BUKU SISWA
\
MINI LAB
Bagian 1
PEMROGRAMAN PLC
hal. 1
BUKU SISWA
Diagram Blok?
Sistem
berbasis
mikroprosesor
Menjelaskan bagaimana
merupakan program dalam kode
Hubungan fungsi kerja mesin
mesin
yang
menggunakan
dengan diagram Ladder
Menjelaskan pengertian tentanginstruksi dan urutan angka kode
diagram ladder
biner. Program Ladder
(LAD)
Mempresentasikan operasi
Switching dasar dengan
dikembangkan
sebagai
sarana
menggunakan fungsi logika
menulis program yang dapat
AND, OR, NAND dan NOR
Mempresentasikan cara
dikonversi ke kode mesin oleh
Membuat diagram ladder
lunak
dengan
Menjelaskan cara memasukkan perangkat
Program ke simulator PLC
menggunakan mikroprosesor PLC.
Melakukan test program
Menggunakan software simulatorPada bab ini membahas teknik
PLC untuk membuat program dasar mengembangkan ladder
Kontrol
Membuat dan menguji program dan fungsi blok program untuk
Kontrol aplikasi sederhana
merepresentasikan
operasi
Menggunakan instruksi bit, timer
switching
dasar
dengan
dan counter
Mempresentasikan kerja mesin menggunakan fungsi logika AND,
Menggunakan ladder diagram
OR, NAND, dan NOR.
Ladder
Kenapa ini penting
Diagram ladder menentukan
kapan dan bagaimana
pengoperasian fungsi kerja
mesin menjadi lebih cepat, lebih
lambat atau biasa saja.
Diagram
terdiri atas
Gambar
5.1: vertikal
Cara menggambar
sebuah garis
di sebelah kiri
rangkaian listrik
yang disebut bus bar dan garis
Pada
materi
pengantar
ladder
bercabang
ke kanan
yang disebut
diagram
Gambar 1a menunjukkan
garis instruksi.
diagram
sederhana
pada
Sepanjang kabel
garis instruksi,
terdapat
rangkaian
yang yang
dapat
kontak-kontaklistrik
Tinjauan kosa kata
Ladder diagram: Salah satu bahasa
menghidupkan
mematikan
mengendalikanatau
instruksi
lain motor
di
pemrograman PLC
listrik.
1 b menentukan
menunjukkan,
sebelahGambar
kanan yang
Kosa kata baru
kedua
memiliki dijalankan.
saklar seri
kapan sirkuit
instruksi
Bahasa Pemrograman
dengan
motor Programmable
dan pengisi daya
listrik
(Referensi
Logic
Bahasa Pemrograman berbasis grafis:
ketika saklar ditutup. Rangkaian
1. Ladder Diagram
rangkaian
dengan
garis
BUKU SISWA
INSTRUKSI LIST
Selain bahasa ladder metode pemrograman dengan instruction list
(IL)
kontrol
yang
nantinya
dimasukkan
ke
memory
PLC.
Pada
hal. 3
BUKU SISWA
(*Load A*)
AND B
(*AND B*)
ST
(*simpan hasil di Q)
Mitsubi
shi
OMRO
N
LD
LD
Siemens/
Telemecani
que
A
LDN
LDI
LD NOT
AN
AND
AND
AND
ANDN
ANDI
AND
NOT
AN
OR
OR
OR
ORN
ORI
OR
NOT
ON
Operasi
Load operand
ke dalam
register
Load operand
negative ke
dalam
register
AND (bool)
AND dengan
operand
negative
OR (bool)
OR dengan
operand
negative
Diagram
Ladder
Mulai sebuah
rung dengan
kontak NO
Mulai sebuah
rung dengan
kontak NC
Menghubungka
n seri dengan
kontak NO
Menghubungka
n seri dengan
kontak NC
Menghubungka
n parallel
dengan kontak
NO
Menghubungka
n parallel
dengan kontak
hal. 4
BUKU SISWA
ST
ST
OUT
Menyimpan
hasil ke
dalam
operand
NC
Output
GRAFCET
Grafcet adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis grafis
yang mempresentasikan program kontrol berupa langkahlangkah dari mesin atau proses. Grafcet ini dijadikan sebagai
bahasa pemrograman standar IEC 1131 sequential function chart
(SFC).
Gambar 5.3 mengilustrasikan sebuah rangkaian sederhana yang
direpresentasikan dalam bahasa pemrograman grafcet. Pada bahasa
pemrograman
Grafcet
menampilkan
flowchart
yang
hal. 5
BUKU SISWA
pemrograman
menggunakan
komputer
Grafcet
pribadi.
secara
Sekali
off-
program
line
dengan
kontrol
telah
ke
PLC
melalui
penterjemah
atau
driver
yang
atas
menunjukkan
ke
bawah.
gerakan
Gambar
scanning
5.5
yang
listrik dan
program
dan sekitar
ms hingga
50 ms. peraturan pada
sirkuit
dengan
garis 10
horizontal.
Peraturan Setiap ladder diagram dimulai dengan input
diagram, yaitu:
dan diakhiri dengan satu output. Input adalah
ladder
hal. 6
BUKU SISWA
Gambar 5.5
Membaca ladder
diagram
). Ketika
saklar ditutup, maka ada masukan, sehingga motor akan aktif. Pada
Gambar 5.6 b menunjukkan masukan dengan saklar tertutup NC
Programmable Logic Controllers
hal. 7
BUKU SISWA
dengan symbol I/I, ketika saklar dibuka output atau motor akan terus
aktif dan akan mati saklar ON .
Input
Input
Output
Output
Input
(a)
Output
Input
Output
(b)
hal. 8
BUKU SISWA
dapat
digunakan
program
kontrol
setelah
sebelumnya
bor
benda kerja
hal. 9
BUKU SISWA
Jika referensi
dari
kontak
NO
tersebut,
sehingga
tidak
ada
(a)
(b
(a)
(b)
Gambar 5.8 (a) Instruksi NO dengan logika 0 dan (b) Instruksi NO dengan logika 1
alamat
untuk
kondisi
OFF.
Jika
referensi
alamat
hal. 10
BUKU SISWA
(a)
(b)
Kumparan Output
Instruksi OUT digunakan untuk meng-output- kan hasil dari suatu
rangkaian. Instruksi kumparan output mengontrol output riil
(output yang tersambung ke PLC lewat antar muka output) atau
sebuah output internal. Instruksi ini menggunakan sebuah alamat
bit kumparan output dalam area penyimpan internal. Simbol
intruksi kumparan output seperti yang ditunjukkan pada Gambar
5.10
Gambar 5.10 :
diagram logika OUT
Simbol Ladder
1000
Alamat
0000
0001
0002
Instruksi
LD
OUT
END (01)
Data
0000
1000
hal. 11
BUKU SISWA
NO
dengan
alamat
20
akan
menutup
dan
akan
hal. 12
BUKU SISWA
Gambar 5.12 :
Simbol Ladder
diagram logika NOT OUTPUT
0000
Alamat
0000
0001
0002
1000
Instruksi
LD
OUTNOT
END (01)
Data
0000
1000
Load (LD)
Instruksi load (LD) adalah kontak pada
kondisi normal terbuka (normally open)
yang berfungsi untuk membaca sinyal
dari input, bila input ON maka dikatakan
instruksi adalah True.Pengujian kondisi
Gambar 5.13 : Ladder
diagram logika Load
berlogika
ON
dan
ini
internal input,
1000
Alamat
0000
0001
0002
Instruksi
LD
OUT
END (01)
Data
0000
1000
hal. 13
BUKU SISWA
AND
Inputs
A
0
0
1
1
Output
B
0
1
0
1
0
0
0
1
0000
0002
1000
Alamat
0000
0001
0002
0002
Instruksi
LD
AND
OUT
END
(01)
Data
0000
0002
1000
hal. 14
BUKU SISWA
Gambar
5.15a
menunjukkan
Ladder
diagram
simbol
Output
akan
menyala
jika
OR
controller
edition,
Hal
117)
Gambar 5.16a menunjukkan rangkaian
listrikfifth
pada
sebuah
output
energi ketika saklar A atau B, keduanya biasanya terbuka, ditutup.
