Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

WORKSHOP SISTEM INTEGRASI

PROJECT LAMPU LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT) DENGAN


4 LAMPU LALU LINTAS DAN 6 LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN
PLC SIEMENS S7-1500

Disusun Oleh:
M. Iqbal Fitrianto
NRP. 1310151037

Dosen Pengampu:
Syechu Dwitya Nugraha, S.ST., M.T.
NIP. 19890508 201504 1 001

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2019
Laporan ke-2
Workshop Sistem Integrasi

I. Tujuan
 Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas
dan 6 lampu lalu lintas.
 Mahasiswa dapat mengimplementasikan pemrograman ladder diagram pada PLC
Siemens S7-1500 untuk membuat lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas dan 6
lampu lalu lintas.
 Mahasiswa dapat memahami dan merangkai wiring diagram simulasi lampu lalu lintas
dengan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu lalu lintas menggunakan modul PLC Siemens S7-
1500 sesuai yang ada di laboratorium.
 Mahasiswa dapat memahami dan mensimulasikan lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu
lintas dan 6 lampu lalu lintas sesuai dengan timing diagram yang dibuat menggunakan
modul PLC Siemens S7-1500.

II. Dasar Teori


Dasar-Dasar PLC
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat
mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat
diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam
mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada
suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang
diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai
output apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output
yang bervariasi.
PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu
PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan
actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa.
PLC pertama-tama banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah
banyak peralatan kontrol sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi
kontrol sequence yang utama. Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan
seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.
Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer
untuk segala jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan
otomatis dan komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat.
Program PLC makin mudah untuk dimengerti oleh banyak orang.
Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik
dan komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin
CNC telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan
untuk sistem otomatisasi building dan juga security control system.
Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol
total dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor
terpusat. Saat ini PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di
industri modern. PLC modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan
menyimpannya.
PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat
mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial,
operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika.
PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori,
unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu :
 PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas,
guncangan, dan sebagainya.
 PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik.
 PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral
port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program.
Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut.
1. Relay Logic
2. Penguncian (Locking)
3. Pencacahan (Counting)
4. Penambahan
5. Pengurangan
6. Pewaktuan (Timing)
7. Kendali PID
8. Operasi BCD
9. Manipulasi Data
10. Pembandingan
11. Pergeseran

Lampu Lalu Lintas menggunakan PLC


Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat
lalu lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di
persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu
lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti
secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan
dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok
pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling
mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di
dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan
berhenti adalah warnamerah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang
berarti dapat berjalan.
Pengaturan lampu lalu lintas berbasis PLC yang dibuat yaitu pengaturan lampu lalu
lintas pada persimpangan empat dengan menggunakan 4 buah lampu lalu lintas dan 6 buah
lampu lalu lintas. Pada pengaturan lampu lalu lintas persimpangan empat dengan
menggunakan 4 buah lampu lalu lintas, lampu hijau akan menyala secara bergantian pada
masing-masing lajur jalan, dan saat salah satu lajur menyala lampu hijau, maka lajur yang
lain akan menyala lampu merah. Sedangkan pada pengaturan lampu lalu lintas
persimpangan empat dengan menggunakan 6 buah lampu lalu lintas, prinsipnya sama
pengaturan menggunakan 4 lampu lalu lintas, namun pada dua lajur yang berhadapan
ditambahkan lampu lalu lintas untuk belok kiri.

III. Alat dan Bahan


1. PC 1 set
2. Software TIA Portal V.15 1 pack
3. Modul PLC S7-1500 1 set
IV. Analisa
1. Prinsip Kerja
a. Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Gambar 1. Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Pada perempatan dengan 4 lampu lalu lintas, dari 6 lampu lalu lintas yang
tersedia, hanya digunakan 4 lampu lalu lintas, yaitu L1, L4, L2, dan L5. Adapun L3 dan
L6 tidak digunakan atau apabila digunakan maka L3 akan menyala mengikuti L4 dan L6
akan menyala mengikuti L5.

Sistem ON
Saat Push Button “Start” ditekan, sisten akan ON dan lampu lalu lintas akan
menyala dimulai dari kondisi 1, kondisi 2, kondisi 3, kondisi 4, dan kembali ke kondisi 1,
dan seterusnya looping mengikuti pola tersebut.

Kondisi 1
Pada kondisi 1, L4 akan menyala lampu hijau selama 5 detik, kemudian akan
menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L4 menyala lampu hijau dan lampu kuning,
L2, L5, dan L1 akan menyala lampu merah selama 7 detik. Kendaraan dari arah Timur
dapat melintas lurus, belok kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Barat,
Utara, dan Selatan tidak dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.
Gambar 1. Kondisi 1 Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 2
Pada kondisi 2, L2 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L2 menyala lampu hijau, L4
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L5 dan L1 tetap menyala
lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Utara dapat melintas lurus, belok
kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Barat, Timur, dan Selatan tidak
dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.

Gambar 3. Kondisi 2 Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 3
Pada kondisi 3, L5 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L5 menyala lampu hijau, L2
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L4 dan L1 tetap menyala
lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Barat dapat melintas lurus, belok
kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Timur, Utara dan Selatan tidak
dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.
Gambar 4. Kondisi 3 Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 4
Pada kondisi 4, L1 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L1 menyala lampu hijau, L5
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L4 dan L2 tetap menyala
lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Barat dapat melintas lurus, belok
kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Barat, Timur, dan Utara tidak dapat
melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.

Gambar 5. Kondisi 4 Perempatan dengan 4 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 5 kembali ke Kondisi 1


Pada kondisi 4, L4 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L4 menyala lampu hijau, L1
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L5 dan L2 tetap menyala
lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Timur dapat melintas lurus, belok
kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Barat, Utara, dan Selatan tidak
dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.
Kondisi 5 ini merupakan pengulangan dari kondisi 1, sehingga hanya akan
terdapat 4 kondisi. Dalam 4 kondisi tersebut, sistem akan looping secara terus menerus.
Dengan menggunakan 4 lampu lalu lintas, kendaraan yang dapat melintas lurus, belok
kiri, maupun belok kanan hanya dari satu arah saja secara bergantian. Secara total dalam
satu kali looping 4 kondisi tersebut membutuhkan waktu 28 detik, dengan rincian setiap
lampu hijau akan menyala selama 5 detik, lampu kuning selama 2 detik, dan lampu
merah selama 3×7 detik atau 21 detik.

Sistem OFF
Saat Push Button “Stop” ditekan, sisten akan OFF dan lampu lalu lintas akan
berhenti beroperasi atau dengan kata lain semua lampu lalu lintas tidak menyala.

b. Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Gambar 6. Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Pada perempatan dengan 6 lampu lalu lintas, dari 6 lampu lalu lintas yang
tersedia, digunakan semuanya, sehingga pada suatu waktu kendaraan yang dapat melintas
dimungkinkan tidak dari satu arah saja. Pada perempatan dengan 6 lampu lalu lintas ini,
L1, L4, L2, dan L5 sebagai lampu lalu lintas utama, sedangkan L3 dan L6 sebagai lampu
lalu lintas bantu untuk belok kiri.

Sistem ON
Saat Push Button “Start” ditekan, sisten akan ON dan lampu lalu lintas akan
menyala dimulai dari kondisi 1, kondisi 2, kondisi 3, kondisi 4, dan kembali ke kondisi 1,
dan seterusnya looping mengikuti pola tersebut.

Kondisi 1
Pada kondisi 1, L3 dan L4 akan menyala lampu hijau selama 5 detik, kemudian
akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L3 dan L4 menyala lampu hijau dan
lampu kuning, L2, L5, L6, dan L1 akan menyala lampu merah selama 7 detik. Kendaraan
dari arah Timur dapat melintas lurus, belok kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan
dari arah Barat, Utara, dan Selatan tidak dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun
belok kiri.
Gambar 7. Kondisi 1 Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 2
Pada kondisi 2, L2 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L2 menyala lampu hijau, L6
akan mengikuti L2 menyala lampu hijau, namun dengan waktu yang berbeda yaitu
selama 7 detik. L4 dan L3 akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik,
L5 dan L1 tetap menyala lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Utara
dapat melintas lurus, belok kiri, dan belok kanan mengikuti lampu hijau pada L2, dan
kendaraan dari arah Barat dapat melintas untuk belok kiri saja mengikuti lampu hijau
pada L6. Sedangkan kendaraan dari arah Timur, dan Selatan tidak dapat melintas untuk
lurus, belok kanan, maupun belok kiri.

Gambar 8. Kondisi 2 Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 3
Pada kondisi 3, L5 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. L6 akan mengikuti L5 menyala
lampu hijau selama 5 detik, kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. L2
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L1, L3 dan L4 tetap
menyala lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Barat dapat melintas
lurus, belok kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Timur, Utara, dan
Selatan tidak dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.

Gambar 9. Kondisi 3 Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 4
Pada kondisi 4, L1 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. Saat L1 menyala lampu hijau, L3
akan mengikuti L1 menyala lampu hijau, namun dengan waktu yang berbeda yaitu
selama 7 detik. L5 dan L6 akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik,
L3 dan L2 tetap menyala lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Selatan
dapat melintas lurus, belok kiri, dan belok kanan mengikuti lampu hijau pada L1, dan
kendaraan dari arah Timur dapat melintas untuk belok kiri saja mengikuti lampu hijau
pada L3. Sedangkan kendaraan dari arah Barat, dan Utara tidak dapat melintas untuk
lurus, belok kanan, maupun belok kiri.

Gambar 10. Kondisi 4 Perempatan dengan 6 Lampu Lalu Lintas

Kondisi 5 kembali ke Kondisi 1


Pada kondisi 5, L4 akan berubah menjadi menyala lampu hijau selama 5 detik,
kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. L3 akan mengikuti L4 menyala
lampu hijau selama 5 detik, kemudian akan menyala lampu kuning selama 2 detik. L1
akan berubah menjadi menyala lampu merah selama 7 detik, L2, L5 dan L6 tetap
menyala lampu merah selama 7 detik lagi. Kendaraan dari arah Timur dapat melintas
lurus, belok kiri, dan belok kanan. Sedangkan kendaraan dari arah Barat, Utara, dan
Selatan tidak dapat melintas untuk lurus, belok kanan, maupun belok kiri.
Kondisi 5 ini merupakan pengulangan dari kondisi 1, sehingga hanya akan
terdapat 4 kondisi. Dalam 4 kondisi tersebut, sistem akan looping secara terus menerus.
Berbeda dengan menggunakan 4 lampu lalu lintas, dengan menggunakan 6 lampu lalu
lintas kendaraan dimungkinkan melintas dari 2 arah sesuai dengan kondisi lampu lalu
lintas yang tidak menyebabkan tabrakan dari berbagai arah. Secara total dalam satu kali
looping 4 kondisi tersebut membutuhkan waktu 28 detik, dengan rincian setiap lampu
hijau akan menyala selama 5 detik, lampu kuning selama 2 detik, dan lampu merah
selama 3×7 detik atau 21 detik.

Sistem OFF
Saat Push Button “Stop” ditekan, sisten akan OFF dan lampu lalu lintas akan
berhenti beroperasi atau dengan kata lain semua lampu lalu lintas tidak menyala.

Penjelasan lebih lanjut mengenai prinsip kerja proyek lampu lalu lintas dengan
menggunakan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu lalu lintas dijelaskan pada video YouTube
dengan link berikut: https://youtu.be/zoXBP8N2MAk

2. Timing Diagram
Berikut ini merupakan timing diagram dari lampu lalu lintas yang digunakan dalam
proyek simulasi lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu lalu lintas.

Tabel 1. Timing Diagram untuk 4 Lampu Lalu Lintas


Lampu Lampu yang Menyala
Kondisi ON 1 2 3 4 1 OFF
Waktu 1s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 1s
H4
K4
M4
H2
K2
M2
H5
K5
M5
H1
K1
M1
Start
Stop

Tabel 2. Timing Diagram untuk 6 Lampu Lalu Lintas


Lampu Lampu yang Menyala
Kondisi ON 1 2 3 4 1 OFF
Waktu 1s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 5s 2s 1s
H3
K3
M3
H4
K4
M4
H2
K2
M2
H6
K6
M6
H5
K5
M5
H1
K1
M1
Start
Stop

3. Device Configuration dan Tag List PLC


Berikut ini merupakan device configuration tag list PLC yang digunakan dalam proyek
simulasi lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu lalu lintas.

Gambar 11. Device Configuration PLC Siemens S7-1500 yang digunakan pada Proyek
Simulasi Lampu Lalu Lintas
Gambar 12. PLC Tags Proyek Simulasi Lampu Lalu Lintas

Pada proyek simulasi lampu lalu lintas ini membutuhkan 18 pin digital output yang
disambungkan ke modul lampu lalu lintas yang menggunakan LED. Karena DQ
16x24VDC/0.5A hanya mempunyai 16 pin digital output, kekurangan 2 pin digital output
diambilkan dari DQ 16xRelay 120/230VAC dengan mengambil supply +24 Volt dari PLC.

4. Wiring Connection
Berikut ini merupakan wiring diagram dari sistem PLC Siemens S7-1500 yang
digunakan dalam proyek simulasi lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu
lalu lintas.

M- L+ DI DQ 1L1

COM PB PB LED GND


Gambar 13. Wiring Diagram PLC Siemens S7-1500 secara Umum
COM PB L+ +24VDC L+ COM 1L1

Start %I0.0 %Q2.0 %Q0.0


M1 H5
Stop %I0.1 %Q2.1 %Q0.1
M2 H6
%Q2.2 %Q0.2
M3
%Q2.3
M4
%Q2.4
M5
%Q2.5
M6
%Q2.6
K1
%Q2.7
K2
%Q3.0
K3
%Q3.1
K4
%Q3.2
K5
%Q3.3
K6
%Q3.4
H1
%Q3.5
H2
%Q3.6
H3
%Q3.7
H4
M- GND

Gambar 14. Wiring Diagram untuk Proyek Lampu Lalu Lintas

5. Ladder Diagram
Berikut ini merupakan ladder diagram dari sistem PLC Siemens S7-1500 yang
digunakan dalam proyek simulasi lampu lalu lintas dengan 4 lampu lalu lintas dan 6 lampu
lalu lintas.
a. Ladder Diagram Proyek Lampu Lalu Lintas dengan 4 Lampu Lalu Lintas
Gambar 14. Ladder Diagram untuk Proyek Lampu Lalu Lintas dengan 4 Lampu Lalu
Lintas

b. Ladder Diagram Proyek Lampu Lalu Lintas dengan 6 Lampu Lalu Lintas
Gambar 15. Ladder Diagram untuk Proyek Lampu Lalu Lintas dengan 6 Lampu Lalu
Lintas

Anda mungkin juga menyukai