Anda di halaman 1dari 13

Nama : Renata dinda sihombing

Kelas : A Seni rupa


NIM : 2213151008

Pengertian ornamen
Ornamen berasal dari kata Ornare, yang berarti menghias. Ornamen merupakan penerapan
hiasan pada suatu produk. Fungsi utamanya adalah untuk memperindah benda produk atau
barang yang dihias.
Benda yang dihiasi dengan ormnamen biasanya adalah produk-produk kerajinan misalnya
peralatan rumah tangga, tembikar atau keramik, busana dan tekstil, perabot, sampai kepada
komponen-konponen arsitektur. Penambahan ornamen pada suatu produk diharapkan
memberikan nilai estetis dan lebih menarik baik secara material maupun spiritual. Dalam
suatu produk tertentu ada juga yang mengandung nilai simbolik dan mengandung maksud-
maksud tertentu.
Ornamen pada umumya bersifat tradisional dan memiliki kekhasan serta keragaman yang
berbeda-beda pada masing-masing daerahnya.
Fungsi Ornamen Nusantara :
1. Fungsi Murni Estetis
Merupakan fungsi ornamen untuk memperindah penampilan bentuk produk yang dihiasi
sehingga menjadi sebuah karya seni. Contohnya, keramik, batik, tenun, anyaman, perhiasan,
senjata tradisional, peralatan rumah tangga,yang dihias dengan ornamen/motif hias tanpa
maksud dan simbol-simbol tertentu.
2. Fungsi Simbolis
Ornamen yang digunakan tidak hanya digunakan untuk memperindah tampialan sebuah
produk melainkan mempunnyai makna-makna tertentu dalam ornaman tersebut. Pada
umumnya dapat dijumpai pada produk-produk atau benda-benda yang digunakan untuk
upacara, atau benda-benda pusaka yang bersifat keagamaan atau kepercayaan, atau ornamen
yang digunakan sebagai sengkalan.
3. Fungsi Konstruktif
Secara stuktural ada kalanya sebuah ornamen ada kalanya berfungsi teknis untuk menyangga,
menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi. Contoh : tiang bangunan, talang
air, dsb.

Motif Ornamen Nusantara


Motif merupakan unsur pokok dalam ornamen, karena dengan motif ornamen tersebut
dapat dikenali, karena merupakan bentuk-bentuk dan representasi dari alam. Tapi ada pula
yang hanya khayalan yaitu bersifat imajinatif. Pola merupakan pengulangan motif. Motif hias
ada dua, yaitu :
1. Ornamen Geometris
Yaitu motif ornament yang tersusun atas garis-garis dan raut atau bentuk yang dikenali dalam
bidang geometri, seperti bentuk persegi, lingkaran,segitiga oval dan sebagainya. Motif ini
berkembang dari bentuk titik, garis, dan bidang yang berulang.
2. Ornamen Organis
Motifnya melukiskan obyek-obyek di alam dan dapat dikenali kembali bentuk obyek asalnya.
Ornamen-ornamen di sumatera utara terdiri dari:
1. Ornamen melayu

Seni ornamen Melayu Riau merupakan salah satu hasil


dari proses kebudayaan suku etnis yang sampai
sekarang masih bertahan dan memiliki hubungan yang
kuat dengan tradisi pendukungnya. Seni ornamen bagi masyarakat Melayu Riau tidak hanya bahasa
gambar saja melainkan manifestasi jiwa yang terkandung makna dan filosofis hidup yang mendalam
yang mengakar pada masyarakat tersebut.

- Motif Bunga: Umumnya berupa bunga padma (teratai), jepun (cempaka), dan tunjuk langit (melati).

- Motif Papan: Berbentuk garis-garis sejajar yang disusun vertikal atau horizontal, sering digunakan
sebagai bingkai atau latar belakang.

- Motif Awan: Melambangkan langit dan kesucian, digambarkan dengan bentuk lengkung yang
berkelok-kelok.

- Motif Binatang: Biasanya berupa burung, gajah, atau singa yang melambangkan kekuatan,
kekuasaan, dan kegagahan.

- Motif Kaligrafi: Tulisan Arab yang berisi ayat-ayat Al-Qur'an atau pepatah-pepatah bermakna.

Ciri-ciri ornamen melayu:

Menggunakan motif alam: Bunga, tumbuhan, dan hewan.

- Bersifat simetris: Tampak sama jika dilipat atau dibagi dua.

- Berwarna cerah: Merah, kuning, hijau, dan biru.

- Mengandung makna simbolis: Kekuatan, kesucian, kegagahan, dan lain-lain.

- Sering diaplikasikan pada benda-benda: Baju, kain, perhiasan, dan bangunan.

Karakteristik ornamen melayu:


- Naturalistik: Mengangkat unsur-unsur alam seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

- Simetris: Berbentuk seimbang dan sama jika dilipat atau dibagi dua.

- Berbentuk geometris: Menggabungkan bentuk dasar seperti lingkaran, segitiga, dan persegi.

- Berwarna cerah: Didominasi warna-warna berani seperti merah, kuning, hijau, dan biru.

- Bermakna simbolis: Setiap motif mengandung arti tertentu, seperti kekuatan, kesucian, dan
kegagahan.

2. Ornamen simalungun
Ornamen Simalungun adalah hiasan atau ukiran tradisional yang berasal dari
masyarakat Simalungun di Sumatera Utara. Ornamen ini biasanya digunakan untuk
memperindah berbagai benda, seperti rumah adat, pakaian adat, perhiasan, dan
peralatan sehari-hari.
Ciri-ciri Ornamen Simalungun:
- Bentuk Geometris: Menggunakan bentuk dasar seperti segitiga, lingkaran, dan garis.
- Simbolis: Memiliki makna tertentu, seperti kesuburan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
- Warna Kontras: Menggunakan kombinasi warna hitam, merah, dan putih yang
mencolok.
- Bahan Alami: Dibuat dari kayu, tanduk, atau tulang.
Karakteristik ornamen simalungun
- Geometris: Terdiri dari bentuk dasar seperti segitiga, lingkaran, dan garis lurus.
- Simbolis: Mengandung makna tertentu, seperti kesuburan, kemakmuran, dan
kebahagiaan.
- Kontras Warna: Menggunakan kombinasi warna hitam, merah, dan putih yang
mencolok.
- Bahan Alami: Dibuat dari bahan seperti kayu, tanduk, dan tulang.
- Ragam Hias: Memiliki berbagai jenis hias, seperti ukit, pahat, dan anyaman.
- Nilai Estetika: Dihargai karena keindahan dan keunikannya.

3. Ornamen Batak Toba


Ornamen Batak Toba adalah karya seni
tradisional masyarakat Batak Toba yang
memiliki makna simbolis dan estetika.
Hiasan ini biasanya diukir atau dilukis
pada benda-benda seperti rumah adat,
kain ulos, dan kerajinan lainnya.
Ornamen batak toba merupakan salah
satu warisan sejarah bangsa Indonesia
yang bisa dijumpai berbagai macam jenis yang mana ornamen ini bisa berupa mahluk
hidup,tumbuhan maupun giometris, yang mencerminkan suatu hal baik maupun buruk di dalam
adat maupun kehidupan suku batak.

Ciri-Ciri Ornamen Batak Toba:

- Terinspirasi dari Alam: Menggambarkan unsur-unsur alam seperti tumbuhan, hewan, dan
manusia.

- Simbolis: Memiliki makna tertentu, seperti kesuburan, keberanian, dan kekuatan.

- Geometris: Terdiri dari bentuk dasar seperti segitiga, persegi, dan lingkaran.

- Ragam Hias: Memiliki berbagai jenis hias, seperti ukit, pahat, dan tenun.

- Warna Dominan: Menggunakan warna-warna seperti merah, hitam, dan putih.

Karakteristik Ornamen Batak Toba:

- Dominasi Garis Lengkung: Memiliki banyak garis lengkung yang mengalir dan dinamis.

- Ukiran Tiga Dimensi: Menggunakan teknik ukir yang menghasilkan efek tiga dimensi untuk
menambah kesan hidup.

- Komposisi Padat: Ornamen biasanya mengisi ruang yang tersedia secara padat, menciptakan
kesan ramai dan detail.

- Figure Abstrak: Tokoh manusia dan hewan digambarkan secara abstrak dan simbolis, bukan
naturalistik.

- Pewarnaan Terbatas: Biasanya menggunakan warna-warna primer dan sekunder yang terbatas,
seperti merah, hitam, dan putih.
4. Ornamen karo

Ornamen Karo adalah seni ukir tradisional dari suku Karo di Sumatera Utara. Ornamen ini
biasanya digunakan untuk menghiasi rumah, bangunan adat, dan benda-benda lainnya.

Ciri-ciri ornamen karo:

- Geometris: Bentuknya didominasi oleh garis, segitiga, dan lingkaran yang tertata rapi.

- Simbolis: Setiap motif memiliki arti yang mendalam, melambangkan hal-hal penting seperti
kesuburan, keberanian, dan kesejahteraan.

- Warna-warni: Menggunakan warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru untuk
menciptakan kesan yang hidup.

- Relief: Teknik ukiran yang digunakan menghasilkan efek tiga dimensi, sehingga ornamen
tampak menonjol dari permukaan.

Karakteristik ornament karo:

- Geometris: Motifnya didominasi oleh bentuk geometris seperti segitiga, persegi, dan lingkaran
yang tertata rapi dan simetris.

- Simbolis: Setiap motif memiliki makna simbolik yang mendalam, mewakili nilai-nilai budaya dan
kepercayaan masyarakat Karo.

- Warna-warni: Menggunakan warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru untuk
menghasilkan kesan ceria dan menarik perhatian.

- Relief: Ornamen Karo sering dibuat dengan teknik ukir atau pahat yang menghasilkan efek tiga
dimensi, memberikan kesan yang hidup dan menonjol.

- Detail: Ornamen Karo kaya akan detail dan kerumitan, menunjukkan keterampilan dan
ketelitian para pengrajinnya.

5. Ornament mandailing
Ornamen Mandailing adalah seni dekoratif yang menjadi bagian integral dari budaya
masyarakat Mandailing di Sumatera Utara. Ornamen ini biasanya ditemukan pada benda-benda
tradisional seperti kain tenun, ukiran kayu, dan arsitektur rumah adat.

Ciri-ciri ornament mandailing:

- Geometris: Motifnya didominasi oleh bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, persegi, dan
garis-garis yang disusun dengan harmonis.

- Simbolis: Setiap motif memiliki makna simbolik, mewakili nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan
sejarah masyarakat Mandailing.

- Warna: Menggunakan warna-warna kontras seperti merah, hitam, dan putih untuk
menciptakan kesan yang mencolok dan dinamis.

- Detail: Ornamen Mandailing kaya akan detail dan kerap dihiasi dengan unsur-unsur alam
seperti bunga, sulur, dan hewan.

- Fleksibilitas: Ornamen Mandailing dapat diaplikasikan pada berbagai media, mulai dari kain
hingga kayu, dengan teknik pembuatan yang bervariasi seperti ukir, tenun, dan sulaman.

Karakteristik ornament mandailing:

- Geometris: Dominasi bentuk geometris seperti segitiga, persegi, dan garis-garis yang disusun
dengan harmonis.

- Simbolis: Setiap motif mengandung makna simbolik yang merepresentasikan nilai-nilai budaya,
kepercayaan, dan sejarah masyarakat Mandailing.

- Warna Kontras: Penggunaan warna kontras seperti merah, hitam, dan putih menciptakan kesan
yang mencolok dan dinamis.

- Kaya Detail: Ornamen Mandailing kaya akan detail dan kerap dihiasi dengan unsur-unsur alam
seperti bunga, sulur, dan hewan.

- Fleksibilitas: Dapat diaplikasikan pada berbagai media, seperti kain, kayu, dan arsitektur,
dengan teknik pembuatan yang beragam seperti ukir, tenun, dan sulaman.

- Makna Filosofis: Ornamen Mandailing tidak hanya bersifat dekoratif, tetapi juga memiliki
makna filosofis yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat Mandailing.
6. Ornament Pakpak Dairi
Ornamen Pakpak adalah ragam hias tradisional masyarakat Pakpak yang diaplikasikan pada
berbagai benda, seperti kain, kerajinan tangan, dan arsitektur.

Ciri-ciri ornament pakpak dairi:

- Geometris dan Simbolis: Didominasi oleh bentuk geometris yang disusun secara harmonis dan
mengandung makna simbolik yang kuat, seperti kesuburan, kebahagiaan, dan perlindungan.

- Motif Flora dan Fauna: Menggambarkan unsur-unsur alam seperti tumbuhan, hewan, dan
lingkungan sekitar, yang distilir menjadi bentuk yang sederhana dan bergaya.

