Anda di halaman 1dari 2

Asal Usul Warna Merah, Kuning dan Hijau pada Lampu Lalu Lintas

“Arti warna-warna pada lampu lalu lintas muncul sebelum lampu lalu lintas tersebut ditemukan”

Pengguna jalan raya sudah tidak asing lagi dengan lampu isyarat pengatur lalu lintas atau sering kita
sebut lampu merah. Ketiak kita melewati persimpangan jalanmlampu isyarat ini mengataur
pengguna jalan untul melintas persimpangan tersebut. Ketika warna merah penngguan jalan harus
berhenti dan mempersilakan pengguna lain untuk melintas, bergitu juga sebaliknya Ketika lampu
berwarna hijau pengguna jalan dieprsilakan melintasi persimpangan. Hal ini berguna untuk mengatur
lalu lintas di sekitar simpangan tersebut.

Jika lampu lalu lintas tidak asing bagi kita, nah tahukan sobat valid kenapa lampu aluntas tersebut
menggunakan warna merah dan hitam dibandingan warna-warna laiinya. Berikut ulasannya

Menilik sejarah, bahwa pengaturan lalu lintas sudah mulai dikenal sebelum adanya kendaraan
bermotor. Kala itu orang banyak menggunakan hewan khsususnya kuda sebagai saran tranportasi,
kemudian berkembang menjadi kereta kuda. Semakin banyaknya kereta kuda digunakan di kota-kota
besar dirasakan perlu dibuatkan aturan perlintasan kereta kuda ini. Kala itu bendera putih dan pluit
sebagai alat untuk mengatur perlintasan.

Kemudian pada tahun 1868, setelah revolusi industry di eropa ketika kendaran bermotor banyak
digunakan orang-orang. Saat itu, tepatnya di kota London dibuat pengatur lalu lintas, namun karena
design dan keamanan belum terjamin seingga menyebabkan petugas pengatur lalu lintas terluka.

Kemudian pada tahun 1920 salah seorang kebangsaan amerika Bernama Garrett Agustus morgan
suatu ketika melihat kecelakaan kendaraan bermotor dan kereta kuda di persimpangan yang
menginspirasi untuk membuat pengatur lalu lintas yang lebih efektik dan aman. Karena pada waktu
itu tanda isyarat hanya berupa stop dan go. Ia berfikir bahwa isyarat tersebut beresiko karena tidak
ada jeda waktu sehingga para pengguna jalan bisa sama berhenti dan bergerak. Pada saat inilah
sistem tiga warna pertama (merah, kuning, hijau) mulai diperkenalkan dipatenkan di Amerika

Pengunaan makna tiga warna ini merah, sudah dikenal sebelum adanya lampu pengatur lalu lintas
ada. Awalnya warna merah dijadikan simbol berbahaya atau larangan karena kala itu orang-orang
ketika berperang selalu memnculkan warna merah yang diakibatkan warna darah yang keluar dari
tubuh seseorang. Banyak orang kala itu sangat tidak menyukai warna merah karena mengingatkan
pada perang yang selalu merugikan dan memakan banyak korban. Sehingga warna merah dijadikan
symbol berbahaya atau dilarang melukai. Dalam lampu pengatur lalu lintas menjadi arti dilarang
melintas atau berbahaya melintas.

Lalu bagaimana warna kuning? Sejak jaman dahulu manusia selalu menggunakan api. Baik untuk
senjata, sinyal komuniksi, atau penerangan. Api ketika kecil masih dapat dikendalikan tetapi ketika
membesar kadangkalan tidak dapat dikendalikan. Jadi dari hal tersebut warna kuning juga memiliki
arti memiliki resiko yaitu bisa aman atau juga bisa berbahaya. Kemudian pada kala perang, warna
kuning dari api ini kemudian digunakan untuk tanda bersiap-siap atau waspada untuk menghadapi
serangan. Hingga saat ini kuning disepakati sebagai simbol untuk berhati-hati, waspada atau siap-siap
sehingga warna kuning pada lampu lalu lintas bermakna bersiap-siap atau berhati-hati.

Kemudian warna hijau awalnya sangat identik dengan dauh atau tumbuhan. Ketika kita memandang
hamparan yang cukup luas dan berwarna hijau umumnya perasaan kita jadi tenang dan aman. Dari
aspek medis secara ilmiah warna hijau adalah warna yang aman untuk mata kita sehinga Ketika kita
melihat pemandagan yang di dominasi warna hijau akan baik untuk terapi mata. Karena ini warna
hijau akhirnya disepakati sebagai simbol kebebasan, aman atau diperbolehkan.

Demikian lah penggunaan warna-warna pada lampu lalu lintas karena memang sejak dahulu warna-
warna tersebut memiliki makna tersendiri yang sangat cocok untuk digunakan mengatur lalu lintas di
persimpangan jalan.

Referensi:

Pringgodigdo, 1973. Ensiklopedia umum. Jakarta: Yayasan Kanisius diakses dari


https://opac.perpusnas.go.id

Https;//Nissan.co,id//artikel/artikel-product-cebtri/titik-balik-sejarah-lampu-lalu-lintas.html

https://www.idrivesafely.com/trending/history-and-meaning-colored-traffic-light

Anda mungkin juga menyukai