PENDAHULUAN
dari satu tempat ke tempat lain adalah menu wajib manusia normal dalam
keseharian berkehidupan. Pergi berangkat dari rumah pada pagi hari untuk
bekerja kemudian pulang pada sore hari merupakan hakekat dari transportasi
mobil pribadi, sepeda motor, bus, truk, sepeda hingga becak. Seluruh moda
transportasi tersebut akan selalu teratur dan aman jika berjalan pada jalurnya.
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi di mana dua atau lebih
Bila arus sudah semakin tinggi, atau dua jalan dengan tingkatan yang
sama bertemu maka digunakan traffic light atau lampu lalu lintas. Isyarat lampu
Convention on Road Signs and Signals tahun 1968, di mana isyarat lampu
merah berarti berhenti, isyarat lampu kuning berarti bersiap untuk berhenti atau
pengaturan lampu lalu lintas karena setiap arah memiliki 2 jalur yang terpisah
oleh median yang mana hal ini membuktikan bahwa di lokasi tersebut
merupakan kawasan padat lalu lintas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
jika arus terlalu tinggi maka perlu digunakan traffic light (lampu lalu lintas)
lalu lintas dapat meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan tersebut
PEMBAHASAN
seringkali tidak menyadari hakekat, fungsi dan tujuan dari lampu lalulintas itu
simpang terdiri atas simpang bersinyal, yakni simpang yang dilengkapi dengan
lampu lalu lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lampu Lalulintas (disingkat
APILL).
Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini.
penemuan ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan
lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem
pengaturan lalu lintas dengan sinyal stop dan go. Sinyal lampu ini pernah
lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga
merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval
Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan
lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri
dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu
hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuning inilah yang memberikan
interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga
luar Gedung Parlemen di Inggris oleh sarjana lalu lintas, J.P Knight. Lampu ini
menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur dan lampu
merah dan hijau untuk malam hari. Lampu-lampu tersebut berasal dari tenaga
gas. Pada 2 Januari 1869, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang
polisi sehingga harus dioperasi. Pada awal 1912 Lampu lalu lintas modern
ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt Lake City, seorang polisi, Utah,
menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan dengan tenaga listrik. Pada
sinyal di dua sudut jalan di Ohio. Lampu sinyal ini terdiri dari dua warna, merah
dan hijau, dan sebuah bel listrik. Lampu ini di desain oleh James Hoge.
Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan jika adanya perubahan nyala
lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol oleh polisi dan pemadam
kebakaran jika ada dalam keadaan darurat. Pada awal tahun 1920, lampu lalu
lintas dengan tiga warna pertama dibuat oleh seorang petugas polisi, William
Potts, di Detroit, Michigan. Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan alat
sinyal lampu lalu lintas. Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan
tombol manual. Lampu lalu lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis
diperkenalkan pada Maret 1922 di Houston, Texas. Di Inggris, lampu lalu litas
sekarang digunakan lampu lalu lintas otomatis dengan beberapa teknologi baru
kendaraan.
2. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan
pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas
dapat terjamin.
Warna yang paling umum digunakan untuk lampu lalu lintas adalah
merah, kuning, dan hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah tanda
corak berwarna jingga, dan lampu hijau mengandung beberapa warna biru. Ini
dimaksudkan agar orang-orang yang buta warna merah dan hijau dapat
mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu lalu lintas
memiliki pinggiran berwarna putih yang dapat menyala dalam kegelapan. Ini
bertujuan agar orang yang mengidap buta warna dapat membedakan mana
lampu kendaraan dan yang mana lampu lalu lintas dengan posisinya yang
vertikal.
Penggunaan warna lampu lalu lintas yang terdiri dari merah, kuning,
dan hijau tersebut tentu saja memiliki filosofi tersendiri. Berikut adalah
penjelasannya.
a.) Merah
Warna merah artinya larangan atau stop atau bahaya. Mengapa demikian?
Warna merah identik dengan warna darah, sejak jaman dulu manusia sering
terluka pasti keluar darah dan terasa sakit. Dengan adanya perkembangan
b.) Kuning
demikian? Warna kuning identik dengan warna api. Api memiliki sifat
antara dua pilihan yaitu api kecil bisa dikendalikan, sedangkan api besar
api besar memiliki sifat panas memiliki sifat panas, dan manusia akan selalu
bisa juga diidentikan warna daun yang sudah tua/menguning yang sebentar
lagi daun tersebut akan gugur. Warna kuning diartikan sebagai warna
transisi/peralihan.
c.) Hijau
demikian? Warna hijau identik dengan warna alam, yaitu terutama warna
warna hijau. Arti kata, semua bebas untuk berwara hijau, dan tak satupun
ada yang melarangnya, baik dari tumbuh-tumbuhan itu sendiri dan yang
berasal dari jenis berbeda. Jadi warna hijau memiliki arti suatu kebebasan.
