Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 6

ELEKTROMECHANIC – PLC

1.1 JUDUL : ELECTROMECHANIC – PLC

1.2 TUJUAN :

1. Mengetahui prinsip kerja SSR (Solid State Relay)

2. Mengetahui prinsip kerja pengontrolan putar motor AC

dengan menggunakan timer pada PLC.

1.3 ALAT dan BAHAN

1. PLC OMRON CPM 1E

2. PC

3. Konektor modul to USB

4. Kabel Jumper

5. Power Supply 24V

6. Push button start

7. Motor AC ¼ PK

8. SSR (Solid State Relay)

1.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN


I0.0 T102 1.00
1.00

1.00 T101
TIM
T100 Gambar 1.4.1 Program ladder Electromechanic
100
#40

Pada gambar 1.4.1 diatas adalah ladder program dari electromechanic. Bedasarkan
gambarT100
program ladder diatas
T102 terdapat1buah input dan 1 buah output, terdapat 1 buah
TIM
memori dan 3 buah timer, yaitu T001, T002 dan T003. Dibawah101ini adalah tabel masukan dan
#20
keluaran berdasarkan program ladder diatas :

T101 Tabel 1.4.1Tabel Masukan


TIM
102
NO INPUT SIMBOL LOGIKA #40
1. Push Button Start I1 Saat tombol start ditekan logika “1”
Tabel 1.4.2 Tabel Keluaran
1.00 T100 T102 100.00

NO INPUT SIMBOL LOGIKA


1. Motor Q1 Saat tombol start ditekan logika “1”

HARDWARE
SSR (Solid State Relay)

LT 4008

MOC 3021

Gambar 1.4.2 Solid State Relay (SSR)

24V 24V 220V

START DC

SSR

2-10
M
220 V

00.00 100.00

Gambar 1.4.3 Hardware Electromechanic – PLC


Berdasarkan gambar 1.4.3 diatas, input dengan alamat 00.00 dihubungkan dengan
push button START, kemudian dihubngkan dengan probe positif dan power supply 24V.
Output dengan alamat 100.00 dihubungkan dengan negartif input SSR, sedangkan kutup
positifnya dihubungkan ke 24 V DC. Common pada masing-masing input dan output pada
PLC dihubungkan ke ground, kemudian positif pada output SSR dihubungkan ke 220 VAC.
Sedangkan negatifnya dihubungkan k motor AC lalu dihubungkan ke ground.

1.5 LANGKAH PERCOBAAN

1. Buka software CX-ONE Programmer

2. Pilih input yang diinginkan saklar NO atau NC

3. Letakkan saklar diantara kedua busbar

4. Pilih timer yang diinginkan , letakkan diantara kedua busbar

5. Timer yang digunakan adalah Timer delay off

6. Besarnya nilai timer tergantung dari lamanya yang diinginkan untuk

timer menghitung

7. Nilai / lamanya timer dikalikan dengan 100ms. Bilangan / besarnya

nilai yang dilakukan tinggal ditulis didalam timer

8. Buat program sesuai gambar / rangkaian yang diinginkan

9. Setelah selesai membuat program , yaitu selanjutnya yang dilakukan

adalah merangkai modul

10. Saat merangkai modul , tancapkan kabel jumper pada kontak relay

yang diinginkan

11. Hubungkan modul PLC dengan SSR dan Motor

12. Pastikan kabel terhubung pada relay untuk extract dan retract selenoid

13. Transfer program dari PC ke PLC

14. Jalankan dan amati

15. Catat hasilnya (amati data)

1.6 DATA HASIL

NO START T010 T011 T012 Q100.00 KET


1 0 0 0 0 0 Motor tidak berputar
2 1 1 1 1 1 Berputar 4s dan mati 2s
1.7 TIMING DIAGRAM

Motor 4s 2s 4s 2s 4s 2s 8s 2s 4s

100.00

T102

Gambar 1.7.1 TIMING DIAGRAM ELECTROMECHANIC – PLC

T101

T100
1.9 ANALISA

Pada percobaan keenam adalah elektromekanik pada PLC. Dengan cara ini dapat
dilakukan untuk mengatur putaran motor seperti berapa lama motor berputar dan seberapa
lama motor berhenti.pada pratikum ini dibutuhkan SSR(Solid State Relay) untuk
menyambung AC ke DC. Solid State Relay berfungsi sebagai penghitung antara motor AC ke
PLC DC.

Pada praktikum dibuat program ladder agar motor dapat menyala dan masih sesuai
dengan lamanya waktu yang diinginkan. Pada percobaan ini motor disetting menyala selama
4s dan mati selama 2s. Pada percobaan ladder juga digunakan timer ON sebagai pengontrol
motor. Pada hardware ketika tombol START maka timer T100 akan menghitung selama 4s
dan T100 akan aktif. Sehingga output Q100.00 akan mati. Hal ini disebabkan karena T100
terdapat saklar Normally Close pada output. Jadi ketika T100 aktif maka saklar akan terbuka
dan Q100.00 akan mati.dan ketika T100 aktif maka T000 akan mengaktifkan T101 dan
menghitung selama 2s sebelum T101 aktif. Ketika T101 aktif maka T102 akan mulai
menghitung dan T100 akan reset. Pada saat T102 sudah menghitung mulai selama 4s maka
T102 akan aktif dan program akan kembali keawal. Ketika tombol START ditekan terus
menerus maka program akan looping terus menerus sampai tombol START dilepaaskan.
Sehingga motor akan menyala selama 4s dan mati selama 2s, lalu menyala lagi 4s begitu
seterusnya sampai tombol start dilepaskan. Pada diagram akan seperti berikut

sampai tombol start


dilepas. Namun saat tombol start ditekan dan langsung dilepaskan (bersifat sementara) maka
program akan berjalan 1 kali, yitu menyala selama 4s dan mati selama 2s.

Solid state relay (SSR) merupakan relay yang tidak mempunyai bagian yang tidak
bergerak sehingga tidak terjadi arus. Pada percobaan ini diperlukan rangkaian pengunci hal
ini karena tombol yang digunakan menyebabkaan sinyal yang diterima PLC hanya pulsa
saja. Rangkaian pengunci menyebabkan rangkaian ladder tetap berjalan meskipun push
button start tidak lagi ditekan.

1.10 KESIMPULAN

Timer digunakan untuk mengontrol lamanya motor berputar dan mati. Imer berfngsi
sebagai saklar (NC) pada ladder output. Timer digunakan mengaktifkan timer selanjutnya,
sehingga timer tidak disambungkan output.

Anda mungkin juga menyukai