Anda di halaman 1dari 9

JUMAT AGUNG TEDUH & PERJAMUAN KUDUS

MENGENANG KEMBALI DETIK-DETIK KEMATIAN


TUHAN YESUS KRISTUS DI KAYU SALIB

1. Bernyanyi dari KJ No.144b : 1

2. Votum – Introitu – Doa Jemaat berdiri

L : Di dalam nama Allah Bapa, dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan
nama Roh Kudus, khalik langit dan bumi.

J : Amin

L : Akulah Roti Hidup yang turun dari Sorga. Jika seorang makan dari Roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan Roti yang Kuberikan itu ialah
dagingKu yang akan Kuserahkan untuk hidup dunia.

Marilah kita berdoa : Tuhan Allah Maha Pengasih, kasihani dan


hampirilah kami yang berhimpun di dalam namaMu yang hendak ambil
bagian dalam Perjamuan Kudus saat ini.

J : Turunkanlah RohMu yang kudus, supaya kami semakin teguh beriman


dan mengenal kasih karuniaMu di dalam pengorbanan AnakMu untuk
kami.

L : Berilah kami kekuatan agar kami semakin teguh dan kokoh berdiri
menghadapi seluruh keadaan di dunia ini dan selalu setia melakukan
apa yang Engkau kehendaki, di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus
Kristus Penebus dosa kami. Amin.

Jemaat duduk

3. Bernyanyi dari KJ No. 35 : 1 + 3

4. Persiapan Perjamuan Kudus Jemaat berdiri

Pdt : Terpujilah Engkau,ya, Tuhan Allah semesta alam .....

J : Terpujilah Tuhan, sekarang dan selama-lamaNya.

Pdt : Terpujilah Engkau, ya Tuhan Allah semesta alam yang ....

J : Terpujilah Tuhan, sekarang dan selamanya.


Pdt : Benih yang tadinya di tabur....

J : Maranatha! Datanglah, ya Tuhan Yesus.

5. Salam dan Doa Prefasi

Pdt. : Tuhan besertamu.

J : Dan besertamu juga

Pdt : Angkatlah hatimu

J : Kami mengangkat hati kami kepda Tuhan

Pdt : Marilah kita menyampaikan syukur kepada Tuhan Allah kita.

J : Selayaknya pujian dan syukur disampaikan kepadaNya

Pdt : Sungguh layak dan sepantasnya kami memuliakan....

J : Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi dan Surga
penuh dengan kemuliaanMu. Hosanna di tempat yang Mahatinggi.
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat
yang Mahatinggi.

Jemaat duduk

6. Doa permohonan Roh Kudus

Pdt : Ya Allah, Tuhan alam semesta, Engkau Maha Kudus dan .....

J : Datanglah, ya Roh Pencipta.

7. Penetapan Perjamuan Kudus

Pdt : Kiranya Roh Pencipta mewujudkan sabda PutraMu....

J : KematianMu, ya Tuhan Yesus, kami beritakan! KebangkitanMu kami


rayakan! KedatanganMu yang mulia kami nanti-nantikan.

8. Pengenangan (Anamnesis)

Pdt : Karena itu, ya Tuhan, hari ini kami merayakan peringatan akan...

J : Maranata, ya Tuhan, datanglah


Pdt : Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda....

9. Salam Damai

Pdt : Damai sejahtera Tuhan beserta kamu senantiasa

J : Dan besertamu juga

Pdt : Marilah kita saling memberi salam perdamaian dan damai sejahtera

(Jemaat bersalam-salaman dan bermaafmaafan)

10. Pelaksanaan Perjamuan Kudus (Jemaat ditempat) diiringi musik

11. Bernyanyi dari KJ No.145 : 1 – 2

12. Doa Syukur

13. Bernyanyi dari KJ No. 170 : 4

14. Nas Persembahan Perjamuan Kudus : Ibrani 13 : 15

15. Bernyanyi dari KJ No. 169 :1 – 2

16. Pengantar Pembacaan Narasi

Setelah Tuhan Yesus menjalani dakwaan dari berbagai pihak… Ia


dijatuhi hukuman mati dengan cara disalibkan… Tempatnya pun sudah
ditentukan: ya… Bukit Golgota… Di sepanjang jalan menuju Golgota…
entah berapa banyak caci-maki, hinaan, cambukan bahkan lemparan
batu yang harus Ia terima… Ia berdarah, lemah dan sekarat… Pernahkah
kita menyadari, bahwa seharusnya kitalah yang menanggung semuanya
itu. Seandainya Ia tidak menjalani semua itu, apa yang dapat manusia
lakukan untuk memperoleh kemurahan dan kebaikan Bapa? Tidak ada!
Kini saatnya bagi kita untuk mengucap syukur kepada-Nya atas segala
kasih dan pengorbanan yang telah Ia lakukan demi menebus dosa-dosa
kita.

