Anda di halaman 1dari 6

Accelerat ing t he world's research.

Laporan Teknik Digital - Rangkaian


Palang Pintu Kereta Api Manual
Ilham Tripoetra

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Pert anggungjawaban Pidana Penjaga Palang Pint u Keret a Api Yang Karena Kelalaiannya Men…
Iwan Karawang

BAB II revisi
Set yawan Set yawan

BUKU HUKUM LALULINTAS DAN JALAN. (KURNIAWAN T RI WIBOWO, SH)


Dr. Kurniawan T R I Wibowo, SH., MH
LAPORAN TUGAS AKHIR

Rangkaian Palang Pintu Kereta Api Manual

Mata Kuliah Praktik Teknik Digital (PTI6205)

Dosen Pengampu: Pipit Utami, M.Pd.

DisusunOleh:

Ilham Bagoes Tripoetra 14520241041

Pendidikan Teknik Informatika


Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Desember, 2014
A. TUJUAN
Dalam tugas akhir ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan sendiri
materi yang telah didapatnya selama satu semester dan dapat diimplementasikannya
dalam suatu rangkaian yang berguna di kehidupan nyata.

B. ALAT DAN BAHAN


 Digital Trainer
 IC TTL tipe SN 7476 (JK Flip-Flop)
 Tools Kit

C. KAJIAN TEORI
Palang pintu kereta api adalah suatu rangkaian yang berguna sebagai tanda
peringatan kepada setiap pengendara pada saat melintasi rel kereta bahwa kereta akan
segera datang, dan juga mencegah untuk para pengemudi menerobos perlintasan rel kereta
dan terjadinya kecelakaan antara kereta dan para pengendara.
Palang pintu kereta api juga sudah sangat terbukti dalam mengurangi tingkat
kecelakaan dalam berlalu lintas yang disebabkan oleh tabrakan antara kereta dan para
pengemudi kendaraan, dan inilah sebab kenapa rangkaian “Palang Pintu Kereta Api Manual”
dipilih sebagai tugas akhir.

D. DATA RANGKAIAN
1. Tiga Buah Clock
Berfungsi sebagai pengatur sirine pada palang pintu kereta api, Clock 1 dibuat
bernilai tinggi (500Hz) dan yang kedua bernilai rendah (400 Hz), dan clock yang
ketiga sebagai pengatur pergantian nada tinggi dan rendah.
2. IC 7404 (NOT Gate)
Berfungsi sebagai pembalik keadaan pada clock, sehingga suara sirine dapat
bergantian nada tinggi dan rendah.
3. AND Gate
Berfungsi sebagai penyatu antara rangkaian clock nada tinggi dan normal, serta
nada rendah dan normal, yang nantinya akan dijadikan input pada sirine palang
pintu kereta api.
4. Kapasitor
Sebagai pembangkit frekuensi, dalam NE555
5. NE555
Berfungsi sebagai pewaktu yang bekerja pada nyalanya lampu LED, baik lampu
utama, lampu arah selatan, maupun lampu arah utara.
6. Resistor
Berfungsi sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang dibutuhkan oleh
lampu LED pada palang pintu kereta serta pada rangkaian palang pintu kereta.
7. IC 7476 (JK Flip-Flop)
Berfungsi sebagai pengatur frekuensi nyalanya lampu utama pada JK Flip-Flop,
satunya untuk lampu di barat dan satunya lagi untuk lampu di timur.
8. Tiga Buah Button
Berfungsi sebagai penahan aliran arus yang keluar dari NE555 menuju LED yang
tersedia, tiga buah button ini memiliki tugasnya masing-masing. Yang pertama
untuk lampu utama, yang kedua menandakan ketika kereta akan datang menuju
selatan, dan yang ketiga menandakan ketika kereta akan datang menuju utara.
9. Delapan buah LED
Berfungsi sebagai tanda peringatan visual kepada para pengendara berupa
penglihatan nyala lampu yang terang. Delapa buah LED ini memiliki fungsinya
secara berpasangan yaitu ;
 Empat buah untuk lampu utama di bagian barat dua dan di timur dua.
 Dua buah untuk lampu penanda bahwa kereta akan datang menuju arah
selatan dan ditempatkan di bagian barat satu dan timur satu.
 Dua buah untuk lampu penanda bahwa kereta akan datang menuju arah
utara dan ditempatkan di bagian barat satu dan timur satu
10. Speaker
Berfungsi sebagai tanda peringatan audio kepada para pengendara berupa suara
sirine yang cukup keras, sehingga dapat mengalihkan perhatian para pengendara
untuk berhati-hati bahwa kereta akan lewat dan tidak langsung menerobos palang
pintu kereta api.
E. PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Prinsip kerja rangkaian palang pintu kereta api manual adalah ketika sang
penjaga palang pintu kereta api mendapat kabar dari pusat bahwa kereta akan segera
melewati perlintasan, maka sang penjaga dengan segera menyalakan rangkaian palang
pintunya dan akan menekan tombol lampu utama sehingga lampu dan sirine akan hidup
dan menjadi peringatan kepada setiap pengendara agar berhati-hati. Setelah itu, sang
penjaga menekan tombol kemana kereta akan lewat, apakah menuju utara, selatan,
atau keduanya sesuai dengan informasi dari kantor pusat.
Setelah kereta selesai melewati perlintasan, dengan cepat sang penjaga akan
langsung menekan tombol kembali seperti semula, sehingga lampu dan sirine pada
palang pintu kereta api berhenti dan para pengendara dapat melewati rel kereta dengan
aman.

F. URAIAN TANYA JAWAB


Dalam rangkaian ini terdapat rangkaian clock, dimana rangkaian tersebut
berfungsi sebagai hidup atau tidaknya LED dan juga speaker, serta sebagai pengatur
cepat lambatnya jalan rangkaian tersebut. Rangkaian ini memanglah simple dan tidak
terlalu banyak menggunakan komponen-komponen seperti counter, shift register, dan
sebagainya. Karena memang rangkaian ini bersifat manual yang tidak serumit rangkaian
palang pintu otomatis yang harus menggunakan sensor.
Diharapkan untuk kedepannya, rangkaian ini lebih bisa dikembangkan, bisa
dengan menambah kompleksitasnya atau juga menjadikannya rangkaian palang pintu
kereta api otomatis, dan juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
G. KESIMPULAN
Dari hasil tugas akhir tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian “PALANG
PINTU KERETA API MANUAL” tersebut sudah cukup bagus sebagai prototype palang
pintu kereta api yang asli, walaupun masih banyak kekurangan dalam rangkaian
tersebut dan masih perlu dibenahi lagi dari segi kerapian, serta penambahan komponen-
komponen sehingga menjadi lebih kompleks.

 Rochayati,Umi.2008.Modul Teknik Digital.Yogyakarta:UNY Press


H. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai