Abstrak
Data rekam medik merupakan data yang dilindungi dikarenakan data tersebut berisi data pribadi tentang
riwayat kesehatan yang dimiliki oleh pasien maupun dokter. Namun dalam beberapa tahun terakhir,
marak terjadi kasus penyerangan atau hacking yang menyerang pada bidang kesehatan. Dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengamankan data rekam medik pada database, salah satu cara
mengamankan data tersebut dengan menerapkan algoritme SPECK untuk menjamin kerahasiaan data
dan algoritme SHA-3 untuk menjamin keutuhan data. Penerapan algoritme SPECK diterapkan pada
field nama, alamat, keterangan rekam medik, dan gejala pada tabel pasien, sedangkan algoritme SHA-3
diterapkan pada field password tabel user. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini antara lain,
validasi test vector, validasi enkripsi dan dekripsi, performance waktu enkripsi dan dekripsi,
fungsionalitas sistem, dan non-fungsionalitas sistem. Hasil pengujian pada penelitian ini menghasilkan,
test vector ciphertext, dan validasi enkripsi dan dekripsi yang dihasilkan sesuai dengan test vector pada
jurnal. Waktu yang dihasilkan pada proses enkripsi dan dekripsi 11,2 milisecond untuk enkripsi dan
11,295 milisecond untuk dekripsi. Fungsionalitas sistem berjalan sesuai fungsinya, dan non-fungsional
sistem dapat berjalan dengan baik pada berbagai web-browser antara lain Microsoft Edge, Mozilla
Firefox, Google Chrome, dan Opera.
Kata kunci: Kriptografi, SPECK, SHA-3, Database, Rekam Medik
Abstract
Medical record data has to be protected because the data contains personal data about medical history
owned by patients and doctors. However in recent years, many cases of attacks or hacking are found.
This study aims to secure data records on the database. To secure the data by applying the SPECK
algorithm is implemented to ensure data confidentiality and SHA-3 algorithm to ensure the integrity of
the data. SPECK algorithm is applied to the name, address, description, and symptom fields of the
patient table, while the SHA-3 algorithm is applied to the user table's password field. Tests conducted
in this study are, validation test vector, encryption and decryption validation, performance time of
encryption and decryption, system functionality, and non-functionality system. The results of the test
shows that test vector, encryption and decryption test are valid. The execute time of encryption and
decryption on average is 11,2 milisecond for encryption and 11,295 milisecond for decryption.
Functionality of the system runs according to function, and non-functional systems can run well on
various web-browsers such as Microsoft Edge, Mozilla Firefox, Google Chrome, and Opera.
Keywords: Cryptography, SPECK, SHA-3, Database, Medical Record
Studi Literatur
Rekayasa
Kebutuhan
Perancangan dan
Implementasi
Pengujian
Kesimpulan dan
Saran
5. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
6.5. Pengujian Fungsional dan Non- setiap halaman website kurang dari 10
fungsional second atau 10000 milisecond.
Pengujian fungsional ditujukan untuk
8. DAFTAR PUSTAKA
dapat mengetahui apakah semua fungsi pada
sistem berjalan dengan baik, pada pengujian Ariyus, D., 2008. Pengantar Ilmu Kriptografi:
non-fungsional sistem berjalan dengan baik pada Teori Analisis & Implementasi. 1st ed.
semua web-browser, dan memiliki waktu respon [online] Yogyakarta: PENERBIT
kurang dari 10 detik. Tabel 4 merupakan hasil ANDI.
pengujian fungsional. Beaulieu, R., Shors, D., Smith, J. and Treatman-
Tabel 4 Hasil pengujian fungsional
No Fungsi Hasil Pengujian clark, S., 2013. The simon and speck
families of lightweight block ciphers.
1 Login Berhasil Cryptology ePrint Archive.
2 Insert Data Berhasil
Dworkin, M.J., 2015. SHA-3 Standard:
3 Show Data Admin Berhasil Permutation-Based Hash and
4 Show Data Pengguna Berhasil Extendable-Output Functions. Draft
5 Enkripsi Admin Berhasil
FIPS PUB 202, [online] (August).
6 Dekripsi Admin Berhasil Handiwidjojo, W., 2009. Rekam medis
7 Logout Berhasil elektronik. Eksis.
Kurniawan, F., Kusyanti, A. and Nurwarsito, H.,
2017. Analisis dan Implementasi
7. KESIMPULAN Algoritma SHA-1 dan SHA-3 pada
Sistem Autentikasi Garuda Training
1. Algoritme SPECK 128/128 dapat Cost. 1(9), pp.803–812.
diimplementasikan pada field nama, alamat,
keterangan rekam medik, dan gejala pada Kusuma, H. and Publication, E.L., 2011.
tabel pasien, dan algoritme SHA-3 dapat Database Oracle Untuk Pemula.
diimplementasikan pada field password Menteri Kesehatan, R., 2008. Peraturan Menteri
pada tabel user database rekam medik. Kesehatan Republik Indonesia No
269/Menkes/PER/2008 tentang Rekam
2. Algoritme SPECK 128/128 yang dibuat oleh Medis. Menteri Kesehatan, .
peneliti memiliki hasil output ciphertext
yang sama dengan test vector pada jurnal, Sudrajat, A. and Gunadhi, E., 2016.
dan hasil output digest library SHA-3 yang Pengamanan Data Rekam Medis Pasien
digunakan memiliki hasil yang sama dengan Menggunakan Kriptografi Vigènere
test vector pada jurnal, maka kedua Cipher. 13, pp.295–301.
algoritme yang digunakan bersifat valid. Yusuf, O., 2016. ‘Hacker’ Jual Rekam Medis
3. Algoritme SPECK dapat berjalan dengan 655.000 Pasien. [online]
baik dan cepat dibuktikan dengan pengujian www.kompas.com. Available at:
performance, hasil yang didapatkan ketika <https://tekno.kompas.com/read/2016/0
proses enkripsi dan dekripsi berkisar antara 6/29/12010097/.hacker.jual.rekam.medi
10-12 milisecond. s.655.000.pasien>.
4. Pada pengujian keamanan, data pada field
nama, alamat, keterangan rekam medik dan
gejala sebelum di enkripsi masih dapat
dibaca, dan ketika data tersebut sudah
dienkripsi data tidak dapat dibaca atau
berupa data hexadecimal.
5. Pada pengujian fungsional dan non-
fungsional sistem, semua fungsi pada
website rekam medik berjalan sesuai dengan
fungsinya, sistem dapat berjalan dalam
berbagai web browser, dan waktu respon