Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dalam kehidupan manusia. Banyaknya
aktifitas manusia menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk mempermudah
kegiatan manusia. Salah satunya adalah sarana transportasi darat, seperti mobil, sepeda motor,
serta angkutan darat lainnya. Kondisi ini kadang
menyebabkan kemacetan terutama di daerah perkotaan yang banyak aktifitasnya. Lampu lalu
lintas sangat berperan mencegah terjadinya kemacetan, karena pemakai jalan menjadi tertib
untuk mengikuti hidup matinya lampu tersebut.
Lampu lalu lintas adalah adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat
arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan
berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan
dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan
kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus
yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna
merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Kita
mengetahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya, itu sebabnya rangkaian lampu lalulintas
sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas.
lampu lalulintas bukan hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan kaki untuk
meyeberangi jalan,itu sebabnya didekat tiang lampu lalulintas disediakan zebra cross.
Dari bentuk pengerjaan dalam rangkaian elektronika sebuah lampu lalulintas dalam
bentuk proyek dapat kita buat secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Telah kita ketahui
bahwa lampu lalu lintas sering kita lihat namun prinsip kerjanya belum kita ketahui secara
mendalam, diharapkan dari hasil pengerjaan rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini kita mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Agar kita dapat lebih memahami cara
kerja dari sistem lampu lalu lintas, rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dibuat untuk
jalan dengan simpang empat. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengontrol 6 buah
LED(merah,kuning hijau) untuk arah utara,selatan dan arah timur,barat yang selanjutnya
dihubungkan ke 12 buah LED yang terdapat pada miniatur jalan raya
simpang empat. Dengan percobaan ini diharapkan kita dapat memahami sistem lampu lalu lintas
yang selalu kita patuhi di jalan raya. Dan juga agar kita dapat memelajari tentang bagaimana cara
pengembangan sistem lampu lalu lintas yang biasa menjadi lampu lalu lintas yang lebih baik lagi
agar lalu lintas di jalan raya dapat lebih lancar dan tingkat kecelakaan dapat dikurangi.

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir Elektronika Digital “Miniatur Lampu Lalu
Lintas Sederhana” adalah :
ž  Kelengkapan dalam tugas Mata Kuliah Elektronika Digital
ž  Sumbangsih untuk turut serta berusaha dalam peningkatan mutu pendidikan dalam keteknikkan
dalam mata kuliah Elektonika Digital.
ž  Upaya untuk memberikan kemudahan dalam memahami cara kerja dari Sistem Digital.
ž  Memberikan visualisasi terhadap cara kerja lampu lalu lintas.

BAB II
PEMBAHASAN

Lampu Lalulintas (Traffic Lights)

Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna
merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Kita
mengetahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya, itu sebabnya rangkaian lampu lalulintas
sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas.
lampu lalulintas bukan hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan kaki
untuk meyeberangi jalan,itu sebabnya didekat tiang lampu lalulintas disediakan zebra cross. Dari
bentuk pengerjaan dalam rangkaian elektronika sebuah lampu lalulintas dalam bentuk proyek
dapat kita buat secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Telah kita ketahui bahwa lampu
lalu lintas sering kita lihat namun prinsip kerjanya belum kita ketahui secara mendalam,
diharapkan dari hasil pengerjaan rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini kita mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Agar kita dapat lebih memahami cara kerja dari sistem lampu lalu lintas, rangkaian
miniatur lampu lalu lintas ini hanya dibuat untuk jalan dengan simpang empat. Rangkaian
miniatur lampu lalu lintas ini mengontrol 6 buah LED (merah,kuning hijau) untuk arah utara,
selatan dan arah timur,barat yang selanjutnya dihubungkan ke 12 buah LED yang terdapat pada
miniatur jalan raya simpang empat.
Dengan percobaan ini diharapkan kita dapat memahami sistem lampu lalu lintas yang
selalu kita patuhi di jalan raya. Dan juga agar kita dapat memelajari tentang bagaimana cara
pengembangan sistem lampu lalu lintas yang biasa menjadi lampu lalu lintas yang lebih baik lagi
agar lalu lintas di jalan raya dapat lebih lancar dan tingkat kecelakaan dapat dikurangi.

B. Alat dan Bahan

B.1 Daftar Alat


No Nama Alat Spesifikasi
1 Baterai Alkaline
2 AVO meter Sunwa yA 360
3 Solder 220 V/ 30 W
4 Cutter Sedang
5 Tang Potong dan Jeppit
6 Timah 0,8 mm
7 Penyedot Timah Antel

B.2 Daftar Bahan


No Nama Bahan Spesifikasi
1 PCB Berlubang Ukuran IC
2 Protoboard
Kabel serabut
3
kecil

B.3 Daftar Komponen


No Nama Komponen Spesifikasi Jumlah
1 IC NE 555 1
2 IC HCFI 4017 1
3 D1 - D16 IN 4148 16
4 R1 1 KΩ 1
5 Potensio 50 K 1
6 R3 100 Ω 1
7 R4 - R15 180 Ω 12
8 TR1 - TR8 2N3904 8
9 LED Merah 4
10 LED Kuning 4
11 LED Hijau 5
12 Capasitor 100 uF 1
13 Soket IC 16 Pin dan 8 pin 1
14 Soket Baterai 1
Keterangan :
1. Mengunakan IC 555
2. Ground berada pada kaki 1 (GND)
3. VCC kaki 8 (VCC)
4. Output berada pada kaki 3 (OUT)
5. Digambar atas VCC = 5 Volt, ketika sudah digabung dengan IC HCFI 4017 maka
mengunakan VCC = 9 Volt.
6. R1 = 1 KΩ, Potensio = 50 KΩ, R3 = 100Ω , Elco = 100µF, LED (warna bebas)
Gambar Bagian Skema 4017

Keterangan : Utara dan Selatan


1. Hubungkan kaki 8, 13, 15 pada Ground, kaki 16 pada VCC, dan kaki 14 pada
output clock (Gambar a1).
2. Hubungkan D1, D2, D3, D4, D9, D10, D11, D12  dengan kaki 3,2,4, dan 7 untuk lampu
bagian utara dan selatan, ketika anda akan mensimulasikan menggunakan EWB
(Elektronik Workbench) sebaiknya kaki 4 IC 4017 tidak di hubungkan dioda D 3 dan D11,
apabila dihubungkan EWB tidak akan merespon (Eror) (Gambar a2).
3. Hubungkan Transistor 1 (TR1) dan Transistor 5 (TR5), Basis pada Dioda (D1, D2, D3,
D4, D9, D10, D11, D12  sedangkan Colektor ke VCC, maka Emiter ke LED warna merah 
untuk bagian utara dan selatan (Gambar a3).
4. Hubungkan TR2 dan TR6, Basis pada kaki 10, Colektor ke VCC, dan Emiter ke
LED warna Kuning untuk bagian utara dan selatan (Gambar a4).
 Keterangan : Barat dan Timur
1. Kita hilangkan dahulu sejenak mengenai gambar dari skema rangkaian bagian
utara dan selatan.
2. Lalu, Hubungkan D5, D6, D7, D8, D13, D14, D15, D16  dengan kaki 1,5,6, dan 9 untuk
lampu bagian barat dan timur (Gambar b1)
3. Hubungkan Transistor 3 (TR3) dan Transistor 7 (TR7), Basis pada Dioda (D5, D6, D7,
D8, D13, D14, D15, D16sedangkan Colektor ke VCC, maka Emiter ke LED warna merah 
untuk bagian barat dan timur (Gambar b2).
4. Hubungkan TR4 dan TR8, Basis pada kaki 11, Colektor ke VCC, dan Emiter ke
LED warna Kuning untuk bagian barat dan timur (Gambar b2).
 Keterangan : Finising
1. Kita Hubungkan kedua skema rangkaian bagian utara, selatan, barat, dan timur
2. Lalu, Hubungkan Emiter TR2 dengan TR4, lihat resistor 10 Ω yang menjadi
penghubungnya (Gambar 3).
3. Hubungkan LED warna hijau (utara/selatan) pada dioda D 5, D6, D7, D8, D13, D14, D15,
D16  dengan kaki 1,5,6, dan 9 ditandai dengan lingkaran merah (Gambar 3).
4. Hubungkan LED warna hijau (barat/timur) pada dioda D 1, D2, D3, D4, D9, D10, D11,
D12  dengan kaki 3,2,4, dan 7 ditandai dengan lingkaran kuning (Gambar 3).