Warna hijau juga memiliki sifat sensitif terhadap penglihatan kita, memliki
warna yang menyegarkan mata terutama untuk terapi. Sehingga warna hijau
tersebut sangat aman bagi mata kita. Dan akhirnya warna hijau disepakati
macam, yakni:
1. Pretime Controller
Sistem ini disebut juga sebagai sistem dengan pengaturan waktu tetap
(fixed time controller) karena pada sistem ini, lama waktu siklus, phase,
waktu hijau, merah, dan lainnya disetel secara tetap sepanjang hari.
Cara seperti ini sangat baik dipasang pada simpang dengan pola lalu
lintas yang stabil, ataupun jika terjadi variasi arus lalu lintas maka variasi
itu masih dalam koridor yang bisa diakomodasi oleh sistem, ini tanpa terjadi
Karena semua diseting secara tetap yakni: lama waktu siklus, waktu
sistem actuated.
Pada sistem ini didisain agar lampu hijau pada jalan utama selalu
bahwa: panjang waktu siklus dan hijau bervariasi dari siklus satu ke siklus
dipasang pada jalan minor, maka pada sistem ini seluruh kaki simpang
dipasang detektor. Sistem ini dipakai jika arus kendaraan sangat bervariasi
siklus dan hijau bervariasi dari siklus satu ke siklus berikutnya sesuai
dengan arus demand. Secara umum waktu hijau maksimum dan minimum
Sejauh ini inductive loop detector yang lebih umum dipakai. Prinsip
kerja dari sistem ini adalah: suatu kumparan dari kawat metal ditanam pada
pretime controller.
Lebih efisien baik bagi jalan utama maupun jalan minor karena
menguntungkan.
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (“PP 79/2013”) dan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”). Umumnya pengaturan
pergantian nyala hijau pada suatu lengan dalam suatu simpang (atau urutan arus
lalulintas yang mendapat nyala hijau, biasanya disebut fase) biasanya searah
jarum jam. Misalnya dalam simpang empat urutan hijau adalah Utara – Timur
– Selatan – Barat (disebut 4 fase). Namun aturan ini sangat tidak baku,
tergantung dari hasil analisis ahli lalulintas berdasarkan volume dan komposisi
kuning, diberikan waktu lain yang disebut waktu all red (waktu merah semua),
atau waktu ketika dua lengan sama-sama mendapat nyala merah. Contoh
merah, lengan Timur tidak segera langsung mendapat hijau. Ada waktu antara,
yakni all red, yang besarnya biasanya 5 detik. Hal ini bertujuan untuk
membersihkan simpang dari kendaraan, sehingga tidak terjadi konflik arus yang
a. Peralatan Penunjang
Pipa pelindung kabel menggunakan pipa besi galvanis atau pipa pvc
Tiang Lampu pengatur Lalu Lintas adalah pipa besi hitam atau galvanis
Seluruh pipa tiang harus dicat dengan menie besi sebelum dipasang.
b. Cara Pemasangan
1. Pipa pelindung
c. Setiap ujung pipa harus dengan kuat atau bahan lainnya yang tak
d. Galian pipa dibawah jalan yang mulai dan berakhir dijalur pejalan
penarikan kabel,
Sebelum pemasangan tiang harus dicat terlebih dahulu dengan cat menie
a. Tiang alat pemberi isyarat lalu lintas dipasang dengan jarak paling
b. Tiang pemberi isyarat lalu lintas dipasang dengan jarak 100 cm dari
gambar terlampir.
a. Bantalan beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau
b. Lebar, panjang, dan dalam dari bantalan beton yang berada di dalam
tanah.
c. Tinggi dari bantalan beton yang berada dari atas permukaan tanah
50 cm atau harus lebih tinggi dari ketinggian air banjir didaerah itu,
e. Dibawah alas beton diberi lapisan pasir halus yang telah disaring
setebal 25 cm.
beton tersebut.
pemberi isyarat lalu lintas dan diisi dengan pasir yang sudah
disaring.
4. Patok Pengaman
lalu lintas atau rumah perangkat kendali alat pemberi isyarat lalu
lalu lintas aman dari kendaraan yang oleh sebab keluar dari jalur
kendaraan.
b. Jumlah patok pengaman paling sedikit 3 (tiga) buah untuk setiap alat
5. Lampu Aspek
maka lampu disusun dari kiri ke kanan menurut arah lalu lintas
dengan urutan merah, kuning dan hijau dan urutan warna merah dan
b. Lampu panah untuk belok pada dasarnya adalah tambahan, untuk itu
2. Sambungan kabel
g. Diatas pipa pelindung kabel diberi tanda batu bata merah dengan
dibawah tanah.
8. Pada tiang alat pemberi isyarat lalu lintas dibubuhi Stiker perlengkapan
jalan tulisan sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU