Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Mata Kuliah Sistem Kendali Otomatis

Oleh :
Elang Ramadhani Subagyo (2003005)

Dosen Pembimbing :
I Wayan Yudi Martha Wiguna, S.T.,MT

DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
2022
RINGKASAN APILL PORTABLE

Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang
mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara
bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan
dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing
kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga
tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di
hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui
secara universal;
a. Untuk menandakan berhenti adalah warna merah,
b. Hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan
c. Hijau yang berarti dapat berjalan.
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) berfungsi untuk mengatur arus
pergerakan kendaraan pada persimpangan jalan. Tidak bisa dipungkiri, kerusakan
APILL dapat terjadi kapan saja, hal ini dikarenakan APILL merupakan benda
elektronik yang mempunyai masa pakai dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena
itu APILL dapat mengalami kerusakan setiap saat yang disebabkan karena
berbagai faktor. Kerusakan pada APILL dapat menyebabkan arus lalu lintas tidak
teratur dan menimbulkan berbagai masalah lalu lintas seperti kemacetan bahkan
potensi kecelakaan. Maka dari itu peran APILL menjadi sangat penting dalam
jaringan transportasi darat. Dalam kasus ini potensi masalah lalu lintas di setiap
persimpangan jalan dapat dikurangi jika APILL yang mengalami kerusakan dapat
secara cepat ditindak lanjuti dengan pemeliharaan yang baik, sehingga para
pengguna jalan akan lebih nyaman dalam menggunakan akses jalan raya.
Persimpangan bersinyal adalah persimpangan dimana menggunakan alat
pengatur lalu lintas berupa lampu lalu lintas yang terdiri dari lampu merah, lampu
kuning, dan lampu hijau. Sedangkan persimpangan tak bersinyal adalah
persimpangan yang tidak menggunakan alat pengatur lampu lalu lintas.
Persimpangan tak bersinyal lebih banyak menimbulkan konflik bila dibandingkan
dengan persimpangan bersinyal, hal ini disebabkan karena pada persimpangan tak
bersinyal memberikan kesempatan pada kendaraan untuk bergerak bebas menuju
ke kaki persimpangan yang dituju, sehingga pada suatu titik timbul konflik antara
kendaraan yang satu dengan yang lain yang dapat menimbulkan kemacetan.
Untuk pemecahan masalah pada persimpangan diantaranya adalah pengaturan
dengan menggunakan rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, jalur pemisah dan
marka jalan.
Pada umumnya sinyal lalu lintas dipergunakan dengan alasan berikut:
a. Untuk menghindari kemacetan simpang akibat adanya konflik arus lalu
lintas, sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat
dipertahankan, bahkan selama kondisi lalu lintas jam puncak.
b. Untuk memberikan kesempatan kepada kendaraan dan pejalan kaki dari
simpang untuk memotong jalan utama. Tetapi penggunaan sinyal tidak
selalu meningkatkan kapasitas, mengurangi kemacetan, dan keselamatan
pada suatu simpang.

APILL Portable atau bisa disebut APILL yang mudah dipindahkan


kemana-mana (sesuai kebutuhan jalan) adalah APILL nirkabel, terdiri dari alat
pengaturan lalu lintas yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga memiliki
mobilitas yang tinggi dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu lintas pada saat
pelaksanaan perambuan bersifat sementara. Flagman yang biasa mengatur
kelancaran arus lalu lintas pada jalan, merupakan sebuah alat pemberi isyarat lalu
lintas portbale diharapkan bisa memberikan peringatan lebih pada pengendara
maupun pengemudi.
Agar dapat dipindahkan dan mudah dibawa kemana-mana maka APILL
tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari tenaga surya dan
nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan untuk
menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian diruas jalan umumnya masih
berbahan import dimana dalam pengadaannya dapat menghabiskan waktu dan
biaya yang cukup besar, sedangkan APILL portable ini berbahan lokal.

APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Portable ini sepertinya masih
dalam tahap pengembangan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum. PJT Potable Versi 1.0 adalah suatu Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable yang digunakan pada kondisi darurat atau
pada kondisi arus lalu lintas normal yang terganggu. Unit tersebut bisa
dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna menentukan suatu perbaikan
pada suatu daerah yang tidak mempunyai APILL dan mungkin memerlukan
APILL dalam pengaturan lalu lintasnya. Didesain dapat diangkat junjung dan
dapat dibongkar pasang serta diangkut menggunakan kendaraan atau
menggunakan kereta gandeng yang ditarik oleh kendaraan.
APILL Portable ini dapat digunakan untuk jalan dua lajur dua arah dengan
pengoperasian ulang alik (shuttle operation) dan penyetelan waktu tetap. Setiap 1
set APILL Portable terdiri dari:
a. 2 tiang lampu (berikut boks berdiameter 30 cm)
b. 2 unit alat pengatur (Master Controller dan Slave Controller)
c. 2 unit panel tenaga surya
d. Baterai
e. Peralatan dan bahan operasional seperti baterai cadangan, kunci-kunci.
APILL ini dikoneksikan dengan menggunakan sinyal radio (1 set lampu
dihubungkan dengan pengatur utama yang lainnya adalah pengatur kedua). Semua
peralatan di pasang pada suatu kereta gandeng untuk mempermudah dalam
pemindahannya.

