Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 SESI 3

BAHASA INDONESIA

Nama : DEWI ILYANA


NIM : 049613422
Prodi : MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA BANJARMASIN


2023.2
Bacalah artikel berikut untuk menerapkan teknik SQ3R!

BELAJAR MALU DARI PUTRI MALU


OLEH: JAYA SUPRANA

KETIKA sedang mempelajari apa yang disebut malu demi menyusun buku Malumologi
(Elex Media Komputindo 2019), perhatian saya sempat tertarik pada sejenis tanaman yang
pada saat tersentuh spontan reaktif melayukan dedaunan dirinya sendiri. Masyarakat
Indonesia menyebut tanaman sensitif itu sebagai Putri Malu, sementara para botanikawan
memberi nama lebih beraroma “ilmiah” yaitu Mimosa pudica. Lain halnya dengan
masyarakat Jerman menyemooh orang yang mudah merasa tersinggung sebagai mimosa.
Para ilmuwan menganggap reaksi gerak dedaunan Putri Malu melayukan diri disebabkan
oleh perubahan tekanan turgor pada tulang daun yang bisa ikut dirasakan oleh dedaunan Putri
Malu. Tiupan angin dengan kederasan melebihi ambang batas sensitivitas Putri Malu juga
bisa menyebabkan dedaunannya menutup diri. Secara saintifik, gerak dedaunan Putri Malu
disebut kerennya sebagai seismonasti yang dipengaruhi tigmonasti. Putri Malu sensitif bukan
hanya terhadap sentuhan atau tiupan angin namun juga menguncup pada saat matahari
terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Ada makna survival pada sifat
penguncupan dedaunan Putri Malu demi melindungi diri dari hewan pemakan tanaman.
Akibat tampak melayu maka para predator kehilangan selera untuk memakan tanaman yang
pandai melayukan diri itu. Diyakini bahwa dedaunan Putri Malu mengandung khasiat anti
inflamasi dan anti depresan. Kearifan kesehatan leluhur menyatakan air rebusan dedaunan
Putri Malu dapat membantu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernafasan
manusia akibat virus Corona.
Dengan risiko dipermalukan oleh para botanikawan yang atheis, saya pribadi tidak malu
meyakini bahwa Putri Malu adalah anugerah mahakarya Yang Maha Kuasa. Putri Malu an
sich merupakan bukti secara nyata-alami tanpa melalui uji klinis bahwa pada hakikatnya
tanaman yang kerap dianggap sebagai jenis mahluk hidup kelas terendah akibat dianggap
tidak memiliki perasaan ternyata memiliki perasaan. Akibat memiliki perasaan maka Putri
Malu siap berkomunikasi dengan lingkungannya termasuk manusia. Bahkan ketika memetik
kesimpulan dari observasi malumologis terhadap perilaku Putri Malu, terus terang perasaan
malu menyelinap masuk ke lubuk sanubari. Memalukan bahwa ternyata tanaman bisa
memiliki perasaan sementara manusia yang dianggap dan menganggap lebih beradab
ketimbang tanaman malah terbukti bisa kehilangan rasa malu. Maka ada (tidak semua)
manusia merasa tidak malu mewujudkan angkara murka menghujat, memfitnah, mem-bully,
menggusur, menindas, menyengsarakan, menyelakakan, melukai bahkan membinasakan
sesama manusia.

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/20/115041065/belajar-malu-dari-
putrimalu?page=all#page2
Setelah Saudara membaca artikel di atas, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)
2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2!
(langkah read)
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3!
(langkah recite)
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)

Jawaban saudara dapat mengacu pada modul MKWU 4108 bahasa Indonesia pada halaman
3.25 s.d. 3.30
Jawaban:
1. Informasi awal, identitas, dan topik artikel adalah sebagai berikut:
a. Informasi awal: Artikel ini bersumber dari situs web Kompas.com, yang merupakan
salah satu media online terkemuka di Indonesia. Artikel ini ditulis oleh Jaya Suprana,
yang merupakan seorang budayawan, penulis, dan pengusaha. Artikel ini
dipublikasikan pada tanggal 20 November 2020.
b. Identitas: Judul artikel ini adalah “Belajar Malu dari Putri Malu”. Artikel ini termasuk
dalam kategori tren, yang membahas tentang fenomena sosial, budaya, dan gaya
hidup yang sedang populer atau menarik perhatian publik.
c. Topik: Artikel ini membahas tentang tanaman Putri Malu, yang memiliki sifat sensitif
dan reaktif terhadap sentuhan atau angin. Artikel ini mengaitkan perilaku tanaman
Putri Malu dengan konsep malu dalam konteks manusia. Artikel ini juga
menyampaikan pesan moral tentang pentingnya memiliki rasa malu sebagai manusia
yang beradab.

2. Tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks adalah sebagai berikut:
a. Apa nama ilmiah dari tanaman Putri Malu dan apa arti dari nama tersebut?
b. Apa manfaat kesehatan dari dedaunan Putri Malu dan bagaimana cara mengolahnya?
c. Apa buku yang sedang disusun oleh penulis artikel dan apa tema utama dari buku
tersebut?

3. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2 adalah sebagai
berikut:
a. Nama ilmiah dari tanaman Putri Malu adalah Mimosa pudica. Nama ini berasal dari
bahasa Latin yang berarti “malu-malu” atau "pemalu".
b. Dedaunan Putri Malu dikatakan memiliki khasiat anti inflamasi dan anti depresan.
Cara mengolahnya adalah dengan merebus dedaunan Putri Malu dalam air panas dan
meminum air rebusannya. Air rebusan dedaunan Putri Malu dapat membantu
mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernafasan manusia akibat virus
Corona.
c. Buku yang sedang disusun oleh penulis artikel adalah Malumologi, yang diterbitkan
oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2019. Tema utama dari buku tersebut adalah
tentang malu sebagai salah satu sifat dasar manusia yang memiliki berbagai dimensi,
fungsi, dan makna.
4. Jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3 dengan bahasa sendiri adalah
sebagai berikut:
a. Tanaman Putri Malu memiliki nama ilmiah Mimosa pudica, yang artinya tanaman
yang malu-malu atau pemalu karena bereaksi terhadap sentuhan atau angin.
b. Tanaman Putri Malu bermanfaat untuk kesehatan karena bisa mengurangi peradangan
dan depresi. Caranya adalah dengan merebus daunnya dan meminum airnya. Air
rebusan daun Putri Malu bisa membantu melancarkan pernafasan yang tersumbat oleh
lendir karena terkena Corona.
c. Penulis artikel sedang menulis buku tentang malu yang berjudul Malumologi. Buku
itu membahas tentang malu sebagai sifat manusia yang penting dan bermakna dalam
kehidupan.

5. Informasi utama dari artikel di atas adalah sebagai berikut:


a. Artikel ini mengambil inspirasi dari tanaman Putri Malu, yang memiliki sifat sensitif
dan reaktif terhadap sentuhan atau angin.
b. Artikel ini menjelaskan tentang proses biologis dan manfaat kesehatan dari tanaman
Putri Malu.
c. Artikel ini menghubungkan perilaku tanaman Putri Malu dengan konsep malu dalam
konteks manusia.
d. Artikel ini menyampaikan pesan moral tentang pentingnya memiliki rasa malu
sebagai manusia yang beradab.

Sumber Referensi : Modul MKWU 4108 Bahasa Imdonesia

Anda mungkin juga menyukai