BAB IV
Kiln itu sendiri berputar menggunakan 4 buah cincin yang menyatu dengan
Shell Kiln, cincin ini biasa disebut dengan Life Ring yang akan ikut berputar bersama
Kiln. Life Ring tersebut ditempatkan pada masing-masing pondasi Kiln, yaitu :
1. Pondasi 1 , dimana terletak pada inlet Kiln ( setelah Suspension Preheater )
2. Pondasi 2, 3 , dimana terletak pada bagian tengah Kiln
3. Pondasi 4 , dimana terletak pada outlet Kiln ( Burner )
LIFE RING
Dengan beban yang berat serta temperatur yang tinggi akan menyebabkan
supporting roller dan Life Ring mudah mengalami proses keausan, karena tingginya
tingkat pemuaian material pada supporting roller dan Life Ring serta titik geseknya
yang tetap diantara keduanya.
33
Life Ring
Supporting
Roller
34
Kiln Thruster bekerja dengan sistem start/stop pompa Hidrolik untuk menggeser
posisi Kiln sekaligus Life Ring nya ke posisi atas serta dengan prinsip membuka valve
untuk menggeser posisi Kiln kearah bawah dengan mengandalkan gravitasi. Jarak
pergerakkan Kiln ke atas dan kebawah dibatasi maksilmal 50 mm ( +25 mm keatas
dan -25 mm kebawah dari posisi default Kiln ), namun pada operasionalnya jarak
yang digunakan adalah 30 mm ( + 15 mm ke atas dan - 15 mm kebawah dari posisi
default Kiln) , program pompa hidrolik untuk menggeser Kiln ke atas dan program
menggeser Kiln ke bawah bekerja bergantian, tergantung dari posisi Kiln, logikanya,
untuk operasi normal, saat Kiln sudah berada pada posisi +15 (posisi atas), maka
program yang beroperasi adalah program menggeser Kiln ke bawah, saat Kiln sudah
mencapai posisi -15 di bawah, program yang beroperasi berganti ke program pompa
hidrolik, hingga nantinya program berganti lagi saat Kiln kembali ke posisi +15,
sebagai penanda posisi Kiln ini (+15 atau -15) di gunakan Limit Switch sebagai
inputnya, dimana posisi Limit Switch ini di lapangan dirancang sedemikian rupa agar
tersentuh saat Kiln berada di posisi atas juga pada posisi bawah.
35
36
Gambar 15. Panel kontrol Kiln Thruster dengan PLC Siemens Simatic S7
37
Secara blok diagram prinsip kerja PLC Siemens Simatic 7 dengan Kiln Thruster
adalah sebagai berikut :
Kiln
Thruster
Transducer &
SA/SD Box
HMI
I/O
LC 2.1
Motor
Hidroli
k Pump
MCC
PLC
38
Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat
diprogram, tapi pada kenyataannya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada
fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitunganperhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan
lain sebagainya, sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual, istilah PLC
sering hanya ditulis sebagai PC - Programmable Controller saja.
Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama
berikut:
1. Prosesor
2. Power supply
3. Memori
4. Modul Input/Output.
Secara fungsional interaksi antara ke-empat komponen penyusun PLC ini dapat
diilustrasikan pada gambar berikut:
39
4. 2. 1 Prosessor
PLC menggunakan chip microprocessor sebagai intinya dan sekaligus
merupakan otaknya dari PLC. Gerakan actuator yang diperintah oleh inti ini dalam
bentuk program yang diolah oleh microprocessor. Jenis microprocessor yang umum
digunakan adalah: Z80, 6800, 8086, 6502, 6800, 80286 ataupun 80486 serta lainnya
sampai generasi Intel Pentium.
4. 2. 2 Power Supply
Modul Catu Daya ini disuplai dengan tegangan input 115 VAC atau 230 VAC.
Catu Daya ini mengeluarkan tegangan DC, yaitu + 24 V, yang fungsinya memberi
suplai ke modul-modul lainnya. Tegangan input dihidupkan dan dimatikan melalui
sebuah circuit breaker yang dipasang di depan panel, yang dilengkapi pula dengan
lampu-lampu indikasi, sebagai monitor tegangan masuk.
