Anda di halaman 1dari 10

APILL PORTABLE

Mata Kuliah Sistem Kendali Otomatis

Oleh:
Ni Komang Satwika Gayatri (2003019)

D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Tahun Ajaran 2022/2023
A. Pengertian
Lampu lalu lintas (menurut UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan: Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL) adalah perangkat elektronik yang
menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur
lalu lintas dan/atau kendaran di persimpangan atau arus jalan. APILL merupakan lampu
yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.Alat
pemberi isyarat lalu lintas terdiri dari :
a. Lampu 3 (tiga) warna
Lampu tiga warna ini berfungsi untuk mengatur kendaraan, Lampu tiga warna terdiri
dari merah, kuning dan hijau, dimana lampu tiga warna dipasang dalam posisi vertikal
atau horizontal. Apabila dipasang secara vertikal, susunan lampu dari atas ke bawah
dengan urutan merah, kuning, hijau. Lampu tiga warna dapat dilengkapi dengan
lampu warna merah dan/atau hijau yang memancarkan cahaya berupa tanda panah.
Sedangkan kalau di pasang horisontal, susunan lampu dari kiri ke kanan menurut arah
lalu lintas dengan urutan merah, kuning dan hijau.
Dan lampu tiga warna tersebut dapat dilengkapi denagan lampu warna merah dan atau
hijau yang memancarkan cahaya berupa tanda panah.
b. Lampu 2 (dua) warna
Lampu dua warna ini berfungsi untuk mengatur kendaraan dan pejalan kaki, dimana
dua warna teridiri dari warna merah dan hijau. Lampu dua warna dipasang dalam
posisi vertikal atau horizontal. Apabila dipasang secara vertikal, susunan lampu daru
atas ke bawah dengan urutan merah, hijau. Apabila dipasang secara horizontal,
susunan lampu dari kiri ke kanan menurut arah datangnya lalu lintas dengan urutan
merah, hijau.
c. Lampu 1 (satu) warna, untuk memberikan peringatan bahaya kepada pemakai jalan.
Lampu satu warna, berwarna kuning atau merah., dimana Lampu satu warna dipasang
dalam posisi vertikal atau horizontal
B. Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam penempatan APILL, yaitu
sebagai berikut:
a. Penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas dilakukan sedemikian rupa, sehingga
mudah dilihat dengan jelas oleh pengemudi, pejalan kaki dan tidak merintangi lalu
lintas kendaraan.
b. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas yang ditempatkan pada persimpangan di sisi jalur
lalu lintas, tinggi lampu bagian yang paling bawah sekurang-kurangnya 3,00 meter
dari permukaan jalan
c. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persimpangan, ditempatkan pada sisi kiri jalur
lalu lintas menghadap arah datangnya lalu lintas dan dapat diulangi pada sisi kanan
atau di atas jalur lalu lintas
d. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persilangan sebidang dengan jalan kereta api,
ditempatkan pada sisi kiri jalur lalu lintas menghadap arah datangnya lalu lintas dan
dapat diulangi pada sisi kanan lalu lintas.
e. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas pada tempat penyebrangan pejalan kaki ditempatkan
pada sisi kiri dan/atau kanan jalur lalu lintas menghadap ke arah pejalan kaki yang
dilengkapi dengan tombol pernmintaan untuk menyebrang.
f. Apabila alat pemberi isyarat lalu lintas ditempatkan di atas permukaan jalan tinggi
lampu bagian paling bawah sekurang-kurangnya 5,50 meter dari permukaan jalana
C. Fungsi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
1. Lampu Tiga Warna
1) Lampu warna hijau menyala setelah lampu warna merah padam,
mengisyaratkan bahwa kendaraan harus berjalan. Apabila lampu Hijau
yang memancarkan cahaya berupa tanda panah menyala, lalu lintas yang
akan menuju ke arah yang ditunjuk oleh tanda panah tersebut, harus
berjalan.
2) Lampu warna kuning menyala setelah lampu warna hijau padam
mengisyaratkan kendaraan yang belum sampai pada batas berhenti atau
sebelum tanda pemberi isyarat lalu lintas, bersiap untuk berhenti dan bagi
kendaraan yang sudah sedemikian dekat dengan batas berhenti sehingga
tidak dapat lagi dengan aman dapat berjalan.
3) Lampu warna merah menyala setlah lampu warna kuning padam,
mengisyaratkan kendaraan harus berhenti sebelum batas berhenti dan
apabila lajur lalu lintas tidak dilengkapi dengan batas berhenti, kendaraan
harus berhenti sebelum alat pemberi isyarat lalu lintas.
4) Apabila lampu warna merah yang memancarkan cahaya berupa tanda
panah menyala, lalu lintas yang akan menuju ke arah yang ditunjuk oleh
tanda panah, harus berhenti. Apabila lampu tiga warna mengalami
kerusakan sehingga tidak berfungsi, secara otomatis lampu warna kuning