- Warna-warna Alam: Menggunakan warna-warna alami yang berasal dari bahan-bahan


tumbuhan, seperti merah, kuning, hijau, dan coklat, menciptakan kesan yang hangat dan
membumi.

- Makna Filosofis: Setiap motif ornamen Pakpak memiliki makna filosofis yang mendalam,
mencerminkan pandangan hidup, nilai-nilai budaya, dan sejarah masyarakat Pakpak.

- Teknik Pembuatan: Dibuat dengan teknik tradisional seperti ukir, tenun, dan sulaman,
menghasilkan karya yang halus dan detail.

Karakteristik ornament pakpak dairi :

- Geometris dan Simbolis: Bentuk geometris yang tegas dan simbolis, seperti segitiga, lingkaran,
dan garis paralel, menjadi ciri khas ornamen Pakpak. Simbol-simbol ini merepresentasikan
berbagai aspek kehidupan masyarakat Pakpak, seperti kesuburan, kebahagiaan, dan kekuatan.

- Motif Alamiah: Ornamen Pakpak banyak menampilkan motif-motif alami, seperti tumbuhan,
hewan, dan lingkungan sekitar. Motif-motif ini biasanya distilir menjadi bentuk yang sederhana
dan bergaya, sehingga menghasilkan kesan yang harmonis dan selaras dengan alam.

- Warna-warna Alam: Warna-warna yang digunakan dalam ornamen Pakpak umumnya berasal
dari bahan-bahan alami, seperti merah dari kesumba, kuning dari kunyit, dan hijau dari daun-
daunan. Warna-warna ini menciptakan kesan yang hangat dan membumi, serta mencerminkan
kekayaan alam di tanah Pakpak.

- Makna Filosofis: Setiap motif ornamen Pakpak memiliki makna filosofis yang mendalam.
Misalnya, motif "Pustaha" melambangkan kitab suci dan ilmu pengetahuan, sedangkan motif
"Uis Gajah" melambangkan kekuatan dan kegagahan. Makna-makna filosofis ini mencerminkan
pandangan hidup dan nilai-nilai budaya masyarakat Pakpak.
- Teknik Pembuatan Tradisional: Ornamen Pakpak dibuat dengan menggunakan teknik-teknik
tradisional, seperti ukir, tenun, dan sulaman. Teknik-teknik ini menghasilkan karya yang halus,
mendetail, dan bernilai seni tinggi, yang menjadi ciri khas budaya masyarakat Pakpak.

7. Ornament Nias
Ornamen Nias adalah ragam hias yang berkembang dalam seni dan budaya masyarakat suku
Nias, Indonesia. Ornamen-ornamen ini biasanya memiliki makna filosofis dan digunakan untuk
memperindah berbagai benda, seperti rumah adat, alat-alat upacara, senjata, dan kain tenun.

Ciri-ciri ornament nias:

- Geometris: Bentuknya didominasi oleh motif geometris, seperti segitiga, garis lurus, dan
lengkungan.

- Simbolis: Mengandung simbol-simbol yang mewakili berbagai aspek kehidupan, seperti


kesuburan, kemakmuran, kekuatan, dan kebijaksanaan.

- Naratif: Sebagian ornamen Nias menampilkan adegan-adegan dari mitologi atau legenda
masyarakat Nias.

- Warna-warna Alam: Menggunakan warna-warna yang berasal dari bahan alami, seperti merah,
hitam, putih, dan kuning.

- Teknik Pembuatan: Dibuat dengan teknik-teknik tradisional, seperti ukir, tenun, dan ukir baja.

Karakteristik ornament nias:

- Estetis: Memiliki nilai keindahan yang tinggi, dengan komposisi dan keseimbangan yang baik.

- Fungsional: Selain sebagai hiasan, sebagian ornamen Nias juga memiliki fungsi praktis, seperti
sebagai alat upacara atau perlengkapan pakaian adat.

- Filosofis: Mengandung nilai-nilai filosofis yang terkait dengan kepercayaan dan adat istiadat
masyarakat Nias.

- Budaya: Merupakan representasi dari kebudayaan masyarakat Nias dan menjadi bagian
penting dari identitas mereka.

- Etnik: Memiliki kekhasan yang membedakannya dari ornamen daerah lain, sehingga menjadi
ciri khas seni rupa Nias.

Anda mungkin juga menyukai