Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I PUTU ARYA ADITYA

NOTAR : 2003011
ABSEN : 11
PRODI : D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN 3A
MATKUL : SISTEM KENDALI OTOMATIS

APILL PORTABLE ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm 49 Tahun


2014 adalah Perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi
dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang dan atau kendaraan di persimpangan
atau pada ruas jalan. Alat pemberi isyarat lalu lintas berlaku bagi lalu lintas sesuai arah lalu
lintas yang bersangkutan. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas berfungsi untuk mengatur lalu
lintas orang dan/atau Kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan. Dalam UU No.
22/2009 tentang Lampu Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Lampu Lalu Lintas disebut sebagai
alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) Secara umum, alat pemberi isyarat lalu lintas terdiri
atas:

 lampu tiga warna


 lampu dua warna, serta
 lampu satu warna

Alat pemberi isyarat lalu lintas ini dapat berupa alat pemberi isyarat lalu lintas otonom dan
terkoordinasi.
Alat pemberi isyarat lalu lintas otonom dalam pengaturan waktu siklusnya hanya
dapat dilakukan oleh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas yang bersangkutan atau berdiri sendiri.
Sementara Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas terkoordinasi dalam pengaturan waktu siklusnya
terkoordinasi dan berinteraksi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas yang dipasang pada
lokasi lain Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dengan lampu tiga warna dipergunakan untuk
mengatur kendaraan. Lampu tiga warna sebagaimana terdiri dari lampu berwarna merah,
kuning, dan hijau. Salah satu jenis APILL yang sering kita jumpai adalah APILL Portable.
Sebenarnya secara umum, fungsi dari APILL adalah untuk mengatur lalu lintas orang
dan/atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan. Dan secara khusus adapun fungsi
APILL lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
 Untuk APILL dengan lampu tiga warna
1) APILL dengan lampu tiga warna dipergunakan untuk mengatur Kendaraan.
2) Lampu berwarna merah pada APILL untuk menyatakan Kendaraan harus berhenti dan
tidak boleh melewati marka melintang yang berfungsi sebagai garis henti.
3) Lampu berwarna untuk memberikan peringatan bagi pengemudi:
 lampu berwarna kuning yang menyala sesudah lampu berwarna hijau padam,
menyatakan lampu berwarna merah akan segera menyala, kendaraan bersiap
untuk berhenti;
 lampu berwarna kuning yang menyala bersama dengan lampu berwarna
merah, menyatakan lampu berwarna hijau akan segera menyala, Kendaraan
bersiap untuk bergerak.
 Lampu berwarna hijau menyatakan kendaraan berjalan

 Untuk APILL dengan dua warna


Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dengan lampu dua warna tersusun secara vertikal dengan:
a. lampu berwarna merah di bagian atas
b. lampu berwarna hijau di bagian bawah.
Fungsi APILL dua warna adalah sebagai berikut :

 Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dengan lampu dua warna dipergunakan
untuk mengatur Kendaraan dan/ atau Pejalan Kaki
 Lampu dua warna terdiri dari lampu berwarna merah dan hijau
 Lampu berwarna merah untuk menyatakan kendaraan harus berhenti dan
tidak boleh melewati marka melintang yang berfungsi sebagai garis henti
 Lampu berwarna hijau menyatakan kendaraan berjalan.

 Untuk APILL satu warna


Fungsi APILL tiga warna dengan dua atau satu warna pun sebenarnya hampir mirip, cuma
agak berbeda pada bagian tertentu. Berikut lebih jelasnya mengenai APILL satu warna

 Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dengan lampu satu warna dipergunakan
untuk memberikan peringatan bahaya kepada Pengguna Jalan.
 Lampu satu warna berwarna kuning kelap kelip atau merah
 Lampu berwarna kuning kelap kelip untuk menyatakan Pengguna Jalan
berhati-hati
 Lampu berwarna merah untuk menyatakan Pengguna Jalan berhenti.
APILL portable merupakan APILL nirkabel, terdiri dari alat pengatur lalu lintas yang
tidak koneksi dengan nirkabel sehingga memiliki mobilitas yang tinggi dan mudah digunakan
untuk pengaturan lalu-lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan atau jembatan
(perambuan sementara). APILL Portabel ini merupakan piranti dengan desain yang
minimalis, efektif, efisien, serta ekonomis. Alat ini diciptakan untuk membantu pengaturan
lalu lintas di persimpangan-persimpangan yang tidak menggunakan APILL.
APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Portable masih dalam tahap pengembangan
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum. PJT Porta Ver 1.0
adalah suatu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable yang digunakan pada kondisi
darurat atau pada kondisi arus lalu lintas normal yang terganggu. Unit tersebut bisa
dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna menentukan suatu perbaikan pada suatu
daerah yang tidak mempunyai APILL dan mungkin memerukan APILL dalam pengaturan
lalu lintasnya. Didesain dapat diangkat junjung (moveable) dan dapat dibongkar pasang
(knock down) serta diangkut menggunaakan kendaraan atau menggunakan kereta gandeng
yang di tarik oleh kendaraan.
APILL Portable ini dapat digunakan untuk jalan dua lajur dua arah dengan
pengoperasian ulang alik (shuttle operation) dan penyetelan waktu tetap (fixed time setting).
Lokasi penempatan alat pemberi isyarat lalu lintas harus mempertimbangkan :
A) kondisi jalan dan lingkungan
B) kondisi lalu lintas
C) aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Keunggulan
 sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
 tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
 sensor venicle loop detector berbasis optik (kamera) sehinga sensor dapat
dimodifikasi dengan mudah. sensor venicle loop detector adalah perangkat khusus
dirancang untuk mendeteksi kendaraan
 praktis dan pemasangan mudah

Contoh pengembangan Apill Portable saat ini adalah PJT Porta Ver 1.0. PJT Porta
Ver 1.0 adalah suatu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable yang digunakan
pada kondisi darurat atau pada kondisi arus lalu lintas normal yang terganggu. Unit tersebut
bisa dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna menentukan suatu perbaikan pada
suatu daerah yang tidak mempunyai APILL dan mungkin memerlukan APILL dalam
pengaturan lalu lintasnya. Didesain dapat diangkat junjung (moveable) dan dapat dibongkar
pasang (knock down) serta diangkut menggunaakan kendaraan atau menggunakan kereta
gandeng yang di tarik oleh kendaraan.

APILL Portable ini dapat digunakan untuk jalan dua lajur dua arah dengan
pengoperasian ulang alik (shuttle operation) dan penyetelan waktu tetap (fixed time setting).
Flagman yang biasa mengatur kelancaran arus lalu lintas pada pekerjaan jalan, akan
berpotensi untuk tertabrak oleh kendaraan yang mendekat terlebih lagi apabila pekerjaan
jalan tersebut pada jalan yang rata-rata kecepatan kendaraannya tinggi. Sebuah alat pemberi
isyarat lalu lintas portable diharapkan bisa memberikan peringatan lebih pada pengemudi,
mengingat jarak pandang pengemudi menjadi lebih panjang untuk dapat bereaksi dalam
menanggulangi rintangan yang akan dihadapinya. Agar dapat dengan mudah dibawa-bawa
dan dipindahkan, maka APILL tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari
tenaga surya dan nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan
untuk menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian di ruas jalan umumnya masih
berbahan impor, dimana dalam pengadaannya dapat menghabiskan waktu dan biaya yang
cukup besar. Contoh pengembangan Apill Portable saat ini adalah PJT Porta Ver 1.0. PJT
Porta Ver 1.0 adalah suatu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable yang
digunakan pada kondisi darurat atau pada kondisi arus lalu lintas normal yang terganggu.
Unit tersebut bisa dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna menentukan suatu
perbaikan pada suatu daerah yang tidak mempunyai APILL dan mungkin memerlukan
APILL dalam pengaturan lalu lintasnya. Didesain dapat diangkat junjung (moveable) dan
dapat dibongkar pasang (knock down) serta diangkut menggunaakan kendaraan atau
menggunakan kereta gandeng yang di tarik oleh kendaraan. APILL Portable PJT Porta Ver
1.0 ini berbahan lokal dan bisa dikerjakan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Setiap 1 set APILL Portable terdiri dari:


A. 2 tiang lampu (berikut boks berdiameter 30 cm),
B. 2 unit alat pengatur (Master Controller dan Slave Controller) berikut boks.
C. 2 unit panel tenaga surya.
D. Batere
E. Peralatan dan bahan operasional, seperti batere cadangan, kunci-kunci, dll
APILL ini dikoneksikan dengan sinyal radio (1 set lampu dihubungkan dengan
pengatur utama dan yang lainnya adalah pengatur kedua). Semua peralatan di pasang pada
suatu kereta gandeng untuk mempermudah dalam pemindahannya

Anda mungkin juga menyukai