menyala berkedip yang mengisyaratkan agar agar pemakai jalan berhati-
hati.
5) Dalam keadaan tertentu, dengan mempertimbangkan kelancaran dan
keselamatan lalu lintas, fungsu lampu tiga warna dapat diganti dengan
lampu kuning yang menyala berkedip.
2. Lampu Dua Warna
1. Lampu Dua Warna, menyala secara bergantian berfungsi :
a) Mengatur lalu lintas pada tempat penyebranngan pejalan kaki.
b) Mengatur lalu lintas kendaraan pada jalan tol atau tempat-tempat
tertentu lainnya.
2. Lampu dua warna yang berfungsi mengatur lalu lintas apada temapat
penyebrangan, dapat dilengkapi dengan isyarat suara dan harus memiliki
simbol:
a) Berbentuk orang berdiri, untuk lampu yang berwarna merah yang
apabila menyala mengisyaratkan agar pejalan kaki dilarang
memasuki jalur lalu lintas.
b) Berbentuk orang berjalan untuk lampu yang berwana hijau yang
apabila menyala mengisyaratkan pejalan kaki dapat menyebrang.
c) Apabila lampu warna hijau sebagai mana dimaksud huruf b)
tersebut diatas menyala berkedip, mengisyaratkan pejalan kaki
yang berada dijalur lalu lintas segera mendekati pulau lalu lintas
yang terdekat atau seberang jalan, dan pejalan kaki yang belum
berada pada jalur lalu lintas dilarang memasuki jalur lalu lintas.
3. Lampu Satu Warna
a) Lampu satu warna yang berwarna kuning berkedip yang dipasang
pada alur lalu lintas, mengsiyaratkan pengemudi harud berhati-
hati.
b) Lampu satu warna yang berwarna merah dipasang pada
persilangan sebidang dengan jalan kereta api dan apabila menyala,
mengisyaratkan pengemudi harus berhenti.
c) Lampu satu warna dapat dilengkapi dengan isyarat suara atau
tanda panah pada lampu yang menunjukan arah datangnya kereta
api.
D. Penetapan Alat pemberi Isyarat Lalu Lintas.
1. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persimpangan, ditempatkan pada sisi kiri
jalur lalu lintas menghadap arah lalu lintas dan dapat diulangi pada sisi kanan
atau diatas jalur lalu lintas.
2. Alat pmberi isyarat Lalu Lintas pada persilangan sebidang dengan jalan kereta
api, ditempatkan pada sisi kiri jalur lalu lintas menghadap arah lalu lintas dan
dapat diulangi pada sisi kanan jalur lalu lintas.
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas pada tempat penyebrangan pejalan kaki,
ditempatkan pada sisi kiri jalan/ kanan jalur lalu lintas, menghadap ke arah 
pejalan kaki yang dilengkapi dengan tombol permintaan untuk menyebrang.
4. Penempatkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dilakukan sedemikian rupa 
sehingga mudah dilihat dengan jelas oleh pengemudi, pejalan kaki dan tidak
merintangi lalu lintas kendaraan.
5. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas yang ditempatkan pada persimpangan di sisi
jalur lalu lintas, tinggi lampu bagian paling bawah sekurang-kurangnya 3,00
meter dari permukaan jalan.
6. Apabila  Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas ditempatkan diatas permukaan jalan, 
tinggi lampu bagian paling bawah sekurang-kurangnya 5,50 meter dari
permukaan jlan.
7. Ketinggian dan lokasi Penempatkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas tersebut
diatas harus memenuhi ketentuan atau mempertimbangkan :
a. Kondisi Jalan dan Lingkungan
b. Kondisi Lalu Lintas
c. Aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas.
E. Teknologi APILL
Kemajuan pesat teknologi yang terjadi saat ini telah memberi banyak kenyamanan
dan kemudahan bagi kehidupan. Peningkatan ini secara langsung maupun tidak terjadi
karena tuntutan masyarakat luas akan kehidupan yang lebih baik. Banyak parameter
yang dapat menjadi pertimbangan untuk menilai apakah kehidupan itu telah baik,
maka keamanan dan kenyamanan adalah dua faktor yang bisa digunakan sebagai
parameter pengukur. Latar Belakang Kemajuan teknologi selalu menyertai
perkembangan dunia tranportasi. Pemakaian rambu-rambu, alat-alat pemberi sinyal
serta berbagai teknologi yang menunjang segala kelancaran aktivitas di dunia
transportasi menjadi bukti bahwa dunia transportasi yang ada sampai saat ini tidak
bisa lepas dari perkembangan teknologi. Pemakaian teknologi dalam dunia
transportasi dilakukan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan masyarakat
ketika menggunakan sarana dan prasarana transportasi. Contoh nyata pemakaian
teknologi dalam dunia transportasi adalah penggunaan APILL (Alat Pemberi Isyarat
Lalu Lintas) pada persimpangan jalan raya. Penggunaan APILL pada persimpangan
jalan raya dimaksudkan untuk mengatur laju beberapa aliran lalu lintas yang bertemu
pada satu titik pertemuan. Salah satu perkembangan teknologi dalam segi transportasi
yaitu adanya APILL portable.

