FIBER OPTIK
1
Tujuan Modul
Setelah mempelajari modul pelatihan ini, diharapkan peserta mampu :
⮚ Mengetahui dan memahami pemeliharaan jaringan FTTH baik secara korektif
2
MAINTENANCE
JARINGAN
3
Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang
dilakukan setelah kerusakan terdeteksi dan bertujuan untuk
memulihkan perangkat ke kondisi prima untuk beroperasi
sesuai fungsinya. Dimana perbaikan tepat waktu atas
kesalahan yang diketahui akan mengurangi kemungkinan
kerusakan darurat dan biasanya diwajibkan oleh peraturan.
4
MAINTENANCE JARINGAN
Pokok bahasan :
1. Jaringan kabel serat optik
2. Peralatan yang digunakan
3. Gangguan yang mungkin terjadi
4. Metode perbaikan kabel serat
optik
5. Prosedur pemeliharaan korektif
6. Sarana sambung kabel
5
MAINTENANCE JARINGAN
1. Jaringan Kabel Serat
Optik
▪ Di dalam jaringan kabel metal terdapat beberapa masalah, misalnya : disconnecting, cross talk, dan
short circuit. Semua itu terjadi karena yang mengalir di dalam konduktor kabel metal adalah besaran
elektrik. Hal ini berbeda dengan jaringan kabel optik, gangguan yang mungkin terjadi disebabkan
serat putus atau karakteristik serat berubah sesuai dengan pemakaian (setelah beberapa tahun).
▪ Demikian juga redaman total (line loss) akan bertambah dengan bertambahnya jumlah sambungan
akibat dari perbaikan yang dilakukan pada satu jalur kabel serat optik.
▪ Pada saat melakukan perbaikan kabel serat optik selalu diakhiri dengan pengetesan ulang, yaitu
untuk memastikan apakah nilai line loss masih di bawah nilai loss yang dijinkan.
▪ Besaran lain yang harus diukur di sisi transmisi adalah Bit Error Rate (BER).
▪ Dibandingkan jaringan kabel metal, jaringan kabel serat optik mempunyai jarak yang lebih panjang
serta kapasitasnya besar.
2. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang dipakai untuk pemeliharaan/ perbaikan gangguan kabel serat optik :
• OTDR
• Power meter
• Fiber Finder/Visual Light Source
• Splicing Machine
6
MAINTENANCE JARINGAN
OTDR
▪ Dalam perbaikan gangguan kabel serat optik, OTDR digunakan untuk menentukan lokasi gangguan.
▪ OTDR ditempatkan pada sentral dan dihubungkan dengan connector CTF yang menghubungkan
dengan alur kabel serat optik.
Power Meter
• Power meter digunakan untuk mengukur line loss setelah kabel selesai diperbaiki.
Sentral A SentralB
Serat putus
2
Closure 1 Closure
7
MAINTENANCE JARINGAN
Finder Fiber optik (Visual Fault Locator (VFL) untuk menchek link kabel optik)
Digunakan untuk mengindentifikasi fiber (serat) pada closure atau lokasi gangguan.
5
4
3
1 2
Splicing Machine
8
MAINTENANCE JARINGAN
OT OT
OT
B B
B
1
ODC ODC
3 2 ODC
1. Ukur dengan OTDR dari ODC A ke dalam site (dengan foto with time &
coordinate stamp)
2. Ukur dengan OTDR dari ODC/ODP A ke ODC FE site B (dengan foto with time & coordinate stamp)
3. Ukur dengan OTDR dari ODC/ODP A ke ODC FE site C (dengan foto with time & coordinate stamp)
9
MAINTENANCE JARINGAN
D •
•
SoW TG adalah hanya di FO (sebatas OTB atau ODP MMP)
Selesaikan repair dan pengukuran disertai evidence dengan coordinate & time stamp
O •
•
•
SoW TG adalah hanya di FO (sebatas OTB atau ODP MMP)
Selesaikan repair dan pengukuran disertai evidence dengan coordinate & time stamp
RSL juga dipengaruhi kondisi power dan SFP
T FO
Allowed “before”
Not allowed “after”
10
ATTENTION
1. SPLICING ODC
2. Pelurusan core
• Terjadi splicing/penyambungan core yang tidak sesuai kaidah.
• X bertemu X, Y bertemu Y atau Z bertemu Z =🡺 Warna core dan tube bertemu warna core dan
tube yang sama
3. ODC for Intersection Ring 4. Label di ODC & OTB
• ODC 48 ≤ 2 ring • To prevent miss unplug n plug
• ODC 96 ≤ 4 ring • To identify “ring”
• ODC 144 ≥ 4 ring
Page 11
11
Kondisi di mana :
• TINDAKAN RECOVERY sudah diselesaikan
Technical Close • PENGUKURAN FO sesuai dengan yang
dipersyaratkan
• Evidence foto pengukuran valid dan shahih
Kondisi di mana tidak mungkin dilakukan tindakan
pemberangkatan tim atau tindakan recovery/repair atau
Stop Clock pengukuran karena :
• Daerah rawan (jalur lintas antarpropinsi, sepi, hutan
dlsb)
• Cuaca buruk (hujan deras, petir, dlsb)
• Bencana alam (banjir, tanah longsor)
• Memerlukan waktu untuk peminjaman kunci site
optional).
• Musibah, kecelakaan, dlsb
• Force majeur
• Acara tradisi
12
MAINTENANCE JARINGAN
13
MAINTENANCE JARINGAN
OTDR
Gambar 1 : Pengukuran jarak lokasi gangguan dengan
OTDR
14
MAINTENANCE JARINGAN
15
MAINTENANCE JARINGAN
16
MAINTENANCE JARINGAN
1) Transmission system
alarm
a. Apabila terjadi gangguan (kabel putus) pada rute cable optic maka alarm pada sistem
transmisi akan bekerja.
b. Bagian transmisi bersama-sama dengan OSP segera melakukan langkah-langkah untuk
perbaikan.
2)
Rerouting
Bila kabel optik yang menghubungkan central office D
dengan C putus, maka rute dialihkan melalui central E, D, E,
A, B dan C. Kemudian unit maintance segera melakukan
langkah-langkah perbaikan trunk cable yang
menghubungkan central office D dengan central office C
17
MAINTENANCE JARINGAN
18
MAINTENANCE JARINGAN
4) Lokasi Gangguan
a) Hal ini harus dikoordinasikan dengan bagian transmisi agar total loss kabel tidak melebihi
nilai
loss yang diijinkan
19
MAINTENANCE JARINGAN
1. Tentukan lokasi gangguan (serat putus) dan sediakan patch cable dengan panjang yang
sesuai yang diperlukan untuk penyambungan serat di atas tanah.
2. Tentukan letak penempatan alat sambung lurus (bisa dipasang pada kawat penggantung atau
pada tiang telepon.
3. Pastikan bahwa perbaikan ini dapat dilakukan.
4. Pastikan bahwa kabel tidak digunakan untuk komunikasi (not operation).
5. Pastikan bahwa tidak ada sinar laser pada semua serat dan tempelkan label “Out of service/
Tidak Beroperasi”.
6. Pada lokasi gangguan siapkan alat sambung lurus (closure) dan potong bagian kabel yang
rusak. Gunakan prosedure penyambungan serat optik dan siapkan patch cable yang baru.
7. Test semua serat dan semua sambungan.
8. Setelah kabel disambung, sambungan harus ditempatkan/dipasang pada kawat
[penggantung atau di[pasang pada tiang. Yang perlu di perhatikan:
⮚ Minimum bending radius.
⮚ Pastikan kabel tidak mengalami puntiran
9. Recheck, loss sambungan dan total loss semua serat dengan OTDR dan power meter.
20
MAINTENANCE JARINGAN
Temporary Splice
Enclosures & Cable
Splice Enclosures
c. Completed Reapired
21
MAINTENANCE JARINGAN
6) Pengecekan ulang
6) Pengecekan ulang
Bagian OSP melaporkan ke bagian transmisi bahwa junction line sudah diperbaiki dengan disertai
data pengetesan loss, kemudian bagian transmisi dapat memindahkan jalur (rute) ke operasi
normal.
22
SARANA SAMBUNG KABEL
(JOINT CLOSURE)
23
SPESIFIKASI JOINT CLOSURE
•Spesifikasi Joint Closure
a. Berbentuk belah SIMETRIS / INLINE.
b. Max Dimensi 560 mm(P) x 250 mm (L) x 150 mm ( T ).
c. Kabel In terdiri dari 4 lobang dengan Rubber Block yg baik.
d. Tidak menggunakan panas kerut.
e. Kabel Fiber Optik dapat terinstalasi / terikat pada 1 sisi cover closure.
f. Kedap Air.
g. Dapat digunakan ulang (Re-use) setelah dibongkar pasang dengan kondisi alat sambung
tetap kedap air.
h. Dilengkapi dengan :
o Pentil untuk test kebocoran.
o Kapasitas Splice Casette dan Holder max 12 core per 1 casette;
o Protection Sleave panjang 6 mm ; Sealing Tape dan aksesoris lainnya.
24
24
PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
Tray kabel :
▪ Bentuk tray tergantung dari jenis closure.
▪ Hal yang harus diperhatikan pada waktu pengaturan serat pada tray :
✔ Bending radius minimal 3 cm.
✔ Puntiran.
✔ Melindungi fiber pada titik yang menekuk.
25
25
PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
Peralatan khusus
:
27
27
PERALATAN PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
Peralatan umum 4
:1) Gunting
2) Cutter 1
3) Gergaji Besi
4) Knife tang (tang
potong)
2 7
5) Tang kombinasi 6
6) Tang Potong Besar
8
7) Obeng (+) & (-)
5
8) Meteran
9) Spidol warna putih 3
9
28
28
MATERIAL PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
Material penyambungan :
▪ Universal closure (sarana sambung
kabel/SSK)
▪ Alkohol 96%
▪ Kain majun
▪ Jelly cleaner
▪ Protection sleeve
▪ Split stopper/tie wrap
▪ Spiral
▪ Flexible pipe
▪ Pigtail
▪ Tissues
▪ Isolasi band
29
29
PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK
Langkah-langkah penyambungan
:
PERSIAPAN KABEL DAN CLOSURE
PENUTUPAN CLOSURE
30
30
Thank
31