Ini menggambarkan OR gerbang logika (gambar 5.16b) di input
A atau input B untuk menjadi output. Tabel kebenaran adalah
sebagai berikut:
Inputs
B
0
1
0
1
A
0
0
1
1
Output
0
1
1
1
logika
OR
pada
diagram;
Gambar
menunjukkan
cara
untuk
sama.
ladder
5.17b
alternatif
lain
ladder
dimulai
Sumber
dengan simbol
I I. Gambar. Programmable Logic Controoller Hal,
118
energi
pada
Output.
hal. 15
BUKU SISWA
Gambar
5.17 :Ladder diagram OR
Alamat
0000
0001
0002
0002
Data
0000
0002
1000
kemasan,
diaktifkan
Gambar
5.18:
Penerapan
kontrol OR untuk penutup
botol
NOT
untuk
plat
deflektor
membelokkan
botol ke dalam
terjadi kesalahan
Programmable
logic
hal. 16
BUKU SISWA
Output
1
0
Gambar
5.19
pada
ladder
diagram
biasanya
Masukan
ini
tertutup.
adalah
seri
Alamat
0000
0002
0002
si
LD NOT
OUT
END
Data
0000
1000
(01)
NAND
Prinsip kerja gerbang NOT adalah membalikkan semua output
yang dihasilkan oleh gerbang AND, pada saat semua input berada
Programmable Logic Controllers
hal. 17
BUKU SISWA
NOT
kepada
tiap-
tiap
input
dan
selanjutnya
B
0
1
0
1
Output
1
1
1
0
Sumber Gambar.
Programmable Logic
Controoller Hal, 120
Gambar 5.21:
Diagram ladder
pada gerbang
Ketika salah satu masukan A adalah 0 atau masukan
B adalah 0
NAND
(atau keduanya 0), output adalah 1. ketika masukan untuk
kedua input A dan input B adalah 1, output adalah 0.
Contoh aplikasi pada sistem kontrol berbasis gerbang NAND
adalah perangkat yang akan menyalakan lampu peringatan,
jika
pada
sebuah
piranti
mesin.saklar
pengaman
belum
hal. 18
BUKU SISWA
Alamat
Data
si
LD NOT
OR NOT
OUT
END
0000
0001
0002
0003
0000
0002
1000
(01)
NOR
Misalkan menyambung sebuah gerbang OR tepat di belakang
sebuah gerbang NOT (Gambar 5.22a). Fungsi gerbang NOT
adalah
membalikkan
output
dari
gerbang
OR.
Sebagai
gerbang
NOT
menyambungkan
AND
(Gambar
pada
tiap-
semua
5.14b).
tiap
gerbang
Berikut
ini
input
dan
NOT
pada
adalah
tabel
B
0
1
0
1
Output
1
0
0
0
salah
BUKU SISWA
B
0
1
0
1
Output
0
1
1
0
Sumber Gambar.
Programmable Logic
Controoller Hal, 122
hal. 20
BUKU SISWA
5.25
diagram
menunjukkan
pada
system
keduasesuai
inputdengan
A dan
input B
tidak ada output yang dihasilkan
kebutuhan.
maka gerbang logika
Dalam input memiliki banyak diaktifkan,
kontak. contoh
ini, input A dan input B, memiliki dua jenis rangkaian, yaitu NC
dan NO.
(Referensi Programmable logic controller fifth edition, Hal
122)
Contoh Diagram Ladder dan Kode Mnemonic XOR
Alamat
0000
0002
0003
0004
0005
0006
Instruk
si
LD NOT
AND
NOT
LD NOT
AND
OUT
END
Data
0000
0001
0002
0003
1000
(01)
Pengunci
Seringkali terdapat situasi- situasi dimana output harus tetap
berada dalam keadaan hidup meskipun input telah terputus.
