Anda di halaman 1dari 16

Popon Ratnasih, S.Pd., M.M.Pd.

Guru Mata Pelajaran Senbud


SMP Negeri 45 Bandung
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan
yang dilakukan supaya siswa bisa memilih
pelajaran yang diminati.
Popon Ratnasih, S.Pd., M.M.Pd.
Guru Mata Pelajaran Senbud
SMP Negeri 45 Bandung
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu
mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan
tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari
diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan
diri. Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan
kelemahan yang kita punyai, agar dapat mengelola apa
yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-
murid kita.

”Mengantarkan peserta didik menuju mimpi dan Saya ingin menjadi guru yang:
cita-cita yang diinginkan: • Mandiri
• Reflektif
Guru memiliki peran penting dalam Pendidikan, • Kolaboratif
khususnya untuk terus berinovasi dalam • Inovatif
mengembangkan pembelajaran yang menarik, • Berpihak pada
inovatif, kreatif, menyenangkan yang • murid
mengakomodasi konsep Merdeka Belajar.
Sekolah dan pendidikan merupakan
bekal untuk murid kita mengisi masa
depan. • Mewariskan nilai dan Manusia memilki dua kebutuhan
budaya masyarakat yang dasar yaitu kebutuhan lahir dan
Guru harus mampu mewujudkan dan relevan dengan masa kini. batin. Pendidikan seyogyanya
mengembangkan 3 (tiga) aspek • Mengembangkan sesuatu dapat memenuhi kebutuhan
dalam diri anak: yang dibutuhkan saat ini tersebut.
Daya Cipta (Kognitif) dan masa depan.
Daya Rasa (Afektif) • Menilai dan memilih Dibutuhkan peran guru dalam
Daya Karsa (Konatif) sesuatu yang relevan atau memenuhi kebutuhan lahir dan
kontekstual sebagai kontrol batin murid mencapai selamat
3 (tiga) aspek tersebut dapat sosial. dan bahagia.
memberikan Pendidikan menyeluruh
untuk menjadi manusia seutuhnya. Sudahkah?
Tidak ada individu yang sama dan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita menyadari kedua hal
tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan satu hal. Bagaimana penerapan kelas yang
memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid
dan pakem. Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya
sebagai pendidik.

Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal, yaitu:


1. Kodrat Alam
Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang berkaitan dengan sifat dan bentuk
dari dasar Pendidikan murid. lingkungan dimana mereka berada.
2. Kodrat Zaman
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang
Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid
terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu
yang berkaitan dengan isi dan irama.
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut.
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran
yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan
konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka
dan berdasarkan kebudayaan bangsa
Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak
murid yang tidak hanya dibentuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.

Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak


pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan, sehingga
menimbulkan suatu tenaga.

Teori Tabularasa – Kodrat anak ibarat kertas kosong


yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan
pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik

Teori Negatif – Kodrat anak ibarat kertas yang sudah


terisi penuh dengan berbagai macam coretan dan tulisan.
Mewujudkan fungsi pendidikan dimana guru tidak hanya mengajarkan
materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman
bermakna yang relevan dengan kehidupannya untuk membantu murid
mencapai “Selamat dan Bahagia”.

Memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid
agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang mwerdeka sesuai
dengan dasarnya.

Menjadi pembelajar sepanjang hayat.


Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk
menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu,
pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara, murid
merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan bimbingan
guru. Guru harus memahami bagiamana murid merdeka belajar untuk
mencapai kpmptensi abad 21.
Pendidikan bertujuan untuk menuntun
segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.

Ki Hajar Dewantara
https://forms.gle/thFMredbkZrewzcY7
Entin Kartini, S.Pd.
Guru IPS
Sebelumnya saya belum begitu
memahami tentang arti “merdeka”
dalam kurikulum merdeka belajar.
Namun setelah menyimak pemaparan
teman saya tentang konsep kurikulum
merdeka belajar saya menjadi lebih Panggih Cahyo Setiaji, S.Pd.
paham tentang kurikulum merdeka. Guru B Indo
Kurikulum merdeka diambil dari Pembelajaran menyenangkan adalah
pemikiran KHD, dimana murid diberi pembelajaran yang hanya direncanakan/
kebebasan untuk belajar sesuai dengan diskenariokan secara utuh dari awal hingga
kodratnya. akhir oleh saya sebagai guru, ternyata agar
tercipta merdeka belajar kita perlu
menyiapkan berbagai asesmen dari
diagnostik, formatif, dan sumatif sesuai
kebutuhan. Ini untuk melihat perkembangan
murid secara utuh dan optimal sehingga
perubahan strategi, media, metode
pembelajaran saat berproses menjadi hal
yang wajar.
Setelah kita mengikuti kegiatan pada Platform Merdeka Mengajar Pengembangan Diri
Pelatihan Mandiri Topik Merdeka Belajar, ternyata kita banyak mempelajari dan memahami
gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran KHD, memahami untuk memfasilitasi murid
agar tumbuh sesuai dengan kodratnya, dan berusaha menerapkan pembelajaran yang
memerdekakan murid.

Kita sadar, betapa besar efek yang ditimbulkan setelah menerapkan Merdeka Mengajar.
Banyak hal yang dapat kita temukan untuk mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid.
Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan
dan kelemahan diri. Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai,
lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-
murid kita.

Sebagai guru, kita harus mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki banyak ragam
keistimewaan sesuai dengan versi terbaiknya.
Umpan Balik Topik 1 Merdeka Belajar

Nama : Entin Kartini, S.Pd.


Instansi : SMP Negeri 45 Bandung
Status : Guru/TU/Kepala Sekolah

1. Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir…….., ternyata ……..


Sebelumnya saya belum begitu memahami tentang arti “merdeka” dalam kurikulum merdeka
belajar. Namun setelah menyimak pemaparan teman saya tentang konsep kurikulum merdeka
belajar saya menjadi lebih paham tentang kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka diambil
dari pemikiran KHD, dimana murid diberi kebebasan untuk belajar sesuai dengan kodratnya.

2. Langkah kecil yang saya akan lakukan setelah ini adalah


Melakukan observasi awal dan assesmen diagnostik terlebih dahulu untuk mengetahui
pengalaman awal dan kendala yang dihadapi murid sehingga berguna untuk menentukan
strategi pembelajaran yang tepat pada murid yang akan saya ajar.

Yang bertanda tangan dibawah ini


Bandung, ……. November 2022
Guru Mata Pelajaran IPS

Entin Kartini, S.Pd.


Umpan Balik Topik 1 Merdeka Belajar

Nama : Komarwana, S.IP.


Instansi : SMP Negeri 45 Bandung
Status : Guru/TU/Kepala Sekolah

1. Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir…….., ternyata ……..


Sebelumnya saya pikir kurikulum ini cukup banyak yang perlu dipelajari namun ternyata hal
mendasar yang penting adalah menyesuaikan kondisi fisik dan alami siswa. Dengan begitu
siswa dapat menunjukan performa terbaiknya dalam mengikuti pembelajaran”

2. Langkah kecil yang saya akan lakukan setelah ini adalah


Langkah awal yang saya akan lakukan adalah merevisi pembelajaran dan pola pikir
sebelumnya dan menyesuaikan dengan kurikulum baru agar dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran.

Yang bertanda tangan dibawah ini


Bandung, ……. November 2022
Guru Mata Pelajaran PPKn

Komarwana, S.IP.

Anda mungkin juga menyukai