TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073
dan 1 R.1. Apabila hanya salah satu switch yang diberikan input, maka arus
tidak akan mengalir, namun apabila kedua switch diberikan input, maka
arus akan mengalir dan membuat R.1 menyala.
Pada rangkaian timer off delay (TOF), motor akan mati dengan menekan
switch selama waktu (delay) yang telah diatur.
Pada percobaan Counter, motor akan hidup pada saat hitungan pertama,
pada Counter Up, apabila telah di set sebanyak 3 kali, maka Counter Up
nya akan terus bertambah satu. Namun, apabila telah melebihi batas
Counter Up, motornya akan mati. Untuk kembali menghidupkan motor,
yaitu pada Counter Down hingga hitungannya akan kembali ke tiga.
JAWABAN
1. Praktikum kali ini tentang apa itu PLC dan bagaimana cara
menggunakannya. PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah alat
yang dapat diprogram dan berfungsi untuk mengatur (control) input dan
output yang berupa fungsi logika (logic). PLC merupakan sebuah alat
yang dapat menggantikan deretan rangkaian relay yang digunakan pada
sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan mengamati input
(melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan tindakan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu berupa menghidupkan atau
mematikan outputnya (logika 0 atau 1, on atau off). Secara khusus, PLC
dirancang untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-
mesin industri atau aplikasi-aplikasi lain di industri seperti kontrol lampu
lalu lintas, air mancur, sistem bagasi lapangan terbang, penyiraman
lapangan golf secara otomatis, dan sebagainya. Ada 4 metode / type
bahasa pemrograman yang biasa dipakai, meski tidak semua disupport
oleh suatu PLC yaitu Ladder Diagram languages (LD), Instruction List
languages (IL) / Statement List (SL), Sequential Function Chart (SFC) /
Grafcet languages, dan High-level languages: biasanya Visual BasicI.
Karena bahasa yang paling umum digunakan adalah ladder, maka bahasa
program yang digunakan adalah bahasa ladder diagram. Bahasa ladder
adalah bahasa yang sering di gunakan dalam pemograman PLC. Bahasa
ini di support oleh semua jenis PLC. Diagram ladder mengadopsi saklar
pada rangkaian listrik. Dalam istilah diagram ladder, symbol yang
mewakili saklar disebut input, dan symbol yang mewaki lampu atau benda
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073
3.
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073
Praktikum kali ini membahas tentang PLC. Tujuan dari praktikum PLC ini
ialah untuk Memahami sistem kontrol dasar (Penggunaan On/Off, Timer, dan
Counter PLC) pada ArduPLC; Memahami penggunaan software untuk
pemograman ladder diagram pada ArduPLC menggunakan software Outseal
Studio; Memahami interface antara PC dan PLC melalui PLC simulator; dan
Memahami pengaplikasian PLC. Praktikum kali ini dilaksanakan secara langsung
offline, di Laboratorium Kendali dan Robotika, Universitas Sriwijaya. Alat yang
digunakan pada percobaan kali ini adalah aplikasi Outseal Studio, Modul
ArduPLC, Kabel Jumper, dan kabel USB untuk Uploader. Percobaan kali ini
dilakukan sebanyak 7 kali dengan rangkaian yang berbeda-beda. Pada percobaan
pertama, yakni Percobaan Konsep Ladder, dengan rangkaian yang menggunakan
1 switch NO (Normally Open) yang diberi kode S.1, dan 1 R.1. Pada saat S.1
diberikan input, maka R.1 akan menyala. Pada percobaan kedua, yakni Membuat
simulasi rangkaian start-stop motor dengan ladder, dengan menggunakan 2 switch
NO (Normally Open) yang berperan sebagai S.1 dan R.1, 1 switch NC (Normally
Closed) yang berperan sebagai S.2, dan juga sebuah R.1. Pada saat S.1 diberikan
input, maka R.1 akan menyala, tetapi apabila di saat bersamaan S.2 juga diberikan
input, maka aliran arus listrik akan terputus dan R.1 akan padam, dikarenakan
aliran listrik terputus oleh S.2. Pada percobaan ketiga, yaitu Simulasi Rangkaian
AND, dengan menggunakan 2 switch NO (Normally Open) yang dirangkai seri,
dan 1 Digital Out R.1. Pada saat hanya salah satu switch yang diberikan input,
maka arus listrik tidak akan mengalir, namun apabila keduanya diberikan input,
maka arus akan mengalir dan membuat R.1 menyala. Pada percobaan keempat,
yaitu Simulasi rangkaian fungsi OR dengan ladder, yang rangkaiannya
menggunakan 2 switch NO (Normally Open) yang dirangkai paralel, dan 1 Digital
Out R.1. Pada rangkaian ini, apabila hanya salah satu switch saja yang diberikan
input atau kedua switch nya diberikan input maka arus akan tetap mengalir dan
R.1 akan menyala. Pada percobaan kelima, yaitu Membuat Simulasi Rangkaian
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073
VIII. KESIMPULAN
1. Pada rangkaian AND, apabila hanya salah satu switch yang diberikan
input, maka arus tidak akan mengalir, sedangkan pada rangkaian OR, arus
akan tetap mengalir meski hanya salah satu switch yang dihidupkan.
2. Terdapat dua kontaktor, yaitu kontaktor NO (Normally Open) yang
keadaan normalnya terbuka atau tidak mengalirkan arus dan kontaktor NC
(Normally Closed) yang keadaan normalnya mengalirkan arus.
3. Pada rangkaian timer ON, semakin besar nilai Preset yang diberikan pada
program, maka waktu yang diperlukan untuk menghidupkan R.1 setelah
diberikan input akan semakin lama.
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073
6.2.2 Laptop
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ALVIERINA AZZAHRA NINGRUM
NIM : 03041282126073