TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
V. DATA HASIL PERCOBAAN
5.1 Rangkaian Input dan Output
JAWABAN :
1. Pada praktikum kali ini yaitu tentang PLC atau disebut juga dengan
Programmable Logic Control. Alat yang digunakan pada percobaan ini
yaitu kabel jumper, kabel USB type B, laptop, Modul arduPLC Trainer kit
(PLC tipe compact) dan Modul PLC Scheneider (PLC tipe modular).
Percobaan ini dilakukan sebanyak 6 kali pada kedua jenis modul PLC.
Percobaan ini juga disimulasikan pada software Outseal dan Twiddo yang
sudah diinstall pada laptop. Percobaan pertama kami menggunakan Modul
arduPLC, modul ini masuk kedalam tipe compact dimana bagian nya tidak
bisa dipisahkan. Pada percobaan ini kami melakukan uji coba mengenai
komponen NO, NC, dan Coil dengan menyambungkan kabel jumper pada
modul untuk melakukan uji coba nya. Selanjutnya kami melakukan uji coba
yang kedua pada Modul PLC Scheneider. Modul ini termasuk kedalam tipe
modular, dimana bagiannya dapat dipisahkan atau dilepas. Pada percobaan
ini, kami melakukan uji coba dengan modul sekaligus dengan software.
Percobaan yang akan dilakukan yaitu membuat rangkaian input dan output,
start stop, AND, OR, Timer, dan Counter. Percobaan pertama, kita membuat
rangkaian terlebih dahulu pada software dari input menuju output dengan
komponen NO dan Relay setelah itu kita sambungkan kabel USB ke laptop
untuk disambungkan pada modul setelah disambungkan kita bisa langsung
mengcompile programnya pada modul. Setelah selesai program dicompile
maka modul sudah terprogram sesuai dengan rangkaian yang kita buat pada
software di laptop. Proses pengcompile an ini dilakukan terus menerus
terhadap percobaan yang akan dilakukan pada praktikum ini sesuai dengan
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
jenis rangkaian dan komponen yang dibutuhkan pada masing-masing
percobaan.
2. Kelebihan PLC :
Fleksibilitas dalam Program :
PLC dapat diprogram untuk melakukan berbagai fungsi berbeda,
membuatnya sangat fleksibel dalam mengontrol berbagai jenis
proses.
Reprogrammable :
Kemampuan untuk direprogram memungkinkan perubahan dalam
proses produksi tanpa harus mengganti perangkat keras fisik.
Keandalan Tinggi :
PLC dirancang untuk keandalan tinggi, sehingga cocok untuk
penggunaan dalam lingkungan industri yang keras.
Kekurangan PLC :
Biaya Awal Tinggi :
Biaya perangkat keras dan perangkat lunak awal untuk PLC bisa
cukup tinggi, terutama untuk sistem yang kompleks.
Pemrograman yang Rumit :
Meskipun Ladder Logic mudah dipahami, untuk sistem yang
kompleks, pemrograman PLC bisa menjadi rumit dan memerlukan
keahlian khusus.
Keterbatasan Kecepatan :
Meskipun PLC mampu melakukan pengendalian real-time, untuk
aplikasi yang memerlukan kecepatan ekstrem, mungkin diperlukan
solusi pengendalian yang lebih canggih.
3. Pemrograman bahasa PLC (Programmable Logic Controller) :
PLC adalah proses menulis kode atau serangkaian instruksi untuk
mengontrol perilaku sistem otomatis yang menggunakan PLC
sebagai kontroler.
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
Ladder Logic (Logika Tangga) :
Ladder Logic adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan
untuk PLC. Ini didasarkan pada simbol-simbol logika tangga yang
menyerupai diagram rangkaian listrik. Setiap instruksi atau fungsi
direpresentasikan oleh simbol-simbol logika tangga seperti kontak,
coil, relay, dan lainnya. Pemrograman Ladder Logic memungkinkan
penyusunan program secara visual dan mudah dipahami oleh teknisi
atau insinyur yang memiliki latar belakang listrik.