Anda di halaman 1dari 161

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA


MAHASISWA DI KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN
PENDEKATAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR

Diajukan Sebagai Peryaratan Untuk Menyelesaikan


Program Sarjana Terapan (Diploma IV)
Politeknik Negri Pontianak

OLEH :
SALSABIL KHAIRUNNISA
NIM. 4202027002

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ARSITEKTUR BANGUNAN
GEDUNG

2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA


MAHASISWA DI KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN
PENDEKATAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR

OLEH :

SALSABIL KHAIRUNNISA
NIM. 4202027002

Pontianak, ………………….. 2024

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

DEDE IRWAN S.T.,M.T Ari Fitriyanto. S.T.,M.Sc.


NIP. 197911152005011004 NUP. 198506252019031006

Mengetahui Disahkan
Direktur Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

Dr. Widodo PS, S.T., M.T. Ar. Chandra Bayu, S.T, M.T, IAI
NIP. 197504242000031001 NIP. 197512162001121003

Salsabil Khairunnisa
i
4202027002
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR STUDIO TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini selaku Dosen Penguji Seminar Studio Tugas
Akhir pada Program Studi Sarjana Terapan (Diploma IV) Arsitektur Bangunan
Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak. Menyatakan
bahwa :

Nama : Salsabil Khairunnisa


NIM : 4202027002
Judul : Perencanaan dan Perancangan Asrama Mahasiswa di
Kabupaten Kubu Raya dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur.

Telah diuji dalam Seminar Studio Tugas Akhir pada tanggal


Pontianak, …………………… 2024

Dosen Penguji Utama Dosen Penguji I

Ir.Mochamad Hilmy,S.T.,M.Sc Indrayadi, S.T.,M.T


NIP. 197703262005011002 NIP. 197003292000121002

Dosen Penguji II Dosen Penguji III


( Dosen Pembimbing Utama ) ( Dosen Pembimbing Pendamping )

Dede Irwan S.T.,M.T Ari Fitriyanto. S.T.,M.Sc.


NIP. 197911152005011004 NIP. 198506252019031006

Salsabil Khairunnisa
ii
4202027002
LEMBAR PENGESAHAN
BUKU LAPORAN TUGAS AKHIR

Yang bertandatangan di bawah ini selaku Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir
pada Program Studi Sarjana Terapan ( Diploma IV ) Arsitektur Bangunan Gedung
Jursan Teknik Arsitektur Politeknik Negri Pontianak, Menyatakan bahwa :

Nama : Salsabil Khairunnisa


NIM : 4202027002
Judul : Perencanaan dan Perancangan Asrama Mahasiswa di
Kabupaten Kubu Raya dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur

Dengan isi buku Meliputi

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LOKASI PROYEK
BAB III : ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV : USULAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V : PRODUK RANCANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Telah Diperiksa Dan Diuji Dalam Seminar Laporan Tugas Akhir
Pontianak, …………………… 2024
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

Dede Irwan S.T.,M.T Ari Fitriyanto. S.T.,M.Sc.


NIP. 197911152005011004 NIP. 198506252019031006

Salsabil Khairunnisa
iii
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas


berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan tugas akhir ini
dengan judul “ Perencanaan dan Perancangan Asrama Mahasiswa di Kabupaten
Kubu Raya dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur. “ tepat waktu.

Laporan Tugas Akhir ini dibuat untuk memadai fasilitas mahasiswa


Kalimantan Barat sebagai tempat tinggal sekaligus fasilitas sosial bagi warga lokal
dengan mahasiswa di asrama tersebut, yang di harapkan menjadi jalan tengah bagi
warga sekitar dan mahasiswa dengan cara bersosialisasi. Melalui laporan Tugas
Akhir ini penulis dapat mengaplikasikan teori yang di terima selama diperkuliahan
dan memberikan penjabaran mengenai lingkup proyek yang di kerjakan serta untuk
memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Terapan Jurusan Teknik
Arsitektur, Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung, Politeknik Negeri
Pontianak.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


semua pihak yang telah membantu baik dalam proses pencarian kerja praktik
hingga penyusunan laporan kerja praktik ini dan memberikan dukungan kepada
penulis dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari sepenuhnya,
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran sangat di harapkan
untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Penyusun berharap semoga Laporan
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi siapapun yang
membacanya.

Yogyakarta, Februari 2024


Penulis

Salsabila Khairunnisa
Nim 4202027002

Salsabil Khairunnisa
i
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan ( dan menjamin ) bahwa penulisan laporan


tugas akhir ini dilakukan secara mandiri dan juga di susun tanpa menggunakan
bantuan yang tidak dibenarkan, sebagaimana lazimnya pada penyusunan sebuah
tugas akhir. Semua kutipan dan/atau pemikiran orang lain yang digunakan di dalam
penyusunan tugas akhir, baik dari sumber yang di publikasikan ataupun tidak
termasuk dari buku, artiker jurnal, catatan kuliah, tugas mahasiswa lain dan lainnya,
telah di referensikan menurut kaidah akademik yang baku dan berlaku.

Pontianak,…………………2024

Salsabil Khairunnisa
NIM. 4202027002

Salsabil Khairunnisa
ii
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


PERNYATAAN ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Tujuan dan Sasaran....................................................................................2
1.3.1 Tujuan ................................................................................................2
1.3.2 Sasaran ...............................................................................................3
1.4 Penetapan Lokasi .......................................................................................3
1.5 Ruang Lingkup Rancangan .......................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LOKASI PROYEK ....................................8
2.1 Tinjauan Pustaka .......................................................................................8
2.1.1 Tinjauan Fungsi Bangunan, Pelaku dan Aktivitas .............................8
2.1.2 Tinjauan Standar Ukuran .................................................................25
2.1.3 Tinjauan Bentuk Bangunan ..............................................................32
2.1.4 Tinjauan Struktur Bangunan ............................................................34
2.1.5 Tinjauan Utilitas Bangunan..............................................................45
2.1.6 Tinjauan Syarat Tapak bangunan .....................................................54
2.1.7 Tinjauan Pendekatan Psikologi Arsitektur .......................................56
2.1.8 Tinjauan Studi Kasus Bangunan Asrama Mahasiswa ......................64
2.1.2 Tinjauan Lokasi Proyek Perancangan ..............................................79

Salsabil Khairunnisa
iii
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB III ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ........................81


3.1 Tanggapan Fungsi Bangunan Gedung ......................................................81
2.1.3 Tanggapan Sarana dan Prasarana Asrama mahasiswa .....................81
3.1.2 Sistem layanan Asrama .........................................................................84
3.1.3 Tanggapan Tata Ruang Asrama ........................................................84
3.1.4 Tanggapan Pelaku dan Aktivitas ......................................................86
3.1.5 Struktur Organisasi Kepengurusan Asrama Mahasiswa ..................91
3.1.6 Kebutuhan Ruang .............................................................................92
3.1.7 Besaran Ruang .................................................................................94
3.1.8 Tanggapan Bentuk Bangunan ........................................................ 110
3.1.9 Pengelompokan ruang .................................................................... 115
3.1.10 Persyaratan Ruang.......................................................................... 115
3.1.11 Hubungan Ruang.............................. Error! Bookmark not defined.
3.1.12 Zoning Mikro ................................... Error! Bookmark not defined.
3.1.13 Zoning Makro .................................. Error! Bookmark not defined.
3.1.14 Organisasi Ruang ...........................................................................121
3.1 Tanggapan Lokasi Proyek (Analisis Tapak) ..........................................123
3.2.1 Regulasi Tapak ....................................................................................123
3.2.2 Lintas Matahari ...................................................................................124
3.2.2 Aksebilitas ...........................................................................................127
3.2.3 Vegetasi ...............................................................................................128
3.2.3 Drainase ..............................................................................................130
3.2.3 Kebisingan ..........................................................................................131
3.2.3 Arah Angin ..........................................................................................133
3.3 Tanggapan Tema Desain ........................................................................134
3.3.1 Kerangka Berpikir ..........................................................................134
3.3.2 Penerapan Pendekatan Psikologi Arsitektur ..................................134

Salsabil Khairunnisa
iv
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Indonesia ................................................................................................... 3
Gambar 3 Peta Kabupaten Kubu Raya .............................................................................. 5
Gambar 4 Lokasi Site Terpilih ........................................................................................... 5
Gambar 5 Double Loaded Corridor ................................................................................. 18
Gambar 6 Gallery Type .................................................................................................... 18
Gambar 7 Extended Core Plan ......................................................................................... 19
Gambar 8 Core Plan ......................................................................................................... 19
Gambar 9 Vertical House ................................................................................................. 20
Gambar 10 Susunan Diagramatik Single Room .............................................................. 27
Gambar 11 split double rooms ......................................................................................... 28
Gambar 12 double rooms ................................................................................................. 28
Gambar 13 four student rooms......................................................................................... 29
Gambar 14 Jarak tiang pancang ....................................................................................... 37
Gambar 15 sistem aliran air bersih .................................................................................. 47
Gambar 16 Sistem aliran air kotor dan ven...................................................................... 48
Gambar 17 Skema panel Listrik....................................................................................... 50
Gambar 18 skema instalasi saklar dan stop kontak .......................................................... 51
Gambar 19 Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat .......................................................... 65
Gambar 20 Denah tipikal lantai 1 dan 2 .......................................................................... 67
Gambar 21 Lantai dasar asrama ruangan tandon bawah dan septic tank ......................... 69
Gambar 22 Gedung tipe single blok. ............................................................................... 71
Gambar 23 tempat tidur dalam satu kamar ..................................................................... 72
Gambar 24 Peta Lokasi .................................................................................................... 79
Gambar 25 Peta Lokasi Tapak ......................................................................................... 80
Gambar 26 Peta Provinsi Kalimantan Barat .................................................................... 83
Gambar 27 Data Eksisting Regulasi Tapak .................................................................... 123
Gambar 28 Analisa Regulasi Tapak ............................................................................... 124
Gambar 29 Analisa Lintas Matahari Pagi ...................................................................... 125
Gambar 30 Analisa Lintas Matahari Siang .................................................................... 125
Gambar 31 Analisa Lintas Matahari Sore ...................................................................... 126
Gambar 32 Respon Lintas Matahari .............................................................................. 126

Salsabil Khairunnisa
v
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 33 Data Eksisting Aksebilitas........................................................................... 127


Gambar 34 Analisa Aksebilitas ...................................................................................... 127
Gambar 35 Respon Aksebilitas ...................................................................................... 128
Gambar 36 Data Eksisting Vegetasi ............................................................................... 128
Gambar 37 Analisa Vegetasi .......................................................................................... 129
Gambar 38 Respon Vegetas ........................................................................................... 129
Gambar 39 Data Eksisting Drainase .............................................................................. 130
Gambar 40 Analisa Drainase.......................................................................................... 130
Gambar 41 Respon Analisis Drainase ............................................................................ 131
Gambar 42 Data Eksisting Kebisingan .......................................................................... 131
Gambar 43 Analisa Kebisingan...................................................................................... 132
Gambar 44 Respon kebisingan ...................................................................................... 132
Gambar 45 Data Eksisting arah angin............................................................................ 133
Gambar 46 Analisa Arah angin ...................................................................................... 133
Gambar 47 respon analisa angin .................................................................................... 134

Salsabil Khairunnisa
vi
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Alternatif Tapak ...................................................................................................... 3
Tabel 2 Scoring Tapak......................................................................................................... 4
Tabel 3 Kegiatan Penghuni Asrama Mahasiswa ............................................................... 24
Tabel 4 kelas dan mutu beton ............................................................................................ 39
Tabel 5 Perbandingan kamar gedung single blok dan twin blok....................................... 72
Tabel 6 Besaran Ruang 2 Gedung Asrama per lantai ....................................................... 74
Tabel 7 Besaran Ruang Gedung Serbaguna ...................................................................... 74
Tabel 8 Besaran ruang Gedung Pengelola ........................................................................ 75
Tabel 9 Besaran Ruang Perpustakaan ............................................................................... 75
Tabel 10 Besaran ruang dapur bersama ............................................................................ 76
Tabel 11 Besaran Ruang mushola ..................................................................................... 76
Tabel 12 Room area chart ................................................................................................. 82
Tabel 13 Aktivitas Penghuni Asrama Mahasiswa ............................................................. 87
Tabel 14 Aktivitas Pengelola Asrama ............................................................................... 88
Tabel 15 Aktivitas pengunjung asrama ............................................................................. 90
Tabel 16 Kelompok Ruang Parkir ..................................................................................... 96
Tabel 17 Kelompok Teras Utama ...................................................................................... 96
Tabel 18 Kelompok Lobby ............................................................................................... 97
Tabel 19 Kelompok Ruang Tunggu .................................................................................. 97
Tabel 20 Kelompok Ruang Tamu...................................................................................... 98
Tabel 21 Kelompok Ruang Dapur .................................................................................... 98
Tabel 22 Kelompok Ruang Makan ................................................................................... 99
Tabel 23 Kelompok Ruang Tamu.................................................................................... 100
Tabel 24 Kelompok Ruang Jemur ................................................................................... 100
Tabel 25 Kelompok Kamar Tidur ................................................................................... 101
Tabel 24 Kelompok Ruang Jemur ...................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 25 Kelompok Kamar Tidur ...................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 26 Besaran Ruang .................................................... Error! Bookmark not defined.

Salsabil Khairunnisa
vii
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi Kepengurusan Asrama Mahasiswa .................................... 91

Salsabil Khairunnisa
viii
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

ABSTRAK

Perancangan Asrama Mahasiswa merupakan upaya penting dalam


mendukung kesejahteraan dan pengembangan pribadi mahasiswa. Di dunia
arsitektur, psikologi berkaitan dengan studi terhadap bangunan dan juga
pengaruhnya terhadap perilaku manusia sebagai penggunanya. Arsitektur psikologi
mempertimbangkan pengaruh ruang fisik terhadap kesejahteraan psikologi
individu, termasuk dalam hal ini mahasiswa.

Rancangan ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip arsitektur


psikologi dalam perancangan asrama mahasiswa dan juga mengusulkan sebuah
rancangan desain asrama untuk memadai fasilitas mahasiswa di Kalimantan Barat,
khususnya di Kabupaten Kubu Raya sebagai tempat tinggal yang dapat
mempengaruhi psikologi penggunanya. Metode penelitian yang digunakan adalah
kombinasi antara studi literatur, survei lapangan, dan analisis desain arsitektur.
Studi Literatur digunakan untuk memahami konsep-konsep dasar arsitektur
psikologi, sementara survei lapangan dilakukan untuk memahami kebutuhan dan
preferensi mahasiswa terkait lingkungan asrama. Analisis desain arsitektur
mengintegrasikan temuan dari kedua pendekatan tersebut untuk menghasilkan
rancangan asrama yang optimal.

Rancangan ini memberikan konstribusi bagi pengembangan desain asrama


mahasiswa yang lebih berorientasi pada kesejahteraan psikologis. Implikasi
praktisnya dapat membantu pemerintah daerah dan Lembaga Pendidikan dalam
merencanakan dan mengembangkan fasilitas asrama yang optimal bagi mahasiswa
yang sedang melangsungkan Pendidikan di perguruan tinggi khususnya di
Kalimantan Barat, serta sebagai panduan bagi arsitek dalam mengintegrasikan
prinsip-prinsip arsitektur psikologi dalam desain bangunan hunian.

Salsabil Khairunnisa
ix
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap tahunnya jumlah mahasiswa baru di Indonesia mengalami


kenaikan berbanding lurus dengan kenaikan jumlah lulusan SMA (Nirmala
dan Attamimi,2016). Pontianak merupakan salah satu kota Pendidikan di
pulau Kalimantan yang saat ini menjadi salah satu kota terbesar di
Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya universitas di Pontianak
baik negeri maupun swasta yang bisa dijadikan tempat menimba ilmu di
jenjang yang lebih tinggi (Kampushub.com.2024,Maret23)[1].

Melangsungkan Pendidikan di Kota Pontianak menjadi salah satu


tujuan mahasiswa dari berbagai daerah yang ada di Kalimantan Barat untuk
melanjutkan Perguruan Tinggi, ketika mahasiswa memilih merantau maka
ia harus memikirkan tempat tinggal baru dan harus siap berdampingan
[2]
dengan orang lain . Beberapa diantaranya tinggal bersama keluarga di
Pontianak, kontrakan, atau mencari kost-kostan, dan sebagian mahasiswa
lainnya memilih asrama sebagai tempat tinggal. (Meli Mulyadi, 2018).

Akan tetapi tidak banyak mahasiswa yang akan memilih asrama


sebagai tempat tinggal mereka, dikarenakan asrama erat sekali dengan
aturan, tata tertib, dan berbagai kewajiban yang harus dijalankan dan ditaati
sebagai warga atau anggota asrama (Edi Arisandi, 21 Feb 2012). sehingga
banyak orang yang merasa enggan terlebih dahulu untuk tinggal dan
menetap di asrama meskipun sebenarnya mereka belum mengetahui secara
langsung seperti apa asrama itu.

Konflik interpersonal juga menjadi salah satu alasan kurangnya


minat mahasiswa untuk tinggal di asrama, banyaknya jumlah mahasiswa
dan universitas yang ada di Kota Pontianak mengindikasi adanya berbagai
macam individu dari berbagai latar belakang sosial dan budaya.
1
https://kampushub.com/universitas-di-pontianak/
2
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol.2,No.1, Juni 2023

Salsabil Khairunnisa
1
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Berbagai perbedaan tersebut yang kerap menimbulkan konflik


interpersonal, hal tersebut berdampak pada mahasiswa dan menyebabkan
mereka mudah merasa tersinggung, mudah marah dan saling curiga satu
sama lain (Hardjana, 1994).

Pendekatan Psikologi Arsitektur pada desain Asrama Mahasiswa


Umum Kalimantan Barat ini berperan penting dalam mengatasi
permasalahan atau konflik interpersonal yang terjadi antara sesama individu
yang terjadi di asrama mahasiswa dengan cara mengatasi permasalahan
yang menyangkut interaksi antar individu sehingga dapat tercipta perilaku
yang diinginkan (Londo Febryanti Andriana,2017).

Oleh karena itu, penting untuk menyediakan sebuah sarana yang


menerapkan prinsip-prinsip psikologi arsitektur dalam perancangan asrama
mahasiswa di Kalimantan Barat. Dengan demikian di harapkan dapat
menciptakan lingkungan hunian yang tidak hanya fungsional secara fisik
namun juga mendukung kesejahteraan mental dan emosional penghuninya.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan Masalah yang diangkat dalam desain Asrama Mahasiswa


Umum Kalimantan Barat ini adalah bagaimana mendesain asrama yang
dapat meminimalisir konflik interpersonal yang menjadi salah satu faktor
kurangnya minat mahasiswa untuk memilih tinggal di asrama dengan
menggunakan pendekatan psikologi arsitektur.

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam perancangan Asrama


Mahasiswa Kalimantan Barat yaitu memberikan akomodasi tempat
tinggal berupa asrama yang dapat mewadahi psikologi remaja bagi
mahasiswa dari berbagai daerah di Kalimantan Barat selama masa studi
mereka di Kota Pontianak serta memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman.

Salsabil Khairunnisa
2
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran pada perancangan Asrama Mahasiswa Umum


Kalimantan Barat ini adalah dapat memfasilitasi perkembangan psikologis
remaja mahasiswa dengan menyediakan asrama yang sesuai dengan
kebutuhan mereka serta mendorong interaksi sosial dan pertukaran
pengalaman anatara mahasiswa yang tinggal di asrama untuk memperkaya
pengalaman belajar dan memperluas wawasan.

1.4 Penetapan Lokasi

Lokasi tapak untuk perencanaan Asrama Mahasiswa ini berada di


Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat,Indonesia.

Gambar 1 Peta Indonesia Gambar 2 Peta Kalimantan Barat


Sumber : Google.com,2024 Sumber : Google.com,2024

Penetapan lokasi dilakukan dengan scoring 2 alternatif tapak untuk


menemukan tapak yang paling sesuai dengan kriteria, antara lain :
Tabel 1 Alternatif Tapak

Alternatif Alamat & Foto Luas


1 Jl.Nurul Huda, Kec. Sungai Raya.,Kalimantan Luas
Barat. total: 8,100m²

Salsabil Khairunnisa
3
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2 Jl. KH.Hasyim Luastotal: 3000 m²

(Sumber: Google.com, 2024)

Dari ketiga alternatif tersebut, dilakukan scoring dengan beberapa kriteria sebagai
berikut :

Tabel 2 Scoring Tapak

(Sumber: Analisa Penulis, 2024)

Salsabil Khairunnisa
4
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dari hasil scoring, dapat disimpulkan bahwa lokasi tapak terpilih pada perancangan
Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat adalah di :

Gambar 3 Peta Kabupaten Kubu Raya


Sumber : Google.com,2024
Jl. Nurul Huda, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
dengan luas tapak sebesar 8.100m2.

Gambar 4 Lokasi Site Terpilih


Sumber : Google Earth,2024

1.5 Ruang Lingkup Rancangan

Dalam perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiswa


memperhatikan beberapa hal, antara lain :

1.5.1 Lingkup Kegiatan


Lingkup perancangan Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat
adalah Asrama Umum tingkat Provinsi dengan pengumpulan data
berupa studi Pustaka, Survei, Analisa, wawancara serta dilanjutkan
dengan proses perancangan.