Gambar 1 APILL Portable


1. Pengertian
APILL portable merupakan APILL nirkabel, terdiri dari alat pengatur lalu
lintas yang tidak koneksi dengan nirkabel sehingga memiliki mobilitas yang
tinggi dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu-lintas pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan atau jembatan (perambuan sementara). PJT Porta Ver
1.0 adalah suatu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable yang
digunakan pada kondisi darurat atau pada kondisi arus lalu lintas normal yang
terganggu. Unit tersebut bisa dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna
menentukan suatu perbaikan pada suatu daerah yang tidak mempunyai APILL
dan mungkin memerukan APILL dalam pengaturan lalu lintasnya. Didesain dapat
diangkat junjung (moveable) dan dapat dibongkar pasang (knock down) serta
diangkut menggunaakan kendaraan atau menggunakan kereta gandeng yang di
tarik oleh kendaraan.
APILL Portable ini dapat digunakan untuk jalan dua lajur dua arah dengan
pengoperasian ulang alik (shuttle operation) dan penyetelan waktu tetap (fixed
time setting).
Flagman yang biasa mengatur kelancaran arus lalu lintas pada pekerjaan jalan,
akan berpotensi untuk tertabrak oleh kendaraan yang mendekat terlebih lagi
apabila pekerjaan jalan tersebut pada jalan yang rata-rata kecepatan kendaraannya
tinggi. Sebuah alat pemberi isyarat lalu lintas portable diharapkan bisa
memberikan peringatan lebih pada pengemudi, mengingat jarak pandang
pengemudi menjadi lebih panjang untuk dapat bereaksi dalam menanggulangi
rintangan yang akan dihadapinya. Agar dapat dengan mudah dibawa-bawa dan
dipindahkan, maka APILL tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti
daya dari tenaga surya dan nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar
keselamatan yang digunakan untuk menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan
penelitian di ruas jalan umumnya masih berbahan impor, dimana dalam
pengadaannya dapat menghabiskan waktu dan biaya yang cukup besar. APILL
Portable PJT Porta Ver 1.0 ini berbahan lokal dan bisa dikerjakan oleh Usaha
Kecil dan Menengah (UKM).
2. Keunggulan
Terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki APILL portable, yaitu sebagai
berikut:
a) Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
b) Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
c) Sensor venicle loop detector berbasis optik (kamera) sehinga sensor dapat
dimodifikasi dengan mudah
d) Praktis dan pemasangan mudah
3. Prinsip dasar alat
Prinsip dasar APILL portable merupakan APILL nirkabel, terdiri dari alat
pengaturan lalu lintas yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga memiliki
mobilitas yang tinggi dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu lintas pada
saat pelaksanaan perambuan bersifat sementara. Flagman yang biasa mengatur
kelancaran arus lalu lintas pada jalan, merupakan sebuah alat pemberi isyarat lalu
lintas portable diharapkan bisa member peringatan lebih pada pengendara
maupun pengemudi. Agar dapat dengan mudah dibawa dan dipindahkan maka
APILL tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari tenaga surya
dan nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan
untuk menunjang 4 pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian diruas jalan umumnya
masih berbahan import dimana dalam pengadaannya dapat mnghabiskan waktu
dan biaya yang cukup besar, sedangkan APILL portable ini berbahan lokal.
4. Keunggulan Teknologi
Keunggulan teknologi yang bisa ditawarkan oleh alat ini, antara lain:
a. Menggunakan sistem Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi,
adalah komputer papan tunggal (single-board circuit; SBC) yang seukuran
dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program.
b. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi jalan dan situasi
jalan.
c. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya .
d. Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat dimodifikasi dengan mudah.
e. 2 tiang lampu (berikut boks berdiameter 30 cm),
f. 2 unit alat pengatur (master controller dan slave controller) berikut boks.
g. 2 unit panel tenaga surya.
h. Batere
i. Peralatan dan bahan operasional, seperti batere cadangan, kunci-kunci,
dan lain-lain.
j. APILL ini dikoneksikan dengan sinyal radio (1 set lampu dihubungkan
dengan pengatur utama dan yang lainnya adalah pengatur kedua).
k. Semua peralatan di pasang pada suatu papan bersumbu roda untuk
mempermudah dalam pemindahannya.
 
Setiap 1 set APILL Portable terdiri dari:
1. 2 tiang lampu (berikut boks berdiameter 30 cm),
2. 2 unit alat pengatur (Master Controller dan Slave Controller) berikut boks.
3. 2 unit panel tenaga surya.
4. Batere
5. Peralatan dan bahan operasional, seperti batere cadangan, kunci-kunci, dll
APILL ini dikoneksikan dengan sinyal radio (1 set lampu dihubungkan dengan
pengatur utama dan yang lainnya adalah pengatur kedua). Semua peralatan di
pasang pada suatu kereta gandeng untuk mempermudah dalam pemindahannya.
Berikut merupakan skema dari pemasangan sebuah APILL portable dimana APILL
dipasang pada lalu lintas pendekat kemudan lajur jalan dipakai bergantian untuk
masing-masing arah.
Gambar 2 Skema Pemasangan APILL Portable

Berikut merupakan salah satu contoh APILL Portable:

Anda mungkin juga menyukai