Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP


NOMOR 18 TAHUN 2008

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN


SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN CILACAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP,

Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati


perlu dibantu oleh perangkat daerah yang dapat
menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah;
b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap yang mengatur
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah sudah tidak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah sehingga perlu dicabut
dan menetapkan kembali pembentukan organisasi perangkat
daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cilacap;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah– daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus
1950) ;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3952);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan
Perundang-undangan;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 17 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Cilacap (Lembaran
Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 25 );

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP

Dan

BUPATI CILACAP

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TENTANG


ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN CILACAP.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Cilacap ;
b. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan unsur Perangkat Daerah sebagai
penyelenggara pemerintahan daerah;
c. Bupati adalah Bupati Cilacap ;
d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cilacap ;
e. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap ;
f. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap ;
g. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap ;
h. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut
Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Cilacap;
i. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut
Sekretaris Dewan adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Cilacap;
j. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Cilacap;
k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri ;
l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang terdiri
dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam

2
berbagai kelompok sesuai keahliannya.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Sekretariat Daerah, Staf Ahli dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cilacap.

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama
Sekretariat Daerah

Pasal 3
(1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf ;
(2) Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Pasal 4
Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah, lembaga teknis daerah,
satuan polisi pamong praja, kecamatan, kelurahan dan lembaga lain.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan Pemerintahan Kabupaten;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah, lembaga teknis daerah,
satuan polisi pamong praja, kecamatan, kelurahan dan lembaga lain;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah ;
d. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah ; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari :
a. Sekretaris Daerah ;
b. Asisten, terdiri dari :
1. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
a). Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari :
1). Sub Bagian Pemerintahan Umum ;
2). Sub Bagian Pemerintahan Desa ;
3). Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama.
b). Bagian Hukum, terdiri dari :

3
1). Sub Bagian Pengkajian dan Penelaahan Hukum ;
2). Sub Bagian Perundang-undangan, Dokumentasi dan Hak
Asazi Manusia ;
3). Sub Bagian Bantuan dan Penegakan Hukum.
c). Bagian Pertanahan, terdiri dari :
1). Sub Bagian Pengadaan Tanah;
2). Sub Bagian Penyelesaian Sengketa Tanah;
3). Sub Bagian Perencanaan Penggunaan Tanah.
d). Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :
1). Sub Bagian Publikasi ;
2). Sub Bagian Pengelolaan Informasi ;
3). Sub Bagian Analisis Media dan Informasi.
2. Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri
dari:
a). Bagian Perekonomian, terdiri dari :
1). Sub Bagian Pembinaan Penanaman Modal, Perindustrian dan
Perdagangan;
2). Sub Bagian Pembinaan dan Pengembangan Perekonomian
Daerah ;
3). Sub Bagian Pembinaan dan Pengembangan Perusahaan
Daerah;
b). Bagian Pembangunan, terdiri dari :
1). Sub Bagian Pembinaan dan Analisis Pembangunan;
2). Sub Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan;
3). Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi Pembangunan.
c). Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :
1). Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kebudayaan;
2). Sub Bagian Kesejahteraan;
3). Sub Bagian Pemuda dan Olah Raga.
d). Bagian Telematika, terdiri dari :
1). Sub Bagian Pengembangan Teknologi Informatika;
2). Sub Bagian Pengolahan Data Elektronik;
3). Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi.
3. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :
a). Bagian Administrasi, terdiri dari :
1). Sub Bagian Kepegawaian;
2). Sub Bagian Tata Usaha Bupati/ Wakil Bupati, Sekretaris
Daerah dan Asisten;
3). Sub Bagian Protokol.
b). Bagian Keuangan, terdiri dari :
1). Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran ;
2). Sub Bagian Perbendaharaan;
3). Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.
c). Bagian Organisasi, terdiri dari :
1). Sub Bagian Kelembagaan;
2). Sub Bagian Ketatalaksanaan;
3). Sub Bagian Kinerja Pemerintah Daerah.
d). Bagian Umum, terdiri dari :

4
1). Sub Bagian Perlengkapan;
2). Sub Bagian Pemeliharaan;
3). Sub Bagian Urusan Rumah Tangga.
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Asisten - Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh
seorang Asisten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Daerah.
(3) Bagian - Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Daerah melalui Asisten.
(4) Sub Bagian - Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian.
(5) Bagan Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua
Sekretariat DPRD

Pasal 7
(1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.
(2) Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis
operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD
dan secara administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Pasal 8
Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelengggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Pasal 9
Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8, menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi
kesekretariatan DPRD;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD ;
c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD ; dan
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Sekretariat DPRD, terdiri dari :
a. Sekretaris ;
b. Bagian Persidangan, terdiri dari :
1. Sub Bagian Rapat dan Risalah;
2. Sub Bagian Perundang-undangan;
c. Bagian Keuangan, terdiri dari :
1. Sub Bagian Anggaran ;
2. Sub Bagian Pembayaran dan Pembukuan;
d. Bagian Perlengkapan, terdiri dari :

5
1. Sub Bagian Perlengkapan;
2. Sub Bagian Urusan Dalam;
e. Bagian Umum, terdiri dari :
1. Sub Bagian Tata Usaha;
2. Sub Bagian Protokol dan Dokumentasi;
f. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagian – Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Dewan.
(3) Sub Bagian – Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian.
(4) Bagan Organisasi Sekretariat DPRD sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 11
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah, Staf Ahli dan Sekretariat
DPRD diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 12
(1) Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD dapat ditetapkan jabatan
fungsional tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk dalam
Kelompok Jabatan Fungsional.
(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian
dan ketrampilan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), diatur oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BAB V
STAF AHLI

Pasal 13
(1) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu Staf Ahli.
(2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 3 (tiga) Staf Ahli, yaitu
:
a. Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan;
b. Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia;
c. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.
(3) Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil.
(4) Tugas dan Fungsi Staf Ahli Bupati ditetapkan oleh Bupati di luar tugas dan
fungsi Perangkat Daerah.