40
dapat
4. 2. 3 Memory
Karakteristik terpenting dari PLC adalah pemakai dapat menggantikan
program dengan mudah dan cepat. Tujuan ini dapat dicapai dengan membuat
41
karakteristik PLC dilengkapi dengan sistem urutan instruksi ataupun program yang
dapat dieksekusi oleh processor sesuai dengan perintah yang telah diberikan dalam
program. Jenis memory yang biasa digunakan dalam sistem industri diantaranya:
a. RAM ( Random Access Memory )
Hampir semua jenis PLC menggunakan memory jenis RAM (Random Access
Memory). RAM bekerja cepat dan memungkinkan untuk diprogram ulang. RAM
termasuk jenis memori yang mudah dihapus atau mudah hilang / lenyap, terutama jika
sumber energi putus/hilang maka semua data yang tersimpan dalam memori ini akan
hilang juga. Data yang tersimpan dalam memori ini akan tetap bertahan jika ada suatu
tambahan energi misalnya baterai sebagi back up bila energi utamanya hilang atau
putus secara mendadak. Namun demikian baterai yang berfungsi sebagai back up
tetap harus dalam kondisi standby (berenergi penuh).
b. PROM ( Programmable Read Only Memory )
Untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh memory jenis RAM maka
beberapa jenis PLC menambah memory dengan jenis PROM (Programmable Read
Only Memory). Jenis memory ini dapat menyimpan data secara permanen walaupun
sumber energi sudah terputus (off).
c. EPROM ( Erasable Programmable Read Only Memory )
Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh jenis memory PROM yaitu
tidak bisa diprogram ulang dan hanya dapat dipakai sekali saja maka beberapa jenis
PLC saat ini banyak dilengkapi dengan memory jenis EPROM (Erasable
Programmable Read Only Memory) yang memngkinkan dapat melakukan
42
44
45
Gambar 23. CPU Siemens Simatic Step 7 300 beserta Power Supply dan Modul
Input/Output
OFF( Low ) dan 1 untuk keadaan ON( high ). Adapun dasar dasar gerbang logika
adalah sebagai berikut :
4. 4. 1 Gerbang AND
47
Input A
Input B
Output Y
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Tabel 2. Tabel Kebenaran Gerbang AND dengan Dua Input
Secara umum untuk gerbang yang mempunyai n input akan
mempunyai 2n kombinasi input yang mungkin, sehingga dari contoh pada
tabel di atas mempunyai 4 kombinasi dari (22). Secara boolean gerbang logika
AND dengan dua input dapat dinotasikan sebagai: Y= A.B
4. 4. 2 Gerbang OR
48
Input A
Input B
Output
Input B
4. 4. 4 Gerbang NAND
50
Jika kedua saklar input dalam kondisi terhubung (on) maka relay akan
mendapat tegangan (on) maka relay akan mendapatkan tegangan (on). Pada
saat relay bertegangan (on) maka lampu berada dalam kondisi padam (off)
karena terputus arusnya dari sumber melalui kontak normally close (NC) relay.
Jika satu atau kedua saklar dalam keadaan terbuka (off) maka lampu akan
mendapat tegangan melalui kontak NC relay yang sedang dalam keadaan off.
Kombinasi input dari gerbang ini dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut :
Input A
Input B
Output (Y)
1
51
4. 4. 5 Gerbang NOR
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jika salah satu saklar atau
semua saklar sebagai input dihubungkan (on) maka lampu tidak akan menyala
52
karena arusnya terputus oleh kontak NC dari relay yang sedang dalam keadaan
on. Jika semua saklar dalam keadaan terbuka (off) maka lampu akan menyala
(on) karena terhubung langsung tegangan melalui kontak NC relay ( kumparan
relay dalam keadaan tidak bertegangan atau off ).
Input A
0
0
Input B
0
1
Output (Y)
1
1
1
1
0
1
1
0
Input B
Ouput (Y)
0
53
4. 4. 7 Gerbang XNOR
54
Input A
Input B
Output(Y)
0
1
Tabel 8. Tabel kebenaran gerbang XNOR
56
57
58
Set up project
Mengkonfigurasi dan menetapkan parameter ke hardware
Mengkonfigurasi hardware Networks
Program blocks
Debug dan Commission program-program
Simatic Manager.
Online, terhubung dengan Programmable Logic Controller
Kebalikan dari meny offline, pada mode operasi ini, PC terhubung
langsung ke hardware, sehingga menu simulasi tidak dapat digunakan.
Minimum sistem hardware komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
P 233
128 MB
P 333
128 MB
Service Pack
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
59
SP 3 is required
MS Windows XP Professional
SP 1 is required
Dari flow diagram diatas dapat dijelaskan bahwa, sebelum Kiln Thruster
beroperasi ada syarat - syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
Motor yang dikontrol ada 2 jenis yaitu motor Lubrikasi ( berjumlah 2 motor )
dan motor Hidrolik ( berjumlah 2 motor ).
o Motor Lubrikasi, berfungsi sebagai lubrikasi Gear Kiln.
