Disusun oleh :
yang positif. Tatanan berpikir yang ingin di bentuk adalah kemampuan berpikir logis, kritis, dan
sistematis, sehingga dari kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya
siswa untuk berprilaku positif, terarah dan efektif. Matematika sebagai salah satu ilmu
pengetahuan merupakan salah satu sarana
untuk meningkatkan kemampuan berpikir setiap orang, oleh karena itu kesadaran untuk mampu
mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah bertumbuh sejak
usia dini. Membentuk pemahaman yang utuh pada anak dalam pelajaran matematika diperlukan
kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu seorang pendidik hendaknya
mampu menciptakan “Fun Learning” di dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat
tercipta apabila seorang guru mampu mengajarkan konsep matematika menggunakan metode dan
tehnik-tehnik yang bervariatif sehingga tidak menoton dan membosankan bagi anak didik. Salah
satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah adalah bilangan,
pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat membantu dalam memahami
konsep-konsep yang lain, seperti pada materi KPK dan FPB yang merupakan materi yang
diajarkan dari tingkat SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep
matematika SMA. Konsep faktor, kelipatan, KPK dan FPB di jenjang SD dan SMP, sering kali
disajikan sangat mendasar, namun tidak secara utuh. Sebagai contoh untuk menentukan KPK dan
FPB cendrung menggunakan salah satu cara yaitu konsep pohon faktor (faktorisasi prima),
sementara munculnya konsep ini tidak dikaji secara utuh atau melupakan materi prasyaratnya
yaitu konsep bilangan prima sehingga metode untuk menentukan KPK dan FPB kadangkala sulit
dikembangkan dan cendrung menoton dan hanya mengikuti cara-cara yang lazim yang ada di
buku cetak.
BAB 2. PEMBAHASAN
bilangan terkecil yang habis dibagi kedua atau ketiga bilangan tersebut. Suatu bilangan
merupakan kelipatan bilangan lain apabila bilangan lain merupakan hasil perkalian dengan
bilangan yang dimaksud. Kelipatan suatu bilangan dapat diperoleh dengan cara mengalikan
bilangan itu dengan bilangan asli. Contoh :
3x2=6
3x3=9
3 x 4 = 12
3 x 5 = 15
3 x 6 = 18
3 x 7 = 21
3 x 8 = 24
4x2=8
4 x 3 = 12
4 x 4 = 16
4 x 5 = 20
4 x 6 = 24
4 x 7 = 28
4 x 8 = 32
Himpunan kelipatan 4 = {4,8,12,16,20,24,28,32,……}
Kelipatan persekutuan menurut Sulesno (2005) adalah “himpunan semua kelipatan yang sama
dari dua bilangan atau lebih.
Contoh :
Contoh :
bilangan menjadi bentuk perkalian dengan faktor-faktor prima. Pencarian faktorisasi prima dapat
dilakukan dengan pohon faktor. Pada pohon faktor, bilangan-bilangan prima ditandai dengan
memberikan lingkaran padanya.
Contoh : Tentukan KPK dari 24, 36, dan 42 !
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32
42 = 2 x 3 x 7
KPK ditentukan dengan mengalikan semua factor prima. Jika ada factor
prima yang bersekutu, maka diambil faktor prima dengan pangkat terbesar. Jadi, KPK dari 24,
36, dan 42 = 23 x 32 x 7 (dalam bentuk faktorisasi) = 8 x 9 x 7 = 504
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau tiga bilangan terbesar yang dapat
membagi habis kedua atau ketiga bilangan tersebut.
Menurut Sulesno (2005) “Faktor adalah pembagi atau hasil bagi suatu bilangan asli yang
menghasilkan sisa nol”. Bilangan yang bisa membagi bilangan lain dengan tidak tersisa
merupakan factor bilangan tersebut. sedangkan factor persekutuan terbesar (FPB) adalah suatu
bilangan diperoleh dari factor persekutuan dua bilangan atau lebih yang paling besar.
