Anda di halaman 1dari 4

Contoh

transaksi dan penyelesaiannya Sebagai ilustrasi aliran biaya dalam buku besar, berikut ini
diberikan contoh transaksi dari PT Budi Harapan Nusa selama bulan Januari 2020.
Sebagai langkah awal diberikan neraca perusahaan per 1 Januari 2020 sebagai berikut:

Laporan posisi keuangan


PT Budi Harapan Nusa
Periode Yang berakhir 31 Januari 2020
Aset lancar
kas 1 830 000
Surat berharga 760 000
Piutang Dagang 3 131 000
Persediaan awal
Bahan Baku` 1353000
Barang dalam proses 2343 000
Barang jadi 687 000 4383 000
Asuransi dibayar dimuka 158 000
Total Aset lancar 10 262 000
Aset tetap
Tanah 415 000
Gedung 5806 000
Mesin dan peraltan 16 430 000
Ak. Penyusutan (10 107 000)
Total aset tetap 12 544 000
Total asset 22 806 000
Kewajiaban
Hutang dagang 5530 000
Hutang pajak pengasilan 357 000
Hutang bunga 200 000
Total Hutang lancar 6087 000
Hutang jangka panjang 2044 000
Liabilitas (total debt) 8131 000
Equitas
Saham 5280 000
Laba ditahan 9395 000
Liabilitas and Equitas 22 806 000

Transaksi selama bulan Januari 2020:

1. Pembelian bahan baku secara kredit dari PT Budi di Uma sejumlah Rp 1.000.000,00
ditambah PPN 10% dengan syarat pembelian 2/10/n.30
1 Pembelian bahan baku 1000 000
PPN keluar 100 000
Hutang 1100 000
2 Barang dalam proses 800 000
BOP 120 000
Bahan baku 920 000
3 Biaya gaji 1 600 000
Pajak psl 21 80 000
Kas 1 520 000
4 Barang dalam proses 1040 000
BOP 240 000
Biaya administrasi 112 000
Biaya pemasaran 208 000
Biaya gaji 1 600 000
5 Biaya penyusutan 85 000
Biaya auransi 12 000
Ak penyustan 85 000
Asuransi dibayar dimuka 12 000
BOP 97 000
Biaya penyusutan 85 000
Biaya s]asuransi 12 000
6 Biaya bahan bakar 200 000
Biaya maintenance 69 000
Biaya reparsi 53 000
Biaya administrai 40 000
Biaya air 29 000
Kas 273 700
Hutang biaya 117 300
31 jan BOP 391 000
Baiaya bahan bakar 200 000
Biaya maintenance 69 000
Biaya reparasi 53 000
Biaya administrasi 40 000
Biaya air 29 000
7 Kas 2050 000
Piutang dagang 2050 000
8 Hutang dagang 2270 000
Hutang pajak psl 21 80 000
Kas 2350 000
9 Barang dalam proses 848 000
BOP 848 000
10 Persedian barang jadi 3 200 000
Barang dalam proses 3200 000
11 Kas 1689 600
piutang dagng 2534 400
Penjualan 3840 000
Pajak PPN masukan 384 000
Harga pokok penjualan 125/100 x
384000 = 3
072 000
Persediaan barang jadi 3072 000

2. Pemakaian persediaan selama 1 bulan sejumlah Rp 920.000,00 dengan rincian: untuk


produksi Rp 800.000,00 dan sebagai bahan baku tak langsung sejumlah Rp 120.000,00
3. Perhitungan dan pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 1.600.000,00 Jumlah tersebut
telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp 80.000
4. Gaji sebesar Rp 1.600.000,00 yang dibayarkan kepada karyawan, distribusinya adalah
sebagai berikut:
- upah buruh langsung 65% ( 1040 0000 )
- upah buruh tak langsung 15% ( 240 000)
- Gaji bagian pemasaran 13% (208 000)
- Gaji bagian administrasi 7% (112 000)

5. Biaya penyusutan pabrik selama bulan Januari adalah Rp 85.000 dan asuransi dibayar
dimuka yang jatuh tempo bulan ini sejumlah Rp 12.000
6. Biaya yang berkaitan dengan pabrik yang terjadi selama bulan Januari adalah sebagai
berikut (dalam rupiah)
a. Biaya bahan bakar Rp 200.000
b. Biaya pemeliharaan pabrik Rp 69.000
c. Biaya reparasi pabrik Rp 53.000
d. Biaya administrasi pabrik Rp 40.000
e. Biaya air Rp 29.000

Jumlah Rp 391.000

Dari jumlah biaya tersebut telah dibayar sejumlah 70%, sedangkan sisanya belum
dilunasi sampai dengan 31 Januari 2020
7. Diterima pembayaran piutang dagang sejumlah Rp 2.050.000,00
8. Dibayar kewajiban dagang sejumlah Rp 2.270.000,00 dan dibayar Pajak Penghasilan
Pasal 21 sejumlah Rp 80.000,00
9. Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang telah terkumpul dalam rekening Biaya
Overhead Pabrik ditransfer ke rekening barang dalam proses.
10. Produk yang berhasil dikerjakan dan selesai 100% dengan total biaya Rp 3.200.000,00
11. Sebagian dari persediaan barang jadi laku terjual dengan harga Rp 3.840.000,00
ditambah PPN 10% dari jumlah tersebut dibayar secara tunai sejumlah 40% dan
sisanya kredit. Perusahan mencari laba sebesar 25% dari total penjualan

Anda mungkin juga menyukai