Salah satu contoh sederhana untuk situasi semacam ini
adalah sebuah motor yang dinyalakan dengan menekan
sebuah saklar tombol, meskipun kontak- kontak saklar tidak
hal. 21
BUKU SISWA
(self
maintaining),
dalam
artian
bahwa
setelah
Contoh
sebuah
rangkaian
latching
diperlihatkan
pada
lokasi
pengalamatan
dihasilkan
dihasilkan
kontak
dengan
saklar
sebuah
sebuah
output
mengaktifkan
kontak
B yangsaklar
normaltertutup.
Akan tetapi, ketika terdapat sebuah
output,
lain
yang
diasosiasikan juga menutup. Saklar ini bersama dengan saklar
input A membentuk suatu system gerbang logika OR. Sehingga,
bahwa apabila input A membuka, tangkaian akan tetap
mempertahankan
output
dalam
keadaan
menyala.
Satu-
satunyaTabel
cara untuk
melepaskan.
Mnemonic
rangkaian Latcing (pengunci)
Alam
at
0000
0002
0003
Programmable Logic Controllers
0004
0005
Instruksi
Data
LD
OR
AND NOT
OUT
END (01)
X400
X430
X401
X430
hal. 22
BUKU SISWA
Sebagai
ilustrasi
tentang
penerapan
rangkaian
latching,
Perhatikan
kontak
bahwa
saklar
kontak-
stop
X401
terbuka).
Apabila
X401
akan
menerima
memungkinkan pengoperasian
yang lebih aman dibandingkan
apabila
X401
diprogramkan
Instruksi
Data
LD
OR
AND
OUT
LD NOT
OUT
LD
OUT
END (01)
X400
X430
X401
X430
Y430
Y431
Y430
Y432
hal. 23
BUKU SISWA
Dengan
diagram
disambungkan
ke
tangga,
lebih
sebuah
dari
satu
kontak.
output
dapat
Gambar
5.28
hal. 24
BUKU SISWA
Alam
Instruksi
Data
at
0000
LD
X400
0002
OUT
Y430
0003
LD NOT
X401
OUT ladderY431
1. Buat ekuivalen 0004
logika rung
seperti ditunjukkan pada
0005
LD
X402
gambar 2.105, dengan menggunakan kumparan NOT OUTPUT dan
0006
OUT
Y432
logika Y tanpa menggunakan
kumparan NOT
0005
END (01)
CONTOH 1
Ladder
Solusi:
Penjelasan
1. Pemakaian logika ini menggunakan kumparan NOT OUTPUT,
dimana OUTPUT Y akan ON jika A dan B ON atau C dan B
ON.
2. Kumparan NOT OUTPUT akan ON jika tidak ada kontinuitas
dan OFF jika ada kontinuitas.
3. Jika tidak dapat menggunakan sebuah kumparan NOT, maka
kita
dapat
mengimplementasikan
NOT
dengan
menambahkan runs
Gambar Ladder Digram
hal. 25
BUKU SISWA
Tabel Mnemonic
Alamat Instruksi
Data
0000
LD
0000
0001
OUT
1000
Gambar.
Impementasi
logika
0002
LD NOT
0000 NOT Y tanpa kumparan NOT
0003 Mnemonic
OUT
1001
Tabel
0004
END
Alamat
Instruksi
Data
0000
LD
0000
Solusi untuk Hubungan kontak NC
0001
AND
0001
Gambar
Ladder
Diagram
0002
OR
0002
0003
OUT
1000
0004
LD NOT
1000
Implementasi
Logika
Kontrol
Rele
0005
OUT Menggunakan
1001 Satu Tombol tekan
0006
END
CONTOH 2
BUKU SISWA
Kinerja
Instruksi
NO
mengendalikan PL1 dan
instruksi
NC
mengendalikan PL2.
Jika Pb1 tidak ditekan
maka PL1 akan ON dan
PL2 akan OFF
Jika PB1 ditekan maka PL
1 akan OFF dan PL2 akan
ON
Pemrograman Ladder (LAD) adalah metode
yang sangat umum
Kesimpulan
mengulang
siklus.
Input
dan
output
semua
hal. 27
BUKU SISWA
satu output.
Diagram blok fungsi (FBDs) dapat digunakan untuk program
PLC. Program-program tersebut digambarkan sebagai bahasa
grafis untuk sinyal dan data yang menggambarkan alur melalui
blok, yaitu unsur perangkat lunak dapat digunakan kembali.
