KABUPATEN JOMBANG
َياَأُّيَها الَّناُس ُك ُلوا ِمَّم ا ِفي اَأْلْر ِض َح اَل اًل َطِّيًبا َو اَل َتَّتِبُعوا ُخ ُطَو اِت الَّش ْيَطاِن ِإَّنُه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُم ِبيٌن
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah
[2]: 168)
َأِم َن الَح َالِل َأْم ِم َن الَح َر اِم، َال ُيَباِلي الَم ْر ُء َم ا َأَخ َذ ِم ْنُه، َيْأِتي َع َلى الَّناِس َز َم اٌن
“Bakal datang kepada manusia suatu masa, di mana orang tiada peduli
akan apa yang diambilnya; apakah dari yang halal ataukah dari yang
haram. (HR. Bukhari dan Muslim).
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Pasal 29 ayat (2) disebutkan : “Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999Pasal 4 huruf c tentang
Perlindungan Konsumen, bahwa konsumen berhak atas informasi
yang benar, jelas, dan jujur
3.Oleh karenanya, untuk menjamin setiap pemeluk agama
beribadah dan menjalankan ajaran agama serta kepercayaannya,
maka negara berkewajiban memberikan perlindungan dan jaminan
tentang kehahalan produk yang dikonsumsi dan digunakan oleh
konsumen-konsumen yang beragama muslim. Salah satunya yaitu
dituangkan dalam pengaturan mengenai penertiban sertifikasi halal.
Dasar hukum
5
• Pasal 6
• Menetapkan norma, standar, prosedur, kriteria Jaminan Produk Halal
• Pasal 23
UU NO 33 • Pelaku usaha berhak memperoleh informasi, edukasi dan sosialisasi Sistem JPH
TAHUN 2014
AMANAT DARI
• Pasal 3 huruf b
• Menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria JPH
• Pasal 91 ayat (2)
• Permohonan sertifikasi halal dari pelaku usaha harus dilengkapi :
• a. data pelaku usaha
PMA NO 26 • b. nama dan jenis produk
TAHUN 2019 • c. daftar produk dan bahan yang digunakan
• d. proses pengolahan produk
• e. Sistem jaminan Produk Halal
Dasar hukum
6
• Pasal 48 huruf a
• Pelaku Usaha berhak memperoleh informasi, edukasi, dan
sosialisasi mengenai sistem JPH
AMANAT DARI
• Pasal 52 huruf b
• Dalam hal melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
51, Penyelia Halal bertanggung jawab :
UU NO 39 • menerapkan sistem JPH
TAHUN 2021
• Pasal 65
F. memiliki atau tidak memiliki surat izin edar (PIRT/MD/UMOT/UKOT), Sertifikat Laik
Higiene Sanitasi (SLHS) untuk produk makanan/minuman dengan daya simpan kurang dari 7
(tujuh) hari, atau izin industri lainnya atas produk yang dihasilkan dari dinas/instansi terkait;
G. memiliki outlet dan/atau fasilitas produksi paling banyak 1 (satu) lokasi; dan/atau
I. secara aktif telah berproduksi 1 (satu) tahun sebelum permohonan sertifikasi halal;
J. produk yang dihasilkan berupa barang (bukan jasa atau usaha restoran, kantin, catering,
dan kedai/rumah/warung makan) sebagaimana rincian jenis produk dalam Lampiran
Keputusan ini;
K. bahan yang digunakan sudah dipastikan kehalalannya;
L. telah diverifikasi kehalalannya oleh pendamping proses produk halal;
M. jenis produk/kelompok produk yang disertifikasi halal tidak mengandung unsur hewan
hasil sembelihan, kecuali berasal dari produsen atau rumah potong hewan/rumah potong
unggas yang sudah bersertifikat halal;
N. menggunakan peralatan produksi dengan teknologi sederhana atau dilakukan secara
manual dan/atau semi otomatis (usaha rumahan bukan usaha pabrik);
P. bersedia melengkapi dokumen pengajuan sertifikasi halal dengan mekanisme pernyataan
mandiri secara online melalui SIHALAL.
Untuk Informasi Alur Sertifikasi Halal Melalui Self Declare silakan dapat melihat video
berikut: https://youtu.be/aVzZS2NIkDs
Untuk Tutorial Pendaftaran Sertifikasi Halal Melalui Self Declare silakan dapat menyimak
REGULER 11
permohonan sertifikat halal (regular) yang dibiayai secara mandiri, Dokumen-
dokumen yang perlu discan dan diupload yaitu:
1. File pdf scan surat permohonan yang telah disahkan oleh pimpinan
perusahaan lengkap dengan stempel perusahaan (simpan dalam file pdf
tersendiri);
2. File pdf Scan Formulir Permohonan Sertifikat Halal (form FR-M2OK atau
FR-RKA atau FR-RPHU atau FR-JSA atau FR-BGU telah disahkan oleh
pimpinan perusahaan plus stempel lengkap dengan stempel perusahaan dan
Formulir Permohonan Sertifikat Halal (maksimal 10 mb dan simpan dalam
file pdf tersendiri);
3. File pdf scan dokumen legal perusahaan seperti Nomor Induk Berusaha
(NIB), jika tidak memilki NIB dapat dibuktikan dengan surat ijin lainnya
(NPWP, SIUP, IUMK, IUI, NKV, dll). Jika memiliki dokumen berusaha
lebih dari satu (1) jenis dijadikan satu file pdf (maksimal 10 mb dan simpan
dalam satu file pdf tersendiri);
LANJUTAN
12
4. File pdf scan dokumen Penyelia Halal, terdiri dari 1 file pdf yang berisi halaman
SK Penetapan Penyelia Halal yang disahkan oleh pimpinan perusahaan plus stempel,
daftar riwayat hidup penyelia halal, salinan KTP, salinan sertifikat penyelia halal bgai
yg sudah punya sertifikat (maksimal 10 mb dan simpan dalam file pdf tersendiri)
5. File pdf scan dokumen Daftar Nama Produk dan Bahan/Menu/Barang, terdiri dari 1
file pdf yang berisi halaman daftar nama produk dan bahan/menu/barang (maksimal 1
mb dan simpan dalam file pdf tersendiri);
6. File pdf scan dokumen Proses Pengolahan Produk, terdiri dari 1 file pdf yang berisi
halaman alur proses pembuatan produk dari awal hingga menjadi produk jadi, dapat
berupa bagan atau flowchart (maksimal 1 mb dan simpan dalam file pdf tersendiri);
7. File pdf scan dokumen Sistem Jaminan Halal, terdiri dari 1 file pdf yang berisi
halaman pernyataan jaminan halal yang disahkan oleh pimpinan perusahaan
dilengkapi materai dan stempel serta sistem jaminan halal (maksimal 10 mb dan
simpan dalam file pdf tersendiri).
Jika 7 dokumen tersebut telah siap dalam bentuk pdf silakan dapat langsung daftar
secara online ke BPJPH pusat di alamat ptsp.halal.go.id dengan terlebih dahulu
membuat akun di laman tersebut. Untuk lebih jelasnya silaka bisa disimak tutorial
berikut: https://youtu.be/QXrfLoLE6SY
1. RUANG LINGKUP :
13
PENERAPAN SISTIM JAMINAN PRODUK
HALAL (SJPH)
•meliputi makanan,
minuman, obat,
kosmetik, produk
Kategori kimiawi, produk biologi,
produk rekayasa genetik,
Barang dan barang gunaan yang
dipakai, digunakan, atau
dimanfaatkan oleh
masyarakat.
•
• meliputi jasa
Kategori penyembelihan,
pengolahan, penyimpanan,
Jasa pengemasan,
pendistribusian,
penjualan, dan penyajian.
Kerangka Kerja Sistem Jaminan Produk
Halal 14
Pendahuluan
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
5. Persyaratan
4. Azas SJPH SJPH
1. Pelindungan
5.3 Proses Produk Halal
2. Keadilan
3. Kepastian hukum
4. Akuntabilitas dan
transparansi 7. Sertifikat
5. Efektivitas dan 5.2 5.1 Komitmen dan 5.4 Produk Halal
efisiensi Bahan Tanggung Jawab Produk
6. Profesionalitas 8. Label Halal
7. Nilai Tambah dan
daya Saing
1.Komitmen dan
Tanggung 2. Bahan
Jawab
3. Proses Produk
4. Produk
Halal (PPH)
5. Pemantauan dan
Evaluasi
LIMA RUKUN SISTEM JAMINAN
PRODUK HALAL
Persyaratan
5.1 Komitmen dan Tanggung Jawab
5.1.1 Kebijakan Halal
Pimpinan Puncak Pelaku Usaha wajib mengikutsertakan Penyelia Halal dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal.
Wajib
Pelaku Usaha Memiliki prosedur tertulis pelatihan internal.
Hewan liar yang tidak buas seperti rusa dan kijang yang disembelih
sesuai Syariat Islam
Belalang
Ekstrak ragi atau produk turunanya tidak berasal Madu, bee pollen, royal jelly yang berasal dari sari tumbuhan
dari hasil proses pembuatan bir. yang tidak beracun dan tidak berbahaya.
Bahan yang tidak berasal dan tidak mengandung Bahan yang dibuat menggunakan rekayasa genetik yang berasal
khamr dari hewan atau tumbuhan yang halal, tidak beracun, dan tidak
berbahaya
Kulit dari bangkai hewan setelah dilakukan
penyamakan baik dari hewan halal maupun hewan Bahan tambahan pangan, Bahan penolong, enzim, suplemen
tidak halal makanan, serta mikroorganisme
(selain anjing dan babi) serta bulu, rambut, dan yang diproduksi menggunakan kultur media yang tidak
tanduk dari bangkai hewan halal (termasuk yang mengandung komponen tidak halal dan
tidak disembelih secara syar’i) dapat digunakan diproses sesuai Syariat Islam
sebagai bahan untuk barang gunaan
Persyaratan (Lanjutan)
5.2.2 Sumber Bahan Tidak Halal Babi, anjing, dan turunannya.