  Prinsip Kerja

Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengandalkan IC CD4017 sebagai decade
counter dan IC NE555 sebagai timer. Selain kedua komponen IC tersebut, pada rangkaian
ini juga menggunakan komponen-komponen elektronika lainnya, seperti resistor dioda
zener 4148, transistor 2N3904, dan kapasitor 100μF 50V. Dan sebagai lampu lalu lintas
pada miniatur digunakan LED merah, kuning, dan hijau. Sebagaimana yang terlihat pada
Gambar 1.
Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter
dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay)
atau sinyal osilasi. Penghitung keluaran 1 sampai 4 menggunakan 4 dioda sehingga
(merah- utara/selatan) dan (hijau-timur/barat) 4 LED ini penghitung pertama.penghitung
ke 5(kaki 10) menghidupkan (kuning arah timur/barat) dan (merah arah utara/selatan).
Penghitung 6 sampai 9 juga dikontrol oleh 4 dioda (merah- timur/barat)dan
(kuning-utara/selatan). Periode waktu untuk LED merah dan hijau 4 kali lebih lama
dibandingkan dengan LED kuning dan untuk mengatur kecepatan dengan memutar
potensionya. kedelapan dioda zener 4148 dibagi menjadi dua bagian dan masing masing
mendapat 4 input gerbang OR dari IC CD 4017.
IC HCF14017 BE ini mempunyai karakteristik dapat mengaktifkan salah satu bit
outputnya saja dan mampu memberikan arus sampai 10mA. Arus output ini sudah cukup
untuk menyalakan sebuah led dengan kecerahan yang cukup. IC CMOS ini cukup baik
kerjanya terutama dengan tegangan suplai yang daerah kerjanya sangat lebar yaitu mulai
3.0 VDC sampai 18VDC. Dalam proyek ini akan dipilih tegangan 9 VDC.
IC 4017 yang sering dikenal sebagai Jhonson Counter dan paling sering digunakan
pada rangkaian lampu berjalan. IC 4017 mempunyai 10 keluaran yang tercacah secara
bergilir, yaitu mulai dari O0 (pin 3) sampai dengan O9 (pin 11). Anda bisa melihat
keterangan pin IC 4017 beserta table kebenaran pada gambar di bawah ini :

TABEL KEBENARAN IC 4017


MR CP0 CP1 OPERATION
H X X O0 = O5-9 = H;O1
to O9 = L
L H N Counter advances
L P L Counter advances
L L X No change
L X H No change
L H P No change
L N L No change
H = HIGH state (the more positive voltage)
L = LOW state (the less positive voltage)
X = state is immaterial
P = positive-going transition
N = negative-going transition
n = number of clock pulse transitions

 
Cara Kerja

Adapun cara kerja dari rangkaian miniatur lampu lalulintas ini adalah :

1. Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter


dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay)
atau sinyal osilasi.

2. Kaki Keluaran (Output) 1 sampai 4 (Kaki 3,2,4,7) pada IC 4017 Berfungsi sebagai
lampu warna merah utara/selatan selain itu juga sebagai lampu warna hijau barat/timur.
3. Kaki Keluaran 10 pada IC 4017 menjadi keluaran bagi kuning utara/selatan, dan
kaki 11 menjadi keluaran bagi lampu kuning barat/timur.

4. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dapat mengatur lalu lintas pada
persimpangan jalan simpang empat. Pada rangkaian ini hanya ada dua paket lampu yang
bergantian menyala. Jadi agar dapat menjadi lampu lalu lintas simpang empat pada
miniatur caranya dengan menghubungkan lampu lalu lintas yang berseberangan pada
miniatur ke satu lampu yang terdapat pada rangkaian.
Sebagai contoh, jika lampu lalu lintas arah barat menyala merah maka lampu lalu lintas
arah timur pun menyala merah lalu lampu lalu lintas arah barat menyala hijau begitu
juga dengan lampu lalu lintas arah timur pasti akan menyala hijau. Jadi lampu yang
menyala dengan warna yang sama adalah lampu lalu lintas arah barat dengan lampu lalu
lintas arah timur dan lampu lalu lintas arah utara dengan lampu lalu lintas arah selatan.
Sedangkan pada transisi dari lampu merah ke lampu hijau dan lampu hijau ke lampu
merah lampu kuning akan menyala secara bersamaan baik utara, selatan, barat, timur.
5. Lamanya waktu nyala lampu bukan hanya dipengaruhi oleh IC 555 saja tetapi juga
dipengaruhi oleh IC 4017, perbedaan waktu selama 4 kali nyala lampu, hal ini dapat di
jelaskan di dalam diagram pulsa pewaktuan.
Ket :    Pulsa warna ungu adalah pulsa dari output clock
Pulsa warna biru adalah pulsa output normal IC 4017
Pulsa warna merah adalah pulsa lamanya lampu merah menyala
Pulsa warna kuning adalah pulsa lamanya lampu kuning menyala
Pulsa warna hijau adalah pulsa lamanya lampu hijau menyala

Karena semua dioda di beri satu keluaran yaitu warna merah maka Q 0 sampai
Q3 menyimpan keluarannya, misalkan clock 1 masuk Q0 aktif, clock 2 masuk Q1 aktif
tetapi tetap menyimpan keluaran dari Q0 jadi dapat dikatan saat clock 2 Q0 dan Q1 aktif,
proses ini terus berulang hingga pada clock 4 dimana Q0 , Q1, Q2, dan Q3 aktif, dapat kita
lihat pada Pulsa warna merah dimana lampu menyala selama 4 kali proses aktifnya pulsa
pada Q0 , Q1, Q2, dan Q3.
Untuk lampu hijau pun memiliki konsep yang sama dengan lampu merah karena lampu
hijau di paralelkan pada lampu merah, ketika lampu merah utara / selatan menyala,
lampu hijau di barat / timur pun menyala dengan durasi yang sama yaitu 4 kali proses
aktifnya pulsa pada Q5 , Q6, Q7, dan Q8 bisa kita lihat pada Pulsa warna hijau.
untuk lampu kuning ia memiliki durasi cukup cepat dibandingkan dengan lampu merah
ataupun lampu hijau karena hanya aktif pada Q 4 dan Q9 dapat kita lihat pada Pulsa
warna kuning.

1. Lampu kuning akan menyala lebih terang dibandingkan lampu hijau dan merah
karena tidak terjadi pembagian arus yang besar pada alur lampu kuning, karena dari kaki
10 atau 11 langsung ke basis, colektor ke VCC, dan emiter ke led kuning, berbeda dengan
lampu merah atau hijau yang harus ke IC 4017, dioda, baru transistor, lalu led.

2. Mungkin akan terjadi perbedaan ketika di simulasikan di dalam EWB dengan


praktek di protoboard, trafic light ini memiliki kelemahan yaitu terjadi pengresetan jadi
ketika lampu hijau menyala hingga kembali lagi ke hijau setelah itu lampu akan di reset,
jadi lampu mati semua.

3. Volt yang digunakan adalah 9 volt dc, sebenarnya bisa hingga 18 volt dc tetapi itu
tidak akan berpengaruh jauh terhadap cepat atau lambatnya lampu, tetapi berpengaruh
terhadap nyalanya lampu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dari praktek miniatur lampu lalu lintas  sederhana :

1. Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter


dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay)
atau sinyal osilasi.
2. Kaki Keluaran (Output) 1 sampai 4 (Kaki 3,2,4,7) pada IC 4017 Berfungsi sebagai
lampu warna merah utara/selatan selain itu juga sebagai lampu warna hijau barat/timur.
3. Kaki Keluaran (Output) 6 sampai 9 (Kaki 1,5,6,9) pada IC 4017 Berfungsi sebagai
lampu warna merah barat/timur selain itu juga sebagai lampu warna hijau utara/selatan.
4. Kaki Keluaran 10 pada IC 4017 menjadi keluaran bagi kuning utara/selatan, dan
kaki 11 menjadi keluaran bagi lampu kuning barat/timur.

B. Saran
Miniatur lampu lalu lintas ini termasuk mudah untuk di praktekkan, mungkin
terlampau sederhana, tetapi perlu ketelitian di dalam pengerjaan, banyak pengembangan
didalam lampu lalu lintas, yang sekarang digunakan sudah merancah kedalam sistem
pemograman microcontroller. Manfaat dari hasil praktek kali ini kita dapat mengetahui
konsep dari Ic 4017, cara kerja nya, dan kegunaannya.
Semoga laporan ini dapat membangun semangat para pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai