Anda di halaman 1dari 2

PEMBENTUKAN KAWASAN INDUSTRI HALAL – TATA CARA MEMPEROLEH SURAT

KETERANGAN

2020

PERMENPERIN NO. 17 TAHUN 2020; BN TH 2020/NO 604; LL KEMENPERIN: 13 HLM

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH


SURAT KETERANGAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KAWASAN INDUSTRI
HALAL

ABSTRAK : - Untuk mendukung perkembangan industri produk halal dan


meningkatkan daya saing industri produk halal, perlu memberikan
kemudahan akses sarana dan prasarana penunjang proses produk halal
bagi kegiatan industri yang menghasilkan produk halal, perlu mendorong
kegiatan industri halal baik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
nasional maupun untuk memenuhi kebutuhan nasional maupun untuk
tujuan ekspor agar terpusat dan berlokasi pada suatu kawasan industri
halal, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang
Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam rangka Pembentukan
Kawasan Industri Halal.

- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: Pasal 17 ayat (3) UUD 1945,
UU No. 39 Tahun 2008, UU No. 33 Tahun 2014r, PP No. 142 Tahun
2015,PP No. 31 Tahun 2019, PERPRES No. 29 Tahun 2015, PERPRES
No.69 Tahun 2015, PERPRES No. 68 Tahun 2019, PERMENPERIN No.
35 Tahun 2018.

- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Tata Cara Memperoleh Surat
Keterangan dalam rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal,
dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam
pengaturannya. Perusahaan Kawasan Industri dapat melakukan
pembentukan Kawasan Industri Halal, dilakukan setelah Perusahaan
Kawasan Industri memperoleh surat keterangan Kawasan Industri Halal
yang diterbitkan oleh Menteri. Perusahaan Kawasan Industri yang akan
melakukan pembentukan Kawasan Industri Industri Halal harus
memenuhi kriteria yang meliputi merupakan Kawasan Industri yang
seluruh kaveling industrinya dialokasikan untuk Perusahaan Industri
yang menghasilkan Produk Halal; Sebagian kaveling industrinya
dialokasikan untuk Perusahaan Industri yang menghasilkan Produk
Halal serta sarana dan prasarana terletak dalam satu hamparan; atau
kaveling industrinya menyediakan sarana distribusi bahan baku; bahan
penolong, dan barang jadi yang menghasilkan Produk Halal serta sarana
dan prasarana yang tidak terletak dalam satu hamparan, tersedianya
sarana dan prasarana yang secara fungsi atau lokasi bersifat terintegrasi
dan mendukung kegiatan industri untuk memenuhi Persyaratan Halal
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai jaminan Produk Halal; dan mempunyai tim manajemen halal.
Penyediaan sarana dan prasarana berupa dokumen sistem manjemen
halal mengacu pada Standar Nasional Indonesia 99001:2016 atau
perubahannya dan/atau sistem jaminan halal yang diakui nasional atau
internasional. Perusahaan Kawasan Industri yang akan melakukan
pembentukan Kawasan Industri Halal harus memenuhi persyaratan
yang terdiri atas memiliki izin usaha Kawasan Indsutri dan/atau izin
perluasan Kawan Industri; dan memiliki rencana induk/masterplan
Kawasan Industri Halal. Penerbitan surat keterangan Kawasan Industri
Halal dilakukan berdasarkan permohonan dari Perusahaan Kawasan
Industri. Perusahaan Kawasan Industri menyampaikan permohonan
verifikasi Kawasan Industri Halal kepada Direktur Jenderal melalui
SIINas. Kawasan Industri yang telah memperoleh surat keterangan
Kawasan Industri Halal dapat mencantumkan frasa “telah memperoleh
surat keterangan Kawasan Industri Halal” di bawah atau di belakang
nama Kawasan Industri Halal dengan huruf lebih kecil. Perusahaan
Industri yang menghasilkan Produk Halal di dalam Kawasan Industri
Halal harus memenuhi Standar Nasional Indonesia 99001:2016 atau
perubahannya dan/atau sistem jaminan halal yang diakui nasional atau
internasional.

CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 11 Juni
2020, ditetapkan 8 Juni 2020.
-
- Lamp : 7 hlm.

Anda mungkin juga menyukai