17. Bernyanyi dari BE No. 83: 1

18. Pembacaan Narasi I

Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada
siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh
di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan
dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita memandang dia, dan rupa
pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita
kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas
Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh.

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil


jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan
kita sekalian.

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka
mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti
induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

19. Bernyanyi dari KJ No. 368 : 1

20. Pembacaan Narasi II

Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.


Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke
tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani:
Golgota.

Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan


yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling pada mereka dan
berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku,
melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan
tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan
yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah
menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung:
Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!
Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang
akan terjadi dengan kayu kering?

21. Bernyanyi dari KJ No. 361:1


22. Pembacaan Narasi III

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang


bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu
diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti
Yesus. Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk
dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di
Golgota, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang
penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di
sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan Pilatus menyuruh
memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang
Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi yang membaca
tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota
dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa
Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus:
“Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi tulislah seperti yang
Ia katakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.” Jawab Pilatus: “Apa yang
kutulis, tetap tertulis!”

Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil


pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap
prajurit satu bagian – dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak
berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu
mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya
menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk
menentukan siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi
pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-
Ku.”

23. Bernyanyi dari BE No. 86 : 1, 3

24. Pembacaan Narasi IV

Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil


menggelengkan kepala mereka berkata: “Hai engkau yang mau
merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu, jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib
itu!” Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat
dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: “Orang lain Ia
selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja
Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-
Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan
Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: “Aku
adalah Anak Allah.”

Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya:


“Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut,
juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu
yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama-sama dengan Aku
di dalam Firdaus.”

25. Bernyanyi dari KJ No. 178 : 1

26. Pembacaan Narasi V

Hari menunjukkan jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan


mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja
orang Yahudi”.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri
Klopas dan maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid
yang dikasihi-Nya disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu,
inilah, anakmu!” Kemudian katanya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!’
Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

27. Persembahan Pujian : Sie Lansia

28. Bernyanyi dari KJ. No. 27: 1- 2

29. Pembacaan Narasi VI

Mulai jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam
tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli,
lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ
berkata: “Ia memanggil Elia.”

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –
“Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka
mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam,
pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah
Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu
Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku!” dan sesudah berkata demikian, Ia menyerahkan
nyawanya.

(Berdoa dalam hati masing-masing. Lonceng berbunyi sebanyak 7 kali.)

30. Persembahan Pujian : PP

31. Bernyanyi dari KJ No.174b : 1

32. Pembacaan Narasi VII

Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-
kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi
sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Dan ada di
situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-
perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Dan
sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ, melihat
apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.

33. Bernyanyi dari KJ No. 35:1

34. Pembacaan Narasi VIII

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat
itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari
yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan
meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-
mayatnya di turunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang
disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat Ia telah mati, mereka tidak mematahkan
kaki-Nya, tetapi seorang di antara prajurit itu menikam lambung-Nya
dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang
yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan
kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran,
supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang
tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan
dipatahkan.”

35. Bernyanyi dari KJ No. 170 : 3


36. Pembacaan Narasi IX

Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang


bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan
untuk meyerahkannya kepadanya. Dan Yusuf pun mengambil mayat itu.
Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu
malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan
minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil
mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan
mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan
dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah
dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi,
sedang kubur itu tak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat
Yesus ke situ. Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama
dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan
bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Kemudian digulingkanlah sebuah
batu ke pintu kubur itu.

37. Bernyanyi dari PKJ No.126:1 + 3

38. Pembacaan Narasi X

Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam


kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan
mereka berkata : Tuan, kami ingat, bahwa sipenyesat itu sewaktu
hidupNya berkata : Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu
perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jika
tidak murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu
mengatakan kepada rakyat : Ia telah bangkit dari antara orang mati,
sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada
yang pertama. Kata Pilatus kepada mereka : Ini penjaga-penjaga
bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya. Maka pergilah
mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai
kubur itu dan menjaganya.

39. Bernyanyi dari PKJ No. 179 : 1 - 2

40. Doa Pesembahan (Jemaat berdiri)

41. Bernyanyi dari KJ No. 302 : 1 = 3

42. Doa Bapa Kami + Berkat – Amin… Amin… Amin.

Anda mungkin juga menyukai