Gerbang logika adalah contoh blok fungsi tersebut.
hal. 28
BUKU SISWA
sama
seperti perangkat keras timer pada umumnya. Timer akan aktif atau
tidak aktif setelah interval waktu tertentu terlampaui atau hitungan
waktu telah tercapai nilai presetnya. Instruksi timer
dan counter umumnya dilengkapi dengan internal output.
Instruksi timer memiliki satu
atau lebih dasar waktu (time
base). Time Base adalah resolusi
atau akurasi dari timer. Sebagai
contoh, jika timer menginginkan diset pada rentang waktu 10 detik,
maka kita harus memilih jumlah
waktu dari dasar waktu yang harus
dihitung hingga mencapai 10 detik.
Time base yang umum digunakan
adalah 0.01 detik, 0,1 detik dan 1
detik.
Tabel
2.20
menunjukkan
Jumlah
Time Base
dikehendaki
hitungan
10 detik
10
1,00
10 detik
100
0,10
10 detik
1000
0,01
Waktu yang dikehendaki= jumlah hitungan x time
Programmable Logic Controllers
hal. 29
BUKU SISWA
base
Timer digunakan dalam aplikasi untuk melakukan penundaan pada
sebuah output dalam program. Aplikasi timer PLC dilapangan sangat
banyak sejak timer ini telah menggantikan perangkat keras ini dalam
system kontrol. Sebagai contoh mungkin timer digunakan untuk
kontrol tunda waktu 0,01 detik , maka disini program kontrol
memerlukan tunda waktu karena PLC menghidupkan outputnya
sangat cepat jika dibandingkan dengan perangkat keras timer
berbasis rele.
Instruksi counter digunakan untuk menghitung kejadian,
seperti komponen atau benda yang lewat conveyor, jumlah berapa
kali solenoid ON dan sebagainya. Counter sama dengan timer, yaitu
mempunyai dua nilai: nilai preset dan nilai akumulasi. Nilai ini
disimpan dalam lokasi register atau word dalam tabel data.
COUNTER
Keterangan:
CP
R
= Pulsa
= Reset
N = Nomer TC
#0000 sampai 511
SV : Set Value
IR, AM, DM, HR, LR, #
hal. 30
BUKU SISWA
Instruksi Timer
PLC menyediakan beberapa jenis instruksi timer. Namun demikian
beberapa pabrik pembuat PLC mempunyai definisi yang berbeda
untuk setiap jenis fungsi timer.
Instruksi Timer
Instruksi
ON Delay Energize
ON
Delay
Simbol
De-
energize
OFF- Delay Energize
OFF
Delay
De-
energize
Fungsi
Mengaktifkan output flag
setelah
periode
waktu
yang
telah
ditetapkan
(ketika logika timer 1)
Menonaktifkan output flag
setelah
periode
waktu
yang
telah
ditetapkan
(ketika logika timer 1)
Mengaktifkan output flag
setelah
periode
waktu
yang
telah
ditetapkan
(ketika logika timer 0)
Menonaktifkan output flag
setelah
yang
periode
telah
waktu
ditetapkan
periode
telah
waktu
ditetapkan
kemudian
mempertahankan
nilai
akumulasinya
hal. 31
BUKU SISWA
Me-reset
nilai
akumulasi
dua
yang digunakan
tergantung
pada
PLC.
format
umumnya
ladder
mempunyai
timer
hanya
hal. 32
BUKU SISWA
TON Energize
Sebuah instruksi output ON- delay (TON) menyediakan aksi tunda
waktu, sekali di rung ada kontinuitas, timer mulai menghitung interval
time base dan menghitung sampai akumulasi waktu sama dengan
waktu preset- nya. Ketika kedua nilai tersebut sama, timer akan
mengaktifkan outputnya dan akan menutup kontak yang terkait
dengan alamat output timer tersebut.
Sebagai
ilustrasi
penggunaan
TON
Ladder
timer,
diagram
OUT
diaktifkan.
timer.
Kontak
waktu
tunda,
ilustrasi
ditetapkan
waktu
ini
5,5
s.
timer
5,5
kemudian
hal. 33
BUKU SISWA
TOF Energize
Instruksi output TOF energize menyediakan aksi tunda waktu. Jika
rung tidak memiliki kontinuitas, timer mulai menghitung interval
time- base sampai nilai waktu akumulasi sama dengan nilai preset
yang diprogramkan.
Ketika
nilai
sama,
timer
di
kontinuitas
terjadi
sebelum
hal. 34
BUKU SISWA
program
Allen-
Bradley
ditunjukkan
pada
9.12.
TOF
anak
pertama,
timer
output
diambil
(untuk
tangga
dari
dari
EN
mengaktifkan)
ada
waktu
masukan
tunda
ke
I:
tangga
segera
Jadi output dari O: 013/01 segera aktif ketika input I: 012/01 terjadi.
TT (untuk waktu timer) kontak di anak tangga 3 diaktifkan segera
setelah timer berjalan. Karena timer adalah waktu tunda off, timer
diaktifkan untuk 10s sebelum mematikan. Dengan demikian kontak
TT akan menutup ketika waktu yang ditetapkan dari 10 s berjalan.
Oleh karena itu keluaran O / 012/02 adalah switchedon untuk 10 s.
Biasanya ditutup DN (untuk Selesai) kontak terbuka setelah 10 s,
sehingga output O / 013/03 menyala setelah 10 s. DN kontak yang
biasanya terbukaakan tertutp setelah 10 s, sehingga output O:
013/04 aktif setelah 10 s.
(Referensi Programmable logic controller fifth edition, Hal 226)
hal. 35
BUKU SISWA
akumulasi
nilai
register
preset).
Gambar
2.128
Gambar 2.128 Diagram waktu untuk (a) timer OFF- delay energize
dan (b) timer OFF- delay de- energize
Retentive TON
Instruksi output timer retentive ON- delay (RTO) digunakan jika
nilai akumulasi timer harus mempertahankan meskipun kontinuitas
atau dayanya hilang. Jika alur rung mempunyai kontinuitas logika,
timer mulai menghitung interval time- base sampai waktu akumulasi
sama dengan nilai preset-nya. Register akumulasi mempertahankan
nilai yang terakumulasi ini, meskipun daya atau logika kontinuitas
hilang sebelum waktu timer berakhir. Ketika waktu yang terakumulasi
sama dengan waktu preset-nya, timer mengaktifkan output dan
Programmable Logic Controllers
hal. 36
BUKU SISWA
output
timer
Allen-
(Gambar
Bradley
9.15),
berhenti
tanpa
timer
waktu,
kecuali
nilai
yang
hal. 37
BUKU SISWA
PENGAMATAN
Sebagai
ilustrasi
pemrograman
yang
melibatkan
timer,
INSTRUKSI COUNTER
Terdapat dua jenis counter, yaitu: count up (hitungan maju) dan count
down (hitungan mundur). Tergantung pada PLC- nya, format dari
Programmable Logic Controllers
hal. 38
BUKU SISWA
Tabel 2.23 (a) Instruksi Counter format blok dan (b) instruksi counter
format ladder
Instruksi Timer
Simbol
Nilai
Fungsi
register
yang
terakumulasi
Programmable Logic Controllers
hal. 39
BUKU SISWA
bertambah
setiap
Down Counter
terakumulasi
berkurang
setiap
Counter Reset
terakumulasi
dari
presetnya,
counter
menghidupkan
output,
dan
kemudian
Down Counter
Instruksi output sebuah down counter mengurangi nilai hitungan
dengan satu pada register akumulasinya setiap saat kejadian. Dalam
praktek, sebuah down counter digunakan dalam hubunganya dengan
Programmable Logic Controllers
hal. 40
BUKU SISWA
setiap
saat
jika
mendeteksi
botol
yang
kosong.
akan
menghitung
maju
ketika
kontak
10
menutup,
hal. 41
BUKU SISWA
Gambar 2.136 Blok fungsi instruksi dengan counter up, down, dan
reset
hal. 42