Pasal 14

6
(1) Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan mempunyai tugas
memberikan telaahan mengenai hukum, politik dan pemerintahan.
(2) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai pembangunan,
kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
(3) Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas memberikan
telaahan mengenai ekonomi dan keuangan.

Pasal 15
(1) Staf Ahli dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris Daerah.
(2) Hubungan kerja Staf Ahli dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah bersifat
konsultasi dan koordinasi.

BAB VI
ESELON

Pasal 16
(1) Sekretaris Daerah merupakan Jabatan Struktural Eselon II a.
(2) Sekretaris Dewan , Asisten Sekretaris Daerah dan Staf Ahli merupakan Jabatan
Struktural Eselon II b.
(3) Kepala Bagian merupakan Jabatan Struktural Eselon III a.
(4) Kepala Sub Bagian merupakan Jabatan Struktural Eselon IV a.

BAB VII
TATA KERJA

Pasal 17
(3) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Daerah, Asisten, Staf Ahli,
Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian serta Kelompok Jabatan
Fungsional di Sekretariat Daerah wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik
dalam lingkungan Sekretariat Daerah maupun satuan kerja perangkat
daerah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Dewan, Kepala Bagian dan Kepala
Sub Bagian serta Kelompok Jabatan Fungsional di Sekretariat DPRD wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara
vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Sekretariat DPRD maupun satuan
kerja perangkat daerah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 18
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, bagi pejabat struktural yang dilantik
berdasarkan Peraturan Daerah terdahulu masih tetap melaksanakan tugas dan
kewajiban serta diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya sampai
dengan dilantiknya pejabat baru sesuai Peraturan Daerah ini.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi pejabat
struktural yang dilantik berdasarkan peraturan daerah terdahulu yang organisasi
dan tata kerjanya saat ini tidak dibentuk kembali.

Pasal 19
(1) Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD yang didukung oleh kelompok jabatan
fungsional, dilakukan penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi.

7
(2) Penyerasian dan rasionalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan.

Pasal 20
Pelaksanaan tindak lanjut penataan organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD berdasarkan Peraturan Daerah ini, dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal
31 Desember 2008.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 29 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 Nomor 54 Seri D Nomor 34)
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor
5 Tahun 2005 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Cilacap Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2005
Nomor 5 Seri D Nomor 1);
2. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 53 Tahun 2003 Tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun
2003 Nomor 78 Seri D Nomor 58);
3. Keputusan Bupati Cilacap Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Pimpinan Daerah, Tata Usaha Pimpinan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Tata Usaha Sekretaris Daerah dan Tata
Usaha Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah
Kabupaten Cilacap Tahun 2003 Nomor 78 Seri D Nomor 58);
4. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 35 Tahun 2006 Tentang Pembentukan
Kelompok Jabatan Staf Ahli dan Staf Khusus Bupati Cilacap .
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 23
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap.

Disahkan di Cilacap
pada tanggal 27 September 2008
BUPATI CILACAP,
ttd
PROBO YULASTORO

Diundangkan di Cilacap
pada tanggal 27 september 2008

8
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN CILACAP,
ttd.
SOEPRIHONO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2008 NOMOR 26

PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP
NOMOR 18 TAHUN 2008

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN


SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN CILACAP

I. PENJELASAN UMUM.
Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap merupakan unsur staf yang
membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian terhadap
perangkat daerah yang terdiri dari dinas daerah, lembaga teknis daerah, lembaga
lain dan kecamatan. Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap disusun
dengan memperhatikan rentang kendali tingkat koordinasi yang merata untuk
mengkoordinasikan seluruh perangkat daerah, sehingga tercipta kinerja yang
optimal dalam mendukung tugas-tugas Bupati dalam menyusun kebijakan umum
pemerintahan daerah.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Organisasi Perangkat Daerah, maka
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Cilacap yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan
perubahan yang terjadi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu menetapkan Pembentukan


Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Cilacap dengan Peraturan Daerah dengan mendasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.


Pasal 1
Cukup jelas

9
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas

Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “koordinasi” adalah peran serta para pejabat struktural
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
kewenangannya masing-masing.
Yang dimaksud dengan “integrasi” adalah penyelenggaraan
fungsi-fungsi Sekretariat Daerah yang dilaksanakan secara
terpadu dalam suatu organisasi Sekretariat Daerah
Yang dimaksud dengan “sinkronisasi” adalah konsistensi pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi sesuai dengan norma, prinsip dan standar yang
berlaku.
Yang dimaksud dengan “simplifikasi” adalah penyederhanaan pelaksananaan
tugas pokok dan fungsi yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “koordinasi” adalah peran serta para pejabat struktural
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan

10
kewenangannya masing-masing.
Yang dimaksud dengan “integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi dinas
daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam suatu organisasi sekretariat
DPRD.
Yang dimaksud dengan “sinkronisasi” adalah konsistensi pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi sesuai dengan norma, prinsip dan standar yang berlaku.
Yang dimaksud dengan “simplifikasi” adalah penyederhanaan pelaksananaan
tugas pokok dan fungsi yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.

Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Ayat (1)
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD yang didukung oleh jabatan fungsional
dilakukan penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi dengan menghapus
dan atau mengurangi jabatan struktural pada unit pelaksana.
Ayat (2)
Pelaksanaan penyerasian dan rasionalisasi dimaksud dalam hal ini adalah bahwa
pembina jabatan fungsional dapat menetapkan program impassing sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas

11

Anda mungkin juga menyukai