19
19
Gajah Mada telah mendapat invormasi penting tentang akan adanya mekar. Telik sandi tak dikenal terus
menyalurkan beberapa keterangan penting dengan menggunakan kata sandi hingga Gajah Mada dan
pasukan Bahayangkaranya yang hanya berjumlah tak lebih dari dua puluh orang, berhasil
menyelamatkan Raja yang terus diburu. Gajah Mada harus menyelamatkan Jayanegara hingga ke
Bedander (Bojonegoro). Gajah Mada dan pasukan Bahayangkara selanjutnya menyerang balik dan
berhasil mengjungkalkan Ra Kuti dari dhampar yang bukan haknya.
Kata yang bercetak miring pada teks di atas tidak baku, yang betul adalah..
a. Inpormasi, makar, bhayangkara
b. Invormasi, makar, bhayangkara
c. Informasi, mekar, bhayangkara
d. Informasi, makar, bhayangkara
e. Informasi, makar, bhayangkari
Jawaban: D
20.
Jawaban: B
21.
Jawaban: C
Jawaban: B
Frasa yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dari teks sejarah perkembangan bahasa
Indonesia di atas adalah..
a. Bahasa persatuan, bahasa resmi negara
b. Bahasa persatuan, Sumpah Pemuda
c. Bahasa pengantar, dunia pendidikan
d. Antarwarga, antaretnis
e. Bahasa resmi kenegaraan, Sumpah Pemuda
Jawaban: B
Jawaban: B
Jawaban: D
26.
Jawaban: D
27. Sebelum Ibu Hamid meninggal dunia, ia berpesan agar Hamid jangan menikah dengan Zainab karena
orang tua Zainab telah menolong mereka memberi nafkah, serta menyekolahkannya. Lagi pula, keluarga
Zainab orang kaya dan terpandang. Atas pesan almarhumah ibunya, Hamid menyadari keadaan dirinya
dan menjauhi Zainab dengan pergi ke tanah Arab setelah menasehati Zainab agar mau menerima
pinangan pemuda pilihan ibu Zainab yang masih saudara.
Jawaban: A
Jawaban: A
Kata bercetak miring dalam kutipan teks di atas yang merupakan verba mental adalah..
a. Berhasil
b. Bergelar
c. Melupakan
d. Membantunya
e. Diangkat
Jawaban: C
2.
Jawaban E
3. Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung dengan
pelampan ke muka, kemudian dihiasi dengan daun beringin dan bunga-bunga teratai. Bunga kertas yang
berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di kampong pada tiap perhelatan.
Unsur intrinsik yang dominan pada potongan isi novel di atas yaitu…
Alur cetia
Perwatakan
Latar
Tema
Sudut pandang=
Jawaban C
Jawaban D
Jawaban A
A. Kutipan novel I tokohnya tidak jelas, novel II ada tokoh protagonis dan ada tokoh antagonis.
C. Kutipan Novel I watak disajikan dalam dialog, novel II dijelaskan oleh penulis.
D. Kutipan Novel I latarnya tampak, novel II punya latar yang tak tampak
Jawaban A
Jawaban A
(2) Trisna memang tergila-gila sama Harry Potter semua blognya penuh dengan Harry Potter.
(3) Di buku hariannya di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry Potterku
untuk menyihirku menadi gadisnya yang cantik.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 1 dan 2
E. 2 dan 3
Novel Ayat-Ayat Cinta menceritakan tokoh Fahri yang dicintai banyak wanita. Karakter tokoh
Fahri yang digambarkan sebagai anak muda tampan, cerdas, ramah, dan saleh.
Salah satu wanita yang mencintai Fahri adalah Noura yang karena frustasinya tidak
mendapatkan cinta Fahri, ia nekat memfitnah Fahri dengan tuduhan kejam.
A. Sungguh luar biasa pengarang mampu menampilkan sosok Fahri begitu sempurna sehingga
layak dicintai banyak wanita
C. Dalam kutipan nyata sulit menemukan sosok Fahri yang begitu sempurna. Cerita ini semakin
tidak logis ketika Noura tega memfitnahnya dengan kejam
D. Dalam dunia nyata sangat mudah menemukan sosok Fahri yang sempurna
A. Sungguh luar biasa pengarang mampu menampilkan sosok Fahri begitu sempurna sehingga
layak dicintai banyak wanita
C. Dalam kutipan nyata sulit menemukan sosok Fahri yang begitu sempurna. Cerita ini semakin
tidak logis ketika Noura tega memfitnahnya dengan kejam
D. Dalam dunia nyata sangat mudah menemukan sosok Fahri yang sempurnaE. Novel ini
merupakan novel terbaik
A. Tema
B. Alur
C. Setting
D. Agama
E. Sudut pandang
12. Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung
dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bunga teratai.
Bunga kertas yang berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di
kampong tiap-tiap ada perhelatan.
A. Alur cetia
B. Perwatakan
C. Latar
D. Tema
E. Sudut pandang
13. Perhatikan kutipan novel berikut ini!
Kutipan novel I:
Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan
perempuan lain, baik orang Makassar atau orang lain negri. Dia hanya menggeleng saja, dia
belum hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata: separo hatinya ikut
ibunya ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan
begitu, ia cinta kepada ibumu.
"Sekarang," katanya. "Saya sudah ada disisi ibu kembali. Aada saya bawa obat kali ibu. Kata
orang Jakarta.. mujarab benar obat itu. Obat encok namanya." Ibu Mariawati tertawa. "Kini pun
obat sudah memberi berkat, Astri. Kalau aku melihat wajahmu, aku sehat sudah. Biar terbang
penyakit itu, dan aku sembuh sendiri kelak"
"Moga-moga, tetapi seelok-eloknya kaki ibu itu diobati juga, supaya sembuh benar benar. Biar
saya kenakan ..."
"Tidak Astri, jangan tergesa-gesa! Obat minum, verban dan sekaliannya itu sudah kuderitakan
sehari-harian."
Astri tertawa. "Siapa yang meminumkan obat itu? Makcih Liah agaknya?" Tanyanya
C. Novel 1 sudut pandang orang utama, novel 2 sudut pandang orang ketiga
(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar: bertutur, karna hendak menyapu air matanya, yang
keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata-kata, sebab sedih mendengar nasib
adiknya ini. "Oleh sebab itu, kupinta padamu, Sam" kata Nurbaya pula, "Bila engkau kelak
beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kkawin dengan laki-laki yang tidak
disukainya. (3) Karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak
enaknya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang
bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini,
sudahlah: sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semalang aku,
aku janganlah dipaksa, menerut kehendak hati ibu bapak, sanak saudara sahaja, tentang
perkawinannya, dengan tidada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat
dan kelakuan anaknya.
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Kutipan novel I:
Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan
ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman
sebangkunya masing-masing, kecuali aku dan anak laki-laki kotor berambut keriting merah
yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar. "Anak
Pak Cis akan sebangku dengan Lintang". Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan novel I:
"Kok tahu?"
"Feeling to,"
A. Novel I tokohnya tidak jelas, novel II ada tokoh protagonis dan ada tokoh antagonis
(1) Ayah melempaskan kami seperti takkan melihat kami lagi. (2) Bagi beliau, Eropa tak
terbayangkan jauhnya. (3) Ayahku yang pendiam, tak pernah sekolah, puluhan tahun menjadi
kuli tambang. (4) Paru-parunya disesaki gas beracun, napasnya berat, tubuhnya keras seperti
kayu. (5) Ia menatap kami seakan kami bertanya yang paling berharga, seakan Eropa
merampas kami darinya. (6) Air matanya pelan, aku memeluk ayahku, ayah yang aku cintai
melebihi apa pun, tangannya yang kaku merengkuhku.
(7) Pesawat kecil itu terangkat, dari jendela kulihat ayahku melambai-lambai dengan sapu
tangan yang dulu dipakainya untuk mengikat kakiku pada tuas sepeda forefernya supaya kakiku
tak terjerat jari-jari ban. (8) Aku tahu aku akan meridnukan laki-laki pendiam itu, kuliat
lambaiannya sampai jauh hingga tak nampak lagi, aku tersedu-sedu.
18. Watak tokoh ayah dalam kutipan novel tersebut adalah ...
A. Ramah
B. Lemah
C. Pasrah
D. Pengertian
E. Penyayang
19. Pendeskripsian watak tokoh ayah juga seorang pendiam dalam kutipan novel tersebut
adalah ...
A. Dialog antartokoh
C. Pikiran tokoh
D. Tindakan tokoh
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 7 dan 8
21. Nilai yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah ...
A. Adat
B. Sosial
C. Ekonomi
D. Pendidikan
E. Nasionalisme
Bacalah penggalan novel berikut untuk menjawab soal nomor 22 s.d. 24!
Tiba-tiba Winna mendekati Adi. Seperti seorang kekasih yang menyambut kekasihnya
merentangkan tangan siap menerima pelukan, tapi Winna terbentur tubuh Ima yang tiba-tiba
saja menghalangi.
Kontan saja Winna kaget. "Eit .. eitt. oh jadi ini rupanya sang pembela itu. OOoh, gue tahu
sekarang. Kau dan Adi datang pagi-pagi, janjian mau ngobrol-ngobrol, ya? Dan Adi bertambah
rajin karena ada kekasih hati menunggu.
Gue tahu sekarang. Woi, teman-teman, Adi dan Ima jadian! Woi .. A." Mulut Winna tiba-tiba
dibekap Adi. "Elo kalo ngomong jangan macem-macem. Hati-hati. Gue jadi ingin muntah
dengan segala tingkah lo yang norak ini. Urus saja make up lo yang menor itu daripada
ngurusin orang lain."
"Ehh. eh.. gue hanya main-main kok, Di. Suwer!" hati Winna meleleh setelah Adi dengan tegas
memotongnya. "Maafin gue ya, Di." Adi diam saja. "Ayo, dong, Di. Maafin gue, pliss.."
Winana paling takut dimarahi, dia tidak bisa mendekatinya lagi. "Minta maaf dulu sama ima,
baru ke gue." Jawab Adi. "Lho kok ke Ima, sih." Winna kaget dengan perintah Adi. Harus minta
maaf pada Ima. Oh tidak yaw. Gengsi dong, bisik hati Winna. "Ya, kau telah hampir
mencemarkan nama baiknya. Dia orang baik tahu, tidak kayak kamu. (Dan Gue Bukan Robot
karya M. Irfan Hidayatullah, 2004).
22. Konflik yang terdapat dalam cuplikan novel tersebut adalah ...
D. Sikap marah Adi karena winna tidak mau meminta maaf kepada Ima
23. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan novel tersebut adalah ...
25. Untuk mengetahui watak seorang tokoh cerita, maka pertanyaan yang dapat diajukan
adalah sebagai berkut, kecuali ...
Demikianlah soal hots bindo novel. Semoga bermanfaat bagi Anda. Apabila ada jawaban kami
yang salah, silahkan beritahukan dengan berkomentar di bawah ini. Sekian dan terima kasih.