Contoh :
12 : 1 x 12 = 12
2 x 6 = 12
3 x 4 = 12
16 : 1 x 16 = 16
2 x 8 = 16
4 x 4 = 16
Contoh 1 :
2 2 6
3
3
2
Faktorisasi prima 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
Faktorisasi prima 24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
FPB ditentukan dengan mengalikan factor prima yang bersekutu, dengan pangkat terkecil.
= 12
Contoh 2 :
Penyelesaian :
Faktorisasi prima 6 = 2 x 3
Faktorisasi prima 12 = 2 x 2 x 3 = 23 x 3
Faktorisasi prima 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32
FPB ditentukan dengan mengalikan factor prima yang bersekutu, dengan pangkat terkecil.
=2x3=6
KPK yaitu mengalikan factor-faktor sekutu yang mempunyai perangkat paling besar dan (2)
Untuk FPB yaitu mengalikan factor-faktor sekutu yang mempunyai pangkat paling kecil.
1. Menentukan KPK dan FPB secara bersamaan dengan menggunakan kelipatan dan
faktor
Contoh :
Tentukan KPK dan FPB dari 15 dan 60 !
Penyelesaian :
Himpunan kelipatan dari 15 = {15,30,45,60,75,90,105,120,….}
Himpunan kelipatan dari 60 = {60,120,180,240,300,360,…}
Himpunan kelipatan persekutuan dari 15 dan 60 = {60,120,..}
Jadi, KPK dari 15 dan 60 = 60
Contoh :
4 1
- =…
7 3
Penyelesaian :
Contoh 2:
2. Pak Teguh mendapat tugas piket di sekolah setiap 12 hari sekali. Pak Didi mendapat
tugas piket setiap 18 hari sekali.Tangal 1 juni 2007 mereka mendapat tugas piket
secara bersamaan kedua. Kapan mereka akan mendapat tugas piket secara bersamaan
untuk yang kedua?
Jawab:
Untuk menjawab soal tersebut,kamu harus mencari KPK dari 12 dan 18.
A. KESIMPULAN
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua atau tiga bilangan adalah
bilangan terkecil yang habis dibagi kedua atau ketiga bilangan tersebut.
Suatu bilangan merupakan kelipatan bilangan lain apabila bilangan lain merupakan hasil
perkalian dengan bilanganyang dimaksut. Kelipatan suatu bilangan dapat diperoleh dengan cara
mengalikan bilangan itu dengan bilangan asli Menurut Sulesno (2005) faktorisasi prima adalah
pemecahan suatu bilangan menjadi bentuk perkalian dengan faktor-faktor prima. Pencarian
faktorisasi prima dapat dilakukan dengan pohon faktor
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau tiga bilangan terbesar yang dapat
membagi habis kedua atau ketiga bilangan tersebut. Menurut Sulesno (2005) “Faktor adalah
pembagi atau hasil bagi suatu bilangan asli yang menghasilkan sisa nol”. Bilangan yang bisa
membagi bilangan lain dengan tidak tersisa merupakan factor bilangan tersebut. sedangkan
factor persekutuan terbesar (FPB) adalah suatu bilangan diperoleh dari factor persekutuan dua
bilangan atau lebih yang paling besar.
Penentuan KPK maupun FPB bersamaan dapat dilakukan dengan : (1) untuk
KPK yaitu mengalikan factor-faktor sekutu yang mempunyai perangkat paling besar dan (2)
Untuk FPB yaitu mengalikan factor-faktor sekutu yang mempunyai pangkat paling kecil.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan menamba
hpengetahuan teman-teman sekalian.
Akan tetapi Makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik itu kesalahan dalam
penulisan dan kesalahan dalam pembahasan karena kurangnya pengetahuan penulis oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membanguan terutama dari dosen
pembimbing mata Kuliah Pendidikan Matematika I dan teman-teman sekalian demi perbaikan
Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Thamrin, Drs. Suwito. Rahasia, Rumus-rumus Pintar Matematika SD. 2015 :Pustaka Gama