Salsabil Khairunnisa
5
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1.5.2 Lingkup Pembahasan


Pembahasan yang dilakukan dalam proses perencanaan dan
perancangan Asrama Mahasiswa ini mengacu kepada beberapa
standar mengenai Asrama Mahasiswa yang tertera pada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2021 tentang
Asrama Mahasiswa Nusantara.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan di dalam Laporan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai hal-hal yang melatar belakangi pemilihan judul,
permasalahan-permasalahan, tujuan dan sasaran, penetapan lokasi, ruang
lingkup rancangan dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LOKASI PROYEK
Berisi mengenai tinjauan umum terkait obyek yang akan dirancang yaitu
terkait tinjauan fungsi bangunan, pelaku dan aktifitas, tinjauan standar
ukuran/dimensi furniture, peralatan lain, dan ergonomic, tinjauan bentuk
bangunan, tinjauan struktur bangunan, tinjauan utilitas bangunan, dan
tinjauan syarat tapak bangunan pada perancangan Asrama Mahasiswa
Kalimantan Barat.
BAB III ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi tanggapan berupa analisis dari bab II untuk judul Tugas Akhir
“Perencanaan dan Perancangan Asrama Mahasiswa di Kabupaten Kubu
Raya dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur” berupa tanggapan fungsi
bangunan gedung seperti kebutuhan dan besaran ruang, bentuk bangunan,
struktur bangunan, utilitas bangunan, syarat tapak bangunan dan tanggapan
lokasi proyek seperti analisis tapak. Tanggapan ini akan di gunakan sebagai
arahan dalam proses perancangan selanjutnya.
BAB IV USULAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi usulan rancangan dalam bentuk desain skematik dari BAB III, berupa
usulan rancangan denah dan ruang, usulan rancangan bentuk bangunan,

Salsabil Khairunnisa
6
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

usulan rancangan struktur, usulan rancangan utilitas, dan usulan rancangan


perkerasan dan vegatasi.
BAB V PRODUK RANCANGAN

Berisi mengenai produk hasil rancangan berupa gambar beserta


penjelasannya, terdiri atas gambar rencana tapak, gambar denah, gambar
tampak bangunan, gambar potongan, gambar rencana-rencana, gambar
detail, serta gambar prespektif interior dan eksterior

Salsabil Khairunnisa
7
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LOKASI PROYEK
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tinjauan Fungsi Bangunan, Pelaku dan Aktivitas
2.1.1.1 Pengertian Asrama Mahasiswa

Asrama Mahasiswa merupakan fasilitas perumahan yang memang


disediakan khusus bagi mahasiswa untuk tinggal selama menempuh
Pendidikan di perguruan tinggi. Menurut de Chiara (2001) dalam
bukunya yang berjudul Time Saver Standards of Building Type
menyatakan bahwa asrama untuk mahasiswa merupakan kesempatan
baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di
institusi akademik[4].

Asrama mahasiswa digunakan untuk menyediakan ruang bagi


mahasiswa yang mewadahi kegiatan komputerisasi yang aktif, nyaman
dan adanya kesempatan bersosialisasi. Sedangkan menurut, K.H
Dewantoro, dalam setiyowati (2012), Asrama Mahasiswa adalah pondok
atau pawiyatan yang merupakan rumah pengajaran dan Pendidikan yang
digunakan untuk kepentingan Pendidikan[5].

Berdasarkan uraian-uraian diatas yang dimaksud dengan Asrama


Mahasiswa adalah :
1. Sebuah atau sekelompok bangunan tempat tinggal yang sedemikian
rupa untuk menampung sejumlah pelajar atau mahasiswa secara
continue atau periodic dengan kepentingan yang sama yaitu
menuntut ilmu, dengan tujuan dan harapan agar dapat belajat dan
beraktifitas secara efisien dan efektif tanpa paksaan.
2. Bangunan Asrama Mahasiswa pada umumnya dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pelajar dan mahasiswa dengan
fungsi dan tujuan penghuninya.

4
Chiara.2001.Time Saver Standars for Buiding Types.Singapore: McGraw-Hill
5
http://e-journal.uajy.ac.id/2240, 23 Agustus 2015

Salsabil Khairunnisa
8
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2.1.1.2 Fungsi dan Tujuan Asrama Mahasiswa

Asrama Mahasiswa juga memiliki fungsi penting dalam konteks


Pendidikan tinggi dan juga pengalaman mahasiswa, antara lain :

1. Tempat tinggal
Fungsi utama asrama mahasiswa tentunya adalah menyediakan
tempat tinggal bagi mahasiswa selama masa studi mereka di perguruan
tinggi. Ini juga tentunya dapat menciptakan lingkungan mereka yang
nyaman dan juga aman bagi para mahasiswa untuk tinggal selama
mereka mengejar Pendidikan mereka.

2. Mendukung Pembelajaran
Tidak hanya sebagai tempat tinggal, akan tetapi juga merupakan
tempat dimana terjadinya pembelajaran di luar kelas. Misalnya seperti,
kejadian interaksi sehari-hari dengan sesama penghuni asrama, mereka
dapat memperoleh wawasan, ketemrampilan, interpersonal, dan juga
pemahaman yang mendalam mengenai budaya dan juga keberagaman
sosial.

3. Mendorong Kemandirian
Asrama mahasiswa juga dapat membantu memfasilitasi kemandirian
mahasiswa. Yang mana, mereka juga mempelajari bagaimana caranya
mengelola kehidupan sehari-hari mereka sendiri, dengan membuat
keputusan sendiri, dan juga bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.
Ini juga merupakan langkah awal yang tidak kalah penting dalam proses
pengembangan pribadi dan persiapan untuk kehidupan setelah lulus.

4. Membangun Komunitas Mahasiswa


Para mahasiswa juga dapat menciptakan komunitas yang dinamis di
antara penghuninya. Ini merupakan tempat di mana para mahasiswa
dapat bertemu, berinteraksi, dan membangun hubungan sosial yang kuat.
Komunitas ini juga tidak kalah penting yang dapat memberikan
dukungan emosional dan akademis yang penting selama masa studi.

Salsabil Khairunnisa
9
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

5. Memfasilitasi Kolaborasi Akademik


Mahasiswa sering bekerja sama dalam proyek kelompok, belajar
bersama, dan saling membantu dalam pemahaman materi pelajaran. Ini
dapat meningkatkan pemahaman dan kinerja akademik mereka. Dimana
pada intinya Asrama Mahasiswa ini juga sering menjadi tempat dimana
kolaborasi akademik terjadi.

Asrama Mahasiswa juga memiliki tujuan , antara lain :

1. Membantu mengatasi kesulitan mahasiswa dalam menemukan tempat


tinggal, terutama bagi pelajar yang berasal dari kota dan propinsi lain.

2. Memberi kontribusi positif dalam mengisi kegiatan bagi mahasiswa yang


diselenggarakan oleh perserikatan asrama, kerohanian maupun kegiatan
kemahasiswaan

3. Menciptakan lingkungan belajar yang baik dengan fasilitas penunjang


seperti perpustakaan, pusat bimbingan dan ruang belajar sehingga
meningkatkan prestasi mahasiswa.

2.1.1.3 Jenis dan Tipe Asrama Mahasiswa

Bangunan Asrama Mahasiswa terdiri atas berbagai macam jenis dan


juga tipe bangunan. Pembagian jenis dan juga tipe bangunan ini tentunya
dibedakan atas dasar dan juga bentuk hunian, seperti ketinggian
bangunan , macam-macam penghuni, sirkulasi horizontal, dan juga status
kepemilikannya.

Macam dan juga jenis tipe bangunan Asrama Mahasiswa adalah


sebagai berikut :

1. Berdasarkan Bentuk Hunian


1) Room in Private homes
Tempat tinggal berupa rumah pondokan atau yang saat ini
banyak dikenal rumah kost, dengan jumlah kamar, fasilitas dan
juga peralatan yang sangat terbatas. biasanya menempel jadi satu

Salsabil Khairunnisa
10
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

dengan rumah pemilik sebagai pengelola hunian.


2) Co-perative house.
Tempat tinggal dengan system penyewaan yang diatur dan
juga di urus secara bersamaan oleh penghuninya, saat ini banyak
dikenal sebagai rumah kontrak. Biasanya terpisah dengan rumah
pemilik dan juga memiliki fasilitas ruang dan juga peralatam yang
lebih baik dari room in private homes.
3) Dormitory/Asrama Mahasiswa
Tempat tinggal yang dapat menampung mahasiswa hingga
ratusan mahasiswa dengan berbagai fasilitas ruangan dan juga
peralatan yang cukup lengkap dan juga dapat membuat penyewa
lebih fokus dan konsentrasi pada tugas-tugas di masa perkuliahan
dan belajar untuk hidup bersosialisasi.
Namun Dormitory dibedakan menjadi empat jenis, antara lain :
a. Dormitory kecil
Dapat menampung 30-50 tempat tidur
b. Dormitory Sedang
Dapat menampung 40-100 tempat tidur
c. Dormitory Besar
Dapat menampung 100-125 tempat tidur.
d. Dormitory Sangat Besar
Dapat menampung 250-600 tempat tidur.
Kapasitas terbesar yang mampu
4) Hostel
Tempat tinggal berupa hunian mahasiswa yang hampir
serupa dengan dormitory, akan tetapi hostel lebih bersifat santai
dan biasanya tidak dihuni oleh satu disiplin ilmu. dan Juga
memiliki fasilitas ruang dan juga peralatan yang cukup.
5) Appartment
Tempat tinggal berupa hunian mahasiswa yang target
penghuninya adalah mahasiswa yang sudah berkeluarga, dan juga

Salsabil Khairunnisa
11
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

memiliki fasilitas ruang dan juga peralatan yang lengkap.


6) Perkampungan Mahasiswa
Hunian mahasiswa berupa tempat tinggal masyarakat kecil
ataupun kepribadian mahasiswa dan juga mampu menjabati dunia
perkuliahan dan juga masyarakat sekitar dikarenakan
penghuninya merupakan mahasiswa yang Hunian mahasiswa
berupa tempat tinggal yang dihuni Sebagian masyarakat kecil
yang memiliki kesamaan tujuan yaitu kuliah. Pada hunian ini juga
memiliki fasilitas sosial yang sangat mempengaruhi
pembentukan watak heterogeny baik dari jenis kelamin, tingkat
studi dan juga kedisiplinan ilmu.
Menurut jenis dan tipe Asrama Mahasiswa yang di jabarkan
di atas, Asrama Mahasiswa Umum Kalimantan Barat ini
termasuk dalam jenis asrama Dormitory dengan tipe bentuk
hunian Dormitory sangat besar yang dapat menampung 250-600
tempat tidur.
2. Berdasarkan Ketinggian Bangunan

a. Maisonette
Asrama Mahasiswa dengan ketinggian 1-4 lantai.
b. Low Rise
Asrama Mahasiswa dengan ketinggian 4-6 lantai.
c. Medium Rise
Asrama Mahasiswa dengan ketinggian 6-9 lantai.
d. High Rise
Asrama Mahasiswa dengan ketinggian lantai lebih dari 9 lantai.
3. Berdasarkan Macam Penghuni

A. Menurut Jenis Kelamin


1. Asrama Mahasiswi Putri/Women Student Housing
Tempat tinggal dengan hunian khusus mahasiswa putri yang
juga banyak memiliki fasilitas yang berguna untuk segala

Salsabil Khairunnisa
12
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kegiatan dan juga aktivitas mahasiswi putri yang tinggal di


asrama.
2. Asrama Mahasiswa Putra/Man Student Housing
Tempat tinggal dengan hunian khusus mahasiswa putra yang
juga banyak memiliki fasilitas untuk aktivitas di luar.
3. Co-Educational Housing
Tempat tinggal dengan hunian untuk mahasiswa putra dan
putri yang berada dalam satu kompleks yang terpisah dalam 2
massa bangunan yang berbeda namun memiliki ruang-ruang
Bersama yang merupakan penghubung antara 2 massa bangunan.
B. Menurut Status Pernikahan
1. Married Student Housing
Married Student Housing Merupakan tempat tinggal asrama
yang diperuntukkan bagi mahasiswa/mahasiswi yang sudah
berkeluarga ataupun sudah menikah. Biasanya fasilitas ini
disediakan oleh perguruan tinggi ataupun universitas untuk

mendukung kebutuhan perumahan bagi pasangan


mahasiswa yang sudah menikah. Tujuan dari dibangunnya
Married Student Housing adalah untuk memberikan lingkungan
yang nyaman dan juga sesuai untuk pasangan mahasiswa yang
ingin fokus pada studi mereka sambal menjalani kehidupan
pernikahan.
Married Student Housing memiliki beberapa karakteristik :
a) Privasi
Yang mana setiap pasangan mahasiswa memiliki unit
perumahan sendiri, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan
pribadi tanpa adanya gangguan.
b) Fasilitas

Salsabil Khairunnisa
13
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Fasilitas yang disediakan juga biasanya seperti kamar tidur,


dapur, kamar mandi dan juga area bersama seperti ruang keluarga
dan juga ruang makan.
c) Lokasi
Seringkali terletak di dekat kampus ataupun dalam jarak
yang mudah dijangkau dari area kampus.
d) Dukungan sosial
pada karakteristik ini seringkali memiliki komunitas yang
mendukung, di mana pasangan mahasiswa dapat berinteraksi
dengan pasangan lain yang berada dalam situasi serupa.
e) Biaya
Yang tidak kalah penting kenyamanan dan juga keamanan
sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan juga fasilitas yang
disediakan.
2. Unmarried Students Housing
Merupakan tempat tinggal asrama yang diperuntukkan bagi
mahasiswa yang belum berkeluarga.
C. Menurut Tingkat Pendidikan
1. Undergraduate Student Housing
Yang mana berupa tempat tinggal yang di peruntukkan bagi
mahasiswa tingkat sarjana muda.
2. Graduate Student Housing
Berupa tempat tinggal yang diperuntukkan bagi mahasiswa
tingkat sarjana.
3. Doctoral Student Housing
Berupa tempat tinggal bagi mahasiswa pasca sarjana
4. Campuran
Berupa tempat tinggal yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari
semua tingkat Pendidikan.

Salsabil Khairunnisa
14
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

4. Berdasarkan Sirkulasi Horizontal

a. Open Corridor/Single Loaded Coridor/Gallery Acces.


Merupakan hunian mahasiswa yang memiliki sirkulasi
memanjang yang meletakkan ruang-ruang hunian hanua pada
salah satu sisi selasar, sedangkan pada sisi selasar yang lainnya
merupakan open view.
1. Kelebihan
Memaksimalisasi pencahayaan dan juga penghawaan alami pada
ruang sirkulasi maupun ruang hunian.
2. Kekurangan
Membutuhkan lahan yang luas untuk sirkulasi, dan juga
pencapaian ke sirkulasi vertical dari ruang hunian ke hunian lain
cukup sulit dikarenakan beberapa ruang memiliki pencapaian
yang cukup jauh.
b. Interior Coridor/Double Loaded Corridor.
Berupa Sirkulasi memanjang yang berada pada antara ruang-
ruang hunian yang saling berhadapan.
1. Kelebihan
Seperti pemanfaatan pada ruang sirkulasi dan juga ruang bersama
yang lebih efisien, ruang hunian dapat dicapai dari berbagai arah
dan juga legibilitynya yang cukup baik.
2. Kekurangan
Khususnya pada privasi ruang hunian yang sangat tidak terjaga
dikarenakan melebur jadi satu dengan aktivitas yang terjadi di
sepanjang selasar, pencahayaan alami dan juga ventilasi silang
yang hanya dapat dirasakan oleh ruang hunian yang berada pada
tepi selasar, serta juga memungkinkan munculnya kesan monoton
dan juga masalah orientasi pada ruang hunian.
c. Centered Corridor
Sirkulasi utama terpusat pada di seputar sirkulasi vertikal.
1. Kelebihan

Salsabil Khairunnisa
15
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Seperti pemanfaatan pada ruang sirkulasi vertical lebih efektif


dan juga privasi ruang hunian yang cukup tinggi.
2. Kekurangan
Pada ruang hunian yang memiliki jumlah yang terbatas di tiap
lantainya dan juga memungkinkan adanya ruangan hunian yang
juga memiliki oerientasi yang tidak menguntungkan.

5. Berdasarkan Status Kepemilikan

a. Milik Pemerintah Daerah


Penyelenggaraan, pengadaan, pengawasan dan pengelolaan
hunian mahasiswa dipegang oleh Pemerintah Daerah asal
mahasiswa.
b. Milik Perguruan Tinggi
Pengadaan oleh Perguruan Tinggi, namun pengelolaan
dipegang oleh badan di bawah administrasi Perguruan Tinggi.
c. Milik Swasta
Penyelenggaraan pengadaan, pengawasan, dan pengelolaan
dipegang oleh yayasan, dapat berupa usaha komersial ataupun
yayasan sosial yang mendapat subsidi dari pemerintah.

Jenis – jenis asrama dapat dikategorikan berdasarkan beberapa aspek,


menurut Acuan Perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Muslim
Indonesia di Makassar oleh Randhy P. (2007). Salah satu aspek
diantaranya berdasarkan fisik bangunan, yang dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Asrama Daerah, yaitu asrama yang menampung calon penghuni
(umumnya pelajar/mahasiswa) yang berasal dari daerah yang
sama. Asrama ini selalu mendapat subsidi/bantuan dari
pemerintah daerahnya untuk biaya pemeliharaan bangunan.
b. Asrama Perguruan, yaitu asrama yang khusus menampung
mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tersebut.

Salsabil Khairunnisa
16
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pengelolaan asrama tidak terlepas dari struktur kelembagaan


perguruan tersebut.
c. Asrama Koperasi Mahasiswa (KOPMA), yaitu asrama yang
menampung mahasiswa yang menjadi anggota KOPMA tersebut.
d. Asrama Swasta, yaitu asrama milik pribadi yang disewakan pada
pihak tertentu secara umum. Asrama ini sangat berorientasi pada
bisnis dan keuntungan secara finansial yang didapatkan.

Dikutip dari jurnal (Hilkia, 2022) Terdapat beberapa tipe perencanaan


dasar asrama mahasiswa, antara lain :
a. Double Loaded Corridor
Perencanaan unit asrama ini menggunakan sistem koridor
sebagai pembagi sehingga unit-unit hunian terdapat pada kedua sisi
koridor. Unit-unit kamar mempunyai pintu keluar yang mengarah
ke koridor sebagai sumbu. Pada satu sisi lainnya terdapat kamar
mandi bersama dan lift. Terdapat satu tangga darurat dengan
perhitungan jarak terdekat antara tangga akses dengan tangga
darurat.

Salsabil Khairunnisa
17
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 5 Double Loaded Corridor


(Sumber: Times Saver Standard for Building Types)
b. Tipe Gallery
Tipe perencanaan ini berupa single loaded corridor. Dimana
koridor memiliki orientasi langsung keluar bangunan. Tipe ini
biasanya berupa suite room dengan adanya ruang bersama, kamar
mandi bersama dan dua ruang tidur.

Gambar 6 Gallery Type


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

c. Extended Core Plan


Tipe ini terdiri dari beberapa ruangan yang mengelilingi
empat sisi dari struktur. Pada pusat dari struktur (core) terdapat
ruang servis, termasuk kamar mandi bersama, ruang janitor, lift, dan
lain-lain. Koridor biasanya mengelilingi keempat sisi inti bangunan.

Salsabil Khairunnisa
18
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 7 Extended Core Plan


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

d. Core Plan
Bentuk kamar dan koridor mengelilingi inti bangunan.
Menggunakan sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift yang berada
pada inti bangunan dan digabung dengan kamar mandi bersama dan
ruang servis.

Gambar 8 Core Plan


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

Salsabil Khairunnisa
19
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

e. Vertical House
Tipe ini biasanya menciptakan kesan seperti rumah pribadi,
terdiri dari beberapa bentuk suite. Tangga biasanya tersedia hanya
melayani satu atau dua konfigurasi ruangan saja.

Gambar 9 Vertical House


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

2.1.1.4 Tinjauan Mengenai Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa


adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa juga
dapat berarti insan yang mengalami proses pendidikan dan pengajaran
dalam pembentukan wataknya, yaitu penemuan rasa tanggungjawab pada
dirinya sendiri terhadap ilmu pengetahuan maupun terhadap masyarakat.

Salsabil Khairunnisa
20
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dikutip dari Jurnal (Hilkia sisilya,2022) Sebagai mahasiswa,


mereka memiliki beberapa ciri menonjol yang mempengaruhi perilakunya,
yaitu:

a. Mendambakan Kebebasan Masa-masa mahasiswa sering diartikan


sebagai masa bebas dari orang tua/keluarga. Apalagi bagi mereka yang
memilih asrama/jenis hunian lainnya yang terpisah dari orang tuanya,
cenderung memiliki tingkat kebebasan dengan skala besar.

b. Kurang Disiplin Sebagai pencerminan terhadap keinginan melepaskan


diri dari hal-hal yang mapan, mahasiswa kadang sengaja melanggar
peraturan karena bagi mereka disiplin bermakna kekakuan.

c. Loyalitas Tinggi Rasa kesetiakawanan terasa sangat kuat diantara


mahasiswa. Tak jarang hal ini berkembang menjadi suatu sikap loyal
yang menjurus ke arah negatif.

d. Demokratis Meskipun sering melakukan hal yang berlawanan,


mahasiswa sangat peka terhadap perlakuan yang kurang layak/tidak
demokratis.

2. Lingkungan Kehidupan Mahasiswa

o Lingkungan kehidupan pribadi mahasiswa Menyangkut kegiatan


sehari-hari yang dilakukan secara berulang-ulang dan terjadi terus-
menerus, seperti: makan, minum, mandi, belajar, tidur, rekreasi,
berolahraga, dan sebagainya.
o Lingkungan kehidupan sosial Menyangkut komunikasi antar
mahasiswa itu sendiri ataupun dengan lingkungan sekitarnya, meliputi:
pertemuan, kerja bakti dengan masyarakat, dan sebagainya.
o Lingkungan kehidupan akademik Selain sebagai fasilitas hunian, juga
harus berfungsi sebagai wadah pengembangan dan pembinaan generasi
muda seperti seminar, diskusi, ceramah, belajar bersama dan
sebagainya.

Salsabil Khairunnisa
21
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

o Lingkungan kehidupan beragama Hal ini tidak dapat dipisahkan


sebagai dasar pembentukan watak seseorang yang diwujudkan dalam
perbuatan dan tindakan seperti kunjungan ke pantai asuhan, dan
sebagainya.

2.1.1.5 Tinjauan Asrama Mahasiswa Umum

Asrama mahasiswa umum adalah tempat tinggal yang disediakan


oleh instusi Pendidikan tinggi maupun pemerintah untuk menampung
mahasiswa yang datang dari luar kota ataupun luar daerah. Pengertian
asrama untuk kalangan umum dapat diuraikan dari prespektif para ahli
dalam berbagai bidang, seperti Pendidikan, sosial, dan management.
Berikut adalah beberapa pengertian dari para ahli :
1. Pendapat para ahli Pendidikan
menurut para ahli Pendidikan, (John Dewey), asrama merupakan
lingkungan dimana individu dapat tinggal bersama untuk belajar dan
berkembang secara holistic. Ini melibatkan pembelajaran di luar kelas
dan pengembangan keterampilan sosial serta kehidupan mandiri.
2. Prespektif Sosial
Dalam konteks sosial, asrama dapat dipandang sebagai tempat
dimana individu dari berbagai latar belakang dapat hidup bersama,
berinteraksi, dan juga belajar mengenai toleransi, kerjasama dan
pemahaman lintas budaya.
3. Pendapat para ahli management
Para ahli manajemen mungkin melihat asrama sebagai fasilitas
tempat tinggal yang dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan
dan kenyamanan penghuninya. Ini melibatkan manajemen fasilitas,
sumber daya manusia, keuangan, dan operasional secara keseluruhan.
4. Prespektif Psikologis
Dari sudut pandang psikologis, asrama dapat dianggap sebagai
lingkungan di mana individu dapat mengalami pertumbuhan pribadi,
mengatasi tantangan, dan memperluas jaringan sosial mereka. Ini bisa

Salsabil Khairunnisa
22
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

menjadi tempat di mana individu menghadapi berbagai situasi hidup


yang membentuk kepribadian dan kemandirian mereka

2.1.1.5 Tinjauan Pelaku dan Aktivitas


Dalam buku Designing Place for people, Deasy dan Lasswell
(1985) mengulas lebih jauh mengenai pelaku di dalam asrama. Asrama
merupakan tipe perumahan yang sifatnya tetap dan memiliki karakter
yang khas. Dalam perencanaan asrama, pemikiran khusus seharusnya
diberikan kepada masalah yang berhubungan dengan sosialisasi dan
individu yang bercampur di dalamnya dengan kebiasaan yang berbeda
beda.

Berikut ini aspek aspek perilaku di dalam asrama:

a. Keselamatan Pribadi (Personal Safety), di dalam asrama tidak


lepasdari bahaya kriminal dan kekerasan, yang dapat disebabkan
olehbeberapa faktor, antara lain: peraturan asrama yang kurang ketat
dankurangnya pertahanan desain bangunan asrama.

b. Hak teritorial antara institusi pemilik asrama dan penghuni asrama.


Hak para penghuni walaupun bersifat sementara, bukan berarti
tidakpenting, karena mereka harus menaati peraturan peraturan yang
telahditetapkan bersama. Peraturan tersebut harus disesuaikan
dengankebutuhan penghuni agar memiliki perasaan teritorial tempat
tinggalmereka yang bersifat temporer (sementara).

c. Privacy sangat penting bagi penghuni asrama sebagaimana orang


lainmembutuhkannya, tetapi hal ini sangat sulit didapatkan di dalam
asramakarena dihuni oleh banyak orang.

d. Pembentukan Kelompok (Friendship), biasanya terjadi pada


tahunkedua, dimana pada tahun pertama antar penghuni masih
menyesuaikandiri dengan penghuni lain. Pembentukan kelompok ini
juga dapatmeningkatkan rasa aman (personal safety) dan nyaman di
dalam asrama.

Salsabil Khairunnisa
23
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Aktivitas yang sering terjadi oleh penghuni asrama di dalam


Asrama yaitu terdiri dari belajar, berisitirahat, bersosialisasi dan juga
kegiatan kultural lainnya.

Tabel 3 Kegiatan Penghuni Asrama Mahasiswa

(Sumber: Chiara 2001, Time Saver Standars for building Types. Singapore : McGraw-Hill)

Dapat dilihat pada tabel bahwa kegiatan belajar mahasiswa juga


dipengaruhi oleh ketersediaan ruang belajar dalam kamar masing-
masing penghuni asrama dan juga menuntut ketersediaan ruang
bersama untuk mendukung kegiatan kerja kelompok mereka. Pada
kegiatan beristirahat juga menuntut ketersediaan ruang tidur
mahasiswa dengan tingkat privacy yang tinggi. Kegiatan Bersosialisasi
juga menuntut area sosial yang memungkinkan interaksi sosial dapat
terbentuk. Pada kegiatan kultural menuntut adanya fasilitas yang
mewadahi aktivtas budaya untuk menamkan nilai-nilau budaya bagi
mahasiswa.

Menurut de Chiara, aktivitas di dalam asrama mahasiwa adalah


sebagai berikut:

1. Belajar

Perencanaan ruang mahasiswa harus mengakomodasi berbagai


macam metode dan berbagai alat penunjang belajar yang digunakan
mahasiswa. Dengan meningkatnya bidang dan pengaruh teknologi,

Salsabil Khairunnisa
24
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

maka penting untuk mempertimbangkan ketersediaan teknologi


infrastruktur paling fleksibel dan maju pada waktu merancang. Untuk
mengakomodasi segala kemungkinan, maka baik apabila disediakan
ruang untuk meja belajar (desk) yang cukup dan lemari penyimpanan.

Meja belajar mahasiswa digunakan untuk banyak aktivitas termasuk


belajar. Aktivitas ini mensyaratkan untuk tersedianya ruang akan
peralatan spesifik seperti komputer, monitor, keyboard, mouse, mouse
pad, stereo, dan lampu belajar. Meja belajar ini juga menjadi tempat
untuk membaca, mencatat, mencari referensi materi, dan menulis.
Lokasi sumber data dan lemari penyimpanan dan juga rak buku juga
harus diperhitungan. Kombinasi ruang yang disyaratkan di atas dengan
penambahan ruang untuk perlengkapan pribadi menjadi tidak cukup
apabila memanfaatkan meja belajar ukuran 42 inch.

2. Tidur

Pola aktivitas mahasiswa jarang konsisten, mahasiswa dapat tidur


kapan pun baik siang maupun malam. Dua penghuni dalam satu ruang
jarang memiliki jadwal yang sama. Ujian dan aktivitas sosial
membentuk pola mereka secara meluas. Terdapat beragam pola yang
saat ini mengakibatkan konflik dalam satu unit ruang hunian. Variabel
ini menjadi penting dalam mempertimbangkan perabot dan layout dalam
ruang mahasiswa.

3. Bersosialisasi

Ruang mahasiswa selalu mengundang ketidak selarasan sosial. Tetapi


dengan pemisahan pada penekanan kegiatan belajar dan tidur, justru
berlawanan sebagai lingkungan sosial.

2.1.2 Tinjauan Standar Ukuran


2.1.1.2 Standar Ukuran Ruangan dan Kebutuhan Ruang

Standar Ukuran Ruang Asrama Mahasiswa/ dormitory dapat


dijabarkan sebagai berikut (Chiara,2001:446-454) :

Salsabil Khairunnisa
25
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

a. Ruang Mahasiswa
Ruang mahasiswa merupakan elemen terpenting dalam desain
Asrama karena merupakan basis ruang pada fasilitas residensial
dormitory. Ruang mahasiswa merupakan ruang awal bagi para
mahasiswa untuk tidur, belajar, dan bersosialisasi. Barang milik pribadi
disimpan disisini. Ruang ini berada di dalam area kampus, sehingga
mahasiswa dapat mengontrol segala kegiatannya di kampus.
Dimensi ruang mahawasiswa harus mengakomodasi:
a. Ukuran dan desain perabot
b. Perabot yang menggunakan ruang
c. Kombinasi jenis perabot
d. Perubahan ukuran ruang dan bentuk, terjadi karena dipengaruhi oleh
dua hal yaitu kemampuan penyesuaian (adaptability) susunan perabot
dan pembagian ruang berdasarkan pemisahan aktifitas fisik atau
visualnya.
Persyaratan ukuran-ukuran yang digunakan dalam desain asrama
yaitu terdiri dari ukuran minimal yaitu ukuran akses ke perabot, overlap
jenis dan ruang yang tergunakan, terdapat beberapa keterbatasan pada
penggunaan perabot; Optimal yaitu ukuran yang tidak ada overlap dari
jenis dan ruang yang tergunakan; maksimal ukuran yang bermula dari
pembagian ruang.
Ukuran ruang-ruang yang ada di asrama mahasiswa/ dormitory
adalah sebagai berikut :
a. Single Rooms
Area minimal yang terekekomendasi 9.8m2
Area optimal yang terekomendasi 11.98m2-12m2
Area Maksimal yang terekomendasi 13.07m2 13m2
b. Double Rooms dengan Tempat Tidur Susun
Area minimal yang terekekomendasi 15.25m2
Area optimal yang terekomendasi 17.42m2 17.5m2
Area Maksimal yang terekomendasi 19.60m2 20m2

Salsabil Khairunnisa
26
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

c. Double Rooms tanpa Tempat Tidur Susun


Area minimal yang terekekomendasi 19.60m2 20m2
Area optimal yang terekomendasi 23.96m2-24m2
Area Maksimal yang terekomendasi 26.13m2 26m2
Kebutuhan akan perabot harus mengakomodasi fungsi, dan hal ini
menjadi syarat penambahan ruang Konfigurasi ruang dalam asrama
mahasiswa adaah sebagai berikut:
a. Single Rooms
Ruangan pada suatu asrama yang menyediakan kontrol privasi bagi
penghuni. Ruang ini memiliki akses secara langsung dengan koridor dan
juga menyediakan kebebasan bagi penghuni untuk pulang dan pergi, atau
ruang ini biasanya dapat menjadi bagian dari suite/ appartemen. Privasi
ruangan menjadi penekanan utama pada ruangan ini. Ruangan ini harus
disusun agar memungkinkan orang kedua dapat belajar secara efektif.

Gambar 10 Susunan Diagramatik Single Room

Salsabil Khairunnisa
27
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

b. Split double rooms


Ruangan ini menyediakan ruang untuk hubungan sosial antar dua
mahasiswa yang berbagi ruang bersama-sama. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan pada tipe ini, yaitu ruangan harus menyediakan privasi
visual dan penzoningan ruang harus jelas. Hal ini bertujuan untuk
menjaga privasi antar penghuni kamar.

Gambar 11 split double rooms


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

c. Double rooms
Tipe ini merupakan standar yang sering ditemui di asrama pelajar
saat ini. Kamar ini termasuk sangat rentan terhadap masalah privasi dan
kegiatan belajar, serta permasalahan penyimpanan barang. Penggunaan
lemari yang dapat dipindahkan (furniture lepas) dapat melindungi privasi
masing masing penghuni.

Gambar 12 double rooms


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

Salsabil Khairunnisa
28
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

d. Triple rooms
Kamar ini populer di kalangan pelajar dan mahasiswa, dimana
pengaturan furniture yang dapat dipindah-pindahkan memberikan area
tambahan dan memungkinkan perubahan tata letak furniture. Namun hal
ini juga tidak menjamin tidak adanya masalah yang terjadi dalam
hubungan penghuninya.

e. four student rooms


Permasalahan yang terjadi di kamar tipe ini hampir sama dengan tipe
double rooms dan triple rooms. Oleh karena itu, dalam perencanaan
ruangan ini perlu diperhatikan permasalahan luasan ruang dan
pembagian zoning aktivitas. Untuk tempat tidur, umumnya
menggunakan tempat tidur bertingkat.

Gambar 13 four student rooms


(sumber: Times Saver Standard for Building Types)

f. suites
Tipe kamar ini biasanya terdiri atas 1 (satu) ruang bersama dan 2
(dua) kamar tidur dengan kamar mandi yang bisa ada ataupun tidak ada
sama sekali. Adanya ruang bersama diharapkan dapat digunakan juga
sebagai ruang belajar. Penyediaan kamar mandi menjadi alternatif
dengan pertimbangan ekonomi dan perawatan.

Salsabil Khairunnisa
29
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2.1.1.2 Persyaratan dan Tuntutan Desain Asrama Mahasiswa

Persyaratan dan Juga tuntutan desain Asrama Mahasiswa


dipengaruhi oleh beberapa aspek :

a. Berdasarkan Status Kepemilikan

Menurut Deasy dan Lasswell (1985) dalam buku Designing Place


for People, membahas lebih jauh mengenai aspek perilaku manusia di
dalam asrama, adapun aspek perilaku di dalam asrama sebagai berikut:
a. Keselamatan Pribadi (Personal Safety)

Tidak ada bangunan asrama yang tidak lepas dari bahaya, baik
bahaya kriminal maupu kekerasan, yang dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain peraturan asrama yang kurang ketat dan desain
bangunana asrama yang tidak membatasi hak teritorial antara institusi
pemilik asrama dan penghuninya.. Hak para penghuni walaupun bersifat
sementara, bukan berarti tidak penting, karena mereka harus menaati
peraturan yang telah ditetapkan bersama. Peraturan tersebut harus
disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya agar memiliki perasaan
territorial tempat tinggal mereka yang bersifat sementara.

b. Privacy sangat penting bagi mayoritas orang

Setiap manusia tentunya membutuhkan privacy, akan tetapi hal


ini kemungkinan sangat sulit didapatkan di dalam asrama karena asrama
dihuni oleh banyak orang, oleh karena itu dibutuhkan suatu desain yang
dapat mewadahi kegiatan sosial mahasiswa namun tetap menjaga privacy
masing masing individu.

c. Pembentukan Kelompok (Friendship),

Umumnya terjadi pembentukan kelompok pertemanan pada tahun kedua,


dimana pada tahun pertama antar penghuni masih menyesuaikan diri
dengan lingkungan, sehingga desain asrama yang baik adalah desain
asrama yang dapat mewadahi kegitan sosial mahasiswa sehingga

Salsabil Khairunnisa
30
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

frienship dapat terbangun dengan cepat.

2.1.1.3 Standar Tata Ruang Asrama

Menurut Ernest Neufert(1989), ukuran tata ruang asrama dibedakan


menjadi 4 jenis yaitu:

a. Dormitory kecil

mampu menampung 30-50 tempat tidur

b. Dormitory sedang

mampu menampung 40-100 tempat tidur.

c. Dormitory besar

mampu menampung 100-125 tempat tidur.

d. Dormitory sangat besar

menampung 250-600 tempat tidur.

Kapasitas terbesar yang mampu ditampung sebuah Dormitory


adalah 120-180, paling banyak 400 tempat tidur. Dormitory berdasarkan
sistem pengelolaannya dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Self contained

Dormitory yang pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan


usaha dimana penghuni di dalamnya juga merupakan mahasiswa
dari beberapa perguruan tinggi yang berdiri sendiri dan terlepas
dari peraturan sebuah perguruan tinggi. Asrama ini lebih
mementingkan aspek sosialnya.

b. Komersial

Dormitory yang dimana pengelolaannya dilakukan oleh


badan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan harga sewa yang sesuai dengan lokasi

Salsabil Khairunnisa
31
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

dan juga fasilitas yang disediakan.

c. Bersubsidi

Dormitory yang dimana pengelolaannya juga dilakukan oleh


suatu badan usaha demi kelangsungan operasionalnya, dan juga
mendapatkan subsidi dari pemerintah.

2.1.3 Tinjauan Bentuk Bangunan


Pendapat para ahli dalam psikologi arsitektur mengenai bentuk
bangunan asrama mahasiswa dapat memberikan wawasan yang berharga
mengenai bagaimana desain fisik bangunan dapat mempengaruhi
kesejahteraan, interaksi sosial, dan produktifitas penghuninya.

Menurut (Christopher Alexande) yang merupakan tokoh dalam


psikologi arsitektur mengatakan pentingnya penekanan kesesuaian
dengan konsteks dalam desain bangunan, yang berarti bahwa asrama
mahasiswa sebaiknya diintegrasikan dengan lingkungan sekitar dan
memperhitungkan alam sekitar dan tidak lupa untuk mempertimbangkan
kebutuhan serta preferensi penghuninya.

Menurut Clare Cooper marcus, yang juga merupakan ahli psikologi


arsitektur ini menyoroti pentingnya kualitas lingkungan dalam
mempengaruhi kesejahteraan penghuni dan memperhatikan aspek -aspek
seperti cahaya alami, ventilasi yang baik, akses ke ruang terbuka, dan
privasi yang cukup untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
kesejahteraan mental dan fisik mahasiswa.

Menurut Kevin Lynch, desain bangunan harus mempertimbangkan


pengalaman spasial penghuninya. Hal ini berarti bahwa asrama
mahasiswa haruslah mudah dinavigasi, memiliki orientasi yang jelas, dan
menawarkan identitas visual yang kuat bagi penghuninya.

Dari beberapa uraian pendapat dari para ahli dalam psikologi


arsitektur mengenai bentuk bangunan asrama diatas, dapat disimpulkan

Salsabil Khairunnisa
32
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

bahwa dalam mendesain bentuk bangunan asrama mahasiswa dapat


diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
kesejahteraan, interaksi sosial, dan pengembangan pribadi bagi
penghuninya. Faktor-faktor seperti integrasi dengan lingkungan,
pengalaman spasial, kualitas lingkungan, hubungan dengan alam, dan
ruang publik yang ramah menjadi pertimbangan utama dalam merancang
bangunan yang memenuhi kebutuhan mahasiswa secara holistik.

Pendekatan psikologi arsitektur ini juga mempertimbangkan


bagaimana agar desain fisik suatu ruangan dapat mempengaruhi perilaku,
emosi, dan kesejahteraan manusia. Dalam konteks arama mahasiswa,
pendekatan psikologi arsitektur ini dapat diterapkan untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung kenyamanan, kesejahteraan, dan
perkembangan pribadi penghuninya.

Berikut adalah tinjauan mengenai bentuk bangunan asrama


mahasiswa dengan pendekatan psikologi arsitektur :

1. Desain Ruang terbuka dan Ruang Komunal


Asrama mahasiswa yang dirancang dengan baik akan memiliki ruang
terbuka dan ruang komunal yang cukup untuk memfasilitasi interaksi
sosial antara penghuni. Desain ini mendorong keterlibatan sosial,
membantu membangun hubungan antara sesama mahasiswa, dan
mengurangi isolasi sosial.

2. Pencahayaan Alami
Pengaturan cahaya alami yang baik dalam bangunan asrama dapat
meningkatkan suasana hati, konsentrasi, dan kesejahteraan mental
penghuni. Ruang tidur dan ruang komunal sebaiknya dirancang untuk
memaksimalkan masuknya cahaya alami dan meminimalkan kebutuhan
akan pencahayaan buatan.

3. Hubungan dengan Alam

Salsabil Khairunnisa
33
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Asrama yang memiliki akses atau pemandangan ke alam dapat


memberikan manfaat psikologis bagi penghuninya, seperti mengurangi
stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki suasana hati. Desain
yang mengintegrasikan elemen-elemen alam, seperti taman atau area
hijau, dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup..

4. Warna dan Material


Pemilihan warna dan material yang tepat dapat memengaruhi
suasana hati dan perasaan penghuni. Warna-warna cerah dan hangat
dapat menciptakan suasana yang ramah dan mengundang, sementara
material alami seperti kayu atau batu dapat memberikan kesan
kenyamanan dan kehangatan.

5. Fleksibilitas Ruang
Desain asrama yang fleksibel memungkinkan penghuni untuk
menyesuaikan ruang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ruang belajar
yang dapat disesuaikan, ruang komunal yang dapat diubah fungsinya,
dan area rekreasi yang dapat diadaptasi untuk berbagai kegiatan adalah
contoh dari desain yang memperhitungkan kebutuhan variasi penghuni.

6. Privasi dan Keamanan

Meskipun interaksi sosial dihargai, penting juga untuk menyediakan


ruang pribadi yang cukup bagi penghuni. Desain yang memperhitungkan
privasi individu, seperti partisi antar-ruangan dan desain layout yang
memisahkan area pribadi dan area bersama, penting untuk memastikan
kenyamanan dan keamanan penghuni.

2.1.4 Tinjauan Struktur Bangunan


Persyaratan fleksibilitas teknologi ruang khusus nya pada bangunan
Asrama mahasiswa umum ini mengarah kepada penggunaan sistem
srtuktur rangka. Struktur merupakan komponen utama dari sebuah
bangunan, karna penggunaan struktur yang baik dapat membuat
bangunan dapat berdiri dan kokoh, struktur bangunan terdiri atas dua

Salsabil Khairunnisa
34
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

bagian utama, yaitu substruktur yang terdiri atas pondasi dan super
struktur yang terdiri atas rangka bangunan dan rangka atap. Material
Struktur yang digunakan pada bangunan Asrama mahasiswa ini seperti
penggunaan material pada struktur utama yaitu Menggunakan beton
bertulang untuk rangka dan pondasi bangunan menggunakan material
mini pile.

2.1.4.1 Sub Structure

Sub Struktur disini merupakan bagian bangunan yang posisinya


berada di bawah permukaan. Sub struktur ini adalah bagian dari suatu
struktur yang merupakan bagian dari keseluruhan yang memiliki fungsi
yang tidak kalah penting dalam menjaga kekuatan bangunan, stabilitas,
dan integras keseluruhan struktur, substruktur ini bisa berupa komponen
maupun elemen yang lebih kecil dan juga terpisah, namun tetap memiliki
peran yang penting dalam menjaga kinerja struktur secara keseluruhan.

Tanah di Kabupaten Kubu raya merupakan tanah gambut dengan


daya dukung yang rendah yaitu berkisar (5-7 kPa) sehingga kurang baik
untuk bangunan tinggi. [ ]

Jenis pondasi yang cocok untuk tanah gambut adalah pondasi


mini pile, karena mini pile memiliki panjang tiang pancang yang mampu
menjangkau lapisan tanah keras.

Perhitungan untuk pondasi mini pile sebagai berikut :

a. Menghitung daya dukung tiang pancang

P = A x qc + Q x JHL
3 5

Keterangan :
P = Daya Dukung tiang pancang
A = Luas Penampang tiang pancang
Muhammad Afief Ma’ruf, Faisal Estu Yulianto. Tanah Gambut Berserat: Solusi dan Permasalahannya Dalam Pembangunan
Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan. 2016

Salsabil Khairunnisa
35
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Qc = Nilai kosinus hasil sondir ( kg/cm2)


Q = Keliling tiang pancang (cm)
JHL = Jumlah hambatan lekat / Total friction (kg/cm)
SF = Safety Factor ; 3 dan 5
b. Menghitung jumlah tiang pancang

n= P
P tiang
Keterangan :
n = Jumlah tiang pancang yang dibutuhkan
P = Gaya vertical (t)
P tiang = Daya dukung satu tiang (t)
c. Menghitung jarak antar tiang pancang (S)
Ukuran pile cap akan semakin kecil dan biayanya semakin
murah jika jarak antar tiang semakin rapat. Akan tetapi jika
pondasi memikul beban momen, maka jarak antar tiang perlu
diperbesar.
Jarak antar tiang disyaratkan yakni:
• Jika ujung tiang tidak mencapai tanah keras, maka S ≥ 2,5 D
atau S ≥ 3 D.
• Jarak antara dua tiang dalam kelompok tiang minimum 0,6 m
dan maksimum 2 m.