Dengan menggunakan APILL Portable dapat menerima keunggulan


sebagai berikut:
1. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
2. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
3. Sensor venicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat dimodifikasi dengan mudah
4. Praktis dan pemasangan mudah
Ajungan pelayanan Jalan (APJ) atau Ajungan Cerdas adalah konsep
tempat istirahat yang berfungsi selain sebagai tempat beristirahat juga
sekaligus sebagai simpul interaksi antara penduduk lokal dan pengguna
jalan. Tujuannya untuk mendorong peningkatan pengembangan ekonomi
lokal melalui pengenalan dan pemasaran potensi alam dan produk
masyarakat daerah setempat.
Keunggulan Teknologi
a. Menggunakan sistem Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama
Raspi, adalah komputer papan tunggal (single-board circuit; SBC)
yang seukuran
b. Dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan
program.
c. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi jalan dan
situasi jalan.
d. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya .
e. Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat
f. Dimodifikasi dengan mudah.
g. 2 tiang lampu (berikut boks berdiameter 30 cm),
h. 2 unit alat pengatur (master controller dan slave controller) berikut
boks.
i. 2 unit panel tenaga surya.
j. Baterai
k. Peralatan dan bahan operasional, seperti batere cadangan, kunci-kunci,
dan
l. lain-lain.
m. APILL ini dikoneksikan dengan sinyal radio (1 set lampu dihubungkan
dengan
n. pengatur utama dan yang lainnya adalah pengatur kedua). Semua
peralatan di
o. pasang pada suatu papan bersumbu roda untuk mempermudah dalam
pemindahannya.
Pengolahan Citra
Raspberry Pi seperti ditunjukkan dalam Gambar 2, sering disingkat dengan
nama Raspi, adalah komputer papan tunggal (single-board circuit; SBC) yang
seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program
perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga video
beresousi tinggi. Raspberry memiliki prosesor yang memiliki spesifikasi 700MHz
ARM11.
Terdapat dua tipe dari Raspberry Pi yakni tipe A dan B. Pada Tipe B RAM
yang dimiliki adalah sebesar 512 MB. Raspberry Pi menggunakan SD Card
sebagai media penyimpanannya. Selain itu Raspberry juga dilengkapi 2 buah port
USB untuk tipe B, konektor HDMI, lalu untuk tipe B, Raspberry Pi dilengkapi
dengan port ethernet. Pada Raspberry Pi tidak disediakan switch power . Port
micro-USB. Pada Raspberry Pi digunakan sebagai catu daya, penggunaan micro
USB dikarenakan murah dan mudah didapatkan. Raspberry Pi membutuhkan
supply sebesar 5V dengan arus minimal 700mA untuk tipe B dan 500mA untuk
tipe A (Richardson and Wallace, 2012).
Pada Raspberry Pi disediakan pin-pin input/output (IO), diantaranya
adalah:
a. General Purpose Input dan Output (GPIO) Pin-pin tersebut dapat
digunakan untuk membaca input dari tombol serta switches serta
mengontrol aktuator
b. Display Serial Interface (DSI
c. Camera Serial Interface (CSI) connector Port ini berfungsi sebagai
penghubung langsung antara Raspberry Pi dengan sebuah modul
kamera (Richardson and Wallace, 2012).
APILL Portable atau bisa disebut APILL yang mudah dipindahkan
kemana-mana (sesuai kebutuhan jalan) adalah APILL nirkabel, terdiri dari alat
pengaturan lalu lintas yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga memiliki
mobilitas yang tinggi dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu lintas pada saat
pelaksanaan perambuan bersifat sementara. Flagman yang biasa mengatur
kelancaran arus lalu lintas pada jalan, merupakan sebuah alat pemberi isyarat lalu
lintas portbale diharapkan bisa memberikan peringatan lebih pada pengendara
maupun pengemudi.
Agar dapat dipindahkan dan mudah dibawa kemana-mana maka APILL
tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari tenaga surya dan
nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan untuk
menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian diruas jalan umumnya masih
berbahan import dimana dalam pengadaannya dapat menghabiskan waktu dan
biaya yang cukup besar, sedangkan APILL portable ini berbahan lokal

Anda mungkin juga menyukai