Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KIMIA BAHAN ALAM


JOURNAL REVIEW
ISOLASI/ EKSTRAKSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
STEROID
Judul Jurnal : Isolation and bioactivity of steroids isolates from petroleum ether fraction of
Chlorella sp.
Nama Jurnal : The 8th International Conference of the Indonesian Chemical Society
(ICICS) 201
Penulis : A. G. Fasya, N. Millati, L. M. Rahmawati, R. Iyani, A. Hanapi, R. Ningsih,
D. Yuliani, and D. S. Megawati
Tahun terbit : 2019

Review:
A. Pendahuluan
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan toksisitas dan
aktivitas antioksidan senyawa steroid dalam fraksi petroleum eter (PE). Senyawa metabolit
sekunder steroid yang diinginkan, diisolasi dari tumbuhan laut yaitu Chlorella sp. yang
merupakan salah satu jenis mikroalga. Dalam penelitian terdahulu, senyawa steroid dalam
Chlorella sp. dapat dimanfaatkan menjadi biodiesel dan memiliki beberapa aktivitas
biologi seperti antibakteri, antioksidan, dan toksisitas. Pada penelitian kali ini, senyawa
steroid yang telah diisolasi akan diidentifikasi jenis senyawa steroid yang terkandung
menggunakan uji fitokimia, uji LC-APCI-MS, serta KLT dan diuji bioaktivitasnya sebagai
antioksidan dan toksisitas. Senyawa steroid diisolasi menggunakan metode maserasi,
ekstraksi, evaporasi, dan hidrolisis asam.
B. Metode Penelitian
Isolat Chlorella sp. terlebih dahulu diinokulasikan ke dalam Sprout Extract Medium
untuk diperoleh biomassa Chlorella sp. setelah inkubasi sealama 10 hari. Biomassa kering
tersebut dimaserasi atau dilakukan perendaman menggunakan pelarut methanol selama 24
jam dan disentrifugasi pada kecepatan 120rpm selama 5 jam pada suhu kamar. Ekstrak
dipisahkan dengan penyaringan dan residu diekstraksi cair-cair untuk diperoleh lebih
banyak ekstrak tambahan. Filtrat kemudian dimurnikan dari pelarutnya dengan
menguapkan pelarutnya di dalam rotary evaporator. Ekstrak kental kemudian dihidrolisis
dengan penambahan asam yaitu HCl kemudian dipartisi ke dalam petroleum eter (PE).
Ekstrak steroid dalam fraksi PE diidentifikasi menggunakan skrinning fitokimia.
Larutan yang digunakan adalah kloroform, asam asetat anhidrat, dan asam klorida. Uji
akan menunjukkan adanya senyawa steroid yaitu triterpenoid dengan terbentuknya cincin
kecoklatan atau warna ungu diperbatasan dua pelarut. Uji akan menunjukkan adanya
senyawa steroid dengan terbentuknya warna hijau kebiruan. Kemudian diidentifikasi
lanjutan menggunakan LC-APSI-MS dengan fase gerak A (0,01% asam asetat dalam air)
dan B (0,01% asam asetat dalam asetonitril). Selanjutnya diidentifikasi dengan KLT
preparatif dengan eluen n-heksana: etil asetat (4:1) dengan fasa diam gel silika F254 pada
pengamatan di bawah sinar UV.
Uji toksisitas ekstrak steroid dilakukan menggunakan metode BSLT dengan
penambahan ragi dan DMSO serta dimasukkan 10 ekor larva udang A. salina dan
ditambahkan air laut. Uji antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH dengan
penambahan DPPH dalam variasi konsentrasi ekstrak kemudian diukur absorbansinya
dengan spektrofotometer pada 515nm lalu dihitung persentase aktivitas antioksidannya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Warna inokulum Chlorella sp. mengalami perubahan warna dari kuning hingga hijau
tua mengindikasikan kepadatan sel Chlorella sp. Biomassa yang diperoleh dikeringkan
untuk mencegah kerusakan senyawa metabolit sekunder. Senyawa steroid dimaserasi
dengan pelarut methanol yang secara alami berikatan dengan gugus polar dari methanol.
Ekstrak dihidrolisis untuk menganggu ikatan dan netralisasi dilakukan untuk
menghentikan hidrolisis. Produk hidrolisis dipartisi ke dalam petroleum eter dan diperoleh
ekstrak pekat berwarna hitam kehijauan dengan rendemen 52,85% (b/b).
Hasil identifikasi ekstrak pekat dengan skrinning fitokimia menghasilkan warna
hijau kebiruan sehingga ekstrak pekat positif mengandung steroid. Dari hasil identifikasi
dengan LC-API-MS menunjukkan jenis senyawa steroid yang ditemukan adalah β-
sitosterol, stimagsterol, dan campaesterol, sedangkan senyawa triterpenoid yang
ditemukan adalah eritrodiol. Identifikasi dengan KLT preparatif menghasilkan 15 noda
dengan warna yang berbeda-beda. Noda dengan warna hijau kebiruan menunjukkan noda
yang terbentuk dari senyawa steroid pada Rf 0,75.
Uji toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak dalam methanol menunjukkan LC 54,78
ppm dan fraksi PE menunjukkan LC 38,88 ppm. Ekstrak akan disebut toksik apabila
menghambah 50% hewan uji sehingga diketahui bahwa ekstrak methanol dan fraksi PE
sangat toksik. Uji aktivitas antioksidan menghasilkan nilai EC dari fraksi PE adalah 73,82
ppm yang menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya adalah sedang.
D. Penutup
Fraksi petroleum eter (PE) dari Chlorella sp. mengandung senyawa steroid (β-
sitosterol, stigmasterol, campaesterol dan eritrodiol) berdasarkan uji fitokimia dan
identifikasi LC-APCI-MS. Steroid yang diisolasi dari KLT dan Pemisahan Kromatografi
Kolom memiliki toksisitas dan aktivitas antioksidan. Kelebihan dari jurnal ini adalah
dilakukan dan diuraikan secara lengkap proses identifikasi dan proses pengujian
bioaktivitas. Kekurangan dari jurnal ini adalah kurangnya penjelasan mengenai hasil
pengujian bioaktivitas.

Anda mungkin juga menyukai