Anda di halaman 1dari 2

Upaya Yang Dilakukan Pemkab Ngawi Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini Di

Kabupaten Ngawi

Prissilia Feranes Sasmita1, Regina Sandra Resti2, Reza Septi Nur'aini3, Safinatul Khoiriyah4
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
E-Mail: 2regina.sandra.2301116@students.um.ac.id

Abstrak
Kasus pernikahan dini di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur cukup banyak terjadi. Dimana
pernikahan dini inilah juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya KDRT. Kondisi ini
tentu menarik perhatian banyak pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Ngawi. Penelitian
mengevaluasi program-program yang ada atau yang sedang dikembangkan untuk mengurangi
insiden pernikahan dini. Ini melibatkan analisis terhadap efektivitas program-program
pendidikan, sosial, atau ekonomi yang ditujukan untuk membantu mengurangi angka pernikahan
dini. Penting bagi kita untuk meningkatkan berbagai upaya dalam penanggulangan pernikahan dini agar
dapat mengurangi kasus pernikahan dini yang terjadi di Indonesia.

Kata Kunci : Upaya, Pernikahan Dini, Remaja

PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, kesenjangan antara yang diidealkan dan yang
senyatanya, dukungan teori dan penelitian mutakhir yang relevan dengan masalah, dan nilai baru
penelitian yang merupakan inovasi. Bagian ini ditulis maksimum 20% (termasuk judul dan
abstrak) dari badan artikel.

METODE
Bagian metode ditulis singkat, padat, jelas, dan mencukupi. Bagian ini menjelaskan
penggunaan metode penelitian secara operasional meliputi prosedur pelaksanaan, alat, bahan,
atau instrumen. Jika dipandang perlu, ada lampiran mengenai kisi-kisi instrumen atau penggalan
bahan yang digunakan. Hal-hal spesifik (jika ada) dapat dijelaskan pada bagian metode ini.
Bagian ini ditulis maksimum 10% dari badan artikel.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk memudahkan pemahaman dan pembacaan, hasil penelitian dideskripsikan terlebih
dahulu, dilanjutkan bagian pembahasan. Subjudul hasil dan pembahasan disajikan terpisah.
Bagian ini harus paling banyak, minimum 60% dari keseluruhan badan artikel.
Hasil
Hasil dapat disajikan dalam bentuk tabel angka-angka, grafik, deskripsi verbal, atau
gabungan antara ketiganya. Tabel, grafik, atau gambar tidak boleh terlalu panjang, terlalu besar,
atau terlalu banyak. Penulis sebaiknya menggunakan variasi penyajian tabel, grafik, atau
deskripsi verbal.
Pembahasan
Pembahasan dimaksudkan untuk memaknai hasil penelitian sesuai dengan teori yang
digunakan dan tidak sekadar menjelaskan temuan. Pembahasan harus diperkaya dengan merujuk
hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah terbit dalam jurnal ilmiah. Pembahasan dapat disajikan
dalam sub-subbab.

Subbab 1 (cetak tebal miring)


xxxxxxxxxx

Subbab 2 (cetak tebal miring)


yyyyyyyyyy

SIMPULAN
Simpulan tidak sekadar mengulangi data, tetapi berupa substansi pemaknaan. Simpulan
dapat berupa pernyataan tentang apa yang diharapkan, sebagaimana dinyatakan dalam bab
"Pendahuluan" yang akhirnya dapat menghasilkan bab "Hasil dan Pembahasan" sehingga ada
kompatibilitas. Selain itu, dapat juga ditambahkan prospek pengembangan hasil penelitian dan
prospek aplikasi penelitian selanjutnya ke depan (berdasarkan hasil dan pembahasan).

DAFTAR RUJUKAN
Daftar pustaka diurutkan sesuai dengan alfabet. Semua yang dirujuk dalam artikel harus tertulis
dalam daftar pustaka dan semua yang tertulis dalam daftar pustaka harus dirujuk dalam artikel.

Anda mungkin juga menyukai