Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kadek Dwi Pryandana Suyasa

No. Taruna : 2003013


Program Studi : D-III Manajemen Transportasi Jalan

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable

Alat transportasi memang sangat berguna untuk membantu kelangsungan hidup


manusia. Akan tetapi, secara tidak sadar hal ini menimbulkan permasalahan baru yakni
terjadinya kemacetan, maka untuk mengantisipasi permasalahan tersebut muncul alat yang
dinamakan lampu lalu lintas. Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan menjelaskan bahwa alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL adalah lampu
yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.

APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) ini pertama kali dikenal dan ditemukan pada
tahun 1868 oleh Lester Farnsworth Wire dan digunakan di Inggris. Saat itu hanya terdapat
dua warna pada lampu, yaitu hijau dan merah. Alat ini ditemukan akibat dari tingkat
kemacetan yang sangat parah terjadi pada abad ke-19 di London, dimana akibat dari
permasalahan kemacetan ini kota London menempati peringkat keempat di Eropa. Alat ini
terus mengalami perkembangan hingga muncullah alat APILL modern pertama. Alat ini
dipasang di persimpangan jalan antara Euclid Avenue dan East 105th Street di Cleveland,
Ohio, Amerika Serikat. Munculnya alat APILL ini setelah 46 tahun kemudian sejak
ditemukannya lampu pertama yang lebih sederhana. Hal ini dilakukan saat jumlah kendaraan
di Amerika Serikat semakin meningkat hingga tingkat kemacetan kian tinggi. Sehingga
muncullah inisiatif untuk meningkat kualitas lampu ini. Dua tahun setelah pemasangan lampu
di area East 105th Street, pemerintah di negara itu mengimplementasikan sebuah produk
hukum. Produk tersebut bernama Federal Aid Road Act untuk meningkatkan kualitas jalan
yang berada di Amerika Serikat saat itu yang berguna bagi masyarakat. Lampu ini hampir
mendekati lampu yang biasa dilihat saat ini. hanya saja ada penambahan warna, yaitu warna
kuning. Hal ini dilakukan karena warna merah dan hijau tidak memberikan tanda untuk
berhati-hati bagi pengendara. Penciptanya adalah Garrett Morgan pada tahun 1914.
Pada APILL terdapat filosofi warna lampu, dimana Warna yang ada pada lampu lalu
lintas memiliki filosofi berbeda yang diambil dari peristiwa pada masa peperangan dahulu
kala. Tanda “Stop” dari peperangan ditandai dengan warna merah, begitu juga yang
diterapkan pada lampu itu. Kemudian, warna kuning melambangkan warna api yang bertanda
prajurit atau orang-orang telah bersiap-siap untuk menghadapi musuh. Lalu, warna hijau
dilambakan dengan warna daun yang menggambakan ketenangan sehingga pada lampu
diartikan aman jika berjalan. Penyusunan warnanya juga memiliki arti tersendiri yang
bertujuan untuk kebaikan para pengguna jalan. Lampu tersebut disusun secara vertikal
dengan urutan warna merah berada di atas, lalu warna kuning, dan paling bawah warna hijau.
Tujuan dari hal itu adalah untuk memudahkan pengguna jalan yang buta terhadap warna.
Warna merah mengandung corak jingga dan hijau mengandung corak biru. Jadi orang tetap
bisa membedakan lampu mana yang menyala meski sudah buta warna.
APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) portable merupakan APILL nirkabel, terdiri
dari alat pengatur lalu lintas yang tidak koneksi dengan nirkabel sehingga memiliki mobilitas
yang tinggi dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu-lintas pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan atau jembatan (perambuan sementara). Alat ini berguna untuk
keamanan dan keselamatan masyarakat. Pengguna jalan raya harus memahami isyarat yang
diberikan dari lampu ini jika ingin selamat saat berkendara. Kendaraan dari berbagai arah
harus berhenti dan berjalan secara bergantian sesuai dengan tanda yang diberikan lampu ini.
Pengaturan lalu lintas saat berada di persimpangan jalan atau di zebra cross sangat berguna
baik bagi pengendara maupun pejalan kaki.

Keunggulan APILL Portable :

a) sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
b) tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
c) sensor venicle loop detector berbasis optik (kamera) sehinga sensor dapat dimodifikasi
dengan mudah
d) praktis dan pemasangan mudah

1 set APILL Portable biasanya terdiri dari :


a) 2 tiang rambu (boks lampu merah, kuning, hijau), dan alat pengatur (controller)
b) Box pengaturan manual/remote

c) Batere atau panel tenaga surya


d) Peralatan dan bahan operasional, seperti kunci pas, obeng, kabel, isolasi dll.

APILL ini dikoneksikan dengan sinyal radio (1 set lampu dihubungkan dengan
pengatur utama dan yang lainnya adalah pengatur kedua). Semua peralatan di pasang pada
suatu kereta gandeng untuk mempermudah dalam pemindahannya. Adapun Skema
Perencanaan APILL dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

PJT Porta Ver 1.0 adalah suatu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable
yang digunakan pada kondisi darurat atau pada kondisi arus lalu lintas normal yang
terganggu. Unit tersebut bisa dipergunakan untuk uji kelayakan suatu studi guna menentukan
suatu perbaikan pada suatu daerah yang tidak mempunyai APILL dan mungkin memerukan
APILL dalam pengaturan lalu lintasnya. Didesain dapat diangkat junjung (moveable) dan
dapat dibongkar pasang (knock down) serta diangkut menggunaakan kendaraan atau
menggunakan kereta gandeng yang di tarik oleh kendaraan.
APILL Portable ini dapat digunakan untuk jalan dua lajur dua arah dengan
pengoperasian ulang alik (shuttle operation) dan penyetelan waktu tetap (fixed time setting).
Flagman yang biasa mengatur kelancaran arus lalu lintas pada pekerjaan jalan, akan
berpotensi untuk tertabrak oleh kendaraan yang mendekat terlebih lagi apabila pekerjaan
jalan tersebut pada jalan yang rata-rata kecepatan kendaraannya tinggi. Sebuah alat pemberi
isyarat lalu lintas portable diharapkan bisa memberikan peringatan lebih pada pengemudi,
mengingat jarak pandang pengemudi menjadi lebih panjang untuk dapat bereaksi dalam
menanggulangi rintangan yang akan dihadapinya. Agar dapat dengan mudah dibawa-bawa
dan dipindahkan, maka APILL tersebut harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari
tenaga surya dan nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan
untuk menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian di ruas jalan umumnya masih
berbahan impor, dimana dalam pengadaannya dapat menghabiskan waktu dan biaya yang
cukup besar. APILL Portable PJT Porta Ver 1.0 ini berbahan lokal dan bisa dikerjakan oleh
Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Sinyal Lalu Lintas Portabel SQ2 adalah sistem PTS keselamatan penanda yang paling
dapat diandalkan dan ramah pengguna. Jangan terkecoh dengan ukurannya yang ringkas --
sistem SQ2 direkayasa dengan standar kualitas tinggi yang sama seperti yang Anda harapkan
dari Horizon Signal. Sistem SQ2 PTS adalah alat zona kerja yang ideal untuk proyek harian
atau jangka pendek. Ia memiliki keserbagunaan untuk menangani berbagai aplikasi termasuk
garasi parkir, jalan angkut, ramp meter, dan banyak lagi. Sistem SQ2 sesuai dengan MUTCD
dan juga memenuhi atau melampaui semua persyaratan NEMA TS-5 untuk PTS Tipe 2.

Lampu Lalu Lintas Portabel (PTL) oleh Data Signs adalah Tipe RMS Disetujui untuk
digunakan di Jalan NSW dan dibuat sesuai dengan Standar Australia AS 4191:2015 yang
baru saja diperbarui untuk Sistem Sinyal Lalu Lintas Portabel, dan untuk Aturan Desain
Australia untuk Pembuatan Trailer. PTL adalah alat manajemen lalu lintas integral untuk
digunakan di lokasi perbaikan jalan atau untuk kontrol lalu lintas acara. Data Signs telah
mengembangkan Kontroler yang mudah digunakan untuk digunakan pada lampu lalu
lintasnya.
PTL set trailer ganda (dapat ditarik secara terpisah menggunakan drawbar slave
opsional) bertenaga surya dengan baterai bebas perawatan untuk operasi berkelanjutan.
Aspek 200mm menggunakan LED ultra-terang untuk tampilan optimal. Perangkat PTL
mempertahankan komunikasi RF (frekuensi radio) yang konstan satu sama lain, seperti yang
disyaratkan oleh Standar Australia AS 4191:2015 untuk Sistem Sinyal Lalu Lintas Portabel.
Jangkauan operasi RF normal hingga 1,6 km line-of-sight, dengan antena directional hi-gain
kami yang dipasang sebagai standar yang tunduk pada kondisi lingkungan atau Opsi Berkabel
di mana Line of Sight tidak dapat dicapai.
Fitur-fiturnya termasuk pengaturan cepat satu orang, outrigger yang dapat diperpanjang untuk
stabilitas yang lebih besar, tiang listrik penuh, sasis galvanis yang dicelup panas, pelapis cat
industri dan pelapisan bubuk.
Unit dapat dikontrol menggunakan :
 Panel Kontrol PTL terpasang
 Remote Control PTL jarak jauh opsional
 Remote Bluetooth opsional
 Melalui platform pemrograman DS-Live
 Secara opsional, PTL dapat dilengkapi dengan unit radar untuk menyalakan lampu
sesuai permintaan saat mobil mendekati lampu lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai