Rakor SIG
Rakor SIG
November 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kondisi Data Eksisting
Data keterpencilan sekolah berdasarkan DAPODIK
• Konteks daerah khusus adalah daerah yang memerlukan program dan intervensi
khusus untuk meyakinkan bahwa layanan pendidikan yang bermutu tersedia.
• Program dan intervensi tersebut, dalam konteks Dirjen GTK bermuara pada
pemberian dukungan untuk guru yang bertugas di daerah khusus.
• Mengacu pada Permendikbud 13/2015 dan Permendikbud 19/2019 daerah khusus
adalah daerah:
• yang terpencil atau terbelakang
• dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil
• perbatasan dengan negara lain (Daftar Lokasi Perbatasan RI (BNPP)
• yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau keadaan darurat
• dan/atau pulau kecil terluar (Kepres No. 6 tahun 2017)
Kriteria daerah yang terpencil atau terbelakang sebagaimana adalah sebagai berikut
(Permendikbud 13/2015):
• akses transportasi sulit dijangkau dan mahal disebabkan oleh tidak
tersedianya jalan raya, tergantung pada jadwal tertentu, tergantung pada
cuaca, hanya diakses dengan jalan kaki atau perahu kecil, memiliki hambatan
dan tantangan alam yang besar;
• tidak tersedia dan/atau sangat terbatasnya layanan fasilitas umum, fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas listrik, fasilitas informasi dan
komunikasi, dan sarana air bersih;
• tingginya harga-harga dan/atau sulitnya ketersediaan bahan pangan, sandang,
dan papan atau perumahan untuk pemenuhan kebutuhan hidup
Kesehatan Pendidikan
Aksesibilitas moda
Kondisi Terpencil Keterjangkauan darat
wilayah
Moda transportasi
Variasi Moda
Biaya perjalanan
transportasi
Waktu tempuh
Indeks Akses Desa (IAD)
Keterpencilan daerah Jarak ke pusat Kemendikbud
daerah
Desa Sidogemah, Kec. Sayung, Kab. Demak, Jateng Desa Ketong, Kec. Balaesan Tanjung, Kab. Donggala, Sulteng
0,93
0,71
0,90
0,58
0,76
0,73
0,46
0,43
0,40
0,32
Desa Sidogemah adalah desa yang memiliki keterbatasan kondisi Desa Ketong adalah desa yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi
lingkungan (lahan terbatas, mayoritas pesisir bakau). Tetapi yang tinggi. Daerah pesisir yang memiliki potensi ekonomi maritim, dan
harus diperhatikan bahwa daerah ini sangat dekat dengan kota dengan kondisi sosial yang mendukung. Desa ini terletak 1 jam
Semarang dan berada di jalur Pantai Utara Jawa. perjalanan dari jalan Trans Sulawesi Barat, dan tidak memiliki akses
angkutan umum. Desa ini berjarak 169 km dari ibu kota kabupaten
Donggala.
Metode ARIA+ memerlukan lokasi-lokasi pusat populasi yang kemudian akan dianggap sebagai Service
Centre. Lokasi layanan ini yang kemudian dijadikan acuan jarak lokasinya dengan Sekolah untuk menentukan tingkat
aksesibilitas satuan Pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7
Pulau
Error 1
Berbeda
Koordinat
dan Lokasi
Tidak Terisi
Akses Jalan
Menemukan
Error 4 Tidak
Error 2 Lokasi
Error 3 Alamat
berada di Luar
30%
11%
Lokasi
3%
Total Data Bisa
Diolah; 255066; 79%
Total Error;
67967; 21%
56%
KAB. DELI SERDANG 669
KAB. KAMPAR 558
KAB. MUSI BANYUASIN 510
KAB. TANGERANG 484
KAB. NABIRE 464
KAB. KETAPANG 450
KAB. SINTANG 441
KOTA MEDAN 422
KAB. KOTAW ARINGIN TIMUR 419
KAB. KAPUAS 419
KAB. BONE 397
KAB. INDRAGIRI HILIR 379
KAB. KEDIRI 373
KAB. BEKASI 363
KAB. MALUKU TENGAH 361
KAB. MALANG 359
KAB. OGAN KOMERING ILIR 357
KAB. MAMASA 354
Tindaklanjut Pertemuan Sebelumnya...
Akurasi hasil akhir dari analisis indeks keterpencilan tergantung pada data
yang dijadikan dasar sebagai input
Perlu untuk dilakukan koreksi masal pada data lokasi sekolah formal yang ada
di setiap daerah
Dapat dilakukan update terhadap data spasial (BIG) dan data statistik (BPS)
untuk mempertajam hasil dengan kondisi terkini
Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan