenaga kerja terbatas, serta
produktifitas rendah.
 Kelebihan usaha kecil
- Fleksibilitas yang tinggi dalam beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis. Kebebasan untuk mengambil keputusan secara
cepat membuat usaha kecil lebih tanggap terhadap perubahan
- Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sosial-
ekonomi masyarakat lokal. Usaha kecil umumnya bersifat lokal
sehingga memahami kebutuhan dan preferensi masyarakat setempat
dengan baik. Selain itu, ketergantungan yang relatif kecil pada
pasokan bahan baku asing membuat usaha kecil kurang rentan
terhadap gejolak eksternal.
 Kelemahan usaha kecil
- Secara struktural, modal usaha kecil terbatas sehingga kapasitas
produksi dan daya saingnya terhambat.
- Dari sisi kultural, akses informasi, permodalan, pemasaran, dan
teknologi yang terbatas menjadi tantangan berkelanjutan.
 Solusi dari kelemahan usaha kecil
Beberapa solusi untuk meminimalkan kendala utama pada usaha kecil:
1. Struktural modal terbatas
- Mengakses pembiayaan khusus usaha kecil dari pemerintah atau lembaga
keuangan mikro
- Memanfaatkan dana CSR dan hibah untuk pengembangan usaha
- Bentuk koperasi/kelompok tani untuk menghimpun modal bersama
2. Akses informasi terbatas
- Ikuti pelatihan-pelatihan pengembangan kapasitas yang diselenggarakan
pemerintah/LSM
- Manfaatkan media sosial untuk jaringan dan pertukaran informasi
- Kunjungi pameran/event untuk belajar dari pelaku usaha lain
3. Keterbatasan permodalan
- Jalin kerja sama dengan pihak lain agar biaya dipersingkat
- Lakukan pemasaran secara cerdas dan kreatif dengan modal yang tersedia
- Bangun merek dagang untuk menarik minat konsumen membeli di masa
depan
4. Tantangan pemasaran
- Pakai media sosial untuk memperluas akses pasar dan iklan murah
- Bentuk kelompok tani untuk menggandeng pembeli bersama
- Cari segmen pasar atraktif dan jalur distribusi untuk menjual produk
5. Teknologi yang terbatas
- Manfaatkan teknologi digital sesuai kemampuan untuk pengembangan
usaha
- Kerja sama dengan lembaga pemberi pelatihan teknologi tepat guna
- Pertimbangkan mengaplikasikan teknologi sederhana yang dapat
meningkatkan produktivitas
c. Beberapa upaya pemerintah untuk mengatasi kelemahan sektor informal antara
lain:
- Memfasilitasi pendataan dan pemberian nomor induk usaha kepada
pelaku usaha informal. Diharapkan dapat meningkatkan akses mereka
terhadap program pemerintah.
- Menyediakan pusat pengembangan kapasitas untuk pelatihan bisnis dan
transfer teknologi guna meningkatkan keterampilan dan produktivitas.
- Mendorong proses formalisasi usaha dengan memudahkan perijinan dan
pemenuhan persyaratan administratif berdasarkan jenis usaha.
- Membentuk kelompok tani/koperasi sebagai wadah usaha bersama guna
mengatasi kelemahan modal dan skala usaha.
- Menyalurkan program pembiayaan murah dan/atau hibah khusus target
pemula usaha di sektor informal.
- Membangun infrastruktur pendukung seperti pusat perdagangan dan
informasi yang memudahkan akses pemasaran produk.
- Meningkatkan pengawasan bagi usaha berisiko tinggi untuk kesehatan
dan lingkungan namun tetap menghormati kelembagaan informal.
- Mendorong partisipasi aktif pelaku usaha informal pada penyusunan
program pengembangan ekonomi kerakyatan.

Anda mungkin juga menyukai