(1) Pandemi Covid-19 di seluruh dunia tak ayal berimbas ke masyarakat Indonesia. (2) Roda
kehidupan tak lagi normal, tiba-tiba tersendat, bahkan terhenti. (3) Dampak pandemi seolah
tak mengenal batas usia, golongan, juga strata sosial. (4) Semua elemen masyarakat
merasakan terpaan badai pandemi ini. (5) Pemilik usaha harus bersiasat menghadapi lesunya
pesanan, sementara mereka harus memikirkan para karyawan. (6) Pelajar dan mahasiswa
dipaksa tinggal di rumah di saat mereka bersemangat belajar. (7) Rutinitas pekerja formal juga
mendadak berubah saat kantor-kantor harus tutup. (8) Yang lebih terpukul adalah para
pejuang sektor informal. (9) Terhentinya roda kehidupan masyarakat membuat mereka
kehilangan sumber mata pencaharian. (10) Namun, sisi positifnya di balik badai pandemi ini
adalah kesadaran masyarakat untuk bangkit mulai bersemi. (11) Solidaritas untuk saling
berbagi merebak di mana-mana. (12) Dari tukang lontong sayur di tepi jalan hingga
pengusaha restoran di kawasan elite tak sungkan berderma. (13) Semua iklas berdonasi
seuasi kemampuan dan kemauan. (14) Semoga semangat yang dilandasi keinginan sehati ini
mampu membawa bangsa melewati pandemi.
Diadaptasi dari Kompas Minggu, 5 April 2020.
2. Kata lesu pada lesunya pesanan dalam kalimat (5) berpadanan makna PALING
MUNGKIN dengan kata ....
A. relatif
B. jarang
C. lelah
D. letih
E. lemah
3. Bentuk ke-an pada kata kehilangan dalam kalimat (9) mempunyai kesamaan makna
dengan bentuk ke-an dalam kalimat ...
A. Namun, sisi positifnya di balik badai pandemi ini adalah kesadaran masyarakat
untuk bangkit mulai bersemi.
B. Semua iklas berdonasi seuasi kemampuan dan kemauan.
C. Nasi goreng yang dimasak Ibu pagi keasinan.
D. Dia ketinggalan kereta api ke Jakarta karena terlambat bangun tidur.
E. Baju anak itu kekecilan karena pertumbuhan tubuhnya yang sangat cepat.
(1) Tsunami dan likuefaksi yang dipicu oleh gempa bumi telah berlalu setahun lalu di pesisir
Teluk Palu. (2) Sebagian wilayah di Kota Palu, Kabupaten Sigli, Donggala, dan Parigi Moutong
di Sulawesi Tengah luluh lantak, mengakibatkan 3.124 orang meninggal, 705 orang hilang,
dan korban dikubur massal (tanpa identitas) 1.016 orang. (3) Bencana itu telah merusak
110.214 rumah dengan total nilai kerugian Rp24,96 triliun. (4) Jumlah pengungsi hingga kini
172.999 jiwa, tersebar di 400 titik. (5) Sejumlah lokasi yang mengalami kerusakan parah,
seperti di Balaroa, Petobo, tepian Pantai Talise, Mamboro, dan Taman Ria, saat ini menjadi
zona merah, yaitu kawasan yang dilarang untuk dihuni kembali demi alasan keselamatan jiwa.
(6) Oleh karena itu, setelah setahun bencana berlalu, lokasi-lokasi tersebut belum mengalami
perubahan yang berarti. (7) Seperti yang terjadi di perumahan di kawasan Balaroa dan
Petobo. (8) Sebelum terjadinya bencana, kawasan itu padat penduduk. (9) Saat ini terlihat
sunyi, kontur tanahnya menjadi tak beraturan dan lebih tinggi 5--10 meter dari sebelum
terjadinya likuefaksi. (10) Hanya terdengar suara kerukan dan mesin pemotong dari para
pemulung yang sedang mencari besi-besi tulang bangunan.
Diadaptasi dari Kompas Minggu, 23 September 2019.
6. Apabila gagasan pada bacaan tersebut dipisahkan menjadi dua paragraf, pengelompokan
kalimatnya adalah ….
A. (1-2-3) dan (4-5-6-7-8-9-10)
B. (1-2-3-4) dan (5-6-7-8-9-10)
C. (1-2-3-4-5) dan (6-7-8-9-10)
D. (1-2-3-4-5-6) dan (7-8-9-10)
E. (1-2-3-4-5-6) dan (8-9-10)
(1) Pencemaran air di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. (2) Pencemaran air dapat
diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia. (3) Perubahan ini mengakibatkan
menurunnya kualitas air hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa
digunakan sesuai peruntukannya. (4) Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa
bumi, dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan terhadap kualitas air sekalipun dalam
pengertian ini tidak dianggap sebagai pencemaran. (5) Pencemaran air, baik sungai, laut,
danau, maupun air bawah tanah, semakin hari semakin menjadi permasalahan di Indonesia
sebagaimana pencemaran udara dan pencemaran tanah. (6) Mendapatkan air bersih yang
tidak tercemar bukan hal yang mudah lagi. (7) Bahkan, pada sungai-sungai di lereng
pegunungan sekalipun. (8) Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh
aktifitas manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah
industri termasuk pertambangan. (9) Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala
bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. (10) Limbah
pemukiman ini bisa berupa sampah organik dan sampah nonorganik. (11) Limbah pertanian
mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian seperti
penggunaan pestisida dan pupuk. (12) Sedangkan limbah industri mempunyai pengertian
segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering
menghasilkan bahan berbahaya dan beracun.
Diadaptasi dari https://alamendah.org.
(1) Jumlah pekerja yang kehilangan nafkah akibat pandemi Covid-19 bertambah dari hari ke
hari. (2) Setelah pandemi Covid-19 berlalu, pekerja yang kehilangan pekerjaan ini
membutuhkan jaminan untuk kembali bekerja. (3) Jaminan tak bisa diperoleh dari kelas-kelas
pelatihan dalam jaringan di Program Kartu Prakerja. (4) Kondisi dunia usaha yang sedang
terpuruk membuat hal itu sulit dicapai. (5) Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, per
20 April 2020, jumlah pekerja dan pelaku usaha kecil yang kehilangan pendapatan akibat
pandemi 2.084.593 orang. (6) Selain itu, sebanyak 538.385 pekerja dan pelaku usaha kecil
informal juga terpukul karena kehilangan pendapatan harian. (7) Sebagian besar pekerja yang
kehilangan pendapatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sektor pariwisata,
dan pabrik industri manufaktur yang menghentikan produksi karena kesulitan mengekspor
produksi dan memperoleh bahan baku impor. (8) Pekerja yang dikenai pemutusan hubungan
kerja (PHK) paling banyak ditemukan di Jawa Timur (59.270 orang) dan yang dirumahkan
paling banyak di Jakarta (459.055 orang).
(Diadaptasi dari Kompas, 23 April 2020)
10. Kalimat (2) dan (3) pada bacaan tersebut mengandung hubungan ...
A. perluasan
B. penambahan
C. penegasan
D. perincian
E. penghubungan
(1) Ritme sikardian memiliki berragam peran dalam tubuh. (2) Ritme ini dapat memengaruhi
siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon, dan fungsi
penting tubuh lainnya. (3) Lambat atau cepatnya jam biologis tubuh dapat menyebabkan
ritme sirkadian yang terganggu atau berjalan tidak normal. (4) Jam biologis tubuh yang
mengatur proses dalam tubuh tetap berjalan berdasarkan jadwal yang terhubung dengan
siklus matahari. (5) Ritme yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko munculnya berragam
kondisi kesehatan, misalnya obesitas, gangguan tidur, diabetes, bahkan hingga depresi dan
gangguan bipolar. (6) Irama sirkadian normal diatur oleh siklus terang dan gelap selama 24
jam. (7) Seseorang dengan ritme sirkadian yang terganggu dapat mengalami beberapa hal,
seperti bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi, atau tidak merasa segar saat bangun. (8)
Gangguan ritme sirkandian dapat didiagnosis dengan menggunakan actigraphy dan catatan
tidur. (9) Actigraphy adalah pengukur gerakan yang berkelanjutan dengan menggunakan
perangkat kecil yang disebut actigraph. (10) Sementara itu, catatan tidur adalah catatan
harian berupa elektronik atau kertas yang digunakan untuk melacak pola tidur Anda dalam
jangka waktu yang lama.
Diadaptasi dengan pengubahan dari https://www.sehatq.com.
15. Kata migran dalam bacaan di atas dapat dimaknai sebagai ....
A. kepergian seseorang dari satu tempat ke Jakarta untuk berwisata
B. kedatangan seseorang dari satu tempat ke Jakarta untuk berkunjung
C. perpindahan seseorang dari satu tempat ke Jakarta untuk menetap
D. kehadiran seseorang dari satu tempat di Jakarta dalam rangka kerja
E. kunjungan seseorang dari satu tempat ke Jakarta untuk belajar
(1) Sesudah hampir dua tahun berjalan, status inpres moratorium sawit tidak kunjung
diterbitkan oleh Presiden. (2) Penundaan inpres ini bisa dipahami manakala belum ada
kesepahaman antara kelompok yang pro dengan kontra moratorium. (3) Namun, menjadi
masalah jika penundaan moratorium lebih bertujuan mengakomodasi kepentingan
pengusaha yang dekat penguasa agar lahan perkebunannya tetap terjaga. (4) Ini berarti,
pengelolaan sawit masih sarat dan terkait dengan kepemimpinan politik yang koruptif. (5)
Perilaku elite politik (politisi) koruptif menjadi penyebab dari tidak berjalannya sistem
ekonomi dalam memacu pertumbuhan. (6) Ironisnya, sistem politik koruptif dalam industri
sawit mendapat dukungan pengusaha itu sendiri dan sebagian elite masyarakat. (7)
Moratorium sawit adalah tonggak penting dalam mewujudkan perkebunan sawit yang
produktif dan berkelanjutan, di samping dapat memastikan bahwa Indonesia siap mengambil
keuntungan sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia.
Diadaptasi (dengan pengubahan) dari Kompas, 25 Agustus 2018.
19. Kelompok kata masalah kebersihan, lingkungan yang rusak, dan masyarakat yang tidak
disiplin pada kalimat (2) dapat disempurnakan menjadi….
A. masalah kebersihan, lingkungan menjadi rusak, dan ketidakdisiplinan masyarakat
B. permasalahan kebersihan, dirusaknya lingkungan, dan ketidakdisiplinan masyarakat
C. kebersihan yang bermasalah, lingkungan yang rusak, dan masyarakat tidak disiplin
D. masalah kebersihan, kerusakan lingkungan, dan ketidakdisiplinan masyarakat
E. kebersihan bermasalah, lingkungan dirusak, dan masyarakat tidak disiplin
20. Kelompok kata yang berpasangan tetap dalam bacaan tersebut adalah ….
A. produksi sampah (kalimat 1)
B. sampah plastik (kalimat 4)
C. daur ulang (kalimat 6)
D. biji plastik (kalimat 7)
E. nilai ekonomi (kalimat 8)