Kedua motor lubrikasi ini harus memiliki start yang sama, dimana
untuk dapat memenuhi syarat tersebut sinyal motor ready dan sinyal
overload yang diterima di MCC harus belogika high atau 1 serta
command start baik dari operator CCP maupun local run
harus
60
berlogika high atau 1. Apabila sudah dalam kondisi start maka kedua
motor ini akan running yang kemudian memberikan sinyal output
motor run. Sinyal output tersebut digunakan untuk 3 address, yaitu :
1. Return signal ke CCP sebagai indikasi di operator bahwa motor
telah running di lapangan.
2. Return signal indikasi running pada panel Kiln Thruster.
3. Return signal input untuk program Kiln UP dan Kiln Down.
o Motor Hidrolik
Motor hidrolik berjumlah 2 buah, namun dalam operasionalnya hanya
di gunakan satu buah. Motor hidrolik dikontrol dengan Limit Switch
dimana kondisi ini beroperasi apabila syarat diatas sudah terpenuhi.
Limit Switch berfungsi sebagai pembatas sekaligus input untuk start
program Kiln Up atau Kiln Down.
waktu 2 jam, apabila waktu terlewati maka akan menyebabkan alarm / fault.
Selain kondisi waktu, ada beberapa hal lain yang menyebabkan alarm/ fault,
yaitu:
o Sinyal motor ready dari pompa hidrolik yang di select hilang.
o Sinyal motor running dari kedua motor lubrikasi hilang.
hardware. Kemudian memilih modul PLC yang akan digunakan berdasarkan I/O yang
akan digunakan. Setiap project mencakup konfigurasi perangkat keras PLC dan
program logika yang memiliki fungsi tertentu.
Langkah langkah membuat project baru adalah sebagai berikut :
1. Klik icon SIMATIC MANAGER pada desktop
2. Klik File New Project
63
No
1
2
3
4
Objek
Keterangan
4W1W08M1
Lubrication Pump 1
4W1W08M2
Lubrication Pump 2
4W1W08M3
Hydraulic Pump 1
4W1W08M4
Hydraulic Pump 2
Tabel 9. Consumer List Kiln Thruster
Berdasarkan informasi ini, maka dapat dibuat I/O list seperti table berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
I/O
Q
I
I
I
Q
I
I
Q
8.0
3.0
0.1
0.0
9.0
0.3
0.2
9.1
8.1
Symbol
4W1W08M1C
4W1W08M1C CCP
4W1W08M1L
4W1W08M1MR
4W1W08M1MR CCP
4W1W08M1OV
4W1W08M1R
4W1W08M1R CCP
Keterangan
Lub. Pump 1 Command Start
Command Lub. Pump 1 from CCP
Lubrication Pump 1 Local Start
Lubrication Pump 1 Motor Ready
MR 4W1M08M1C From CCP
Lubrication Pump 1
Lubrication Pump 1 Return
Run 4W1M08M1C From CCP
4W1W08M2C
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
I
I
I
Q
I
I
Q
Q
I
I
I
Q
I
I
Q
Q
I
I
I
Q
I
I
Q
3.1
0.5
0.4
9.2
0.7
0.6
9.3
8.2
3.2
1.1
1.0
9.4
1.3
1.2
9.5
8.3
3.3
1.5
1.4
9.6
1.7
1.6
9.7
4W1W08M2C CCP
4W1W08M2L
4W1W08M2MR
4W1W08M2MR CCP
4W1W08M2OV
4W1W08M2R
4W1W08M2R CCP
4W1W08M3C
4W1W08M3C CCP
4W1W08M3L
4W1W08M3MR
4W1W08M3MR CCP
4W1W08M3OV
4W1W08M3R
4W1W08M3R CCP
4W1W08M4C
4W1W08M4C CCP
4W1W08M4L
4W1W08M4MR
4W1W08M4MR CCP
4W1W08M4OV
4W1W08M4R
4W1W08M4R CCP
65
Klik ganda tanda Rack-300 Klik ganda Rail,muncul table yang baris
pertamanya sudah di select
Untuk memilih Processor yang akan digunakan, klik tanda [+] di kiri
CPU-300 klik ganda CPU 314, lalu cari jenis CPU yang digunakan,
untuk project ini, pilih CPU jenis 6ES7-314-1AG13-0AB0, dan baris ke
dua terselect
66
Untuk mendaftarkan jenis DI dan DO, klik tanda [+] di kiri SM-300, lalu
klik tanda [+] di kiri DI-300 pilih dan klik ganda jenis DI yang
digunakan, begitu juga dengan mendaftarkan DO. Setelah DI dan DO
didaftarkan, klik tombol save, maka akan tampil di layar seperti gambar
berikut :
Klik ganda Symbols, yang harus diisi pada table tersebut adalah kolom
symbol dan address, sementara kolom data type akan terisi otomatis,
untuk kolom Comment dapat diisi sesuai kebutuhan, seperti gambar berikut:
Statu
s
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Data
Symbol
4W1W08M1MR
4W1W08M1L
4W1W08M1R
4W1W08M1OV
4W1W08M2MR
4W1W08M2L
4W1W08M2R
4W1W08M2OV
4W1W08M3MR
4W1W08M3L
4W1W08M3R
4W1W08M3OV
4W1W08M4MR
4W1W08M4L
4W1W08M4R
4W1W08M4OV
4W1W08M1C CCP
4W1W08M2C CCP
4W1W08M3C CCP
4W1W08M4C CCP
LS1
LS2
LS3
LS4
LS5
P1
P2
F1
F2
Reset
Hold Down
Hold Up
Hold Down 1
Address
I
0.0
I
0.1
I
0.2
I
0.3
I
0.4
I
0.5
I
0.6
I
0.7
I
1.0
I
1.1
I
1.2
I
1.3
I
1.4
I
1.5
I
1.6
I
1.7
I
3.0
I
3.1
I
3.2
I
3.3
I
4.0
I
4.1
I
4.2
I
4.3
I
5.0
I
5.1
I
5.2
I
5.3
I
5.4
I
5.6
M
0.1
M
0.2
M
0.3
Type
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
Comment
Lubrication Pump 1 Motor Ready
Lubrication Pump 1 Local
Lubrication Pump 1 Return
Lubrication Pump 1
Lubrication Pump 2 Motor Ready
Lubrication Pump 2 Local
Lubrication Pump 2 Return
Lubrication Pump 2
Hydraulic Pump 1 Motor Ready
Hydraulic Pump 1 Local
Hydraulic Pump 1 Return
Hydraulic Pump 1
Hydraulic Pump 2 Motor Ready
Hydraulic Pump 2 Local
Hydraulic Pump 2 Return
Hydraulic Pump 2
Command Lub. Pump 1 from CCP
Command Lub. Pump 2 from CCP
Command Hydr. Pump 3 from CCP
Command Hydr. Pump 4 from CCP
Limit Switch 1 / High
Limit Switch 2 / Low
Limit Switch 3 / High High
Limit Switch 4 / Low Low
Limit Switch 5
Pressure Hydraulic 1
Pressure Hydraulic 2
Flow Oil Hydraulic 1
Flow Oil Hydraulic 2
Reset
Valve open Hold
Motor Running Hold
Valve open Hold 1
68
Hold Up 1
1
0
4W1W08M1C
4W1W08M2C
4W1W08M3C
4W1W08M4C
Sel val
4W1W08M1MR CCP
4W1W08M1R CCP
4W1W08M2MR CCP
4W1W08M2R CCP
4W1W08M3MR CCP
4W1W08M3R CCP
4W1W08M4MR CCP
4W1W08M4R CCP
Lamp 1
Lamp 2
Lamp 3
Lamp 4
Lamp 5
Lamp 6
Lamp 7
Lamp 8
Lamp 9
Lamp 10
Lamp 11
Valve
4W1W08M3/M4 Run
M
M
M
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
0.4
0.0
0.1
8.0
8.1
8.2
8.3
8.4
9.0
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
9.6
9.7
10.0
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6
10.7
11.0
11.1
11.2
11.3
11.4
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
BOOL
69
Klik kanan pada frame Insert New Object Function, maka akan
muncul frame berikut :
Klik OK
Setelah function dibuat, maka langkah selanjutnya membuat program pada
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
4. 9. 2 Simulasi Program
Sebelum program di download ke panel Kiln Thruster, maka dilakukan
langkah simulasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan input dan output sesuai
yang di inginkan.Berikut adalah list input output untuk Kiln Thruster :
86
Kiln Pos
Up
Kiln Pos
Low
Kiln Pos
Max
Power On
Kiln Up
Lub Pump 2
On
Fault/Alarm
Hyd Pump 2
On
Kiln Down
Lub Pump 1
On
Hyd Pump 1
On
Reset
Power ON, indikasi Power untuk panel Kiln Thruster dalam posisi ON
Output Q 10.5 ( Lamp 6 )
Kiln Pos Low, indikasi Kiln di posisi bawah, LS2 tersentuh Output Q
10.3 (Lamp 4)
Kiln Pos Up, indikasi Kiln di posisi atas, LS1 tersentuh Output Q 10.2
(Lamp 3)
Kiln Pos Max, indikasi Kiln over limit, LS3 atau LS4 tersentuh Output
Q 10.1 ( Lamp 2 )
Kiln Up, indikasi Kiln bergerak naik, Hydr. Pump Run Output Q 10.0
( Lamp 1 )
Kiln Down, indikasi Kiln bergerak turun, Valve open Output Q 11.2
( Lamp 11)
89
90