Salsabil Khairunnisa
36
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 14 Jarak tiang pancang


Sumber : Pondasi Tiang pancang, 1993

d. Menghitung ketebalan pile cap


Untuk hp ≤ 550 mm, h = (2 hp+100) mm
Untuk hp > 550 mm, h = 8(hp-100)/3 mm
Keterangan: Hp = Diameter tiang pancang
h = Ketebalan pile cap
2.1.4.2 uper strukture

Berdasarkan SNI 2002 upper structure adalah seluruh bagian


struktur Gedung yang berada di atas muka tanah. upper structure ini
terdiri dari kolom, balok, plat, dinding, tangga, dan juga atap dimana
masing masing mempunyai peran penting.

a. Beton Bertulang (Rigid Frame)

Pada perencanaan Asrama Mahasiswa ini, jenis struktur yang


digunakan adalah material Beton bertulang (rigid frame) Material
Struktur Beton bertulang merupakan material komposit yang dimana
tulangan baja disusun ke dalam beton dengan sedemikian rupa, material
struktur ini berfungsi untuk menahan gaya Tarik pada struktur, kedua
material tersebut bekerja sama guna menahan gaya-gaya yang bekerja
pada elemen-elemen tersebut. kombinasi kedua material ini menjadikan

Salsabil Khairunnisa
37
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

beton bertulang mempunyai sifat yang sangat kuat terhadap gaya tekan
dan Tarik.

Menurut (Ahoni, 2010) secara sederhana, beton dibentuk oleh


pengerasan campuran antara semen, pasir atau agregat halus, air, dan
agregat kasar, untuk memperbaiki struktur mutu beton, sebaiknya
ditambahkan bahan lain (admixtexture). Beton juga memiliki ketahanan
terhadap gaya tekan yang tinggi, namun ketahanan terhadap gaya Tarik
sangat rendah.

[ ]
Dikutip dari (Tjun Nji, 2021) mengatakan berdasarkan
peraturan yang ada pengelompokan beton pada dasarnya berkembang
dari waktu ke waktu. menyesuaikan pula dengan setiap kebutuhan negara
itu sendiri atau instansi yang berkepentingan. Indonesia khususnya
pengelompokan dan peraturan beton mengikuti standar yang berlaku di
Amerika serikat (ACI).

Pengelompokan beton umumnya terbagi atas beberapa kategori,


antara lain :

• Berdasarkan berat satuan (SNI 03-2847-2002)

• Beton Ringan : berat satuan < 1.900 kg/m3

• Beton Normal : berat satuan 2.200 kg/m3 – 2.500 kg/m3

• Beton Berat : berat satuan > 2.500 kg/m3

SNI tidak menggolongkan beton berat, akan tetapi pada


umumnya beton dengan berat satuan misalnya diatas 2.500 kg/m3
dikategorikan beton berat, walaupun ada yang menerapkan nilai
3.200 kg/m3 sebagai batas bawah beton berat.

Beton yang berat satuannya juga berada di antara kategori di


atas umumnya sangatlah tidak efektif perbandingan berat dan
kekuatannya, walaupun sebenarnya tidak ada larangan untuk
4
https://lauwtjunnji.weebly.com

Salsabil Khairunnisa
38
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

membuat beton dengan berat satuan di antara 1.900 kg/m3 – 2.200


kg/m3.

• Berdasarkan kuat tekan (SNI 03-6468-2000, ACl 318, ACl 363R-


92)

Kuat tekan dari benda uji silinder (dia. 15 cm, tinggi 30 cm)

• Beton Mutu Rendah (low strength concrete) : fc’ < 20 MPa

• Beton Mutu Sedang (medium strength concrete) : fc’ < 21 MPa – 40


MPa

• Beton Mutu Tinggi (high strength concrete) : fc’ < 21 MPa – 40 MPa

Tabel 4 kelas dan mutu beton

• Berdasarkan Tegangan Pra-Layan

• Beton konvensional, adalah beton normal yang tidak mengalami


prestressed tegangan pra layan

Salsabil Khairunnisa
39
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

• Beton pre-stressed, adalah beton yang diberikan tegangan pra-layan


pada saat pembuatannya, dengan sistem pre-stressing

• Beton post-tensioned, adalah beton yang diberikan tegangan pra-


layan pada saat pembuatannya, dengan sistem post-tensioning.

Salsabil Khairunnisa
40
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Umumnya pemberian tegangan pra-layan pada umumnya


dirancang untuk memberikan gaya berlawanan dengan gaya layan,
sehingga pada saat konstruksi beton bertulang memikul beban,
secara praktis mengurangi beban pekerjaan. Beton jenis ini
seharusnya di desain, dilaksanakan dan juga diawasi oleh konsultan
dan juga kontraktor spesialis yang berpengalaman.

• Berdasarkan Lingkungan

Seharusnya beton di lingkungan khusus umumnya dikelompokkan


berdasarkan kondisi yang mengancam ketahanan konstruksi beton
bertulang :

• Beton di lingkungan korosif, karena pengaruh sulfat, garam


alkali dan lain nya.

• Beton di lingkungan yang basah non korosif

• Beton di lingkungan uang terpapar cuaca

• Beton di lingkungan yang terlindung dari cuaca.

umumnya beton ini diperlukan perlakuan, bahan ataupun

Salsabil Khairunnisa
41
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

persyaratan desain dan juga pelaksanaan nya yang khusus untuk


lingkungan yang berpotensi mengancam ketahanan ataupun
keawetan konstruksi,

• Berdasarkan Pembuatan

Dari cara pembuatannya, beton umumnya dikelompokkan :

a. Beton cast in-situ


yaitu beton yang di cor di tempat, dengan cetakan ataupun acuan
yang dipasang di lokasi elemen struktur pada bangunan atau
gedung maupun infrastruktur

b. Beton pre-cast
yaitu beton yang di cor di lokasi pabrikasi khusus, dan juga
kemudian diangkut dan juga dirangkai untuk dipasang di lokasi
elemen struktur pada bangunan maupun gedung atau infrastruktur.

b. Kolom

Kolom didefinisikan oleh SNI 2847:2013 adalah komponen struktur


dengan rasio tinggi terhadap dimensi ateral terkecil melampaui 3 yang
digunakan terutama untuk menumpu beban tekan aksial.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu
kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
Terdapat beberapa persyaratan untuk struktur kolom sebagai berikut
• Tebal kolom minimum 15 cm dan diberi tulangan minimum 4 buat
diameter 12 mm dengan Sengkang 15 cm
• Tebal selimut beton minimum 2,5 cm Mutu beton harus sesuai
standar nasional Indonesia yang dipersyaratkan.

Salsabil Khairunnisa
42
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

• Mutu bahan harus sesuai standar nasional Indonesia yang


dipersyaratkan.
• Struktur dinding geser diperhitungkan untuk mampu memikul beban
yang ada, maupun beban stuktur itu sendiri

Menghitung dimensi Kolom :

Pu
Ag =
0,4 (fc’ + fy x p )

Dimensi kolom = √Ag


Keterangan:
Ag = Luas penampang kolom (mm2)
Pu = Gaya aksial (N)
fc’ = Mutu beton (Mpa)
fy = Mutu baja tulangan (Mpa)
p = rho = Rasio tulangan (1%-8%)

c. Balok

Balok adalah suatu unsur struktural bangunan memanjang yang


berfungsi untuk menahan momen lentur dan geser dari beban
horizontal. Kemudian beban tersebut ditransfer menuju struktur kolom.

Berdasarkan (SNI, 2002), sebuah struktur dikatakan balok jika


memenuhi ketentuan-ketentuan berikut, yaitu:
a. Lebar badan sebuah balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50
kali bentang bersih.
b. Tulangan baja untuk balok harus dipakai minimum diameter 12
mm. Diusahakan terhindar dari pemasangan tulangan balok
lebih dari 2 lapis, kecuali pada kondisi khusus.
c. Tulangan tarik wajib disebar merata pada daerah tarik maksimal
di penampang.

Salsabil Khairunnisa
43
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

d. Untuk balok yang memiliki tinggi lebih dari 90 cm pada bagian


samping perlu dipasang tulangan dengan luas minimum 10%
dari luas tulangan pokok tarik. Diameter minimum 8 mm untuk
baja lunak dan sedang, diameter minimum 6 mm untuk baja
keras.
e. Balok harus dipasang sengkang. Jarak sengkang maksimum
adalah 30 cm. Untuk daerah sengkang-sengkang yang digunakan
untuk menahan gaya geser dipasang maksimal jarak 2/3 dari
tinggi balok. Diameter besi sengkang minimal 6 mm untuk baja
lunak dan sedang, diameter minimum 5 mm untuk baja keras.
f. Pada daerah tumpuan, balok perlu dipasang tulangan bawah dan
pada daerah lapangan, balok perlu dipasang tulangan atas.
Menghitung Dimensi Balok :
• Tinggi Balok induk (h) = 1/12 hingga 1/10 x bentang balok
induk
• Lebar balok induk (b) = ½ hingga 2/3 x tinggi balok induk
• Tinggi balok anak (h’) = 1/15 x bentang balok anak
• Lebar balok anak (b’) = ½ hingga 2/3 x tinggi balok anak

d . Rangka Atap

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai


penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan
sebuah mahkota yang mempunyai fungsi untuk menambah keindahan
dan sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan.

Pada perencanaan asrama mahasiswa ini rangka atap yang


digunakan merupakan rangka atap dengan material baja ringan,
dikarenakan material ini memiliki karakteristik yang ringan dan juga
tipis.

Menurut ( Wildensyah,2013) Baja ringan memiliki beberapa


Wildensyah, Iden. Rangka Atap Baja Ringan untuk Semua. 2013

Salsabil Khairunnisa
44
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kelebihan, antara lain [ ] :

o Bobotnya ringan sehingga beban yang ditanggung struktur di


bawahnya lebih kecil.
o Tidak membesarkan api (non-combustible).
o Tidak bisa dimakan rayap.
o Pengerjaannya relatif lebih cepat.
o Nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut sehingga tidak
berubah karena panas dan dingin.
Adapun kekurangan dari pemakaian rangka baja ringan antara lain:
o Nilai estetikanya rendah sehingga tidak bisa diekspos.
o Strukturnya seperti jaring sehingga jika ada kekeliruan dalam
perhitungannya, maka akan berakibat fatal secara keseluruhan.
o Tidak sefleksibel kayu yang dapat dibuat menjadi berbagai profil.
2.1.5 Tinjauan Utilitas Bangunan
Sistem jaringan utilitas pada bangunan asrama mahasiswa sangat
penting untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan juga
fungsionalitas bangunan.

Berikut merupakan tinjauan mengenai sistem jaringan utilitas yang


terdapat di dalam bangunan asrama mahasiswa :

2.1.5.1 Sistem Plambing


Menurut (Sunarno, 2005) Mekanikal plambing di definisikan
sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemasangan pipa dan peralatan di dalam gedung atau gedung yang
bersangkutan dengan air bersih maupun air buangan yang dihubungkan
dengan sistem saluran kota.

Pada jenis penggunaan sistem plambing sangat tergantung pada


kebutuhan dari bangunan yang bersangkutan. Adapun fungsi dari
instalasi plambing adalah:

Salsabil Khairunnisa
45
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

• Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki


dengan tekanan dan jumlah aliran yang cukup.

• Membuang air buangan dari tempat-tempat tertentu tanpa


mencemarkan bagian pentin

g lainnya.

2.1.5.1.1 Sistem aliran air bersih


Sistem Aliran air bersih merupakan suatu sistem yang berhubungan
langsung dengan konsumen, yang tentunya juga mempunyai fungsi
pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh
daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan
perlengkapannya, hidran kebakaran, sistem pemompaan (bila)
diperlukan dan reservoir distribusi.

Sistem penyedian air bersih harus dapat menyediakan jumlah air


yang cukup untuk kebutuhan yang diperlukan. Peraturan Pemerintah
No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem pengembangan air minum
menyebutkan bahwa sistem penyediaan air minum terdiri dari :

• Unit air beku


• Unit produksi
• Unit distribusi
• Unit pelayanan

Salsabil Khairunnisa
46
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 15 sistem aliran air bersih


(sumber : Noerbambang dan Morimura , 2005)

Untuk penggadaan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan tinggi,


menggunakan pomba air agar dapat di salurkan ke tempat yang
letaknya jauh dari permukaan tanah dan jika bangunannya tinggi, maka
jaringan pemipaan air bersih terdiri atas beberapa zona menurut (
Juwana, 2005)

a. Up feed system

b. down feed system

Pada setiap bangunan gedung juga memiliki beberapa persyaratan


untuk jaringan air bersih, antara lain :

a. Sumber air bersih dan kualitas airnya harus dipertimbangkan


dalam perencanaan sistem air bersih

b. Sumber air bersih harus sesuai peryaratan kesehatan dan standar


teknis yang berlaku

Salsabil Khairunnisa
47
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

c. Debit air dan tekanan air minimal sesuai yang disyaratkan

d. Air bersih harus memenuhi Syarat laik fungsi bangunan

2.1.5.1.2 Sistem aliran air kotor


Sistem aliran air kotor merupakan sistem instalasi untuk
menyalurkan air kotor yang berasal dari tempat air di suatu bangunan.
Tidak kalah penting, perencanaan sistem aliran air kotor merupakan
salah satu pertimbangan dalam membuat bangunan dikarenakan sanitasi
akan di bangun saat pembangunan dimulai.

Gambar 16 Sistem aliran air kotor dan ven


sumber : Noerbambang & Morimura, 2005

Dikutip dari (Standar Nasional Indonesia 03 – 6481 – 200 Sistem


Plambing ) yaitu, syarat penempatan jumlah dan jenis alat plambing
berdasarkan bangunan adalah :

Salsabil Khairunnisa
48
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Hunian Lembaga yang terbatas dengan lingkup gerak penghuninya


termasuk asrama mahasiswa harus dilengkapi dengan alat plambing
sesuai dengan ketentuan yang sudah tertera, antara lain :
• sebuah peturasan untuk setiap 50 orang penghuni laki-laki.
• sebuah dus untuk setiap 10 orang penghuni
• sebuah bak cuci tangan untuk setiap 10 orang penghuni
• sebuah kloset untuk setiap 25 orang penghuni laki-laki dan
sebuah kloset untuk setiap 20 orang penghuni perempuan

2.1.5.2 Sistem Elektrikal


Sistem elektrikal dalam asrama mahasiswa merupakan bagian yang
tidak kalah pentingnya karena merupakan bagian penting yang
memastikan pasokan listrik yang handal dan juga aman bagi
penghuninya.

Berikut merupakan komponen dan juga aspek utama dalam sistem


elektrikal dalam asrama mahasiswa :

a. Panel Listrik

panel listrik ataupun switchboard merupakan pusat kontrol


untuk distribusi daya listrik di dalam asrama. Panel ini membagi
antara daya listrik dari pasokan utama ke berbagai sirkuit yang
mengalir ke setiap kamar, ruang umum, fasilitas, dan perangkat
elektronik lainnya

Salsabil Khairunnisa
49
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 17 Skema panel Listrik


(Sumber : tinjauan sistem elektrikal, 2013)

b. Pasokan daya utama

Asrama harus terhubung dengan sumber patokan listrik


utama, baik itu dari jaringan listrik kota maupun dari generator
listrik internal. Ketersediaan daya listrik yang memadai dan juga
andal sangat penting untuk mendukung kegiatan sehari-hari para
penghuninya.

c. Penerangan

Sistem penerangan termasuk instalasi lampu di dalam


asrama, termasuk di kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi,
koridor, tangga, dan area parkir. Lampu harus dipilih dengan
tepat untuk memberikan pencahayaan yang cukup dan juga
efisien.

Untuk mendapatkan cahaya yang optimal pada suatu


bangunan, terdapat syarat-syarat sebagai berikut :

• Wajib memiliki pencahayaan yang mempunyai tingkat

Salsabil Khairunnisa
50
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

cahaya yang cukup aman untuk keadaan darurat agar


evakuasi berjalan aman

• Bukaan bangunan untuk pencahayaan alami

• Perencanaan cahaya buatan dan alami diterapkan pada


ruang luar dan ruang dalam

• Pencahayaan buatan diletak pada titik yang mampu


menghasilkan penyebarann cahaya optimal

d. Stop Kontak dan Saklar

Setiap kamar dan area umum juga harus dilengkapi dengan


jumlah stop kontak dan saklar yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan penghuni. Lokasi stop kontak dan saklar harus
direncanakan dengan baik agar mudah diakses dan aman untuk
digunakan.

Gambar 18 skema instalasi saklar dan stop kontak


sumber : https://gudviral.com/instalasi-saklar-untuk-lampu-dan-stopkontak-inbow/

e. Kabel dan kabel kanal

Sistem kabel yang baik merupakan komponen kunci dari


sistem elektrikal. Kabel harus dipasang dengan benar dan
memenuhi standar keamanan untuk menghindari kebakaran atau
korsleting. Kabelkanal digunakan untuk menyembunyikan

Salsabil Khairunnisa
51
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kabel-kabel dan memberikan perlindungan tambahan

2.1.5.3 Sistem Proteksi Bangunan


a. Sistem proteksi kebakaran
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
: 26/PRT/M/2008 tentang persyaratan teknis sistem proteksi
kebakaran pada bangunan gedung dan Lingkungan, bahwa sistem
proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan juga lingkungan
meruapakan sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan
sarana, baik terpasang maupun terbangun pada bangunan yang
digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi
pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi
bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya kebakaran.
Umumnya sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung
di bagi menjadi 2 yaitu sistem Proteksi kebakaran pasif dan sistem
proteksi kebakaran aktif :
1. Sitem Proteksi Kebakaran Pasif
sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem perlindungan
terhadap bahaya kebakaran yang dilaksanakan dengan
melakukan pengaturan terhadap komponen bangunan baik dari
aspek struktur bangunan maupun aspek arsitektur sehingga dapat
melindungi penghuninya dan benda yang ada didalamnya dari
berbagai macam kerusakan fisik saat terjadi kebakaran.
Tujuan sistem proteksi kebakaran pasif, antara lain :
• Melindungi bangunan dari keruntuhan yang bersamaan
akibat kebakaran
• Meminimalisir terajdinya intensitas kebakaran
• menjamin keberlangsungan fungsi gedung
• Melindungi keselamatan petugas saat pengoprasian
pemadaman dan penyelamatan.
Contoh penerapan sistem proteksi kebakaran pasif pada
bangunan :

Salsabil Khairunnisa
52
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

• Pasangan Kontruksi tahan api ‘


• Pemasangan pintu dan jendela tahan api
• Penggunaan bahan pelapis interior
• Penggunaan kelengkapan, perabot, dekorasi dan bahan
pelapis yang diberi perlakuan khusus untuk pencegahan
kebakaran
• pemasangan partisi penghalang asap.
2. Sitem Proteksi Kebakaran Aktif
(Permen PU Nomor : 26/PRT/M/2008) menyebutkan bahwa
sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran
yang secara lengkap terdiri atas sistem pendektesian kebakaran
baik manual maupun otomatis, sistem kebakaran berbasis air
seperti sprinkler, pipa tegak dan selang kebakaran, serta sistem
pemadam kebakaran berbasis bahan kimia.
Berikut merupakan contoh penerapan sistem proteksi
kebakaran aktif pada bangunan gedung :
1. Pemasangan alaram kebakaran
2. Pemasangan Detektor kebakaran
3. Penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)
4. Pemasangan Hidran Kebakaran
5. Pemasangan sistem springkler Otomatik
6. Ventilasi mekanik dan sistem pengendalian asap.
b. Sistem keamanan
Faktor keamanan pada sistem proteksi kebakaran adalah
sangat penting untuk memastikan perlindungan yang efektif
terhadap kehidupan manusia, properti, dan lingkungan. Berikut
adalah beberapa faktor keamanan yang perlu dipertimbangkan
dalam desain dan implementasi sistem proteksi kebakaran:
1. Sistem Pemadam Api Otomatis
Sistem proteksi kebakaran juga harus dilengkapi dengan
sistem pemadam api otomatis seperti sprinkler atau sistem

Salsabil Khairunnisa
53
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

penutupan otomatis lainnya. Ini membantu memadamkan api


secara cepat dan mencegah penyebaran kebakaran
2. Jalur Evakuasi yang aman
Sistem proteksi kebakaran harus mempertimbangkan
rancangan bangunan yang memungkinkan evakuasi yang aman
bagi penghuni dan pengguna bangunan dalam situasi kebakaran.
Ini termasuk rancangan pintu darurat, tangga darurat, jalur
evakuasi yang jelas, dan penandaan yang tepat.
3. CCTV untuk keamanan semua unit
Sistem proteksi kebakaran juga harus dilengkapi dengan
pemantauan cctv secara berkala, guna membantu memantau
ataupun mengantisipasi ada nya percikan api pada setiap lantai.

2.1.6 Tinjauan Syarat Tapak bangunan


2.1.6.1 Tinjauan Tapak
Asrama mengutamakan aspek efisiensi yang menjadi kriteria
penting dalam pemilihan lokasi dan tapak Asrama. Hal tersebut
merupakan pertimbangan awal dalam pemilihan lokasi. Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi antara lain :

1. Waktu tempuh minimal 30 menit untuk mencapai kampus dan pusat


pelayanan di perkotaan

2. Jaringan infrastruktur sudah lengkap, sehingga meminimalkan biaya


pengadaan jaringan baru.

3. Aksesibilitas baik, terdapat sarana dan prasarana transportasi dengan


kualitas baik.

Menurut Joseph De Chiara dalam buku Standart Perancangan


Tapak, pemilihan tapak sebuah asrama mempertimbangkan hal - hal
berikut :

a. Pemasaran, ditinjau dari permintaan pasar , jenis hunian, potensi


sekitar, dan rencana di masa mendatang

Salsabil Khairunnisa
54
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

b. Hal – hal yang berkaitan dengan jalan, parkir, taman, dan bahaya
lingkungan seperti debu, kebisingan, asap, dll.

c. Jenis transportasi, waktu pencapaian, biaya transportasi, dan jadwal


transportasi umum.

d. Utilitas pada tapak seperti saluran hujan, persediaan air, gas, listrik,
jaringan telepon.

2.1.6.2 Tinjauan Teknis Bangunan

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.60/PRT/1992


mengenai Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun, rumah
susun asrama maupun apartemen harus mempunyai kelengkapan
bangunan, antara lain :

Alat transportasi bangunan, yang meliputi :


• Lift atau escalator, digunakan pada asrama dengan ketinggian lebih
dari 4 lantai dengan ketentuan Memiliki kapasitas sesuai kebutuhan
dan dapat berfungsi sebagai lift penumpang, barang, makanan,
serta satu lift kebakaran.
• Tangga, digunakan pada rumah susun dengan ketinggian sampai 4
lantai yang memiliki ketentuan sebagai berikut :
- Lebar berguna dan bordes 120 cm
- Railing tangga setinggi minimal 110 cm.
- Pintu tangga darurat yang berguna saat penanggulangan bahaya
kebakaran, dengan ketentuan teknis yaitu :
- Pintu dan tangga darurat terletak pada setiap lantai dengan radius
12,5 m
- Pintu darurat harus pada tempat yang mudah dicapai dan terlihat
serta tahan api.
- Tangga darurat terbuat dari bahan tahan api dengan ruang tangga
yang tahan asap terutama untuk rumah susun dengan ketinggian 40
m ke atas.

Salsabil Khairunnisa
55
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Alat dan system pemadam kebakaran harus disediakan untuk


rumah susun lebih dari 5 lantai yang disediakan mulai dari lantai 1,
seperti sprinkler, hydrant gedung, pemadam api ringan dan hydrant
halaman yang dapat berfungsi otomatis sesuai kebutuhan yang ada.
- Penangkal petir yang dapat berupa penangkal konvensional
(nonradioaktif) atau non konvensional (radioaktif)
- Jaringan air bersih dapat terdiri dari jaringan distribusi, tangki
penampung, rumah pompa, meter air keran, dengan ketentuan :
- Tangki di dalam tanah, di permukaan tanah, atau sebagian di dalam
tanah harus dapat memenuhi kebutuhan air sekurang kurangnya
untuk tiga hari pemakaian.
- Tangki yang berada di atas permukaan tanah atau di atas rumah
susun dapat memenuhi kebutuhan sekurang-kurangnya untuk enam
jam.
- Pompa diletakkan pada tempat yang terlindungi dan dapat
mengurangi gangguan suara.

2.1.7 Tinjauan Pendekatan Psikologi Arsitektur


2.1.7.1 Pengertian Arsitektur
Arsitektur tidak hanya tentang fisik bangunan, akan tetapi juga
memperhitungkan kebutuhan dan juga keinginan setiap penghuninya,
pengguna serta pengunjungnya. hal ini tentunya melibatkan pengaturan
ruang, pencahayaan, ventilasi, dan aliran, serta juga mempertimbangkan
berbagai macam aspek, seperti aspek budaya, sosial, ekonomi dan juga
lingkungan.

Definisi arsitektur sebenarnya sangat luas, Arsitektur merupakan


seni dan juga ilmu merancang dan juga membangun struktur fisik, seperti
bangunan, rumah, gedung, dan ruang publik. Arsitektur juga mencakup
perencanaan yang matang, penggunaan bahan dan teknologi yang tepat,
serta memperhatikan fungsi, estetika, dan juga keberlanjutan lingkungan.

Tedapat beberapa pendapat mengenai arsitektur dari beberapa ahli :

Salsabil Khairunnisa
56
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1. Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang tidak hanya menjembatani


antara manusia dan lingkungan, melainkan juga wahana ekspresi kultural
demi mengatur kehidupan jasmani, psikologis, dan juga sosial manusia
(Gutman, 2000).
2. Arsitektur merupakan ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar
fisik namun juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar yang meliputi
tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi sekaligus
mempengaruhi arsitektur (Amos Rappoport, 1981).
3. Arsitektur merupakan vastuwidya (ilmu bangunan) yang mencakup ilmu
tata bumi, tata gedung, dan tata lalu lintas (dhara, harsya, dan kana).
Arsitektur merupakan penciptaan suasana, perkawinan guna, dancitra (Y.B.
Mangunwijaya, 1988).

4. Arsitektur merupakan karya manusia yang bermanfaat untuk manusia itu


sendiri. Arsitektur dapat dirasakan oleh tubuh karena dapat memberi
perlindungan dan dapat bermanfaat bagi jiwa karena bisa memberi rasa
nyaman, sejuk, dan tenang (Djauhari Sumitardja, 1978).
2.1.7.2 Pengertian Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pikiran,
perilaku dan juga proses mental seseorang serta bagaimana cara mereka
berinteraksi dengan lingkungan mereka satu sama lain. Secara khusus,
psikologi juga mempelajari mengenai berbagai macam aspek kehidupan
manusia, misalnya seperti presepsi, emosi, pemikiran ,pembelajaran,
motivasi, memori serta pengembangan individu dari masa kanak-kanak
hingga dewasa. Psikologi juga mengeksplorasi mengenai bagaimana cara
individu beradaptasi dengan berbagai situasi dan bagaimana mereka
mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan utama dari psikologi adalah bagaimana caranya untuk


memahami setiap perilaku manusia, bagaimana cara menjelaskan proses
mental dari setiap manusia, dan juga berusaha untuk menyediakan wawasan
guna untuk meningkatkan kesejahteraan dan juga kualitas hidup individu

Salsabil Khairunnisa
57
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

serta masyarakat umum. Psikologi juga berkonstribusi pada berbagai bidang


lain seperti Pendidikan, kesehatan, managemen, dan juga teknologi dengan
menerapkan berbagai macam pengetahuan dan juga penemuan psikologi
dalam konteks praktis.

Bidang psikologi memiliki berbagai cabang, yang mana diantara nya


terdapat psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi sosial,
psikologi kognitif, psikologi industry dan organisasi, psikologi Pendidikan,
dan masih banyak lagi, bahkan setiap cabang-cabangnya juga memiliki
fokus nya mereka sendiri yang mana tentunya juga menyelidiki aspek
tertentu dari setiap perilaku manusia dan pengalaman psikologis.

2.1.7.3 Psikologi Arsitektur


Psikologi arsitektur merupakan bidang interdisipliner yang ilmunya
menggabungkan berbagai macam konsep psikologi dengan psinsip-psinsip
desain arsitektur untuk menciptakan lingkungan fisik yang tentunya
mendukung kesejahteraan psikologis individu.

Berikut merupakan peninjauan mengenai pendekatan psikologi


arsitektur :

1. Pengertian Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai
macam pikiran, perilaku serta proses mental setiap manusia.
Psikologi juga memeriksa berbagai macam aspek kehidupan,
termasuk bagaimana caranya setiap individu untuk berinteraksi
dengan lingkungannya, bagaimana agar lingkungannnya
memperngaruhi perilaku mereka, serta bagaimana perasaan dan
pikiran mereka terbentuk.
2. Pendekatan Psikologi Arsitektur
Pendekatan psikologi arsitektur adalah menggabungkan
berbagai macam konsep psikologi dengan prinsip desain
arsitektur untuk menciptakan lingkungan fisik yang tentunya

Salsabil Khairunnisa
58
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

akan mendukung kesejahteraan psikologi setiap individu. Ini


juga tentunya akan melibatkan pemahaman mengenai cara
mendesain suatu ruangan, pencahayaan, warna dan juga tekstur
dan struktur fisik lainnya yang akan berdampak besar terhadap
suasana hati, konsentrasi, produktivitas dan juga interaksi sosial.
3. Aspek Psikologi dalam desain arsitektur
Terdapat beberapa aspek psikologi yang sering diperhatikan
dalam desain arsitektur, yaitu :
- Presepsi
bagaimana individu mempersepsikan dan juga
menginterpretasikan lingkungan fisik.
- Emosi
bagaimana desain ruangan berpengaruh terhadap perasaan
dan juga suasana hati setiap individu.
- Stress dan Kesejahteraan
bagaimana desain ruang dapat memfasilitasi konsentrasi dan
juga meningkatkan produktivitas.
- Interaksi Sosial
bagaimana agar desain suatu ruangan dapat mempengaruhi
interaksi sosial dan juga rasa kepemilikan terhadap
lingkungan.

2.1.7.4 Hubungan Psikologi dengan Arsitektur


Dalam sebuah artikel yang di tulis oleh Arby Suharto[ ] mengatakan
psikologi individu terbentuk oleh kondisi lingkungan dan sosial dimana
individu tersebut berada. Arsitek sebagai perancang pun dituntut untuk peka
terhadap masalah psikologi karena secara tidak langsung rancangan arsitek
baik dalam lingkup tata desain arsitektur ruangan sesuai psikologi dalam
hingga tata kota sangatlah mempunyai peran penting dalam pembentukan
psikologi individu. Oleh karnanya secara tidak langsung dunia arsitektur
mempunyai relasi yang sangat erat dengan dunia psikologi.
2
Jurnal 12 Hubungan Psikologi dengan Arsitektur written by Arby Suharyanto

Salsabil Khairunnisa
59
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Hubungan Psikologi dengan Arsitektur, anatara lain :

• Membuat Rasa Peka


Pengetahuan akan desain arsitektur ruangan sesuai dengan psikologi
pribadi dapat melengkapi informasi bagi individu arsitek agar dapat lebih
peka terhadap kebutuhan desain ruangan sesuai psikologi para pemakai
desain arsitektur ruangan.
Arsitek juga dapat dengan mudah menentukan jarak antar individu,
lalu arsitek juga dapat mengambil keputusan untuk menentukan desain
ruangan mereka sesuai dengan psikologi apa saja yang di butuhkan.
• Tata Ruang berhubungan dengan Karakter Seseorang
Tata desain arsitektur ruangan sesuai psikologi sangatlah
berimplikasi terhadap pembentukan karakter individu, ibaratkan seekor
kucing yang setiap harinya dikurung di dalam kandang akan memiliki
sifat yang sangatlah berbeda dengan kucing yang dilepas oleh
pemiliknya. Oleh karenan itu, arsitek diharapakan pandai dalam
merancang. Arsitek sebagai penyedia jasa desain ruangan haruslah
memperhatikan aspek psikologis dari individu dan lingkungan dari
individu.
• Membantu menentukan jenis desain Arsitektur Ruangan sesuai Psikologi
Karena setiap individu memiliki sifat yang berbeda beda. Tujuan
mengetahui desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi ini yaitu
untuk membantuk nantinya para arsitek dalam menentukan pemograman
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi, organisasi desain arsitektur
ruangan sesuai psikologi, ukuran desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi dan jenis desain arsitektur ruangan sesuai psikologi.
• Menentukan desain ruangan sesuai umur
Pada umumya, semakin bertambah umur individu, semakin besar
jarak desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi yang akan
dikenakannya pada individu individu tertentu . Desain arsitektur ruangan
sesuai psikologi pribadi pertama kali akan muncul pada usia remaja.

Salsabil Khairunnisa
60
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

• Menentukan desain Ruangan Kepribadian


seseorang dengan kepribadian tertutup kemungkinan tidak mudah
berteman atau biasa dikenal dengan pemalu, maka solusi dari
permasalahan itu memerlukan desain arsitektur ruangan sesuai dengan
psikologi pribadi yang lebih besar. Sedangkan individu terbuka yang
mudah berteman memerlukan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi
pribadi lebih kecil.
Kepribadian berpengaruh pada desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi, individu dengan kepribadian eksternal merasa bahwa
segala sesuatu lebih ditentukan oleh hal di luar dirinya dan memerlukan
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi lebih dibandingkan
dengan individu bertipe internal merasa bahwa segala sesuatu ditentukan
oleh hal di dalam dirinya.
• Menyesuaikan Desain Ruangan dengan Budaya
di Indonesia terdapat berbagai macam keanekaragaman suku bangsa
dan kebudayaan individu seseorang, hal itu juga mempengaruhi besarnya
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi individu. Seperti
individu bali memiliki desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pr
ibadi yang lebih besar karena budaya setempat.
• Desain Ruangan Berhubungan dengan Rasa Aman
Rasa Aman mungkin terasa ketika tidak keberatan berdekatan
dengan individu dan sebaliknya. Kadang ketakutan tersebut berasal dari
pengaruh yang salah pada pihak pihak tertentu, misalnya kita sering kali
menjauh ketika berpapasan dengan individu cacat, atau individu yang
terbelakang mental atau bahkan individu gemuk. mungkin rasa tidak
nyaman tersebut muncul karena faktor ketidakbiasaan dan adas esuatu
yang berbeda.
• Desain Ruangan berhubungan dengan trauma masa lalu
Trauma / Pengalaman yang tidak mengenakkan dapat
mempengaruhi desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi
individu. gangguan Psikologi atau kekerasan yang mempunyai masalah

Salsabil Khairunnisa
61
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kejiwaan punya aturan sendiri tentang ini. Sebuah penelitian pada


pengidap skizoprenia memperlihatkan bahwa kadang kadang mereka
membuat jarak yang besar dengan individu lain, tetapi di saat lain justru
menjadi sangat dekat.
• Desain ruangan berhubungan dengan kondisi fisik secara psikologi
Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara
kondisi kecatatan dengan ruangan yang diterapkan. Beberapa anak autis
memilih jarak lebih dekat ke individu tuanya, sedangkan anak anak
dengan tipe autis tidak aktif, anak hiperaktif dan terbelakang mental
memilih untuk menjaga jarak dengan individu dewasa.
• Arsitek dapat menentukan desain sesuai dengan lingkungan
Pengaruh lingkungan fisik Desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. Di
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi dengan cahaya redup individu
akan nyaman jika posisinya lebih berdekatan, demikian halnya bila
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi sempit atau kecil. orang juga
cenderung memilih duduk di bagian sudut daripada di tengah desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi.
• desain ruangan merupakan bagian dari kemauan pribadi
Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi ini juga
merupakan bagian dari kemanusiaan individu. Berbagai rumusan
menjelaskan kurangnya desain arsitektur ruangan sesuai psikologi
pribadi berarti kurangnya jarak interpribadi. hal ini juga dapat
mengakibatkan rasa tidak nyaman, rasa tidak aman, stress, adanya
ketidakseimbangan, komunikasi yang buruk, dan segala kendala pada
rasa kebebasan.
pengolahan desain tata ruang pada arsitektur sesuai psikologi pribadi
berperan penting dalam menentukan kualitas hubungan individu dengan
individu lainnya.Pengetahuan akan desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi dapat melengkapi informasi bagi arsitek agar lebih peka
terhadap kebutuhan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi para

Salsabil Khairunnisa
62
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

pemakai desain arsitektur ruangan sesuai psikologi.terhadap sejumlah


penelitian yang memusatkan pengamatannya pada peran desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi dalam lingkungan dan
kebanyakan mencakup pengamatan pada tatanan perabot, terutama
didesain arsitektur ruangan sesuai psikologi desain arsitektur ruangan
sesuai psikologi publik, seperti perpustakaan, bandara, sekolah, dan
perkantoran.
• Desain ruangan memberikan kenyamanan secara psikologi
Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi Pribadi Tertentu Desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi tertentu merupakan jarak
objektif yang terukur antara individu yang berinteraksi dan desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi sebagai suatu pengalaman
subjektif dalam proses mengambil jarak. Desain arsitektur ruangan
sesuai psikologi Pribadi merupakan kepekaan individu terhadap jarak
dalam bersosialisasi. jarak desain arsitektur ruangan sesuai psikologi
pribadi ini lebih besar dari pada desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi tertentu.

Adapun psinsip-prinsip psikologi arsitektur yang harus diperhatikan


yaitu (Carol Simon Weisten dan Thomas G David, 1978 ) [3] :

1. Mampu Berkomunikasi dengan Manusia dan Lingkungan Bentuk


rancangan bangunan dapat sepenuhnya dipahami dan dimengerti oleh
penggunanya.
2. Mewadahi Aktivitas Penghuninya dengan Nyaman dan Menyenangkan
a. Nyaman secara fisik dan psikis
• Nyaman secara fisik yaitu kenyamanan yang berpengaruh langsung
pada tubuh manusia seperti kenyamanan thermal.
• Nyaman secara psikis yaitu kenyamanan yang dimiliki oleh setiap
individu dan memiliki standar yang berbeda-beda. Tercapainya

3
https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index
http://sekber.weebly.com/
Salsabil Khairunnisa
63
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kenyamanan psikis akan tercipta rasa senang dan tenang untuk


berperilaku.
b. Menyenangkan secara fisik dan psikis
• Menyenangkan secara fisik dapat dicapai dengan pengolahan pada
bentuk atau ruangan pada rancangan untuk menciptakan
kenyamanan termal.
• Menyenangkan secara psikis dicapai dengan penambahan ruang
terbuka.
3. Memenuhi Nilai Estetika
Memperhatikan nilai komposisi dan estetika bentuk dengan poin-poin
yang berkaitan dengan psikologi dan perilaku manusia.
4. Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai
Perilaku setiap manusia berbeda-beda karena terdapat banyak faktor
yang mempengaruhinya yaitu usia, jenis kelamin, kondisi fisik, dan

2.1.8 Tinjauan Studi Kasus Bangunan Asrama Mahasiswa


2.1.8.1 Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat
Bangunan Asrama Mahasiswa Oevang oeray Jogjakarta ini
merupakan Asrama Putra Umum Mahasiswa Kalimantan Barat aset milik
pemerintah daerah yang di kelola khusus untuk mahasiswa Kalimantan
barat, bagi mahasiswa yang baru pertama kali merantau di Yogyakarta dan
tidak memiliki kerabat, asrama ini menjadi tempat tinggal yang nyaman dan
sarana untuk bersosialisasi.

Salsabil Khairunnisa
64
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 19 Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat

[]
Bangunan Asrama ini terletak di Yogyakarta , sebuah kota yang
terkenal sebagai pusat Pendidikan dan budaya di Indonesia, tepatnya
berlokasi di Gang Nanas, Kepuh GK, Kelurahan Klitren, Kemantren
Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Lokasi asrama ini cukup
strategis dan dekat dengan berbagai perguruan tinggi ternama di
Yogyakarta.

Keamanan merupakan prioritas utama di Asrama Mahasiswa


Oevang Oeray. Biasanya, asrama dilengkapi dengan sistem keamanan 24
jam, seperti kamera pengawas (CCTV) dan petugas keamanan yang siap
siaga untuk memastikan lingkungan tetap aman dan nyaman bagi para
penghuninya.

a. Lokasi
Alamat : Jl. Kepuh GK III No.1094, Klitren, Kec. Gondokusuman,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222,
Indonesia
Plus Code GMaps: 699P+33 Klitren, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Indonesi
Titik Koordinat di GMaps : -7.7823216,110.3852197
3
https://lokasitempat.com/alamat/asrama-mahasiswa-kalimantan-barat

Salsabil Khairunnisa
65
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

b. Fasilitas

Bangunan Asrama ini menyediakan berbagai fasilitas yang memadai


untuk kebutuhan sehari-hari mahasiswa. Fasilitas yang tersedia
termasuk kamar tidur yang dilengkapi dengan tempat tidur, lemari,
meja belajar, dan kursi, serta kamar mandi yang bersih dan nyaman.
Selain itu, terdapat juga ruang belajar, ruang makan bersama, area
parkir, dan area rekreasi untuk kegiatan sosial dan olahraga.

Salsabil Khairunnisa
66
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

c. Denah

Gambar 20 Denah tipikal lantai 1 dan 2

Asrama Putra Kalimantan Barat ini memiliki bentuk dan denah yang \
ruang tengah lantai 1 dikhususkan sebagai ruang berkumpul, dan lantai
2 dikhususkan ruang belajar.

d. Nama Ruang dan Kebutuhan Ruang

No Ruang Jumlah objek Standar Luas


Panjang Lebar Luas
1 Teras 3 Ruang 2,2 1 2,1 440
2 Parkir 200 Motor 3 3 9 27
3 Lobby 20 Orang 1 20
4 R.tamu 1 Ruang 3 3 9 9
5 Dapur 7 Unit 2 2 4 28
6 Ruang Makan 1 Ruang 6 4 24 24
7 Kamar Mandi 21 Unit 1,04 21,84
8 Wastafel 7 Unit 0,84 5,88
9 Ruang Cuci 4 Ruang 2 2 4 16
10 Area Jemur 4 Ruang 3 3 9 36
11 WC 28 Unit 1,04 29,12
12 Kamar Tidur 96 Ruang 4 4 16 1536
13 Ruang Pompa 1 Ruang 1 1 1 1
14 Ruang Belajar 20 Meja 1 0,875 0,875 17,5
15 R.Komputer 1 Ruang 8 4 32 32

Salsabil Khairunnisa
67
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

16 Ruang TV 10 Orang 1 0,875 1,04 10,4


17 Area 12 Orang 6 0,875 5,25 63
Sosialisasi
Jumlah 2211,34
Sirkulasi 20% 442,268
Total (Jumlah + Sirkulasi) 2653,608

e. Sistem Struktur
Jenis struktur yang digunakan pada gedung ini adalah :
1. Pondasi dan sloof
Bangunan ini menggunakan pondasi Tiang Pancang dengan
sloof beton.
2. Struktur Bangunan
Bangunan ini menggunakan struktur beton bertulang dengan
bentang 8 meter, jarak dari satu kolom ke kolom lainnya.
3. Atap
Rangka atap yang digunakan pada bangunan ini merupakan
rangka atap baja ringan dengan bentuk atap limas.

e. Sistem Utilitas
Sistem Utilitas air bersih :

Sistem utilitas air bersih pada asrama ini menggunakan downfeed.


sistem ini memakai tandon atas untuk menyimpan air dari pdam ke
tandon bawah. Keuntungan memakai sistem ini adalah :
1. Efisiensi penggunaan pompa air, karena penggunaan tidak terpakai
terus menerus.

Salsabil Khairunnisa
68
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Air bersih akan selalu tersedia setiap saat meskipun air dari pdam
mati.

Gambar 21 Lantai dasar asrama ruangan tandon bawah dan septic tank

Sistem Utilitas air Kotor :


Pada sistem utilitas air kotor, pada toilet lalu menuju ke septic tank,
menuju sumur resapan dan langsung ke saluran kota.

Sistem utilitas listrik :

2.1.1.1 Asrama Mahasiswa ITS


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merupakan
salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia (Dikti, 2016). Dikarenakan
mahasiswa yang berdomilisi diluar daerah Surabaya membutuhkan tempat

Salsabil Khairunnisa
69
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

tinggal sementara. Asrama mahasiswa ITS ini merupakan salah satu tempat
tinggal sementara.

Bangunan Asrama Mahasiswa ITS ini merupakan fasilitas hunian


sewa yang disediakan bagi masyarakat untuk tinggal selama masa studi
mereka di Institut Teknoloi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya.[ ]

Asrama ini dibawah pengelolaan Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan


Usaha, asrama ini didesain sebagai suatu wahana dalam mendukung proses
pengembangan diri dan juga pembangunan karakter pribadi mahasiswa.
Tercatat dari jumlah mahasiswa baru yang mencapai 1.607, lebih dari 50
persen memilih untuk tinggal di asrama mahasiswa ITS ( Unit Asrama ITS,
2015).

Salsabil Khairunnisa
70
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Asrama mahasiswa ITS ini didirikan untuk wadah


3
interaksi sosial
https://asrama.its.ac.id/dashboard
yang baik agar tercipta rasa kebersamaan, kedisiplinan diri, maupun
keamanan dari setiap penghuni asrama. Dalam lokasi asrama mahasiswa
ITS ini terbagi menjadi 2 tipe gedung asrama, antara lain :

a. Gedung tipe single blok


Dalam asrama mahasiswa ITS ini terdapat 4 gedung tipe single blok.
Terdiri dari 3 jenis ruang kamar dengan jumlah total 136 kamar. yaitu kamar
1 orang, kamar 2 orang, dan kamar 4 orang.

Gambar 22 Gedung tipe single blok.

b. Gedung tipe twin blok

Salsabil Khairunnisa
71
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dalam asrama mahasiswa ITS terdapat 4 gedung tipe twin blok. Terdiri
dari satu jenis ruang kamar dengan jumlah total 384 kamar. setiap kamar di
tempati oleh 2 orang.

Gambar 23 2 tempat tidur dalam satu kamar

Tabel 5 Perbandingan kamar gedung single blok dan twin blok

a. Lokasi

Salsabil Khairunnisa
72
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Asrama Mahasiswa ITS ini berada di Jl. Teknik Elektro, Keputih, Sukolilo,
Surabaya, East java. Asrama mahasiswa ini merupakan asrama pelajar
terbesar di indonesia (Dadang ITS, 23 Junis 2009) [ ] .

b. Denah

c. Ruangan dan Besaran Ruang

1. Gedung Asrama
Gedung asrama ini terdiri dari kamar tidur, kamar mandi dan Wc, ruang
laundry dan juga ruang tamu.

Salsabil Khairunnisa
73
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 6 Besaran Ruang 2 Gedung Asrama per lantai

2. Gedung Serbaguna
pada gedung ini dilengkapi fasilitas seperti aula, ruang operator, Gudang
dan KM/WC. Ruang aula ini dapat difungsikan juga sebagai lapangan
badminton penghuni asrama.
Tabel 7 Besaran Ruang Gedung Serbaguna

3. Gedung Pengelola
Gedung ini berfungsi sebagai tempat tinggal pengelola asrama dan
tempat untuk mengurus administrasi terkait program yang dijalankan di
asrama.

Salsabil Khairunnisa
74
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 8 Besaran ruang Gedung Pengelola

4. Perpustakaan
Sebagai salah satu pusat Pustaka bagi penghuni asrama sebagai seorang
mahasiswa.
Tabel 9 Besaran Ruang Perpustakaan

5. Dapur Bersama
Pada dapur bersama ini mempunyai fungsi untuk tempat memasak
penghuni asrama ITS, dengan menu sesuai dengan keinginan mereka
yang mana hal tersebut lebih sehat daripada harus membeli makanan
siap saji yang berisiko memicu terjadinya penyakit yang tidak
dinginkan.

https://www.its.ac.id/news/2009/06/23/sambut-maba-asrama-its-berbenah/
https://www.yumpu.com/id/document/read/3955197/asrama-its

Salsabil Khairunnisa
75
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 10 Besaran ruang dapur bersama

6. Mushola
Mushola mempunyai peran penting dalam menunjang program asrama
khususnya program pembinaan mental dan spiritual. Sehingga
mahasiswa yang tinggal di asrama tidak hanya cerdas tetapi berakhlak
dan berbudi pekerti yang luhur.
Tabel 11 Besaran Ruang mushola

d. Sistem Struktur

Modulasi yang digunakan dan diterapkan adalah bentang 8x8m,


penentuan peenggunaan modulasi 8x8 berdasarkan kebutuhan ruang dan
besaran ruang. Konstruksi struktur ini menggunakan beton bertulang,
selaras dengan penggunaan konstruksi beton, pondasi yang digunakan juga
merupakan pondasi beton dengan tiang pancang (Dadang ITS, 23 Junis
2009) .

Salsabil Khairunnisa
76
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pada Struktur bagian atas bangunan ini menggunakan baja ringan


dengan dua jenis atap yaitu konstruksi atap limas dan atap dak.

Salsabil Khairunnisa
77
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Atap
Limas

Atap
dak

e. Sistem Utilitas
Utilitas yang digunakan pada bangunan asrama ini ialah kelistrikan,
sistem plambing, keamanan, dan transportasi bangunan.
Asrama ini menggunakan dua jenis penyimpanan air yaitu ground
water tank dan water tank. Air PDAM dan Air Hujan ditampung dalam
ground tank. Sistem pendistribusian air bersih menggunakan sistem
downfeed. Air dari Groundtank ditarik melalui pompa untuk masuk tandon
air atau watertank yang berada di bagian atas bangunan dan kemudian
menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan ke tiap-tiap zona yang
memerlukan.

Salsabil Khairunnisa
78
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2.1.2 Tinjauan Lokasi Proyek Perancangan

Gambar 24 Peta Lokasi


Sumber : Data Olahan Googlee Earth, 2024

Lokasi perancangan Asrama Mahasiswa ini berada di kabupaten


kubu raya tepatnya di Jalan nurul huda, kecamatan sungai raya,
Kalimantan Barat dengan luas area site sebesar 2.800m2.
Adapun perhitungan terhadap syarat-syarat lahan dan juga bangunan
ini adalah :
1. Koefisien Dasar Bangunan
KDB = 60%
KDB = Luas Lahan x 60%
= 2.800 x 60%
= 1.680 m2
2. Koefisien Lantai Bangunan
KLB = 2,4
KLB = Luas Seluruh Lantai
Luas Lahan
2,4 = Luas Seluruh lantai
2.800m2
Luas Seluruh Lantai = 2,4 x 2.800 m2
= 6.720 m2
Jumlah Maksimal Lantai Terbangun = 6.720 m2 : 1.680 m2
= 4 Lantai
3. Koefisien Dasar Hijau
KDH = 20%
KDH = 20% x Luas Lahan = 20% x 2.800 m2

Salsabil Khairunnisa
79
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

= 560 m2

Gambar 25 Peta Lokasi Tapak


Sumber : Data Olahan Googlee Earth, 2024

Salsabil Khairunnisa
80
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB III
ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3.1 Tanggapan Fungsi Bangunan Gedung


2.1.3 Tanggapan Sarana dan Prasarana Asrama mahasiswa
1. Gedung Asrama Mahasiswa
Sesuai dengan referensi yang tertera pada Studi kasus Asrama
Mahasiswa Kalimantan Barat, Tipe perencanaan dasar asrama ini adalah
double loaded coridor yang mana menggunakan koridor sebagai pembagi,
pada tipe ini setiap unit kamar juga memiliki pintu keluar yang mengarah
langsung ke koridor. Gedung asrama mahasiswa ini juga akan dirancang
sesuai dengan jenis dan tipe bangunan yang sudah tertera di tinjauan
Pustaka, antara lain :
1. Berdasarkan Bentuk Hunian
Asrama ini akan dirancang tipe bentuk hunian Dormitory/Asrama
mahasiswa dengan tipe Dormitory besar yang dapat menampung 100-125
tempat tidur.
2. Berdasarkan Ketinggian bangunan
Berdasarkan ketinggian bangunan adapun perhitungan KLB nya
sebagai berikut :
Koefisien Dasar Bangunan
KDB = 60%
KDB = Luas Lahan x 60%
= 2.800 x 60%
= 1.680 m2g
Koefisien Lantai Bangunan
KLB = 2,4
KLB = Luas Seluruh Lantai
Luas Lahan
2,4 = Luas Seluruh lantai
2.800m2
Luas Seluruh Lantai = 2,4 x 2.800 m2
= 6.720 m2

Salsabil Khairunnisa
81
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Jumlah Maksimal Lantai Terbangun = 6.720 m2 : 1.680 m2


= 4 Lantai

Sesuai dengan hasil perhitungan KLB asrama ini masuk ke dalam tipe
Maisonette/Asrama mahasiswa dengan ketinggian 1-4 lantai. Berdasarkan
buku de Chiara, Time Saver Standards for Building Types mengenai
persyaratan ruang area, ukuran asrama yang digunakan adalah :

Tabel 12 Room area chart

Number of double bunks Number of people Min. Area needs ( sq ft)


2 4 120
4 8 240
6 12 360
8 16 480
10 20 600
12 24 720
14 28 840
16 32 960

Time Saver Standards for Building Types menyebutkan bahwa luas


ruangan minimum untuk satu kamar dengan 2 tempat tidur tingkat yang
dihuni 4 orang adalah 120 kaki persegi atau +11m2. Dapat dipahami juga
jika di kamar tersebut ditempatkan 2 tempat tidur tidak bertingkat, maka
luasan yang dibutuhkan kurang lebih sama karena angka tersebut
memperhitungkan area yang dibutuhkan oleh tempat tidur. Luasan kamar
asrama dipengaruhi oleh banyaknya penghuni, jumlah tempat tidur yang
digunakan dan jenis tempat tidur yang digunakan.
2. Lokasi
Lokasi lahan Perencanaan dan Perancangan Asrama Mahasiswa ini
adalah di Jalan Nurul Huda, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu
Raya, Kalimantan Barat. Titik koordinat google maps pada lokasi lahan ini
adalah (0°04'57.7"S 109°22'28.8"E). Status lahan ini adalah milik swasta

Salsabil Khairunnisa
82
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

dengan ukuran luasan lahan 2.800m2. Lahan akan dibangun sebuah asrama
mahasiswa dengan berbagai fasilitas-fasilitas serta komersial pendukung
yang akan menjadi pusat hunian untuk mahasiswa maupun masyarakat
umum pada daerah ini.

LOKASI

Gambar 26 Peta Provinsi Kalimantan Barat

Lokasi bangunan harus sesuai dengan peruntukkannya sebagai


bangunan hunian, serta lokasi harus mudah dijangkau dan juga dilengkapi
oleh fasilitas-fasilitas infrastuktur dasar perkotaan seperti saluran air
limbah, listrik, jaringan air bersih dan juga jalan raya.
3. Ruang dan Fasilitas Bersama
Fasilitas bersama hunian ini harus memiliki ukuran yang sesuai dengan
standar persyaratan.
4. Fasilitas Lingkungan
Hunian asrama mahasiswa ini juga dilengkapi ruangan ataupun bangunan
untuk tempat berkumpul, melaku

Salsabil Khairunnisa
83
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.2 Sistem layanan Asrama


Sistem layanan yang di terapkan di Asrama Mahasiswa itu sendiri
disediakan fasilitas tempat tinggal yaitu kamar tidur dengan dan juga kamar
mandi untuk membersihkan diri. Untuk makan sehari-hari tidak disediakan
pihak pengelola namun disediakan kantin ataupun Food Court yang
menyediakan berbagai macam menu makanan yang dapat dibeli oleh
penghuni asrama. Dikhususkan bagi mahasiswa yang ingin memasak
sendiri masing-masing unit asrama disediakan dapur. Untuk mencuci
pakaian para penghuni bisa menggunakan tempat cuci dan jemur yang
sudah tersedia di asrama. Namun disediakan juga jasa laundry dan warnet
di area asrama dan juga biaya ditanggung oleh penghuni asrama yang
menggunakan jasa tersebut.
3.1.3 Tanggapan Tata Ruang Asrama
Sebelum merencanakan tata ruang yang di terapkan pada Asrama
Mahasiswa ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar
memastikan kenyamanan dan fungsionalitas yang optimal. Berikut
merupakan elemen yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan tata
ruang :
1. Ruang Tidur
- Sebisa mungkin mendesain kamar tidur yang nyaman dengan ukuran
yang memadai untuk setiap mahasiswa.
- Memiliki tempat tidur yang kokoh, meja belajar, lemari, dan juga
lampu baca untuk kebutuhan setiap penghuni.
- Memastikan sirkulasi udara yang baik dan juga penyediaan jendela
yang memadai untuk pencahayaan alami.
2. Kamar Mandi/Toilet
- Menyediakan fasilitas mandi yang lengkap, seperti toilet, wastafel
an shower dengan air panas dan dingin.
- Menyediakan kamar mandi yang bersih dan juga terpisah di setiap
kamar atau sekelompok kamar tertentu.
3. Ruang Bersama/Ruang Komunal

Salsabil Khairunnisa
84
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Menyediakan area bersantai atau area duduk seperti meja, dan


fasilitas hiburan seperti TV atau permainan untuk meningatkan rasa
komunitas.
4. Ruang Belajar
- Menyediakan ruang belajar yang tenang dan nyaman dengan
fasilitas meja dan kursi dan lampu yang memadai.
- Memastikan akses internet yang cepat dan juga stabil untuk
kebutuhan akademis mahasiswa.
5. Ruang Makan
- Menyediakan fasilitas dapur yang lengkap dengan peralatan
memasak, dan juga tambahan lain seperti kulkas, dan tempat
penyimpanan makanan.
- Mendesain ruang makan yang nyaman dengan kapasitas yang
mencukupi untuk semua penghuni asrama.
6. Fasilitas tambahan
- Memastikan aksebilitas bagi penyandang disabilitas dengan
menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas seperti lift atau toilet
khusus.
7. Ketersediaan Layanan
- Menyediakan layanan konseling atau bimbingan bagi mahasiswa
yang membutuhkan dukungan mental atau emosional.
- Memastikan ketersediaan layanan seperti layanan kebersihan,
laundry dan juga layanan makanan demi kenyamanan mahasiswa.
8. Kemananan
- Mempertimbangkan keamanan asrama dengan pemasangan CCTV,
Sistem keamanan pintu masuk setiap kamar, dan personel
keamananan yang tersedia 24 jam.
Dalam perancangan tata ruang asrama mahasiswa ini,
penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi
penghuninya serta memenuhi peraturan dan juga standar
keselamatan yang berlaku. Lalu menyediakan konsultasi dengan

Salsabil Khairunnisa
85
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

mahasiswa dan staf pengelola asrama juga dapat membantu dalam


merancang ruang yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

3.1.4 Tanggapan Pelaku dan Aktivitas


Pelaku pada asrama mahasiswa ini adalah kelompok orang yang
akan menggunakan/mengakses/menghuni bangunan asrama mahasiswa
swasta. Pengguna pada bangunan ini memiliki 3 kelompok, yaitu :

A. Penghuni

Penghuni asrama mahasiswa dapat berupa mahasiswa, dosen, karyawan


maupun masyarakat umum. Rata-rata umur penghuni dari asrama
mahasiswa ini berkisar antara 17-65 tahun.

B. Pengelola

Pengelola merupakan yang bertanggung jawab atas semua kegiatan yang


ada di asrama mahasiswa. rata-rata umur pengelola adalah berkisar antara
20-50 tahun. Yang mana Pengelola asrama mahasiswa dibagi menjadi dua
bagian yaitu terdapat pengelola operasional dan juga pengelola administrasi.

Pengelola operasional merupakan pengelola yang mengatur mengenai


operasional/servis dari bangunan seperti keamanan, kebersiham, listrik, air,
sampah dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan pengelola administrasi
merupakan pengelola yang mengatur seluruh bagian yang bersangkutan
dengan administrasi bangunan seperti pemasaran kamar, management
keuangan, pembinaan dan juga pengembangan.

C. Pengunjung

Pengunjung di bagi menjadi dua kelompok yaitu tamu/keluarga dari


penghuni asrama dan juga pengunjung dari fasilitas komersial yang ada
pada asrama, seperti food court, jogging track dan sebagainya. Rata-rata
umur pengunjung dari bangunan yaitu semua kalangan.

Salsabil Khairunnisa
86
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Adapun jenis aktivitas dan ruang yang mewadahi dijelaskan dari


hasil Analisa sebagai berikut :

3.1.4.1 Tabel Aktivitas Penghuni Asrama

Tabel 13 Aktivitas Penghuni Asrama Mahasiswa

NO AKTIVITAS PELAKU KEBUTUHAN RUANG

1 Tidur Penghuni Kamar tidur


(single/double),
tempat tidur, lemari
pakaian.

2 Mandi Penghuni Kamar mandi,


toilet,shower,
wastafel

3 Belajar Penghuni Ruang belajar, meja


belajar, kursi, lampu
baca, sumber listrik

4 Makan Penghuni Ruang makan, meja


makan, kursi, dapur,
peralatan masak.

5 Berinteraksi sosial Penghuni Ruang bersama,


ruang TV, ruang
tamu, ruang
permainan, area
duduk santai

6 Berolahraga Penghuni Lapangan olahraga,


gym, ruang
kebugaran

7 Menyimpan Baramg Penghuni Lemari

Salsabil Khairunnisa
87
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

penyimpanan, rak
buku, area
penyimpanan umum

8 Mencuci Pakaian Penghuni Ruang Cuci, mesin


cuci, tempat
pengering pakaian

9 Aktivitas Keagamaan Penghuni Ruang ibadah, ruang


meditasi

10 Mengakses Internet Penghuni Ruang akses internet,


Wi-Fi coverage

11 Menyimpan sepeda/motor Penghuni Area parkir khusus,


Gudang
penyimpanan

12 Mengakses fasilitas umum Penghuni Akses ke


perpustakaan, kantin,
pusat kegiatan
mahasiswa.

1.1.6.2 Tabel Aktivitas Pengelola Asrama

Tabel 14 Aktivitas Pengelola Asrama

NO AKTIVITAS PENGELOLA PELAKU KEBUTUHAN RUANG


ASRAMA

1 Pendaftaran dan Pengelola Kantor Pendaftaran,


penerimaan Mahasiswa area tunggu, sistem
Baru computer, formular
pendaftaran

2 Administrasi dan Pengelola Kantor Administrasi,

Salsabil Khairunnisa
88
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pengelolaan Keuangan sistem computer,


meja kerja, peralatan
kantor, ruang
keuangan.

3 Pengawasan keamanan dan Pengelola Kantor Keamanan,


kebersihan ruang control
CCTV. fasilitas
pengawasan,
Gudang peralatan
kebersihan

4 Penanganan keluhan dan Pengelola Ruang Layanan


Layanan Pengguna pelanggan, sistem
pengaduan, buku
saran dan complain

5 Pengaturan Acara dan Pengelola Ruang rapat, ruang


Kegiatan Komunitas koordinasi kegiatan,
papan pengumuman,
tempat

6 Perawatan dan Pengelola Ruang perawatan,


Pemeliharaan Bangunan Gudang peralatan,
sistem pemantauan
fasilitas, tempat
penyimpnanan
peralatan
pemeliharaan

7 Komunikasi dan Pengelola Ruang komunikasi,


Koordinasi dengan Pihak meja kerja, telepon,
Eksternal komputer, area rapat

Salsabil Khairunnisa
89
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

eksternal

8 Pengembangan Program Pengelola Ruang


dan Sarana Asrama pengembangan, area
penelitian,
perpustakaan, ruang
perancangan,
fasilitas presentasi.

1.1.6.3 Tabel Aktivitas Pengunjung Asrama

Tabel 15 Aktivitas pengunjung asrama

NO AKTIVITAS PENGELOLA PELAKU KEBUTUHAN RUANG


ASRAMA

1 Mengunjungi Mahasiswa Pengunjung Ruang Tunggu, area


yang Tinggal di Asrama pertemuan, ruang
tamu, tempat parkir
pengunjung

2 Menghadiri acara atau Pengunjung Ruang Rapat, aula


pertemuan komunitas atau ruang
pertemuan besar,
tempat duduk,
sistem audiovisual

3 Berkonsultasi dengan Pengunjung Ruang konsultasi,


Pengelola Asrama meja dan kursi,
sistem reservasi atau
antrian

4 Menginap sementara di Pengunjung Kamar tamu atau


Asrama ruang penginapan,
fasilitas mandi,

Salsabil Khairunnisa
90
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

tempat tidur dan


peralatan tidur

5 Mengunjungi Fasilitas Pengunjung Akses ke ruang


Umum di Asrama komunitas atau
ruang bersama,
akses ke fasilitas
olahraga atau
rekreasi

6 Menghadiri acara khusus Pengunjung Ruang acara atau


atau pertunjukan pertunjukan, tempat
duduk, area parkir
khusus

7 Melakukan kunjungan Pengunjung Akses ke fasilitas


Pendidikan atau riset Pendidikan atau
laboratorium,
pengawasan dari
staff pengelola.

3.1.5 Struktur Organisasi Kepengurusan Asrama Mahasiswa


Bagan 1 Struktur Organisasi Kepengurusan Asrama Mahasiswa

Salsabil Khairunnisa
91
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.6 Kebutuhan Ruang


3.1.6.1 Analisa Ruang berdasarkan studi banding

NO Nama Ruangan A.M Kalbar A.M ITS Hasil


1 Parkir Semi Basement
2 Area Parkir
3 Teras
4 Lobby
5 Ruang Tamu
6 Dapur
7 Ruang Makan
8 Toilet/K.mandi
9 Ruang jemur
10 Kamar tidur
11 Ruang Belajar
12 Perpustakaan
13 Ruang TV
14 Ruang Pompa
15 Ground Tank

Salsabil Khairunnisa
92
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

16 Septic Tank
17 TPS Asrama
18 Ruang Komputer
19 Area Sosialisasi
20 Ruang Laundry
21 Aula
22 Ruang Operator
23 Gudang
24 Ruang Baca
25 Ruang Koleksi
26 Ruang Makan
27 Mushola
28 Tempat Wudhu
29 Ruang Tunggu
30 Area Pertemuan
31 Ruang Rapat
32 Ruang Konsultasi

3.1.6.2 Daftar Kebutuhan Ruang hasil Analisa

NO Nama Ruangan
2 Area Parkir
3 Teras
4 Lobby
5 Ruang Tamu
6 Dapur
7 Ruang Makan
8 Toilet/K.mandi
9 Ruang jemur
10 Kamar tidur

Salsabil Khairunnisa
93
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

11 Ruang Belajar
12 Perpustakaan
13 Ruang TV
14 Ruang Pompa
15 Ground Tank
16 Septic Tank
17 TPS Asrama
18 Ruang Komputer
19 Area Sosialisasi
20 Ruang Laundry
23 Gudang
24 Ruang Baca
25 Ruang Koleksi
26 Ruang Makan
27 Mushola
28 Tempat Wudhu
29 Ruang Tunggu
30 Area Pertemuan
31 Ruang Rapat
32 Ruang Konsultasi

3.1.7 Besaran Ruang


3.1.7.1 Analisa Ruang Berdasarkan Studi Banding

Analisa besaran ruang berdasarkan studi banding dilakukan untuk


membuat penetapan ruang-ruang asrama dengan dimensinya :

NO Nama Ruangan A.M Kalbar A.M ITS Ukuran


Terpilih
2 2
2 Area Parkir 440 m 120m 440 m2
3 Teras 3x3 = 9m2 3x3 = 9m2

Salsabil Khairunnisa
94
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

4 Lobby 20m2 20m2


5 Ruang Tamu 3x3 = 9m2 4,25x5=22,5
6 Dapur 2x2 = 4m2 6x8=48m2
7 Ruang Makan 6x4 = 24m2 8,5 x
18=153m2
8 Toilet/K.mandi 1,04m2 1,5x2 = 12m2
9 Ruang jemur 3x3 = 9m2 -
10 Kamar tidur 4x4 = 16m2 4x4=32m2
11 Ruang Belajar 1x0,875=0,875 5x5= 25m2
12 Perpustakaan - 249m2
13 Ruang TV 1x0,875=0,875 -
14 Ruang Pompa 1x1 = 1m2 -
15 Ground Tank 1x1 = 1m2
16 Septic Tank 1x1 = 1m2
17 TPS Asrama 3x5 = 15m2 3x5=15m2
18 Ruang Komputer 8x4 = 32m2 6x8,5 = 51m2
19 Area Sosialisasi 6x0,75 = -
5,25m2
20 Ruang Laundry 3x3 = 9m2 4,25x5= 22,5
m2
23 Gudang - 2,75x3,5=9,625
24 Ruang Baca - 9x12=108 m2
25 Ruang Koleksi - 9x10=90 m2
26 Ruang Makan 6x4 = 24m2 8,5x18=153 m2
27 Mushola - 8x5x9,5=80,75
m2
28 Tempat Wudhu - 1,5x7=21 m2
29 Ruang Tunggu 3x5=15m2 3x5=15m2
30 Area Pertemuan - 30m2
31 Ruang Rapat 24m2 24m2

Salsabil Khairunnisa
95
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

32 Ruang Konsultasi 7m2 7m2

1. Kelompok Ruang Parkir

Tabel 16 Kelompok Ruang Parkir

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 440 m2 Asrama Mahasiswa Area parkir Dari besaran area


Kalimantan Barat motor dan ruang parkir
mobil kedua asrama
digabung. tersebut Asrama
Mahasiswa
2. 120 m2 Asrama Mahasiswa ITS Area parkir
Kalimantan Barat
motor dan
memiliki area
mobil
parkir yang lebih
digabung.
luas.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran


kelompok ruang parkir Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat dengan alasan
Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat memiliki besaran ruang parkir yang
lebih besar daripada Asrama Mahasiswa Kalimantan barat.

2. Kelompok Ruang Publik

A. Teras Utama

Tabel 17 Kelompok Teras Utama

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 3 x 3 = 9m2 Asrama Mahasiswa Kedua Asrama


Kalimantan Barat Mahasiswa ini
memiliki besaran
2. 3 x 3 = 9m2 Asrama Mahasiswa
ruang teras yang

Salsabil Khairunnisa
96
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

ITS sama.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran teras


utama dengan ukuran 9m2 dikarenakan ukuran kedua teras asrama tersebut
sama.

B. Lobby

Tabel 18 Kelompok Lobby

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 20m2 Asrama Mahasiswa Di Lobby Kedua Asrama


Kalimantan Barat terdapat ruang Mahasiswa ini
tunggu memiliki besaran
Lobby yang sama.
2. 20m2 Asrama Mahasiswa Di Lobby
ITS terdapat ruang
tunggu

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran teras


utama dengan ukuran 20m2 dikarenakan ukuran kedua Lobby asrama
tersebut sama.

C. Ruang Tunggu

Tabel 19 Kelompok Ruang Tunggu

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 10m2 Asrama Mahasiswa Ruang Tunggu Kedua Asrama


Kalimantan Barat di Asrama Mahasiswa ini
Mahasiswa memiliki besaran
berada Di ruang tunggu
Lobby. yang sama.

Salsabil Khairunnisa
97
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. 10m2 Asrama Mahasiswa Ruang Tunggu


ITS di Asrama
Mahasiswa
berada Di
dekat Lobby.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


tunggu dengan ukuran 10m2 dikarenakan ukuran kedua ruang tunggu pada
kedua asrama tersebut sama.

D. Ruang Tamu

Tabel 20 Kelompok Ruang Tamu

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 3x3=9m2 Asrama Mahasiswa Dari besaran area


Kalimantan Barat ruang tamu kedua
asrama tersebut
2. 4,25x5=22,5 Asrama Mahasiswa .
Asrama
ITS
Mahasiswa ITS
memiliki area
ruang tamu yang
lebih luas.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran teras


utama Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 22,5m2 dikarenakan ukuran
teras asrama tersebut lebih besar.

E. Dapur

Tabel 21 Kelompok Ruang Dapur

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

Salsabil Khairunnisa
98
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1 2x2=4m2 Asrama Mahasiswa Pada area Dari besaran area


Kalimantan Barat dapur terpisah dapur kedua
dengan ruang asrama tersebut
makan Asrama
Mahasiswa ITS
2. 6x8=48 Asrama Mahasiswa .pada area
memiliki area
ITS dapur
ruang dapur yang
berdampingan
lebih luas.
dengan ruang
makan

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


dapur Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 48m2 dikarenakan ukuran
dapur asrama tersebut lebih besar.

F. Ruang Makan

Tabel 22 Kelompok Ruang Makan

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 6x4=24m2 Asrama Mahasiswa Pada area Dari besaran area


Kalimantan Barat dapur terpisah ruang makan
dengan ruang kedua asrama
makan tersebut Asrama
Mahasiswa ITS
2. 8,5x18=153m2 Asrama Mahasiswa pada area
memiliki area
ITS dapur terdapat
ruang makan
ruang makan
yang lebih luas.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


ruang makan pada Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 153m2
dikarenakan ukuran ruang makan asrama tersebut lebih besar.

Salsabil Khairunnisa
99
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

G. Toilet/K.Mandi

Tabel 23 Kelompok Ruang Tamu

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 1,04m2 Asrama Mahasiswa Dari besaran area


Kalimantan Barat toilet kedua
asrama tersebut
2. 1,5x2=3m2 Asrama Mahasiswa .
Asrama
ITS
Mahasiswa ITS
memiliki ukuran
toilet yang lebih
luas.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran toilet


mahasiswa Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 3m2 dikarenakan ukuran
toilet dan KM tersebut lebih besar.

H. Ruang Jemur

Tabel 24 Kelompok Ruang Jemur

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 3x3=9m2 Asrama Mahasiswa Area ruang Pada kedua


Kalimantan Barat jemur asrama
berdekatan mahasiswa
dengan ruang tersebut yang
cuci. memiliki area
ruang jemur
2. Asrama Mahasiswa asrama
hanya asrama
ITS mahasiswa ITS
mahasiswa
tidak memiliki
Kalimantan barat.
ruang jemur,

Salsabil Khairunnisa
100
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

karna
mahasiswa di
asrama ini
menggunakan
jasa laundry.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


jemur Asrama mahasiswa Kalimantan barat dengan ukuran 9m2 dikarenakan
asrama mahasiswa ITS tidak mempunyai ruang jemur.

I. Kamar Tidur

Tabel 25 Kelompok Kamar Tidur

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 4x4=16m2 Asrama Mahasiswa Pada area Dari besaran area


Kalimantan Barat dapur terpisah ruang makan
dengan ruang kedua asrama
makan tersebut Asrama
Mahasiswa ITS
2. 4x8=32m2 Asrama Mahasiswa pada area
memiliki area
ITS dapur terdapat
ruang makan
ruang makan
yang lebih luas.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


ruang kamar tidur pada Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 32m2
dikarenakan ukuran ruang kamar tidur tersebut lebih besar.

J. Ruang Belajar

Tabel 26 Kelompok Ruang Belajar

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

Salsabil Khairunnisa
101
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1 1 x 0,875 = Asrama Mahasiswa Area ruang Pada kedua


0,875 Kalimantan Barat belajar asrama
menyatu mahasiswa
dengan kamar. tersebut ruang
belajar asrama
2. 5 x 5=25m2 Asrama Mahasiswa Area ruang
mahasiswa
ITS belajar terpisah
Kalimantan barat
dengan kamar.
lebih terjaga
keprivasiannya.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


belajar Asrama mahasiswa Kalimantan Barat dengan besaran ruang 0,875m2
dikarekan posisi ruang belajarnya menyatu dengan kamar sehingga lebih
privasi dan lebih fokus.

K. Perpustakaan

Tabel 27 Kelompok Perpustakaan

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 - Asrama Mahasiswa Asrama Dari besaran area


Kalimantan Barat mahasiswa ruang makan
Kalimantan kedua asrama
barat tidak tersebut hanya
memiliki Asrama
perpustakaan. Mahasiswa ITS
yang memiliki
2. 249m2 Asrama Mahasiswa Asrama ITS
ruang
ITS memiliki ruang
perpustakaan
perpustakaan
khusus.
khusus.

Salsabil Khairunnisa
102
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


Perpustakaan Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 249m2 dikarenakan
asrama mahasiswa Kalimantan barat tidak mempunyai ruang perpustakaan
khusus.

L. Ruang TV

Tabel 28 Kelompok Ruang TV

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 1 x 0,875 = Asrama Mahasiswa Asrama Dari besaran area


0,875 Kalimantan Barat mahasiswa ruang TV kedua
Kalimantan asrama tersebut
barat tidak hanya Asrama
memiliki Mahasiswa
perpustakaan. Kalimantan Barat
yang memiliki
2. - Asrama Mahasiswa Asrama ITS
ruang TV khusus.
ITS tidak memiliki
ruang TV.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


TV Asrama mahasiswa Kalimantan Barat dengan ukuran 0,875m2
dikarenakan asrama mahasiswa ITS tidak mempunyai ruang TV khusus.

M. Ruang Pompa

Tabel 29 Kelompok Ruang Pompa

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 1x1=1m2 Asrama Mahasiswa Terletak di Dari besaran area


Kalimantan Barat lantai ruang Pompa
basement. kedua asrama

Salsabil Khairunnisa
103
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. - Asrama Mahasiswa Asrama ITS tersebut hanya


ITS memiliki tidak Asrama
memiliki ruang Mahasiswa
pompa khusus. Kalimantan barat

yang memiliki
ruang pompa
khusus.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


Pompa Asrama mahasiswa Kalimantan Barat dengan ukuran 1m2
dikarenakan asrama mahasiswa ITS tidak mempunyai ruang pompa khusus.

N. Ground Tank

Tabel 30 Ground Tank

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 1x1=1m2 Asrama Mahasiswa Terletak di Dari besaran area


Kalimantan Barat lantai ruang Ground
basement. Tank kedua
asrama tersebut
2. Asrama Mahasiswa Asrama ITS
hanya Asrama
ITS tidak memiliki
Mahasiswa
ruang Ground
Kalimantan barat
Tank khusus.
yang memiliki
ruang Ground
Tank khusus.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


Ground Tank Asrama mahasiswa Kalimantan Barat dengan ukuran 1m2
dikarenakan asrama mahasiswa ITS tidak mempunyai ruang Ground Tank

Salsabil Khairunnisa
104
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

khusus.

O. Septic Tank

Tabel 31 Kelompok ruang septic tank

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 1,5x2=3m2 Asrama Mahasiswa Terletak di Dari besaran area


Kalimantan Barat lantai Septic Tank
basement. kedua asrama
tersebut
2. 1,5x2=3m2 Asrama Mahasiswa Terletak di
ukurannya sama.
ITS lantai
basement.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


septic tank dengan ukuran 3m2 dikarenakan ukuran septic tank kedua asrama
mahasiswa tersebut mempunyai ukuran yang sama.

P. Ruang Komputer

Tabel 32 Kelompok Ruang Komputer

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 8x4=32m2 Asrama Mahasiswa Dari kedua


Kalimantan Barat. besaran area
ruang komputer
2. 6x8,5=51m2 Asrama Mahasiswa
tersebut asrama
ITS
ITS yang
memiliki luas
ruangan yang
lebih besar.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang

Salsabil Khairunnisa
105
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Komputer Asrama mahasiswa Kalimantan Barat dengan ukuran 32m2


dikarenakan ukuran tersebut standar dan tidak terlalu besar.

Q. Area Sosialisasi

Tabel 33 Kelompok ruang sosialisasi

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 6 x 0,75 Asrama Mahasiswa Letak ruang Asrama


Kalimantan Barat sosialisasi ada Mahasiswa
=5,25m2
pada gedung Kalimantan barat
pengelola memiliki luasan
5,25m2.
2. - Asrama Mahasiswa Asrama ITS
ITS tidak memiliki
ruang
sosialisasi
khusus.

Dari hasil Analisa diatas penulis menentukan luas Area sosialisasi


dengan besaran 5,25m2.

R. Ruang Laundry

Tabel 34 Kelompok Ruang Laundry

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 3x3=9m2 Asrama Mahasiswa Terletak di Dari kedua


Kalimantan Barat bangunan besaran area
penunjang. ruang komputer
tersebut asrama
2. 4,25x5=22,5m2 Asrama Mahasiswa Terletak di
ITS yang
ITS bangunan
memiliki luas
penunjang.
ruangan yang

Salsabil Khairunnisa
106
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

lebih besar.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


Perpustakaan Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 22,5m2 dikarenakan
asrama mahasiswa Kalimantan barat ITS memiliki ruangan yang lebih besar.

S. Gudang

Tabel 35 Kelompok Perpustakaan

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 - Asrama Mahasiswa - Dari besaran area


Kalimantan Barat kedua asrama
tersebut hanya
2. 2,73 x Asrama Mahasiswa Terletak di
Asrama
3,5=9,625m2 ITS lantai dasar.
Mahasiswa ITS
yang memiliki
Gudang khusus.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


Gudang Asrama mahasiswa ITS dengan ukuran 9,625m2 dikarenakan asrama
mahasiswa Kalimantan barat tidak mempunyai Gudang khusus.

T. Ruang Baca

Tabel 36 Kelompok Perpustakaan

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 - Asrama Mahasiswa Asrama Dari besaran area


Kalimantan Barat mahasiswa ruang baca kedua
Kalimantan asrama tersebut
barat tidak hanya Asrama
memiliki ruang Mahasiswa ITS

Salsabil Khairunnisa
107
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

baca. yang memiliki


ruang
2. 9x12=108m2 Asrama Mahasiswa Asrama ITS
perpustakaan
ITS memiliki ruang
khusus yang
perpustakaan
didalamnya
khusus yang
terdapat ruang
berdampingan
baca.
dengan ruang
baca.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


baca dengan ukuran 108m2 .

U. Ruang Koleksi

Tabel 37 ruang koleksi

No Besaran Sumber Karakteristik Analisa

1 - Asrama Mahasiswa Asrama Dari besaran area


Kalimantan Barat mahasiswa ruang koleksi
Kalimantan kedua asrama
barat tidak tersebut hanya
memiliki ruang Asrama
koleksi. Mahasiswa ITS
yang memiliki
2. 9x10=90m2 Asrama Mahasiswa Asrama ITS
ruang koleksi
ITS memiliki ruang
khusus.
khusus.

Dari Analisa diatas penulis menyimpulkan bahwa memilih besaran ruang


koleksi dengan ukuran 90m2.

Salsabil Khairunnisa
108
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tabel 38 Besaran Ruang Asrama Mahasiswa

STANDAR SUMBER

NO RUANGAN OBJEK Panjang Lebar Luas


1 Area Parkir 200 - - 440m2 CK
motor
2 Teras Ruang 3 3 9m2 CK
3 Lobby Ruang - - 20m2 CK
4 Ruang Tunggu Ruang - - 10m2 CK
5 Ruang Tamu Ruang 5 4,5 22,5 CK
m2
6 Dapur Ruang 8 6 48 m2 CK
7 Ruang Makan Ruang 18 8,5 153 CK
m2
8 WC/KM Ruang 2 1,5 3 m2 CK
9 Ruang Jemur Ruang 3 3 9 m2 CK
10 Kamar Tidur Ruang 8 4 32 m2 CK
11 Ruang Belajar Meja 1 0,875 0,875 CK
m2
12 Perpustakaan Ruang - - 249 CK
m2
13 Ruang TV Ruang 1 0,875 0,875 CK
14 Ruang Pompa Ruang 1 1 1 m2 CK
15 Ground Tank Ruang 1 1 1 m2 CK
16 Septic Tank - 2 1,5 3 m2 CK
17 Ruang Komputer Ruang 8 4 32 m2 CK
18 Area sosialisasi Ruang 6 0,75 5,25 CK
m2
19 Ruang Laundry Ruang 5 4,25 22,5 CK
m2
20 Gudang Ruang 3,5 2,73 9,6 m2 CK

Salsabil Khairunnisa
109
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

21 Ruang Baca Meja 12 9 108 CK


m2
22 Ruang Koleksi Ruang 10 9 90 m2 CK
23 Ruang Makan Ruang 18 8,5 153 CK
m2
24 Mushola Ruang 9,5 8,5 80,75 CK
m2
25 Tempat Wudhu Ruang 7 1,5 21 m2 CK
26 Ruang Tunggu Ruang 5 3 15 m2 CK
27 Area Pertemuan Ruang - - 30 m2 CK
28 Ruang Rapat Ruang - - 24 m2 CK
Jumlah 1.486,35
Sirkulasi 1.189,08
Total ( Jumlah + Sirkulasi ) 2.675,43
Sumber : Analisis Penulis, 2024

3.1.8 Tanggapan Bentuk Bangunan


Bentuk bangunan yang akan di rencanakan pada Asrama Mahasiswa
Kalimantan Barat ini akan disesuaikan pada bentuk tapak agar dapat
menyesuaikan penggunaan lahan untuk mencapai keindahan dan
kenyamanan baik di dalam maupun diluar bangunan. Dari Studi Kasus yang
telah di dapat pada bab sebelumnya, maka bentuk bangunan Asrama
Mahasiswa dapat diidentifikasi dengan bentuk bangunan Asrama
Mahasiswa Kalimantan Barat di Jogjakarta yaitu Bentuk bangunan J.C
Oevaang Oeray Yogyakarta dengan tipe perencanaan dasar asrama Double
Loaded Cooridor dengan ketinggian bangunan 2 lantai yang masuk ke
dalam tipe Maisonette.

Salsabil Khairunnisa
110
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 27 Denah Asrama Kalimantan barat di Yogyakarta

Berikut merupakan tanggapan umum mengenai bentuk bangunan


asrama Mahasiswa :

1. Kebutuhan Fungsional

Bangunan asrama mahasiswa harus dirancang dengan sedemikian


rupa yang mana peletakan ruangannya juga harus efisien untuk tempat
beristirahat, tempat belajar, penyimpanan, serta fasilitas umum seperti
kamar mandi dan juga dapur. ada baiknya meberikan desain interior
yang baik guna memaksimalkan penggunaan ruang yang disediakan.

2. Fleksibilitas ruang

Desain bangunan harus dapat menyesuaikan diri dengan


kebutuhannyanya, karena sewaktu-waktu kemungkinan akan
mengalami perubahan. Kamar-kamar juga harus dirancang guna dapat
diubah-ubah menjadi berbagai konfigurasi sesuai dengan jumlah
penghuni atau kebutuhan khusus lainnya. Selain itu juga ruang studi,
ruang pertemuan ataupun ruang bersama harus dirancang agar dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan.

3. Estetika

Estetika pada bangunan tentunya memiliki peranan yang sangat

Salsabil Khairunnisa
111
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

penting dalam menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi


penghuninya. Desain ekterior dan juga interior yang bagus tentunya
akan menarik secara visual karena dapat meningkatkan suasana hati dan
kesehatan mental si penghuni. Penggunaan material yang ramah
lingkungan dan pencahayaan alami yang cukup juga harus
dipertimbangkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan
berkelanjutan.

4. Keamanan

Keamanan juga sangat penting dalam mendesain suatu bangunan


seperti bangunan asrama ini. misalnya seperti pemasangan sistem
keamanan pada kunci elektronik, penerangan yang baik di area parkir
dan sekitarnya, serta pengawasan CCTV. Desain bangunan juga harus
mempertimbangkan aksebilitas yang tepat untuk petugas keamanan dan
pemadam kebakaran.

5. Aksebilitas

Bangunan asrama ini juga dirancang tentunya dengan memperhatikan


aksebilitas bagi semua penghuni, termasuk mereka yang memiliki
kebutuhan khusus. Ini termasuk aksebilitas untuk kursi roda, fasilitas
mandi, serta perencanaan ruang yang ramah pengguna.

6. Efisiensi Energi

Dalam mendesain bangunan tentunya harus mempertimbangkan


efisiensi energi guna mengurangi dampak lingkungan dan juga biaya
operasional jangka Panjang. Ini dapat mencakup penggunaan bahan
bangunan yang ramah lingkungan, pemanfaatan energi, serta desain
yang tentunya meminimalkan konsumsi energi seperti pencahayaan
yang efisien.

7. Kenyamanan dan Kesejahteraan

Bangunan tentunya harus dirancang guna meningkatkan kenyamanan

Salsabil Khairunnisa
112
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

dan kesejahteraan penghuninya. Termasuk pada penyediaan ventilasi


alami yang baik, pencahayaan yang cukup, serta pengaturan suhu yang
nyaman. Area bersama dan Ruang bersantai juga dapat meningkatkan
kesejahteraan mental dan psikologi penghuninya.

3.1.9 Pendekatan Psikologi Arsitektur pada Bangunan


3.1.10 Struktur Bangunan
Struktur bangunan yang akan digunakan pada perencanaan dan
perancangan Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat di Kabupaten Kubu
Raya ini terbagi menjadi 2 yaitu Struktur Bawah ( Substructure ) yang terdiri
atas pondasi, ( SuperStructure ) yang terdiri atas Rangka Bangunan dan
rangka Atap. Berikut penjelasannya :

1. Substructure
Dikarenakan jenis tanah di Kota Pontianak yang banyak
mengandung unsur air atau pun yang biasa orang sebut sebagai tanah
gambut maka dapat disimpulkan untuk jenis pondasi yang akan di gunakan
pada perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiswa di Kalimantan Barat
ini adalah jenis pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang yang mana pada
Referensi Studi Kasus pada bangunan Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat
di Yogyakarta juga menggunakan pondasi tiang pancang dan Sloof Beton .
Kelebihan dari pondasi ini adalah dapat digunakan untuk bangunan
tinggi, pengerjaannya juga efisien, dan materialnya yang juga mudah di
dapatkan. Sedangkan Kekurangan dari pondasi ini adalah mahalnya biaya
yang dibutuhkan, yang mana juga memerlukan alat berat pada saat
pemasangan, dan juga tingkat kesulitan pada saat pemasangan.

Salsabil Khairunnisa
113
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 28 Contoh Detail Pondasi Tiang Pancang


Sumber : https://mavink.com/explore/Detail-Pondasi-Tiang-Pancang-DWG

2. Superstructure

Struktur utama pada rancangan Asrama Mahasiswa Kalimantan


Barat di Kabupaten Kubu raya ini menggunakan struktur rangka beton
bertulang dengan bentang 8 meter. Yang mana struktur ini didapatkan dari
referensi studi kasus Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat di Jogjakarta
yang juga menggunakan rangka beton bertulang dengan bentang 8 meter.

3. Struktur Atap

Dikarenakan jenis tanah di Kota Pontianak yang banyak mengandung unsur


air atau pun yang biasa orang sebut sebagai tanah gambut maka dapat
disimpulkan untuk jenis pondasi yang akan di gunakan pada perencanaan
dan perancangan Asrama Mahasiswa di Kalimantan Barat ini adalah jenis
pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang yang mana pada Referensi Studi
Kasus pada bangunan Asrama Mahasiswa

Salsabil Khairunnisa
114
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.11 Utilitas Bangunan


3.1.12 Pengelompokan ruang
Pengelompokan ruang pada perencanaan Asrama Mahasiswa ini dibedakan
dalam empat kategori, yaitu kelompok Hunian, Kelompok Pengelola, Kelompok
penunjang , dan kelompok servis. Setiap ruangan akan memiliki sifat ruang masing-
masing yang akan di wakili dengan warna, yaitu warna biru untuk ruang public
warna merah untuk privat, warna kuning untuk servis dan warna hijau sirkulasi.
Pengelompokan ruang akan di jelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 39 Pengelompokan Ruang

HUNIAN PENUNJANG PENGELOLA SERVIS

Single Room Lobby Ruang Operator Area Parkir


Double Room Perpustakaan Ruang Sosialisasi Toilet
Ruang Belajar Teras Area Pertemuan Ruang Pompa
Ruang Makan Ruang Koleksi Ruang Rapat Ground Tank
Ruang Cuci Ruang TV Ruang Konsultasi Septic tank
Dapur Ruang Komputer Aula TPS Asrama
Ruang Jemur Ruang Baca Ruang Tamu Gudang
Tempat Wudhu Ruang Tunggu Tangga
Mushola
Laundry

Sumber : Analisa Penulis, 2024

3.1.13 Persyaratan Ruang


Sebagai bangunan pelayanan publik, kenyamanan para pengguna menjadi
faktor yang harus diperhatikan pada proses perencanaan dan perancangan. Pada
tahap ini dilakukan analisis mengenai persyaratan ruang guna mencapai
kenyamanan bagi para pengguna, pada tahap ini tiap ruangan terkait spesifikasi dan
kebutuhan pencahayaan maupun penghawaan apa saja yang harus tercapai agar

Salsabil Khairunnisa
115
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

perencaanaan dan perancangan asrama mahasiswa ini berhasil mengoptimalkan dan


mengefesienkan kinerja dengan memaksimalkan potensi yang ada.

Tabel 40 Persyaratan ruang

NO NAMA SIFAT PENCAHAYAAN PENGHAWAAN AKUSTIKA


RUANG RUANG JENIS LUX JENIS KELEMBABAN
LAMPU PENGHAWAAN
1 Parkir Publik Lampu Led 50 lux Alami - Kebisingan
tinggi
2 Teras Publik Lampu Led 100 lux Alami - Kebisingan
tinggi
3 Lobby Semi Lampu Led 100 lux Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Publik Multisplit tinggi
4 R.Tamu Semi Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Publik 250 lux Multisplit tinggi
5 Dapur Servis Lampu Led 120- Alami 20-25 °C Kebisingan
250 lux tinggi
6 R.Makan Servis Lampu Led 250 lux Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Multisplit tinggi
7 K.Mandi Servis Lampu Led 250 lux Alami - Kebisingan
rendah
8 R.Cuci Servis Lampu Led 50 lux Alami - Kebisingan
tinggi
9 Area Jemur Servis Lampu Led 50 lux Alami - Kebisingan
tinggi
10 WC Servis Lampu Led 250 lux Alami - Kebisingan
rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
11 K.Tidur Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB 45
12 R.Pompa Lampu Led 60 lux Alami - Kebisingan
rendah
13 G.Tank Servis Lampu Led 60 lux Alami - Kebisingan
rendah
14 Septic Tank Servis - - Alami - Kebisingan
rendah
15 TPS Servis - - Alami - Kebisingan
rendah
16 Single Room Servis Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel

Salsabil Khairunnisa
116
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

akustik, 30-
45 dB
17 Double Room Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
18 Ruang Belajar Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
19 Ruang Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Operator 250 lux Multisplit sedang
20 Ruang Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Sosialisasi 250 lux Multisplit sedang
21 Aula Publik Lampu Led 750 lux Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Multisplit sedang
22 Ruang Tunggu Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit sedang
23 Area Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Pertemuan 250 lux Multisplit sedang
24 Ruang Rapat Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit sedang
25 Ruang Privat Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Konsultasi 250 lux Multisplit tinggi
26 Perpustakaan Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
27 Laundry Publik Lampu Led 100 lux Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Multisplit sedang
28 Ruang TV Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit sedang
29 Ruang Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Kmputer 250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
30 Ruang Baca Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit rendah, panel
akustik, 30-
45 dB
31 Ruang Koleksi Publik Lampu Led 120- Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
250 lux Multisplit sedang
32 Mushola Publik Lampu Led 100 lux Buatan, AC 20-25 °C Kebisingan
Multisplit rendah, panel

Salsabil Khairunnisa
117
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

akustik, 30-
45 dB
33 Tempat Wudhu Servis Lampu Led 60 lux Alami - Kebisingan
sedang
34 Gudang Servis Lampu Led 60 lux Alami - Kebisingan
sedang

Sumber : Data Olahan Pribadi, 2024

3.1.14 Bubble Diagram


3.1.14.1 Mikro

Setelah menganalisis pelaku dan kegiatanya serta kebutuhan ruang,


maka secara umum gambaran layout asrama mahasiswa Kalimantan
barat di kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut :

Bagan 2 Bubble diagram Mikro Lantai 1

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
118
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bagan 3 Buble diagram mikro lantai 2

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Bagan 4 Bubble diagram mikro lantai 3

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
119
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1.14.2 Makro

Bagan 5 Bubble diagram makro lantai 1

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Bagan 6 Bubble diagram makro lantai 2

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
120
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bagan 7 Bubble diagram makro lantai 3

Sumber : Analisa Penulis, 2024

3.1.15 Organisasi Ruang


Bagan 8 Organisasi Ruang Lantai 1

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
121
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bagan 9 Organisasi Ruang Lantai 2

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Bagan 10 Organisasi Ruang Lantai 3

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
122
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.1 Tanggapan Lokasi Proyek (Analisis Tapak)


3.2.1 Regulasi Tapak
1. Eksisting Tapak

PETA INDONESIA

PETA KALIMANTAN BARAT

Luas Lahan = 8.100m2


KDB = 60%
KLB =4
KDH = 40%
GSB = 15 m

Gambar 29 Data Eksisting Regulasi Tapak

Sumber : Analisa Penulis, 2024

Lokasi : Jalan Nurul Huda, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat.

Salsabil Khairunnisa
123
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Analisa
KDB = 60%
KDB = Luas Lahan x 60% = 8.100 x 60% = 4.860m2

KLB = 2,4
Luas Seluruh Lantai = 2,4 x 8.100m2
= 19.440m2
GSB = 15 meter dari
Jumlah Maksimal Lantai Terbangun
tepi jalan = 19.440 m2 : 4.860 m2 = 4 Lantai

KDH = 40%
KDH = 40% x Luas Lahan = 40%
= 40% x 8.100 m2
= 3.240m2

Gambar 30 Analisa Regulasi Tapak


Sumber : Analisa Penulis, 2023

3.2.2 Lintas Matahari


1. Eksisting

Titik matahari terbit dari arah timur.

Titik sinar matahari tenggelam di arah


barat

Titik sinar matahari terpanas pada siang


hari

Site menghadap ke arah selatan dengan


panas paling dominan di arah timur dan
barat.

Salsabil Khairunnisa
124
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Analisa

Sinar matahari pagi


mengarah ke arah sisi
timur tapak dan mengenai
sisi kanan bangunan.

Gambar 31 Analisa Lintas Matahari Pagi


Sumber : Analisa Penulis, 2023

a. Sinar matahari siang dominan


mengenai sisi kiri, depan dan
belakang tapak yang mana dapat
menyebabkan ketidaknyamanan
thermal.ketidaknyamanan
termal.

Gambar 32 Analisa Lintas Matahari Siang


Sumber : Analisa Penulis, 2023

Salsabil Khairunnisa
125
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Sinar matahari sore dominan


mengenai bagian kiri bangunan
dan bagian depan bangunansisi
depan dan kiri bangunan.
a. ketidaknyamanan termal.

Gambar 33 Analisa Lintas Matahari Sore


Sumber : Analisa Penulis, 2023

3. Respon

pada sisi barat dan timur dapat dimanfaatkan


menjadi area servis. ketidaknyamanan termal.

penambahan vegetasi pada tapak


orientasi bangunan dibuat
ketidaknyamanan termal. menghadap ke selatan
termal.

Gambar 34 Respon Lintas Matahari


Sumber : Analisa Penulis, 2023

Salsabil Khairunnisa
126
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.2 Aksebilitas
1. Eksisting
Menuju jalan
adi sucipto

ni 2 termal.

Menuju jalan Ahmad


Yani 2 termal. tapak dapat di akses dari 2
arah yang terhubung
langsung dengan jl. ahmad
yani 2 dan jl adisucipto..

Gambar 35 Data Eksisting Aksebilitas


Sumber : Analisa Penulis, 2024
2. Analisa

Tapak mudah di akses


karena dekat dengan jalan
besar dari rumah penduduk

kepadatan tinggi kepadatan sedang

Gambar 36 Analisa Aksebilitas


Sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
127
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3. Respon

menempatkan sisi timur dan barat


menjadi area servis

Membuat akses satu arah yakni


pintu masuk dari sisi kiri tapak
menuju pintu keluar di sisi kanan
tapak

Gambar 37 Respon Aksebilitas


Sumber : Analisa Penulis,2024
3.2.3 Vegetasi
1. Eksisting

Gambar 38 Data Eksisting Vegetasi


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
128
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Analisa

Gambar 39 Analisa Vegetasi


Sumber : Analisa Penulis,2024
3. Respon

Gambar 40 Respon Vegetas


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
129
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.3 Drainase
1. Eksisting

Gambar 41 Data Eksisting Drainase


Sumber : Analisa Penulis,2024
2. Analisa

Gambar 42 Analisa Drainase


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
130
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3. Respon

Gambar 43 Respon Analisis Drainase


Sumber : Analisa Penulis,2024

3.2.3 Kebisingan
1. Eksisting

Gambar 44 Data Eksisting Kebisingan


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
131
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2. Analisa

Gambar 45 Analisa Kebisingan


Sumber : Analisa Penulis,2024
3. Respon

Gambar 46 Respon kebisingan


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
132
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3.2.3 Arah Angin


1. Eksisting

Gambar 47 Data Eksisting arah angin


Sumber : Analisa Penulis,2024
2. Analisa

Gambar 48 Analisa Arah angin


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
133
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

3. Respon

Gambar 49 respon analisa angin


Sumber : Analisa Penulis,2024

3.3 Tanggapan Tema Desain


3.3.1 Kerangka Berpikir

3.3.2 Penerapan Pendekatan Psikologi Arsitektur

Salsabil Khairunnisa
134
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB IV
USULAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
4.1 Usulan Rancangan Denah dan Ruang
4.1.1 Konsep Umum
Konsep umum pada perencanaan dan perancangan asrama
mahasiswa Kalimantan Barat dengan pendekatan psikologi arsitektur ini
dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi dalam desain ruang dan
juga fasilitas asrama guna meningkatkan kesejahteraan dan kinerja
mahasiswa.

Self - Disclosure (pengungkapan diri) dengan psikologi arsitektur


melibatkan bagaimana cara mendesain lingkungan fisik yang dapat
mempengaruhi perilaku penghuninya seperti dalam hal berbagi informasi
pribadi mengenai diri mereka sendiri. Self – disclousure adalah suatu proses
dimana seseorang secara sukarela mengungkapkan informasi mengenai
pikiran, perasaan, dan juga pengalaman pribadinya kepada orang lain.

Self – Disclosure dapat dianggap sebagai bagian dari prinsip


keterhubungan sosial dalam psikologi arsitektur dimana prinsip
keterhubungan sosial menekankan pentingnya menciptakan ruang dan juga
fasilitas yang mendukung interaksi sosial dan hubungan antar individu.

Salsabil Khairunnisa
135
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Desain yang mengutamakan harmoni dapat menciptakan lingkungan


yang menyenangkan dan menenangkan bagi penghuninya, ketika elemen-
elemen desain bangunan di susun secara proporsional dan juga seimbang,
hal itu dapat memberikan rasa kesejahteraan dan juga ketenangan bagi
penghuni. disisi lain harmoni mengacu kepada keselarasan atau keserasian
antara elemen-elemen yang berbeda. Dalam arsitektur, harmoni bisa berarti
keseimbangan antara proporsi, warna, tekstur dan juga elemen-elemen
lainnya sehingga menciptakan kesan yang seimbang dan juga menyatu.

Konsep dualisme mengacu kepada dua aspek yang bertentangan


ataupun berlawanan dalam suatu sistem atau pemikiran. suatu desain yang
memperhatikan konsep dualisme dapat menciptakan pengalaman yang
dinamis bagi penghuninya, misalnya kontras atara ruang yang terbuka dan
juga tertutup dapat menghasilkan perasaan yang berbeda-beda, seperti rasa
aman dan juga kebebasan sehingga pengalaman seperti ini dapat
mempengaruhi emosi dan juga presepsi penghuni terhadap lingkungan
mereka.

privasi merupakan aspek penting dalam psikologi arsitektur,


terutama ketika merancang asrama mahasiswa, hubungan antara privasi dan
psikologi arsitektur dalam konteks asrama mahasiswa sangat signifikan
karena privasi dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang,
tidak hanya itu produktivitas dan kepuasan penghuni juga tidak kalah
penting dalam psikologi arsitektur.

Salsabil Khairunnisa
136
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

4.1.2 Denah bangunan

Gambar 50 Denah lantai 1


Sumber : Analisa Penulis,2024

Salsabil Khairunnisa
137
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 51 Denah lantai 2


Sumber : Analisa Penulis,2024

4.2 Usulan Rancangan Bentuk Bangunan


4.2.1 Gubahan Massa
Site Asrama Mahasiswa ini berbentuk persegi dengan sisi depan
menghadap selatan, belakang site menghadap utara dan kanan kiri site
menghadap arah timur dan barat.

Salsabil Khairunnisa
138
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar 52 Gubahan massa 1


sumber : Analisa Penulis, 2024

Bangunan terdiri dari tiga jenis massa, yaitu gedung asrama putri
yang terletak di bagian timur site dan bangunan asrama putra yang terletak
di sisi barat site dengan bentuk dasar gabungan persegi Panjang berbentuk
L, dan bangunan pengelola dengan bentuk dasar persegi Panjang.

Gambar 53 Gubahan massa 2


sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
139
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pada gubahan massa ke tiga, terjadi pengurangan bentuk pada massa


bangunan pengelola agar fungsi ruang lebih efektif dan efisien

Gambar 54 gubahan massa 3


sumber : Analisa Penulis, 2024

tujuan pengurangan bentuk tersebut agar entrance pada bangunan


pengelola lebih terlihat .

Gambar 55 Gubahan massa 4


sumber : Analisa Penulis, 2024

Salsabil Khairunnisa
140
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

ketiga massa bangunan mengalami penambahan massa bentuk.

Gambar 56 gubahan massa 5


sumber : Analisa Penulis, 2024

4.2.2 Bentuk bangunan


4.2.2.1 Penerapan Pendekatan Psikologi Arsitektur
Pendekatan psikologi arsitektur berperan penting dalam mengatasi
permasalahan seperti konflik interpersonal yang terjadi antar sesama
individu yang terjadi di asrama mahasiswa dengan cara mengatasi
permasalahan yang menyangkut interaksi antar individu sehingga dapat
tercipta perilaku yang diinginkan (Londo Febryanti Andriana, 2017).

Perencanaan dan perancangan bangunan asrama mahasiswa dengan


pendekatan psikologi arsitektur ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung kesejahteraan mental mahasiswa, emosional, dan juga
mendukung kesejahteraan sosial bagi para penghuninya.

Salsabil Khairunnisa
141
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tujuan Yang Solusi Penerapan


ingin dicapai
Memaksimalkan pencahayaan
Meningkatkan Menyediakan fasilitas alami di dalam ruangan
kesejahteraan pengaturan ruang yang dikarenakan pencahayaan alami
mental mendukung relaksasi, diketahui memiliki efek positif
pengurangan stress, dan pada suasana hati dan tidak lupa
juga meningkatkan mood juga memastikan penggunaan
positif di dalam asrama. pencahayaan buatan yang tepat
dapat membantu meningkatkan
mood kesejahteraan penghuni.
Memfasilitasi Mendesain asrama yang
Interaksi Sosial dapat mempromosikan
yang positif interaksi sosial antar
penghuni.
Membangun rasa Dapat membantu
kepemilikan dan penghuni merasa Dengan cara dapat
identitas memiliki tempat tersebut memperhitungkan preferensi
dan juga merasa diakui penghuni dan dapat mendesain
dalam identitas ruang asrama yang dapat
komunitas mereka. disesuaikan.
Meningkatkan Memberikan desain Menyediakan ruang belajar
produktifitas dan asrama yang dapat yang tenang dan juga nyaman
prestasi akademik mendukung konsentrasi serta memberikan fasilitas
dan belajar efektif yang yang mendukung pembelajaran
dapat membantu agar dapat membantu
meningkatkan mencapai tujuan.
produktifitas akademik
mahasiswa.

Salsabil Khairunnisa
142
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Memastikan pencahayaan
Menyediakan Dapat memberikan disekitar bangunan asrama,
lingkungan yang asrama dengan suasana terutama di area parkir dan
aman dan aman yang aman dan nyaman gang2 gelap yang dapat
untuk belajar dan bagi penghuninya meningkatkan keamanan fisik
berisistirahat. penghuni, tidak lupa juga untuk
memasang sistem keamanan
seperti cctv, kunci pintu
otomatis
Mengurangi Dengan menciptakan
isolasi dan ruang-ruang yang
kesepian mendorong interaksi
sosial dan membangun
komunitas yang solid,
asrama dapat membantu
mengurangi rasa isolasi
dan kesepian yang sering
dialami oleh mahasiswa
jauh dari rumah.
Mengingkatkan Desain asrama harus
kualitas tidur dan memperhitungkan faktor-
istirahat faktor yang memengaruhi
kualitas tidur, seperti
pencahayaan yang tepat,
suara yang tereduksi, dan
kenyamanan tempat tidur.
Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa
penghuni dapat
mendapatkan istirahat

Salsabil Khairunnisa
143
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

yang cukup dan


berkualitas setiap malam.
Mempromosikan Asrama dapat membantu
gaya hidup sehat mempromosikan gaya
dan berkelanjutan hidup sehat dengan
menyediakan fasilitas
olahraga, akses mudah ke
makanan sehat, dan
lingkungan yang
mendukung aktivitas
fisik.

Salsabil Khairunnisa
144
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

APRILIA, S. (2020). LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN


PERANCANGAN ARSITEKTUR ASRAMA MAHASISWA NUSANTARA
BERARSITEKTUR JAWA KONTEMPORER DI KABUPATEN SLEMAN DENGAN
PENDEKATAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA).

Adam, F., Hardiyati, H., & Dianingrum, A. (2023). PENERAPAN PSIKOLOGI


ARSITEKTUR PADA KONSEP ASRAMA MAHASISWA DI KOTA
SURAKARTA. Senthong, 6(3).

Zulfikri, Z., Djamaluddin, M., & Muliadi, M. (2023). Penerapan Konsep Arsitektur
Biofilik Pada Perancangan Asrama Mahasiswa USK di Kota Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan, 7(3), 206-218.

https://www.its.ac.id/id/kehidupan-kampus/fasilitas-kampus/tempat-tinggal-dan-
tempat-makan/

Salsabil Khairunnisa
145
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Salsabil Khairunnisa
146
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Salsabil Khairunnisa
147
4202027002
LAPORAN TUGAS AKHIR 2024
PRODI ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (SARJANA TERAPAN/D-IV)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Salsabil Khairunnisa
148
4202027002

Anda mungkin juga menyukai